Assalamu’alaikum wr..wb
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat dan berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik. Makalah kelompok 2 ini dibuat guna memenuhi tugas Ilmu Sosial
Budaya Dasar .
Makalah ini ditunjukkan kepada Ibu Lasri sebagai Dosen Mata Kuliah
Ilmu Sosial Budaya Dasar. Makalah ini membahas tentang Etika dan estetika
berbudaya, memanusiakan manusia melalui pemahaman konsep-konsep dasar
manusia dan problematika kebudayaan.
Pada kesempatan ini kami selaku mahasiswa menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Ibu Lasri selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyempurnakan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna, sehingga penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk perbaikan penulis dimasa yang akan datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
Kelompok 07
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kehidupan manusia sangatlah kompleks, begitu pula hubungan yang
terjadi pada manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut terjadi antara manusia
dengan mahkluk hidup di sekitarnya serta dengan sang Pencipta. Maka setiap
hubungan tersebut haruslah berjalan dengan seimbang.
Manusia sebagai makhluk sosial harus bersosialisasi sebagai bentuk
interaksi sosial. Dengan melandaskan ketuhanan sehingga manusia tersebut dapat
membedakan antara yang baik dan yang buruk. Sehingga norma-norma dalam
masyarakat berjalan dengan seimbang dan dapat diimplementasikan dimasyarakat.
Dengan demikian, kualitas manusia akan menentukan kebudayaan yang
tinggi. Karena kebudayaan merupakan hasil dari pendidikan suatu Negara.
C. Problematika Kebudayaan
Problematika kebudayaan adalah sesuatu yang indah jika
kebudayaan yang merupakan harta yang turun temurun dari nenek moyang kita,
dapat kita pertahankan kelestariannya. Tapi perkembangan jaman tidak dapat
dibendung, seiring dengan berjalanya waktu, maka kelestarian kebudayaan
tersebut harus dijaga karena kebudayaan hanyalah identitas diri dan merupakan
identitas bangsa. Bangsa yang memiliki identitas akan menjadi bangsa yang kuat
dan menjadi bangsa yang tidak mudah untuk dijajah oleh bangsa lain.
Problematika kebudayaan sangat berbahaya jika dibiarkan, karena kebudayaan
merupkan jati diri bangsa, bila itu hilang maka dengan sangat mudah bangsa itu
akan hancur dan dijajah oleh bangsa lain. Oleh sebab itu bagaimanapun juga
caranya kita harus mempertahankan identitas bangsa kita yaitu kebudayaan.
Mulailah dengan mencintai kebudayaan daerah, dan serukan dalam hati yaitu:
Aku Cinta Indonesia.
A. Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan mengandung unsur antara lain; kenyakinan, mata
pencarian, bahasa, pengetahuan teknologi, sistem sosial, kekerabatan,
penanggalan dan tata pemukiman.
Berkembangnya kebudanyaan dikarenakan adanya kesadaran
manusia, kondisi masyarakat dan hubungan dan kebudayan lain.
B. Aktivitas Kebudayaan
Terminologi yang menunjukan aktifitas kebudayaan antara
akulturasi, asimilasi, difusi dan lain-lain. Kebudayaan itu memiliki jiwa, ibarat
manusia hidup yang dinamis dan tidak statis. Selain kebudayaan itu hidup,
kebudayaan pun dapat terkena kematian. Kematian kebudayaan terjadi karena
manusia yang dulu hidup di dalam sebuah kebudayaan, meninggalkan – baik
secara sadar atau tidak kebudayaan itu. Biasanya, karena ketertarikan kepada
kebudayaan lain. Manusia adalah “jiwa” kebudayaan. Ketika manusia
meninggalkan kebudayaan yang telah melembaga tersebut kematian bagi sebuah
kebudayaan.
C. Keunggulan kebudayaan Indonesia
Kekayaan akan keragaman kebudayaan daerah Indonesia
Sumber daya alam yang melimpah dan berkualitas
Wilayah yang strategis
Problematika:
Adanya pandangan bahwa kebudayaan itu statis
Rendahnya minat sebagian masyarakat dalam menghayati kebudayaan daerah
Rendahnya apresiasi masyarakat dalam menghayati kebudayaan daerah
Rendahnya apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai budaya daerah
Ketertarikan sebagian masyarakat terhadap pengaruh kebudayaan barat/asing
Pencitraan yang kuat tentang kebudayaan Indonesia.
D. Jenis- Jenis Problematika Kebudayaan
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan.
Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena
adanya pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena
kuatnya kepercayaan sekelompok orang dengan kebudayaannya mengakibatkan
mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima pemikiran-pemikiran
dari luar walaupun pemikiran yang baru ini lebih baik daripada pemikiran
mereka. Sebagai contoh dapat kita lihat bahwa orang jawa tidak mau
meninggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani.
Padahal hidup mereka umumnya miskin.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut
pandang.
Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi dan
sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksanaan
pembangunan. Sebagai contoh dapat kita lihat banyak masyarakat yang tidak
setuju dengan program KB yang dicanangkan pemerintah yang salah satu
tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan penduduk, karena
masyarakat beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang
terkena bencana alam sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena
adanya kekhawatiran penduduk bahwa ditempat yang baru hidup mereka akan
lebih sengsara dibandingkan dengan hidup mereka ditempat yang lama.
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang kurang
komunikasi dengan masyarakat luar cendrung memiliki ilmu pengetahuan yang
terbatas, mereka seolah-olah tertutup untuk menerima program-program
pembangunan.
5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional
sedemikian rupa sehingga menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan
hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.
6. Sikap etnosentrisme.
Sikap etnosentris adalah sikap yang mengagungkan budaya suku
bangsa sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap seperti
ini akan memicu timbulnya pertentangan-pertentangan suku, ras, agama, dan
antar golongan. Kebudayaan yang beraneka ragam yang berkembang disuatu
wilayah seperti Indonesia terkadang menimbulkan sikap etnosentris yang dapat
menimbulkan perpecahan.
7. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering disalah
gunakan oleh manusia, sebagai contoh nuklir dan bom dibuat justru untuk
menghancurkan manusia bukan untuk melestarikan suatu generasi, dan
obat-obatan yang diciptakan untuk kesehatan tetapi dalam penggunaannya
banyak disalahgunakan yang justru mengganggu kesehatan manusia.
8. Pewarisan kebudayaan.
Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara lain,
sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat
sekarang, penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan
munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan. Dalam
suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang hendak diwariskan
oleh pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan
hidup generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai
budaya yang baru diterima sekarang ini.
9. Perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah
antara lain perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat
regress (kemunduran) bukan progress (kemajuan), perubahan bisa berdampak
buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat
dan diluar kendali manusia.
10. Penyebaran kebudayaan.
Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah,
masyarakat penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat
kuatnya budaya asing yang masuk. Contoh globalisasi budaya yang bersumber
dari kebudayaan Barat pada era sekarang ini adalah masuknya nilai-nilai budaya
global yang dapat memberi dampak negatif bagi perilaku sebagian masyarakat
Indonesia, Misalnya pola hidup konsumtif, hedonisme, pragmatis dan
induvidualistik. Akibatnya nilai-nilai asli kebudayaan bangsa seperti rasa
kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat Indonesia.
BAB 3 PENUTUPAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa manusia dan budaya tidak
dapat dipisahkan. Budaya merupakan perwujudan dari ide dan gagasan manusia.
Sedangkan kebudayaan adalah kristalisasi dari berbagai pemikiran
manusia.Sehingga tingkat kebudayaan suatu bangsa akan berbanding lurus dengan
tingkat pemikiran dan peraddaban bangsa tersebut.Manusia sebagai pencipta dan
pengguna suatu kebudayaan yaitu manusia yang telah dilengkapi Tuhan dengan
akal pikiranya menjadi khalifh dimuka bumi dan diberikan kemampuan.
Daftar Pustaka
Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup:
Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.