PT Harapan Jaya merupakan perusahaan dagang yang bergerak dibidang jual beli elektronik.
Perusahaan mencatat pembukuan nilai persediaan dengan menggunakan metode LIFO dan
mencatat perhitungan atas penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan Stright Line Method.
Umur ekonomis semua aktiva tetap diasumsikan 10 tahun untuk mesin dan 5 tahun untuk semua
peralatan kantor. Berikut adalah Laporan Laba/Rugi PT Harapan Jaya per 31 Des 2021 sebagai
berikut:
Keterangan:
1. Nilai persediaan awal jika menggunakan metode FIFO sebesar Rp 751,000,000 dan metode
LIFO sebesar Rp 741,000,000
2. Nilai Persediaan akhir jika menggunakan metode FIFO sebesar Rp 700,000,000 dan metode
LIFO sebesar Rp 650,000,000
3. Aktiva Tetap terdiri dari:
a. Mesin senilai Rp 100,000,000 (Kelompok 2 – Pasal 11 ayat 6 UU PPh)
b. Peralatan Kantor senilai Rp 15,000,000 (Kelompok 1 – Pasal 11 ayat 6 UU PPh)
4. Di dalam beban listrik, air dan telepon 10% digunakan untuk kepentingan rumah direktur
perusahaan tersebut
5. Di dalam beban perjalanan dinas terdapat Fiskal Luar Negeri sebesar Rp 13,000,000
6. Di dalam beban lain-lain terdapat beban sumbangan kepada panti asuhan sebesar Rp
10,000,000
7. Penghasilan Deviden adalah penghasilan bruto diperoleh dari kepemilikan saham pada PT
Jaya Abadi sebesar 25% dari modal yang disetor
8. Pajak yang telah dibayar selama tahun 2021:
a. PPh Pasal 22 Rp 10,000,000
b. PPh Pasal 23 Rp 15,000,000
c. PPh Pasal 25 Rp 20,000,000
Diminta:
a. Buatlah Laporan rekonsiliasi fiskal beserta penjelasannya untuk tahun pajak 2021?
(Berdasarkan PSAK 46)
b. Berapakah besarnya pajak terutang untuk tahun 2021?
SOAL II
PT Abatasa membeli Mesin pada Jan 2014 senilai Rp 100,000,000.- tanpa nilai sisa dan disusutkan
dengan metode Stright Line, menurut Akuntansi Komersial peralatan tersebut memiliki masa
manfaat 5 tahun, sementara menurut fiskal peralatan tersebut masuk kedalam kelompok II yang
memiliki masa manfaat 8 tahun.
Diminta: