Anda di halaman 1dari 13
BABIV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan analisis hasil penelitian tentang jenis-jenis metode pembelajaran, pelaksanaan metode-metode pembelajaran dan faktor pendukung dan penghambat mata pelajaran Akidah Akhlak kelas V di MI Al- Islam Sekuro Mlonggo. Analisis yang penulis gunakan didasarkan pada data yang diperoleh selama melakukan penelitian, data yang diperoleh di lapangan berupa data yang bersifat kualitatif, dengan demikian peneliti akan menganalisis data tersebut menggunakan teknik analisis. Peneliti akan menganalisis data yang telah diperoleh ini kemudian memberikan penjabaran berdasarkan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis dengan merujuk kepada teori yang telah ada. Dengan analisis ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang rumusan masalah yang telah dirumuskan, ‘A. Analisis Jenis-Jenis Metode Pembelajaran Menurut Sri Anitah W, dkk. Dalam bukunya yang berjudul Strategi Pembelajaran di SD menjelaskan bahwa metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap metode mengajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk 56 357 pengalaman belajar siswa, tetapi satu dengan yang. lainnya menunjang.°° Sedangkan metode pembelajaran yang yang digunakan di MI Al- Islam Sekuro pada semester 2 (Genap) dalam penerapan jenis-jenis metode pembelajaran guru menyesuaikan materi dan juga latar belakang peserta didik yang memiliki kemampuan berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Selain itu, pembelajaran Akidah Akhlak kelas V di MI Al- Islam Sekuro Mlonggo berjalan sesuai dengan kurikulum yang digunakan. MI AL-slam Sekuro telah menerapkan kurikulum 2013 sejak tahun 2018. Sebagaimana hasil wawancara dengan Kepala Madrasah bahwa: “Mata pelajaran PAT salah satunya Akidah Akhlak kelas V kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum 2013, tapi untuk mata pelajaran lainnya ‘masih_menggunakan kurikulum K'TSP, itu karena kurikulum 2013 itu mulainya dari sekarang yang kelas I dan kelas IV saja, sedangkan kelas yang lainnya hanya mata pelajaran PAI nya saja, Sedangkan madrasah yang lainnya sudah menggunakan kurikulum 2013 seperti di MI Mathalibul Huda Mlonggo, itu karena madrasah kami mempunyai latar belakang yang berbeda selain itu tahun berdiri madrah MI Al-Islam ini baru tahun 2012" Dari keadaan di atas dapat dianalisis bahwa penerapan kurikulum 2013 mata pelajaran Akidah Akhlak kelas V di MI Al-Islam Sekuro sudah berjalan dengan baik meskipun masih dalam tahap awal pembelajaran bagi guru pengampuh mata pelajaran tersebut dan juga pihak-pihak lainnya dan penggunaan pendekatan scientific dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti khususnya mata pelajaran Akidah Akhlak kelas V © Prof. Dr. Sri Anitah. W. dkk,Strategi Pembelajaran di SD, (Tangerang : Universitas ‘Terbuka, 2014), hlm.$17 * Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah MI Al-Islam Sekuro Mlonggo pada tanggal 21 Maret 2018, 58 ini sangat tepat, dimana peserta didik mampu berpikir secara kritis tethadap fenomena yang ada disekelilingnya dengan pengetahuan yang telah ia miliki, Dengan penggunaan pendekatan scientific dalam pembelajaran Akidah Akhlak ini diharapkan peserta didik mampu meningkatkan pengetahuan yang ia miliki secara mandiri. Dalam pembelajaran akidah akhlak kelas V di MI Al-Islam Sekuro Mlonggo, guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Adapun metode pembelajaran PAI mata pelajaran akidah akhlak, sebagai berikut: 1. Metode Ceramah Menurut Nana Sudjana dalam sebuah artikel_menjelaskan ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya dipersiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas penggunaannya.” Sedangkan menurut Muhibbin Syah dalam buku karangan Suciati menjelaskan bahwa metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan cara menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.° Menurut Hisyam Zaini dkk, dalam bukunya yang berjudul “Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi” menjelaskan Nana Sudjana, http:/\www.sarjanaku conv/2011/08/motode-coramah html, diakses pada tanggal 29 Agustus 2018, * Suciati dan Prasetya Irawan, Teori Belajar dan Motivasi, (Jakarta :Universitas Terbuka, 2005) 59 metode ceramah adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan menyampaikan pesan dan informasi secara satu arah lewat suara yang diterima melalui indera telinga.® Berdasarkan teori diatas MI Al-Islam Sekuro dalam menerapkan metode ceramah merupakan salah satu metode yang digunakan guru dalam pentuk penjelasan sedangakan peserta didik mendengarkan ceramah dari guru tersebut. Dalam metode ini digunakan guru mata pelajaran akidah akhlak kelas V mengenai materi kalimat Tarji? dan Asmaul Husna. Metode ini sangat tepat dikarenakan dalam penjelasan materi tersebut peranan guru lebih banyak berceramah memberikan penjelasan mengenai materi tersebut. Selain itu juga dalam penyampaian kalimat Tarji’ dan Asmaul Husna ini dianggap membutuhkan penjelasan yang lebih Iuas. Menurut guru pengampuh mata pelajaran akidah akhlak materi kalimat Tarji’ dan Asmaul Husna ini suasana kelas lebih kondusif dan efisien. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara guru pengampuh mata pelajaran akidah akhlak bahwa: “Menggunakan metode ceramah dalam suasana pembelajaran lebih, kondusif dan efisien untuk menyampaikan materi tentang kalimat Tarji? dan Asmaul Husna dan peserta didik pun lebih memahami penjelasan yang telah diberikan”” © Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, ( Jogiakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga, 2002), blm:13. ® Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran akidah akhlak kelas V pada tanggal 22 Maret 2018. 2 60 Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa_meskipun kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013, tetapi MI Al-Islam Sekuro Mlonggo tidak bisa lepas dari jenis metode konvensional seperti ceramah, tanya jawab, dan sebagainya, Hal tersebut dikarenakan latar belakang siswa dan juga madrasah. Berdasarkan teori dan juga hasil penelitian di lapangan penulis menganalisis keduanya, yakni dalam penerapan metode ceramah suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan pelajaran secara lisan dari guru, Metode tersebut digunakan apabila proses pembelajaran yang dilakukan lebih bersifat pemberian informasi berupa fakta atau konsep-konsep sederhana. Biasanya penggunaan metode ceramah lebih bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara, Oleh karena itu, perlu adanya variasi-varias terutama gaya dan seni guru dalam berbicara, seperti intonasi, improvisasi, semangat, dan isi pesan yang disampaikan harus benar-benar diminati oleh siswa. Metode Latihan (Driil) Menurut Rista Linawati dalam skripsinya menjelaskan bahwa metode drill (latihan ) disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan - kebiasaan tertentu. Juga dapat sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan - kebiasaan yang 61 ba Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.” Dalam sebuah skripsi penelitian menurut Nana Sudjana dalam bukunya, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk menyempurmakan suatu ketrampilan agar menjadi permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Berdasarkan hasil penelitian penulis yang sesuai dengan keadaan di MI Alelslam Sekuro dalam penerapannya menganggap bahwa metode latihan merupakan suatu cara yang dapat melatih peserta didik untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang telah guru berikan kepadanya, Dalam proses pembelajaran akidah akhlak, guru sering memberi tugas kepada peserta didik setelah materi yang diajarkan itu selesai, tugas yang diberikan kepada peserta didik berupa tugas individu maupun tugas kelompok, seperti tugas mengerjakan latihan yang ada di LKS dan soal latihan-latihan di buku paket. Dengan metode ini peserta didik dilatih agar mampu bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan kepadanya. Tetapi dalam pemberian tugas berupa latihan ini guru mata pelajaran mencari sumber yang lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ada. Rista Linawati, “Metode Ceramah Dan Drilf ( Latihan ) Sebagai Pemilihan Pembelajaran Kosakata Bahasa China Di Smp Warga Surakarta*, Skripsi, (Surakarta : Universitas Sebelas Maret, 2009). 62 Sebagaimana hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Akidah Akhlak: “Dalam pemberian latihan pelajaran akidah akhlak kelas V di MI Al- Islam Sekuro ini masih begitu kekurangan dengan adanya latihan- latihan yang ada dibuku, karena dalam buku yang ada latihan-latihan kurang begitu banyak sehingga dalam pemberian latihan berupa tugas saya selaku guru mata pelajaran akidah akhlak menearikan referensi dari sumber lainnya’ Metode ini sangat tepat digunakan dalam pembelajaran akidah akhlak kelas V MI Al-Islam Sekuro. Dengan metode tersebut peserta didik dapat belajar mandiri dan mampu bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru kepadanya, selain itu dengan metode pemberian tugas peserta didik juga dilatih untuk belajar mandiri dengan mencari sumber belajar yang beragam, seperti: internet, koran, dan buku-buku lainnya yang telah disediakan guru mata pelajaran. Dengan adanya latihan tersebut guru dapat melakukan evaluasi, hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan itu tercapai, evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan cara menggunakan tes tertulis, tes isan, unjuk kerja, dan tugas portofolio. Dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti di MI Al- Islam Sekuro, kadang guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik untuk setiap pertemuannnya dengan mengadakan pre test dan post test. Selain itu, guru juga sering meminta peserta didik untuk ® Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran akidah akhlak kelas V pada tanggal 22 Maret 2018. 63 mengerjakan latihan-latihan yang ada di LKS. Untuk mengevaluasi secara umum, terkait materi yang telah diajarkan guru mengadakan tes ulangan harian, ulangan semester, dan ulangan kenaikan kelas. Diharapkan dengan berbagai evaluasi ini dapat diketahui dengan pasti perkembangan dan kemajuan yang diperoleh oleh setiap peserta didik. Berdasarkan teori dan juga hasil lapangan yang didapatkan oleh penulis bawasannya metode latihan (driil) pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang telah dipelajari. Sebagai sebuah metode, driil adalah cara membelajarkan siswa untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan. Latihan merupakan proses belajar dan membiasakan diri agar mampu melakukan sesuatu. Mengingat latihan ini kurang mengembangkan bakatfinisiatif’ siswa untuk berpikir, hendaknya guru/pengajar ‘memperhatikan tingkat kewajaran dari metode ini Metode Simulasi Menurut Sri Anitah, W. DKK metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenamya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan 64 simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.”* Sedangkan menurut Udin Syaefudin Saud, simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu, Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya, Simulasi_ memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara nyata.”* Berdasarkan hasil penelitian di lapangan yaitu metode simulasi adalah salah satu metode yang digunakan guru untuk materi membiasakan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela, dengan metode ini peserta didik diharapkan mampu memahami peran yang sedang ia mainkan sesuai dengan keadaan kehidupan sehari-hari Metode simulasi ini guru gunakan dalam proses pembelajaran mata pelajaran akidah akhlak Kelas V Di MI Al-lslam Sekuro, guru menggunakan metode simulasi dalam kandungan materi membiasakan akhlak yang baik dalam hidup bertetangga, masyarakat dan juga akhlak tercela yang nantinya peserta didik dapat menyimpulkan dan ® Prof, Dr. Sri Anitah, W, dkk,Sirategi Pembelajaran di SD, (Tangerang : Universitas Terbuka, 2007), hlm.$22. * Udin Syaefudin, Perencanaan Pendidikan Pendekatan Komprehensif, (Bandung : PT Rosds Karya, 2005), him.129. 65 mengambil hikmah dari materi tersebut, Penggunaan metode ini sudah tepat karena sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dimana peserta didik akan mendapat, mengalami, meresapi, dan membedakan antara akhlak yang baik dan tercela dalam kehidupan sehari-harinya sehingga ia mampu secara konsisten untuk bersikap baik, Berdasarkan teori dan juga hasil penelitian lapangan penulis, menganalisis bahwa dalam pembelajaran yang menggunakan metode simulasi, siswa dibina kemampuannya berkaitan dengan ketrampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok. Di samping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk dapat bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran. B. Analisis Pelaksanaan Metode Pembelajaran Berdasarkan penelitian dan observasi yang penulis lakukan di MI ALslam Sekuro dalam pelaksanaan jenis-jenis metode pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran akidah akhlak kelas V di MI Al-Islam Sekuro Mlonggo, guru mempersiapkan bahan ajar yang nantinya akan digunakan untuk proses belajar mengajar. Mata pelajaran Akidah Akhlak di MI AL-ISLAM Sekuro Mlonggo Jepara ini dilaksanakan setiap hari kamis jam ke 1 dan ke 2 yaitu pukul 07.00 - 08.10 WIB. 66 Selain itu juga perlu persiapan yang matang dari corang guru. Guru harus tahu dan paham persiapan dalam penerapan metode, serta baik atau buruknya metode tersebut Persiapan guru akidah akhlak kelas V MI Al-Isla Sekuro Mlonggo sebelum melaksanakan pembelajaran telah sesuai dengan apa yang diharapkan olch pihak kepala sckolah hal ini terbukti persipan-persiapan sebelum pembelajaran telah disipakan yang meliputi: 1, Rencana pelaksanan pembelajaran (RPP), yang didalamnya terdapat skenario.pembelajaran yang sesuai dengan metode-metode yang digunakan untuk menyampaikan materi; 2. Bahan/materi ajar dalam bentuk segmentasi teks atau tugas yang disesuaikan dengan silabus, bahan atau materi ajar yang sesuai dengan metode-metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah, metode latihan (driil), dan juga metode simulasi; 3. Setelah mempersiapkan bahan ajar, persiapan selanjutnya adalah persiapan sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran akidah akhlak yang sesuai dengan materi, Hal ini berkaitan dengan media yang digunakan untuk menyampaikan materi Dari hasil observasi yang penulis lakukan bahwa MI Al-Islam Sekuro Mlonggo Jepara memiliki sarana dan prasaran yang belum memadai sehingga guru tidak mudah dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan strategi atau metode yang akan digunakan dalam pembelajaran dan disesuaikan dengan materi pelajaran yang disampaikan. c 67 Analisis Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Penerapan Metode Pembelajaran Dalam pelaksanaan jenis-jenis metode pembelajaran yang digunakan di MI Al-Islam Sekuro pada proses belajar mengajar untuk meningkatkan pemahaman siswa pada bidang studi Akidah Akhlak juga terdapat faktor pendukung dan penghambat yang juga akan mempengaruhi proses pembelajaran, Beberapa permasalahan yang sering terjadi dalam pembelajaran dalam menerapkan jenis metode pembelajaran_ ceramah, simulasi dan juga latihan (driil) antara lain Dalam pelaksanaanya metode ini kurang begitu maksimal, dikarenakan kurangya kesiapan peserta didik; Terkadang siswa cenderung pasif dan hanya siswa-siswa tertentu saja yang aktif, sehingga hal semacam ini terkadang membuat siswa yang pasif merasa takut dalam mengungkapkan pendapat ketika berdiskusi dengan kelompoknya; Interaksi antar siswa dalam bertanya dan bertukar pendapat masih minim. Schingga pembelajaran berjalan monoton dan membosankan, hal ini menyebabkan siswa tidak fokus pada pelajaran, berbuat gaduh, dan mengganggu siswa lain; Siswa kurang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru; Siswa cenderung bersikap individualis dalam berdiskusi_ dan menyelesaikan masalah dalam kelompok. 68 Dari hasil wawantcara dengan guru pengampuh mata pelajaran akidah akhlak yaitu Ibu Setiyaningsih, S.Pd.1 terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pelaksanaan metode-metode yang digunakan di MI Al-Islam Sekuro Mlonggo Jepata, diantaranya adalah: Faktor Pendukung itu diantaranya, adanya guru yang mempunyai kemampuan dalam bbidangnya dan adanya motivasi dari pihak madrasah. Faktor Penghambat itu diantaranya, adanya sarana dan prasarana yang belum memadai di madrasah sehingga guru dan juga siswa dalam melaksanakan pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang di ajarkan belum berjalam secara maksimal, siswa yang datang terlambat, siswa yang kurang memahami isi materi sebelumnya, dan siswa yang suka bermalas-malasan ketika diberi tugas oleh guru, sehingga mempengaruhi teman yang lain. ” Hasil wawancara dengan Bu Setiyaningsih, S.Pd.1 pada tanggal 22 Maret 2018,

Anda mungkin juga menyukai