Anda di halaman 1dari 5

b.

Reproduksi
Reproduksi pada Euglenophyta dapat dengan seksual dan dengan aseksual
b.1.Aseksual
      Dengan pembelahan sel, baik waktu sedang aktif bergerak atau dalam keadaan
istirahat. Pada genera yang mempunyai lorika (pembungkus sel) protoplast membelah
di dalam lorika, kemudian salah satu anak protoplast keluar dari lorikanya dan
membentuk lorika baru, sedang yang satu tetap di dalam lorika lamanya dan tumbuh
menjadi sel baru. Pada sel yang bergerak aktif, pembelahan memanjang sel
(longitudinal) dan dimulai dari ujung anterior. Pada genera yang mempunyai satu
flagella, mula-mula blepharoplast membelah menjadi dua, satu membawa flagelanya
dan satu lagi akan menghasilkan flagella baru.

Gambar 1 Euglena, pembelahan biner membujur


Keterangan:
- a – c: inti membelah
- d – e: membran plasma menggenting
- f : terbentuk dua sel anak

      Pada yang mempunyai dua flagella, dapat terjadi salah satu sel anakan membawa
dua flagel lamanya dan sel anakan yang lain akan menghasilkan dua flagella baru atau
dapat terjadi masing-masing sel anakan membawa satu flagella dan kemudian masing-
masing menghasilkan satu flagella lagi. Pembelahan sel pada yang tidak bergerak aktif
dapat berlangsung dalam keadaan dibungkus oleh selaput lendir. Kadang-kadang
protoplast anakan tidak keluar dari selaput pembungkusnya sebelum membelah lagi.
Dalam kasus seperti ini akan terbentuk koloni yang tidak permanen, yang pada waktu
tertentu selnya akan bergerak aktif kembali. Pada banyak genera dijumpai bentuk
berupa siste berdinding tebal. Bentuk siste ada yang menyerupai sel vegetatifnya, tetapi
kebanyakan bentuknya berbeda, bulat atau polygonal. Protoplast dapat menghasilkan
sangat banyak euglenarhodone, sehingga berwarna sangat merah. Biasanya siste
berkecambah dengan keluarnya protoplast dari dalam dinding yang tebal dan tumbuh
manjadi sel baru yang berger aktif.

b.2.Seksual
Adanya konjugasi/penggabungan sel vegetatif pernah dijumpai pada beberapa
euglenoid, tetapi kasus ini masih sangat kabur. Autogami (penggabungan dua inti
anakan pernah dijumpai pada sel), Phacus.

      Pada umumya Euglena sp. Membelah diri secara longitudinal selama hidup sebagai
plankton yang dapat membelah diri waktu berada dalam kista. Genus Euglena dapat
membentuk bermacam –macam kista yaitu:
1.    Protective-cystes : kista ini dibentuk untuk perlindungan terhadap bahan-bahan yang
beracun atau sinar ,atahari yang kuat misalnya pada waktu pagi hari atau sore hari.
2.    Reproduvtive-cyste : pada kista tersebut protoplasma membelah diri dalam 2 atau 4
bagian dan tiap bagian nanti menjadi satu individu dalam kista tiap individu dapat
bergerak dengan flagel yang terbentuk.
3.    Temporary – cyste : atau resting- cyste terbentuk pada individu beristirahat atau jika ada
matahari yang kuat. Dinding- dinding kista dari selulosa ini dapat membuka dalam 2
bagian simetri

Pengertian euglenophyta
Euglenophyta merupakan organisme uniseluler yang bersifat autorof, karena
memiliki klorofil a dan b, b karoten dan beberapa xanthofil yaitu astaxanthin yang
dikenal juga sebagai euglenarodhon atau haematokrom.Euglenophyta disebut
juga Euglenoidina, merupakan organisme yang motil karena memiliki 1 – 3 flagella
di bagian anteriornya.
Ciri-ciri euglenophyta
Ciri-ciri Euglenophyta adalah sebagai berikut:
 * Organisme bersel tunggal dengan susunan sel eukariota
 * Sel tidak dibungkus oleh dinding selulosa, melainkan oleh perikel berprotein,
yang berada didalam plasmalema. Pada kebanyakan Euglenoid, perikel itu bersifat
lentur sehingga memungkinkan perubahan bentuk sel, tetapi pada beberapa jenis,
perikel ini kaku sehingga sel memiliki bentuk tetap.
 * Ujung depan sel euglenoid melekuk kedalam membentuk saluran yang ujung
dalamnya meluas menjadi rongga membulat membentuk reservoar. Saluran dan
reservoar itu walaupun dianggap sebagai terusan tempat partikel makanan padat
masuk kedalam sel.
 * Beberapa euglenoid berfotosintesis dan yang lain tidak. Anggota-anggota yang
berpigmen memiliki kloroplas yang berisi klorofil a dan b. Hasil fotosintesis
disimpan sebagai paramilon, sebuah polimer glukosa yang berbentuk butiran
dalam sitoplasma.
 * Pada dasarnya euglenoid memiliki dua buah flagel tipe cambuk berjumbai,
dengan tonjolan lateral yang berupa bulu yang terletak pada satu barisan sepanjang
flagel.
 * Perkembangbiakan seksualnya mungkin tidak terjadi atau jika ada jarang sekali
terjadi.

Struktur sel euglenophyta


Euglenophyta sudah memiliki inti yang tetap dan mempunyai khloroplast seperti
pada tumbuhan tinggi.Karena itu Euglena dapat melangsungkan fotosinthesa dan
tumbuh seperti halnya pada tumbuhan tinggi.Semua euglenoid mempunyai satu
atau dua flagella yang menyebabkan mereka dapat bergerak secara aktif.Selnya
telah mempunyai bentuk yang tetap, dinding sel bukan terdiri dari selulosa
melainkan suatu selaput tipis yang dapat mengikuti gerakan sel euglenoid yang
sewaktu-waktu dapat berubah bentuk.
GAMBAR STRUKTUR SEL EUGLENOPHYTA

ORGAN SEL EUGLENOPHYTA


• Bagian bagian sel euglenophyta:
o Ujung anterior dari sel berupa sitostoma, dan dibawahnya berupa “kerongkongan”/gullet. Pada
beberapa jenis celah ini berguna untuk memasukkan makanan berbentuk padat, tetapi pada beberapa
jenis tidak demikian.
o Gullet terdiri atas leher yang sempit (cytopharynx) dan bagian posterior yang membesar berupa
waduk (reservoir). Waduk berhubungan dengan vakoula kontraktil. Pada genera tertentu pada gulletnya
terdapat batang farink, terletak parallel dengan panjang gullet, dan ujung bawahnya sampai setinggi
dasar waduk atau memanjang ke ujung posterior dari sel. Fungsi organ ini untuk menyokong sitostoma
waktu menelan makanan padat.
o Flagella dari Euglena pangkalnya tertanam pada dasar waduk dan keluar sepanjang sitofarinx dan
sitostoma. Yang mempunyai satu flagella, tumbuh ke muka. Genera yang mempunyai dua flagella,
flagellanya sama panjang dan tumbuh ke arah depan tetapi lebih banyak genera yang flagellanya tidak
sama panjang. Flagelnya mempunyai rumbai-rumbai sepanjang batang (tipe tinsel).
o Vakuola kontraktif,berfungsi untuk memompa gas kedalam dan keluar tubuh.
o Kloroplas,berfungsi untuk pembentukan makanan, atau untuk melakukan fotosintesis.
Sistem pergerakan flagella pada prinsipnya sama dengan pergerakan baling-baling. Pergerakan flagellum
pada 1 atau 2 bidang digunakan untuk dorongan atau sentakan.Gelombang dari sistem undulatory ini
lewatnya dari dasar ke ujung dan langsung mengendalikan organisme dalam arah yang berlawanan atau
pergerakan gelombang lewat dari ujung ke dasar dan ini gerakan sentakan organisme.
o Sel mempunyai sebuah pigmen merah menyerupai bintik mata. Pigmen merah ini merupakan
astaxanthin yang hanya dijumpai pada golongan Crustaceae.
o Cadangan makanan berupa paramilum yaitu bentuk antara dari polisakharida, jadi bukan berupa
amilum seperti pada tumbuhan tinggi atau glycogen seperti pada binatang.

Habitatnya
Sesuai dengan alat geraknya (flagel) sebagian besar Euglenophyta hidup diperairan mulai dari air tawar,
air laut dan lumpur.Bahkan ekstrimnya, Euglena dapat hidup dalam perut berudu Rana sp
1. Air tawar- Euptyeria viridis
2. Air laut- Euglena sp
3. Lumpur- euglena

Fungsi euglenophyta
Fungsi euglenophyta pada manusia
1. Bidang Perikanan
Ganggang merupakan fitoplankton (plankton tumbuhan; plankton hewan disebut zooplankton) yang
berfungsi sebagai makanan ikan.
2. Ekosistem Perairan
Dalam ekosistem perairan, ganggan merupakan produsen primer, yaitu sebagai penyedia bahan organik
dan oksigen bagi hewan-hewan air seperti ikan, udang dan serangga air.
3. Bidang Industri
Dinding sel diatom banyak mengandung silikat.Sisa-sisa dinding sel diatom yang hidup di jaman lampau
membentukk lapisan tanah yang dikenal sebagai tanah diatom.Tanah dapat dimanfaatkan sebagai
bahan penggosok, isolasi, bahan dasar industri kaca, dan penyaring (karena berpori).

Kerugia euglenophyta pada manusia n:


Mencemari sumber air
Penimbuanan endapan tanah pada dasar kolam dan danau

PERANAN EUGENOPHYTA
-Sebagai bahan penggosok cth: diatomea
-sbg isolasi dinamit cth diatomae
-sbg campuran semen
-sbg penyerap nitrogliserin pada bahan peledak

Anda mungkin juga menyukai