Infeksi dapat menjadi masalah kronis yang mempengaruhi kualitas hidup dan kehilangan ekstremitas.
Infeksi mungkin merupakan akibat dari penye baran hematogen (melalui darah) dari tempat infeksi lain.
Staphylococcus aureus menyebabkan 70-80% infeksi tulang. Organisme patogen lain yang sering
ditemukan termasuk Proteus, Pseudomonas, dan Escherchia coli.
Pasien yang berisiko termasuk pasien dengan nutrisi buruk, lansia, obesitas, dan pasien diabetik. Selain
itu, pasien yang pernah menjalani
terapi kortikosteroid jangka panjang, bedah sendi, sepsis bersamaan, bedah ortopedik rentan. Kondisi
dapat dicegah dengan pengobatan dan penata- laksanaan cepat infeksi jaringan lunak dan fokal.
EVALUASI DIAGNOSTIK
2 Pada sekitar 2 minggu, terjadi dekalsifikasi takteratur, peningkatan periosteum, dan pembentukan
tulang.
Osteomielitis kronis: ronsen tulang menunjukkan rongga besar tak- teratur, kenaikan periosteum,
sequestrae, atau pembentukan tulang padat.
PENATALAKSANAAN
1. Imobilisasi area yang sakit; lakukan rendam salin normal hangat selama 20 menit beberapa kali sehari.
2. Kultur darah; dilakukan smear cairan abses untuk mengidentifikasi organisme dan memilih antibiotika.
4. Berikan antibiotik per oral jika infeksi tampak dapat terkontrol; terus- kan selama 3 bulan.
5 Bedah debridemen tulang jika tidak berespons terhadap antibiotika; pertahankan terapi antiobtika
tambahan.
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
1. K terhadap faktor-faktor risiko (mis., usia lanjut, diabetes, terapi steroid jangka panjang) dan cedera
sebelumnya, infeksi, atau bedah ortopedik.
2. Amati terhadap gerakan yang tampak sangat hati-hati dari area yang terinfeksi dan kelemahan umum
akibat infeksi sistemik.