Anda di halaman 1dari 2

Nama : Windy Tri Hamdayani

NIM : 2105076035

Kelas : PBSI A 2021

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Pancasila sebagai Pandangan Hidup dan Dasar Negara

Prof. Notonegoro menjelaskan asal mula Pancasila dengan menggunakan teori


klausalitas, yakni teori yang menerangkan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia memiliki
sebab/kausa.

1. Causa materialis, yaitu perihal asal mula atau bahan.


2. Causa formalis, yaitu perihal suatu rancang bangun atau konsep.
3. Causa finalis, yaitu perihal tujuan.
4. Causa efficiens, yaitu perihal sebab yang menimbulkan akibat.

Berdasarkan tujuan pembentukannya, kedudukan dan fungsi Pancasila yang dirumuskan


BPUPK yang ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah sebagai dasar
negara, digali dari unsur-unsur yang berupa nilai-nilai yang terdapat pada bangsa Indonesia
sendiri yang berupa pandangan hidup bangsa Indonesia.

Soekarno mengatakan bahwa ia bukan pencipta Pancasila, melainkan sekedar menggali


Pancasila dari bumi tanah air Indonesia sendiri. Inilah yang menjadi kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia di dalamnya terkandung dua hal
pokok, yaitu:

1. Dasar pikiran terdalam


2. Gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik

Sebagai inti sari dari nilai budaya masyarakat Indonesia, maka Pancasila merupakan cita-
cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk
berperilaku luhur dalam kehidupan sehari-hari.
Dasar formal Pancasila sebagai dasar negara tersimpul dalam pembukaan UUD NRI
Tahun 1945 alinea keempat yang berbunyi:

“maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang


Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Pancasila sebagai pancaran jiwa bangsa mengandung nilai inti moral publik, harus
dipandang sebagai metalegal yang membentuk norma hukum tertinggi.

- Hans Kelsen -> Grundnorm (Norma Dasar)


- Hand Nawlasky -> Staatsfundamentalnorm (Norma Fundamental Negara)

Anda mungkin juga menyukai