Anda di halaman 1dari 1

Perkuatan Talud Pada Mulut Terowongan Dan Alternatif Metode Pelaksanaan Pekerjaan Terowongan

Pada Proyek Notog BH 1440

Viena Ananda Ari Sembiena

Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2018

Jalur kereta api Prupuk – Kroya merupakan jalur kereta yang menghubungkan antara jalur rel kereta api
lintas utara Pulau Jawa (dari Cirebon) dengan jalur rel kereta api lintas selatan (dari Kroya). Jalur kereta
api ini dibangun sepanjang kurang lebih 83 km. Rencana jalur ganda kereta api Prupuk – Kroya yang
menghubungkan Stasiun Purwokerto hingga Stasiun Kroya melewati Bukit Gamping. Oleh karena itu,
untuk mendukung pembangunan jalur ganda kereta api Prupuk – Kroya tersebut, diperlukan
perencanaan terowongan yang akan melewati bukit Gamping pada sisi selatan terowongan yang telah
ada sebelumnya. Dikarenakan terowongan tersebut melewati bukit Gamping pada Desa Notog makan
dinamakan sebagai terowongan Notog BH 1440. Setelah dilakukan pengambilan data tanah pada proyek
perencanaan terowongan Notog BH 1440 ini, dianalisa akan ada kemungkinan terjadinya kelongsoran
pada talud yang berada di kedua mulut terowongan. Hal ini disebabkan tidak adanya perencanaan
perkuatan pada talud. Hasil dari analisa yang dilakukan, menunjukkan bahwa kelongsoran terjadi karena
kejadian sesungguhnya di lapangan tidak sama dengan asumsi yang ada. Perkuatan yang digunakan
yaitu dengan menggunakan ground anchor. Untuk konstruksi ground anchor menggunakan subdrain,
direncanakan panjang total 19 meter termasuk dengan panjang grouting 9 meter dan tensile load 55
ton, serta jarak antar ground anchor 2 meter.

Identifikasi penyebab kelongsoran

1. Tidak adanya perkuatan talud pada mulut kedua terowongan

2. Banyak nya kadar air pada tanah di daerah tersebut

3. Kecepatan air menembus tanah pada waktu tertentu

4. Adanya air di atas talud

Anda mungkin juga menyukai