Anda di halaman 1dari 6

A.

TEORI KEAGENAN

http://nichonotes.blogspot.com/2017/12/teori-manajemen-keuangan.html : Pada industri


usaha kecil, pemilik usaha umumnya mengurus sendiri usahanya. Segala urusan
operasional maupun nonteknis lainnya diurusi dan dihandel oleh pemilik sendiri.
Namun pada perusahaan yang berskala besar, tentu hal tersebut sulit dilakukan.
Perusahaan berskala besar memiliki ribuan aktivitas yang tidak mungkin bisa
dihandel sendiri oleh pemilik perusahaan. Untuk itulah pemilik perusahaan
kemudian mengutus seorang yang ahli untuk mengelola segala urusan
perusahaan. Dialah MANAJEMEN.
Manajemen adalah orang yang diutus pemilik perusahaan untuk mengelola
perusahaan tersebut untuk bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal. Dengan
kata lain, manajemen adalah AGEN dari pemilik perusahaan (pemegang saham).
Pemegang saham bisa disebut prinsipal. Dalam perjalanannya, tidak jarang
manajer perusahaan bertindak tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
pemilik perusashaan. Manajemen bisa memiliki tujuan dan cara yang tidak sama
dengan apa yang diinginkan oleh pemilik perusahaan. Sehingga bisa memicu
konflik diantara keduanya. Konflik yang terjadi biasanya disebut dengan agency
problem. Agency problem bahkan bukan hanya berhubungan dengan manajemen
dan pemegang saham, namun bisa melibatkan kreditur perusahaan. Kompleks.
Untuk meminimalkan konflik kepentingan antara agen (manajemen) dan
prinsipal (pemegang saham), menurut teori keagenan bisa dilakukan dengan cara
mensejajarkan antara kepentingan prinsipal dengan kepentingan agen. Dalam
perjalanannya, prinsipal harus mengawasi agen, dan pengawasan ini memerlukan
biaya yang dikenal dengan agency cost.

Menurut Bathala [1994], ada beberapa cara untuk meminimalkan konflik


kepentingan antara agen dan prinsipal, diantaranya:

1. Manajemen diberikan saham, jadi manajemen adalah agen sekaligus


pemegang saham (insider ownership).
2. Rasio dividen terhadap laba bersih setelah pajak ditingkatkan
3. Sumber pendanaan dari utang ditingkatkan. Ini supaya ada pihak ketiga
(kreditur) yang juga akan mengawasi perusahaan.
4. Meningkatkan kepemilikan saham oleh sebuah institusi.

http://nichonotes.blogspot.com/2017/12/teori-keagenan-agency-theory.html : Teori
keagenan atau teori agensi adalah teori yang menjelaskan tentang hubungan
kerja antara pemilik perusahaan (pemegang saham) dan manajemen. Teori
keagenan atau teori agensi muncul ketika pemegang saham mempekerjakan
pihak lain. Untuk mengelola perusahaannya. Teori agensi melakukan pemisahan
terhadap pemegang saham (prinsipal) dengan manajemen (agen).

Contoh : seorang pengusaha warnet yang tidak bisa mengelola dan menjaga
warnet yang dimiliki karena kesibukannya. Pemilik warnet (disebut prinsipal)
kemudian menyuruh orang lain untuk mengelola warnetnya. Menjaganya siang
malam. Orang yang ditunjuk adalah bertindak sebagai AGEN dari pemiilik
warnet. Sebagai orang yang disuruh. Agen punya kewenangan mengelola
warnet. Agen akan mendapatkan imbalan (gaji). Dan dia harus bertanggung
jawab kepada pemilik warnetnya. Atau bosnya.

Penjelasan contoh :  setiap hubungan, potensi masalah akan selalu ada.


Hubungan apapun itu. Termasuk hubungan agen dan prinsipal itu. Terlebih
diperusahaan skala besar. Bahkan ini: muncul biaya yang harus dikeluarkan
hanya untuk mengawasinya.
Teori agensi berfungsi untuk menganalisa dan menemukan solusi terhadap
masalah masalah yang ada dalam hubungan keagenan antara manajemen dan
pemegang saham. Pada tingkat usaha yang masih kecil, seperti usaha warnet
tadi, pemilik masih bisa mengelola sendiri warnet yang dia miliki, kalaupun
harus menyusurun "agen" untuk menjaganya, pengawasannya masih mudah.
Yang mengelola warnet mungkin maksimal hanya 2 orang. Mengawasi 2 orang
tersebut masih gampang walaupun ada potensi konflik, kecurangan dan yang
lainnya yang bisa merugikan.

Setidaknya terdapat 2 tujuan dari mekanisme teori agensi, antara lain:

1. Mengevaluasi hasil dari kontrak kerja antara prinsipal dan agen. Apakah
kontrak kerja sama telah berjalan dengan apa yang telah disepakati atau
tidak.
2. Meningkatkan kemampuan baik prinsipal ataupun agen dalam mengevaluasi
kondisi dimana sebuah keputusan harus diambil.

B. TEORI STRUKTUR MODAL

http://nichonotes.blogspot.com/2017/12/teori-manajemen-keuangan.html
Teori struktur modal diperkenalkan oleh Merton Miller (MM) dan Francisco
Modigliani ditahun 1958. Teori keuangan struktur modal adalah hal yang
berhubungan dengan keseimbangan antara modal dan utang perusahaan
(utang jangka panjang). Teori ini menjelaskan bahwa struktur modal tidak
berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
dimasa yang akan datang. Dengan asumsi tidak ada pajak. Nantinya,
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba akan berpengaruh pada
besar kecilnya dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Apabila
kemampuan menghasilkan laba tinggi, harga saham akan mengalami kenaikan.
Jadi menurut teori struktur modal ini, strukture modal tidak relevan apabila
dihubungankan dengan naik turunnya harga saham perusahaan.
Seiring berjalannya waktu, toeri ini kemudian dikembangkan dengan tidak
lagi mengabaikan faktor pajak. Dengan adanya pajak, maka harga saham atau
nilai perusahaan bisa dipengaruhi oleh struktur modal perusahaan.

Semakin tinggi utang perusahaan maka semakin tinggi harga saham


perusahaan. Mengapa ? Karena, Setiap utang akan mengandung bunga. Bunga
utang yang dibayarkan bisa mengurangi pajak yang harus dibayarkan oleh
perusahaan. Adanya penghematan pajak ini adalah keuntungan bagi pemegang
saham.

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-struktur-modal-komponen-
teori-faktor-yang-mempengaruhi.html

Adapun faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah sebagai berikut:

Struktur Aset
Menurut Weston dan Brigham (2005:175), struktur aset adalah perimbangan atau
perbandingan antara aset tetap dan total aset. Pengertian lain struktur aset yaitu
perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki orang dalam dengan jumlah saham
yang dimiliki oleh investor.

Modal Kerja
Modal kerja atau working capital adalah suatu aset lancar yang dipakai dalam
operasional perusahaan, yang membutuhkan suatu pengelolaan yang baik dari manajer
perusahaan.

Pertumbuhan Aktiva
Aktiva adalah harta yang ada pada perusahaan yang memiliki peran dalam operasi
perusahaan seperti kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tidak berwujud, dan lain
sebagainya. Semakin besar aktiva diharapkan semakin besar hasil operasional yang
diperoleh oleh perusahaan.

Risiko
Risiko bisnis adalah penggambaran ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam
melakukan aktivitas bisnisnya (Meidina, 2007:10).
Likuiditas
Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya, seperti melunasi hutang yang telah jatuh tempo dalam jangka pendek.
(Astuti, 2004:31)

Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan perusahanan yang memiliki saham yang besar, dan
masing-masing penambahan lembar sahamnya hanya mempengaruhi sebagian kecil
pada kemungkinan hilang kontrol dari pihak dominan kepada perusahaan yang terkait.
(Riyanto, 2001:299)

Profitabilitas
Profitabilitas merupakan hasil akhir dari beberapa kebijakan dan keputusan yang
diambil perusahaan (Brighman dan Houston, 2006).

C. TEORI DIKONTO ALIRAN KAS

http://nichonotes.blogspot.com/2017/12/teori-manajemen-keuangan.html

Analisis Discounted Cash Flow (DCF) merupakan suatu teknik pembuatan model keuangan
yang didasarkan pada asumsi prospek arus kas suatu properti atau usaha. Sebagai metode yang
dapat diterima dalam pendekatan pendapatan, analisis DCF melibatkan proyeksi arus kas untuk
suatu periode baik untuk menilai properti operasional, properti dalam pengembangan atau bisnis.
Proyeksi arus kas tersebut memerlukan diskonto pasar yang berlaku saat ini untuk mendapatkan
indikasi nilai kini dari arus kas dalam kaitannya dengan properti atau bisnis.

Teori keuangan ini berangkat dari konsep nilai waktu uang (time value of money).
Teori Diskonto aliran kas ini ingin menunjukkan apakan sebuah investasi
menguntungkan atau tidak bila dikaitkan dengan nilai waktu uang. Aliran kas
perusahaan yang akan diperoleh dimasa mendatang bisa dinilai sekarang dengan
menggunakan faktor diskonto.
Nilai uang setiap tahun akan menurun karena inflasi. Dulu uang Rp 1.000 sudah
bisa membeli mie instan, namun sekarang sudah tidak bisa membeli mie instan lagi
dengan merk yang sama. Itu hanya contoh kecil saja yang menggambarkan bahwa
inflasi bisa terjadi setiap tahun dan nilai uang akan mengalami penurunan.

Tingkat bunga merupakan salah satu contoh faktor diskonto. Proses menilai
aliran kas dimasa mendatang disebut dengan pendisontoan aliran kas (cashflow
discounted). Proses pendiskontoan aliran kas terdiri dari :

1. Estimasi aliran kas dimasa depan


2. Penilaian resiko aliran kas dimasa depan
3. Menganalisa penilaian risiko dikaitkan dengan aliran kas
4. Penentuan nilai sekarang (present value) dari aliran kas

Metode diskonto aliran arus kas juga memperhatikan tingkat resiko aliran kas,
return investsai dan jangka waktu investasi.

Kelemahan teori diskonto aliran kas ini adalah berdasarkan prediksi aliran kas,
yang namanya prediksi ada kemungkinan prediksi tersebut tidak tepat. Prediksi
yang tidak tepat maka langka investasi yang diambilpun menjadi tidak tepat pula.
http://muhammad-ramadan.blogspot.com/2015/07/teori-diskonto-aliran-kas-cashflow.html
Ada dua macam aliran/arus kas yaitu:
1.      Cash Inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas
(penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
         Hasil penjualan produk/jasa perusahaan
         Penagihan piutang dari penjualan kredit
         Penjualan aktiva tetap yang ada
         Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas
         Pinjaman/hutang dari pihak lain
         Penerimaan sewa dan pendapatan lain

2.     Cash out flow


Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban
pengeluaran kas. Arus kas keluar (cahs out flow) terdiri dari;
         Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain
         Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan
         Pembelian aktiva tetap
         Pembayaran hutang-hutang perusahaan
         Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan
         Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain

Cotoh soal :
Pialang andi menelpon dan memberitahu bahwa dia memiliki peluang investasi yang menarik. Jika
menginvestasikan Rp 100 juta sekarang, anda akan memperoleh Rp 40 juta pada akhir tahun pertama
dan Rp 75 juta pada akhir tahun kedua. Jika anda menginginkan hasil sebesar 15% pada investasi
tersebut, apakah anda akan mengambil investasi tersebut?

PV (nilai sekarang) = PV cash inflow – PF cash outflow


PV cash inflow = nilai sekarang dari dana yang diterima.
                = Rp 40 juta / (1+15%)^1 + Rp 75 juta / (1+15%)^2
                            = Rp 40 juta x 0,86965 + Rp 75 juta x 0,75614
                            = Rp 34,78 juta + Rp 56,71 juta
                            = Rp 91,49 juta
PV cash ouflow = nilai sekarang dari dana yang dikeluarkan  = Rp 100 juta
PV = Rp 91,49 juta – Rp 100 juta = -Rp 8,51 juta.
Karena nilai sekarang dari investasi tersebut negative (artinya nilai sekarang dari pengeluaran dana lebih
besar dari nilai sekarang dari dana yang diterima) maka anda tidak akan mengambil investasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai