Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIKUM INVENTARISASI SUMBERDAYA EKOWISATA

Inventarisasi sumberdaya rekreasi alam, wisata, dan ekowisata dengan demikian dapat didefinisikan
sebagai pencatatan atau pengumpulan data tentang segala sesuatu yang digunakan untuk rekreasi
alam, wisata dan ekowisata. British Columbia Ministry of Small Bussiness, Tourism, and Culture
(BC MSBTC 1996) menyatakan bahwa inventarisasi terhadap sumberdaya wisata dilakukan untuk
dapat memberikan informasi wisata strategis yang digunakan dalam perencanaan wisata dan
pengembangan produk wisata.

Brass (1997) membagi sumberdaya wisata ke dalam dua kelompok, yaitu:


1) atraksi, yaitu segala bentukan alamiah maupun buatan manusia yang menarik pengunjung
untuk datang ke suatu lokasi, dan
2) fasilitas, yaitu segala sarana-prasarana maupun jasa/pelayanan yang memungkinkan
wisatawan/ pengunjung untuk datang ke lokasi wisata dan membuat kunjungannya nyaman dan
aman.

Atraksi/daya tarik merupakan sumberdaya yang menarik pengunjung untuk datang ke suatu
lokasi wisata. Berdasarkan definisi Brass (1997), atraksi/daya tarik terdiri dari sumberdaya alam
(natural features) dan sumberdaya buatan manusia (man-made features). Sumberdaya alam dapat
berupa bentang alam, flora, dan fauna, sedangkan sumberdaya buatan berkaitan dengan sejarah dan
kebudayaan manusia, baik berupa bentukan fisik maupun kegiatan/peristiwa tertentu.

1. Sumberdaya Alam (natural features), terdiri dari:


a. bentang alam, daya tarik dari keseluruhan atau sebagian bentang alam, dapat berupa:
 bukit/gunung dan lembah,
 sungai dan air terjun,
 topografi kawasan,
 danau
 rawa
 hutan
 sawah dan kebun, dan sebagainya.
b. flora bisa berupa pohon, tumbuhan bawah, bunga dan lain lain
c. fauna bisa berupa burung, ikan, mamalia, dan lain lain
2. Sumberdaya buatan (Man-made features) dapat berupa:
a. Tempat-tempat terjadinya peristiwa bersejarah, seperti peperangan.
b. Bangunan-bangunan bersejarah, seperti rumah kelahiran Bung Hatta
c. Bangunan-bangunan budaya, seperti rumah adat, makam adat.
d. Acara-acara kebudayaan, seperti upacara adat, tarian tradisional, dan sebagainya.

Fasilitas merupakan sumberdaya pendukung yang tidak dapat ditinggalkan dalam


pengembangan wisata. Fasilitas terdiri dari jalan, bandara, stasiun dan rel kereta, terminal, tempar
parkir, instalasi air bersih dan listrik, rumah sakit, polisi/keamanan, restoran, penginapan (hotel,
motel, dan lain lain), dan sebagainya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
wisatawan.
Pengembangan supply rekreasi alam, wisata, dan ekowisata, selain didasarkan pada
sumberdaya yang ada, juga dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu
1. social budaya masyarakat sekitar kawasan,
2. aksesibilitas,
3. peruntukkan kawasan, serta
4. kepemilikan.
Keempatnya sangat menentukan apakah sumberdaya/potensi yang ada dapat dikembangkan
dan ditawarkan sebagai supply wisata.

Anda mungkin juga menyukai