Anda di halaman 1dari 7

REVIEW

Intisari Sains Medis 2022, Volume 13, Number 1: 136-142


P-ISSN: 2503-3638, E-ISSN: 2089-9084

Penanganan inversio uteri:


sebuah tinjauan pustaka

Endang Sri Widiyanti1*, I Gede Mega Putra1


Published by Intisari Sains Medis

ABSTRACT
Acute uterine inversion is a rare but life-threatening is highly dependent on the speed of early detection.
emergency in the field of obstetrics. The main signs and The longer the uterus is inverted, the more difficult it
symptoms of acute uterine inversion are bleeding and will be to reposition it. There are several non-surgical
shock. The accuracy and speed of diagnosis and case techniques for repositioning the uterus, including:
management will reduce morbidity and mortality due Johnson maneuver, Henderson and Alles maneuver,
to uterine inversion. This literature review is expected to use of tocolytics, and repositioning with hydrostatic
increase our knowledge as practitioners in dealing with pressure. Surgical procedures can be performed
uterine inversion cases. In principle, there are two goals abdominally, namely the Huntington’s Procedure, with
for the treatment of acute uterine inversion, namely abdominal repositioning laparotomy and the Haultain’s
repositioning the uterus and treating the shock that Procedure, with abdominal cervical repositioning-
occurs. The success of uterine inversion repositioning repositioning laparotomy.
Keywords: uterine inversion, treatment, non-surgical technique, surgical procedure.
Cite This Article: Widiyanti, E.S., Putra, I.G.M. 2022. Penanganan inversio uteri: sebuah tinjauan pustaka. Intisari
Sains Medis 13(1): 136-142. DOI: 10.15562/ism.v13i1.1262

ABSTRAK
Kejadian inversio uteri akut merupakan tergantung pada kecepatan deteksi dini. Semakin
kegawatdaruratan di bidang Obstetri yang jarang lama uterus terinversi akan semakin sulit melakukan
terjadi namun mengancam nyawa. Tanda dan gejala reposisi. Terdapat beberapa teknik non-bedah untuk
1
Departemen Obstetri dan Ginekologi, RSUP
utama inversio uteri akut adalah perdarahan dan syok. reposisi inversio uteri, antara lain: manuver Johnson,
Sanglah-Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,
Denpasar, Bali, Indonesia; Ketepatan dan kecepatan diagnosa dan penanganan manuver Henderson dan Alles, penggunaan tokolitik,
kasus akan mengurangi morbiditas dan mortalitas dan reposisi dengan tekanan hidrostatik. Prosedur
akibat inversio uteri. Tinjauan pustaka ini diharapkan pembedahan dapat dilakukan melalui abdominal,
*Korespondensi: dapat menambah pengetahuan kita sebagai praktisi yaitu Prosedur Huntington, dengan laparotomi-reposisi
Endang Sri Widiyanti;
dalam menangani kasus inversio uteri. Pada prinsipnya melalui abdominal dan Prosedur Haultain, dengan
Departemen Obstetri dan Ginekologi, RSUP Sanglah-
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar,
ada dua tujuan penanganan inversio uteri akut, laparotomi- insisi cincin servikalis-reposisi melalui
Bali, Indonesia; yaitu reposisi uterus dan penanganan syok yang abdominal.
endang@unud.ac.id terjadi. Keberhasilan reposisi inversio uteri sangat
Kata kunci: inversio uteri, penanganan, teknik non-bedah, prosedur pembedahan.
Diterima: 12-01-2022
Sitasi Artikel ini: Widiyanti, E.S., Putra, I.G.M. 2022. Penanganan inversio uteri: sebuah tinjauan pustaka. Intisari
Disetujui: 24-02-2022 Sains Medis 13(1): 136-142. DOI: 10.15562/ism.v13i1.1262
Diterbitkan: 01-03-2022

PENDAHULUAN proses primer di uterus seperti fibroid, Penelitian terkini di Kanada pada
sarkoma dan kanker endometrium.2 tahun 2002, dari tahun 1977 hingga 2000
Inversio uteri adalah suatu kejadian Menurut durasinya, inversio paska ditemukan 40 kasus, dengan insiden 1
terbaliknya uterus bagian dalam ke arah persalinan dapat dikelompokkan menjadi dalam 3737 persalinan pervaginam dan 1
luar, sehingga bagian fundus uteri dipaksa inversio uteri akut, subakut dan kronis. dalam 1860 persalinan seksio sesarea.7 Di
melalui serviks dan menonjol ke dalam Kejadian inversio uteri akut merupakan RSUP Sanglah jumlah persalinan pada 1
atau keluar dari vagina.1 Kejadian inversio kegawatdaruratan di bidang Obstetri yang Agustus 2009 hingga 31 Juli 2010 sebanyak
dapat terjadi paska persalinan atau disebut jarang terjadi namun mengancam nyawa.3 1749.8 Artinya menurut perhitungan,
inversio uteri obstetri, maupun bukan Kadang sulit terdiagnosis, karena kejadian dalam satu tahun belum tentu ditemukan
paska persalinan yang lebih dikenal yang sangat jarang (1/2,000 - 1/23,000).4-6 satu kasus inversio uteri obstetri di RSUP
dengan inversio uteri ginekologi, akibat

136 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(1): 136-142
Open| doi:
access:
10.15562/ism.v13i1.1262
http://isainsmedis.id/
REVIEW

Sanglah. Sedangkan kejadian inversio


uteri ginekologi adalah 1 dari 6 kejadian
inversio uteri.2 Jadi, diperkirakan dalam
6 tahun baru akan ditemukan satu kasus
inversio uteri kronis di RSUP Sanglah
Denpasar.
Tanda dan gejala utama inversio
uteri akut adalah perdarahan dan syok.
Ketepatan dan kecepatan diagnosa dan
penanganan kasus akan mengurangi
morbiditas dan mortalitas akibat inversio
uteri.3

Prinsip umum penanganan inversio


uteri
Pada prinsipnya ada dua tujuan
penanganan inversio uteri akut, yaitu
reposisi uterus dan penanganan syok
yang terjadi. Kunci keberhasilan
penanganan adalah kerjasama team
sebab keduanya harus dilakukan secara
berkesinambungan. dan kadang syok
tidak akan teratasi sebelum reposisi
uterus.6,9,10,11
Keberhasilan reposisi inversio uteri
sangat tergantung pada kecepatan deteksi
dini. Semakin lama uterus terinversi
akan semakin sulit melakukan reposisi. Gambar 1. Penanganan inversio uteri akut.
Penanganan hipovolemia dilakukan
dengan pemasangan jalur intravena
dengan jarum besar (ukuran 18 gauge operatif. Jika plasenta dilepaskan sebelum secara manual.3 Prinsip manuver ini
atau yang lebih besar) dan penggantian reposisi uterus, risiko penderita untuk adalah uterus didorong ke dalam cavum
cairan, sedangkan cara untuk menangani kehilangan darah dan syok akan sangat abdomen hingga di atas umbilikus agar
syok neurogenik adalah dengan reposisi tinggi. Setelah reposisi, biasanya plasenta terjadi reposisi. Diperkirakan bahwa
uterus.9 Penggantian volume darah akan dengan mudah terlepas.3 Secara aktivitas pasif dari ligamentum uterus
dilakukan dengan cairan kristaloid singkat, alur penanganan inversio uteri akan mereposisi uterus. Kemungkinan
sebanyak 3 kali jumlah perdarahan. Bila akut digambarkan pada gambar 1. reduksi spontan adalah 43-88%.9
diperlukan dapat dipasang jalur intravena Pada sepertiga kasus, reposisi Menurut Johnson, manuver ini
tambahan.3 Personil yang kompeten juga berhasil dilakukan secara manual, tanpa dilakukan dengan memasukkan seluruh
diperlukan dalam penanganan inversio memerlukan tokolitik.3 Kurang dari tangan hingga dua per tiga lengan
uteri, seperti dokter anesthesia, personil 3% kasus yang memerlukan tindakan bawah ke dalam vagina.9 Bagian uterus
ruang operasi dan asisten pembedahan. pembedahan untuk reposisi uterus.9,12 yang keluar terakhir, harus terlebih dulu
Lebih baik waspada untuk bertindak dimasukkan.4 Dengan memegang fundus
lebih awal daripada terlambat bertindak. Penanganan inversio uteri non-bedah uteri dengan telapak tangan dan ujung-
Pemeriksaan darah lengkap dan waktu Terdapat beberapa tehnik non-bedah ujung jari diletakkan pada utero-servikal
pembekuan harus dilakukan dan untuk reposisi inversio uteri, antara lain: junction, fundus uteri didorong hingga
persediaan darah untuk transfusi harus manuver Johnson, manuver Henderson di atas umbilikus. Diperlukan tekanan
ada. Tanda vital pasien harus dipantau dan Alles, penggunaan tokolitik, dan jari- jari secara konstan selama beberapa
secara ketat dan kateter urin harus reposisi dengan tekanan hidrostatik. menit (minimal 5 menit).6 Hal ini akan
terpasang untuk memonitor produksi Selain itu juga penggunaan repositor yang menegangkan ligamentum uterus, dan
urin.3 saat ini sudah ditinggalkan. akibatnya cincin servikalis akan relaks
Pemberian oksitosin ditunda dan usaha dan melebar, sehingga mempermudah
reposisi uterus melalui vagina harus segera Manuver Johnson atau reposisi pergerakan fundus melalui cincin tersebut.
dilakukan. Para peneliti menganjurkan manual Sehingga inversio uteri terkoreksi. Jika
dilakukan dahulu reposisi uterus secara Setelah diperkenalkan pertama kali pada reposisi dilakukan sebelum terbentuknya
manual, sebelum dilakukan usaha untuk tahun 1949, manuver ini menjadi sangat cincin servikalis, prosedur ini relatif
melepaskan plasenta dan reposisi secara populer untuk reposisi inversio uteri mudah dilakukan.9

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(1): 136-142 | doi: 10.15562/ism.v13i1.1262 137
REVIEW

Metode ini mengurangi jumlah lapisan 2. Terbutaline. dialirkan ke dalam introitus vagina
uterus yang harus melalui serviks pada saat Dosis yang digunakan adalah 0,125- (2 hingga 10 liter), dari posisi yang
yang sama.3,13 Setelah uterus direposisi, 0,25mg terbutaline intravena (IV) atau 100-200 cm lebih tinggi dari vagina
tangan operator tetap berada di dalam subkutan (SC). Angka keberhasilan kemudian introitus vulva ditutup oleh
cavum uteri hingga terjadi kontraksi dan sebesar 88,9%.3 Onset timbul tangan dokter atau dihubungkan dengan
hingga diberikan oksitosin intravena.3 relaksasi uterus adalah 2 menit.9 mangkuk vakum silastik untuk menahan
Masalah utama penerapan manuver Abouleish dkk merekomendasikan cairan di vagina dan menciptakan
Johnson adalah karena kasus inversio terbutaline sebagai lini utama, karena tekanan hidrostatik.21,22 Tekanan ini
uteri akut sangat jarang, sulit bagi onset cepat, waktu paruh pendek, akan mendorong fundus yang terinversi
penolong persalinan untuk mendapatkan mudah digunakan, tersedia di ruang kembali ke posisi anatomis.6 Tekanan
kompetensi dalam melakukan prosedur pesalinan, dan lebih dikenal di dipertahankan selama 30 menit.23 Dalam
ini. Oleh karena itu, perlu diadakan kalangan ahli kebidanan.17 metode ini diperlukan cairan saline dalam
pelatihan simulasi.3,14 3. Magnesium Sulfat (MgSO4) jumlah yang cukup banyak dan harus
Dosis yang digunakan adalah 2-6 dihitung jumlah cairan yang dimasukkan
Manuver henderson dan alles gram bolus MgSO4 IV dalam 5-20 dan yang keluar dari introitus vagina.6
Manuver ini dilakukan dengan cara menit. Onset timbulnya relaksasi 10 Kesulitan yang mungkin dialami dalam
memegang cincin serviks dengan ring menit.9 Pada pasien yang hipotensi penerapan metode ini adalah saat menjaga
forseps, kemudian fundus uterus didorong dan syok, sebaiknya digunakan agar tidak terjadi kebocoran setelah cairan
ke arah atas atau anterior.15 Manuver MgSO4 daripada vasodilator seperti dialirkan ke vagina. Hal ini dapat diatasi
ini dilakukan bila dengan cara manual, β- agonis dan nitroglycerin.3,4,9 dengan penggunaan mangkok vakum
reposisi belum berhasil.3 4. Amyl Nitrate silastik, walaupun tetap diperlukan
Amyl nitrate diberikan dengan tangan untuk mencegah kebocoran.
Penggunaan tokolitik membuka ampul dan dihirup melalui Mangkok harus diarahkan ke forniks
Dengan adanya cincin konstriksi, reposisi pernapasan.3 posterior agar terjadi distensi vagina.9 Bila
inversio uteri akan sangat sulit. Tokolitik 5. Ritrodine menggunakan vakum dan masih keluar
berperan untuk merelaksasikan uterus, Dosis yang direkomendasikan adalah cairan dari vagina, mangkok vakum dapat
sebelum reposisi manual maupun sebelum 0,15mg ritrodine IV.3 dikeluarkan sedikit, mendekati introitus
penggunaan tekanan hidrostatik.9 Namun 6. General anesthesi vagina hingga cekungan mangkok vakum
perlu diperhatikan bahwa efek samping Keunggulan penggunaan general menempel pada bagian dalam introitus
penggunaan tokolitik adalah perdarahan anestesia adalah selain sebagai vagina.2
postpartum akan semakin banyak, yang penghilang nyeri, juga menimbulkan Komplikasi akibat metode hidrostatik
tentu sangat tidak diharapkan terjadi relaksasi uterus. Dahulu, penggunaan ini antara lain: infeksi, kegagalan reposisi,
pada pasien yang telah syok sebelumnya. halothane dengan konsentrasi 2% dan secara teori bisa terjadi emboli saline.
Dengan perkiraan perdarahan postpartum atau lebih direkomendasikan. Namun Walaupun telah direkomendasikan
ditemukan pada 94% kasus inversio uteri, dengan tersedianya obat-obat anestesi penggunaan cairan sebanyak 2-10 liter,
maka peran tokolitik ini masih sangat yang lebih aman dan risiko terjadinya namun belum pernah ada laporan kasus
kontrovesial.3,16 Beberapa tokolitik yang hipotensi berat akibat penggunaan emboli saline maupun edema paru.9
sering dipakai adalah: halothane, kini penggunaannya sudah
1. Nitroglycerin tidak direkomendasikan lagi.9 Penggunaan repositor
Dosis awal 150-200 mcg IV, selanjutnya Pada Abad ke 18, alat yang digunakan
bila relaksasi uterus belum cukup, Reposisi dengan tekanan hidrostatik untuk mereposisi inversio uteri disebut
dapat ditambahkan 100-150mcg IV Penggunaan tekanan hidrostatik untuk repositor. Ada berbagai bentuk repositor,
selang beberapa menit hingga tercapai reposisi uterus pertama kali diperkenalkan seperti repositor sigmoid, repositor lurus
efek yang diinginkan atau hingga oleh O’Sullivan pada tahun 1945. dan repositor kurva pelvis Diantara
tercapai dosis maksimal 500 mcg. Kemudian, teknik ini dimodifikasi oleh berbagai bentuk repositor tersebut, yang
Onset relaksasi uterus dicapai dalam Ogueh dan Ayida dengan penggunaan paling terkenal adalah repositor sigmoid
90 detik setelah pemberian sublingual mangkok silastik alat vakum.6,18 World Aveling (1879). Alat ini digunakan selama
(SL). Keunggulan penggunaan health Organization merekomendasikan 40 jam atau lebih.24,25 Efek samping
nitroglycerin: menimbulkan bahwa bila dengan reposisi manual penggunaan repositor ini adalah nyeri dan
relaksasi uterus sesaat.3 Efek samping tidak berhasil, metode hidrostatik harus keputihan.23
utama adalah hipotensi sesaat. dicoba.9,19 Cara penggunaannya: pertama
Pemberiannya harus lebih hati- Sebelum mencoba metode ini, harus dilakukan pengukuran fundus yang
hati pada kasus perdarahan hebat, dipastikan tidak terjadi ruptur uteri. terinversi, kemudian dipilih repositor
terutama pada kasus yang disertai Prosedur dilakukan di kamar operasi dengan ukuran mangkok yang sedikit lebih
dengan preeklampsia atau hipertensi dalam posisi litotomi maupun reverse kecil dari ukuran fundus uteri. Kemudian
kronis.4 trendelenburg.11,20 Cairan saline hangat gunakan sabuk melingkari pinggang dan

138 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(1): 136-142 | doi: 10.15562/ism.v13i1.1262
REVIEW

menyilang bahu, kemudian kencangkan Dengan penekanan kuat pada ujung jari tehnik operasi ini, dilakukan insisi cincin
ikat pinggang. Pasang mangkok repositor kedua tangan yang mendorong ke atas serviks secara longitudinal pada bagian
pada fundus uteri dan fiksasi dengan secara simultan, lekukan interna akan posterior uterus, sekitar 4-6 cm.24,33
2 ring di depan dan 2 ring di belakang bergeser secara progresif sejalan dengan Langkah berikutnya sama dengan metode
yang diikat pada ikat pinggang tersebut. kembalinya fundus uteri.32 Huntington, dilakukan tarikan ke atas
Tarikan dapat dikencangkan ataupun pada ligamentum rotundum hingga uterus
dilonggarkan. Bila pasien kesakitan, dapat Prosedur pembedahan Huntington berhasil dilakukan reposisi. Kemudian
diberikan morfin. Bila pasien kesulitan Prosedur Huntington pertama kali seluruh bekas insisi di serviks, uterus dan
buang air kecil, digunakan kateter untuk diperkenalkan pada tahun 1921. Pertama vagina dijahit dengan jahitan interuptus,
mengeluarkan urin. Reposisi tercapai dilakukan general anestesia dalam dengan lapis demi lapis (2- 3 lapis). Kemudian
setelah penggunaan rata-rata 42 jam.25 obat yang membuat uterus rileks. Insisi diberikan uterotonik untuk membuat
Kelemahan alat ini adalah setelah kulit dilakukan secara midline atau uterus berkontraksi.9
berhasil reposisi uterus, kadang mangkok pfanensteil.4,5 Keuntungan Tehnik Haultain adalah
repositor terjebak dalam cavum uteri Pada inversio uteri, adneksa (ovarium, insisi posterior mencegah trauma
dengan serviks yang sudah mengecil, tuba fallopii, ligamentum rotundum) pada terhadap kandung kencing yang mungkin
sehingga operator mengalami kesulitan umumnya tertarik ke dalam fundus uteri ikut tertarik pada saat terjadi inversio
untuk mengeluarkan alat ini dari cavum yang terinversi. Dengan menggunakan uteri pada bagian anterior. Kedua, insisi
uteri.26,27 Kini penggunaan alat ini sudah klem Allis atau Babcock, kedua ligamentum dapat dilihat dengan jelas dan bila terjadi
ditinggalkan, karena keberhasilan untuk rotundum yang masuk ke dalam inversio perluasan lebih mudah diperbaiki, karena
mereposisi inversio uteri diragukan.23 uteri diklem sedalam 2 cm dari lekukan tarikan pada fundus yang kongesti
inversio.30 Kemudian secara lembut memudahkan terjadinya robekan.6
Penanganan inversio uteri melalui dilakukan tarikan berlawanan arah Jika reposisi dilakukan dengan
pembedahan dengan inversi fundus. Klem dan tarikan metode ini, pasien harus diberikan
Prosedur pembedahan untuk reposisi dilakukan berulang-ulang hingga inversio konseling mengenai risiko ruptur uteri
inversio uteri dapat dilakukan melalui terkoreksi.6 Bila mengalami kesulitan pada kehamilan berikutnya. Secara teori,
vagina maupun abdominal, dari dalam reposisi, dapat dibuat jahitan figure insisi miometrium ada segmen bawah
cara laparotomi hingga penggunaan of eight dengan benang vicryl atau chromic uterus memiliki risiko ruptur yang sama
laparoskopi.6,28 Namun yang 1.0 pada bagian tengah fundus, jika bagian dengan insisi histerotomi anterior vertikal
direkomendasikan saat ini adalah prosedur ini masih terlihat.4 Bila memungkinkan, pada seksio sesarea. Risiko ruptur yang
pembedahan melalui abdominal, yaitu operator kedua dengan tangan di vagina, sebenarnya tidak diketahui karena belum
Prosedur Huntington, dengan laparotomi- memberikan dorongan ke atas pada ada data.5,33
reposisi melalui abdominal dan Prosedur fundus, sehingga membantu prosedur
Haultain, dengan laparotomi- insisi cincin reposisi.5,6 Prosedur pembedahan Spinelli
servikalis-reposisi melalui abdominal.5,29 Varian dari prosedur ini adalah dengan Prosedur Spinelli merupakan prosedur
Prosedur reposisi melalui vagina tidak memasang vakum pada fundus yang pembedahan transvagina. Diperkenalkan
direkomendasikan, karena tingginya terinversi.6,18 Prosedur ini merupakan pertama kali pada tahun 1899.34 Menurut
risiko perluasan insisi hingga ke vesika modifikasi oleh Antonelli dkk.18 mangkok prosedur ini, pertama dilakukan
urinaria, ureter dan pembuluh darah besar silastik vakum dipasang pada fundus kolpotomi dinding vagina anterior,
di sekitarnya. Selain itu, pasien ini berisiko uteri yang terinversi melalui abdomen, kemudian dilakukan insisi serviks, diikuti
mengalami inkompetensi serviks pada kemudian sambungkan dengan selang dengan insisi segmen bawah uterus.
kehamilan berikutnya.4 Dalam prosedur suction sehingga terbentuk tekanan Uterus kemudian disisihkan dengan
ini, cavum abdomen dibuka melalui negatif. Tarikan dilakukan secara perlahan penekanan ke atas dan bekas insisi dijahit
kolpotomi anterior (Prosedur Spinelli) dan lembut hingga reposisi uterus berhasil. lapis demi lapis.4
maupun kolpotomi posterior (Prosedur Keuntungan dari tehnik ini adalah Setelah puncak vagina anterior
Kustner), seperti tampak pada.30,31 menghindari perlu dilakukannya insisi dibuka melalui insisi transversal dan
uterus dan memudahkan tarikan pada kemudian dengan diseksi secara tumpul
Prosedur pembedahan B-Lynch fundus, daripada menarik ligamentum untuk memisahkan jaringan hingga
Prosedur ini dipublikasikan pertama rotundum yang memiliki tendensi robek. perbatasan peritoneum, kemudian bibir
kali pada tahun 2005 oleh B-Lynch. Mangkok silastik bersifat lunak, sehingga serviks anterior dan segmen bawah
Laparotomi dengan insisi midline, mudah melewati cincin konstriksi, uterus dipotong. Usaha untuk reposisi
kemudian setelah menembus peritoneum, untuk dipasang pada fundus uteri yang uterus harus dicoba, sebelum tindakan
usus dilindungi dan dijauhkan dari uterus. terinversi.18 berikutnya. Hal ini dapat dilakukan
Operator meletakkan tangannya di bagian dengan mulai memberikan tekanan ke
anterior dan posterior segmen bawah Prosedur pembedahan Haultain atas melawan korpus uteri yang terinversi,
uterus, dengan ujung jari berada diantara Tehnik ini diperkenalkan pertama kali pada sudut atas insisi serviks dan segmen
dan dibawah fundus uteri yang terinversi. oleh Haultain pada tahun 1901. Pada bawah uterus. Jika usaha ini gagal setelah

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(1): 136-142 | doi: 10.15562/ism.v13i1.1262 139
REVIEW

menggunakan tenaga yang adekuat selama telah keluar dari introitus vagina, banyak, usaha berikutnya adalah dengan
beberapa waktu, usaha berikutnya, cavum termasuk tumor yang keluar bersamaan kuretase (sponge-stick curettage) atau
peritoneum harus dibuka dan insisi dengan inversio uteri, serta alat genital suction curettage. Jika plasenta masih
diperpanjang hingga korpus uteri, dengan di sekitarnya. Satu sentimeter di depan melekat, harus dipertimbangkan
cara membalik arah gunting: namun introitus vagina, dibuat jahitan melingkar kemungkinan plasenta akreta. Eksplorasi
setiap kali dilakukan perpanjangan insisi, seperti rantai dengan mempergunakan kavum uterus harus dilakukan untuk
harus dilakukan usaha untuk mereposisi jarum hepatis dan benang atau vicryl No.2 menilai perforasi uterus atau plasenta
uterus. Kadang diperlukan insisi atau lebih, kemudian uterus dipotong adhesiva. Kemudian, evaluasi laserasi
sepanjang seluruh permukaan anterior hati-hati dengan pisau sampai lapisan vagina. Setelah reposisi, berikan
uterus untuk mempermudah reposisi. serosa. Setelah kelihatan tuba, ligamentum uterotonika secara optimal.6
Setelah reposisi berhasil, bekas insisi rotundum dijepit, dipotong dan diikat. Penggunaan antibiotika profilaksis
dijahit 2 lapis dengan benang catgut pada Bagian uterus yang masih tertinggal, diharuskan oleh beberapa peneliti,
miometrium, kemudian jahitan jelujur dijahit dan diikat sehingga tunggul uterus sebelum prosedur reposisi uterus.19,26,40
pada perimetrium. cavum peritoneum yang tertinggal tidak berdarah dan uterus
yang terbuka kemudian ditutup dan telah tertutup. Uterus yang tertinggal Pemberian uterotonik paska reposisi
puncak vagina disatukan dengan jahitan dimasukkan ke dalam vagina. Setelah inversio uteri
interuptus. Tidak diperlukan pemasangan 40 hari, pada pemeriksaan ginekologi, Setelah reposisi uterus berhasil, harus
drain.35 puncak vagina yang rusak telah masuk diberikan uterotonik selama minimal
Kerugian dari metode ini adalah ke dalam uterus dan porsio. Pemeriksaan 24 jam setelah reposisi, agar tidak terjadi
kemungkinan trauma terhadap kandung pada 3 bulan berikutnya, uterus dan inversio uteri berulang. Uterotonik yang
kemih lebih besar dibandingkan dengan serviks uteri teraba kecil dan biasanya dapat dipergunakan antara lain.9,40
prosedur Kustner.15 Untuk kasus penderita tidak ada keluhan. Penderita 1. Methyl ergonovine maleat
inversio uteri ginekologi, tehnik ini kadang-kadang dapat haid setiap bulan (Methergine) 0,2 mg IM setiap 30
dapat dimodifikasi dengan prosedur secara teratur. Pada pasien yang uterusnya menit, dapat diulang 3 kali.
histerektomi transvagina36, maupun lebih banyak terangkat, ada kemungkinan 2. Oksitosin 40-60 IU/L dalam cairan
dengan bilateral tubektomi pada kasus tidak haid lagi.15 isotonik (seperti Ringer Laktat)
yang tidak memerlukan fungsi reproduksi diberikan IV dalam tetes kontinyu.
lagi.37 Prosedur Laparoskopi 3. Prostaglandin 15-methyl F2
Pertimbangan penggunaan laparoskopi alpha (Carboprost tromethamine,
Prosedur pembedahan Kustner untuk reposisi kasus akut adalah harus Hemabate) 0,25mg IM, dapat diulang
Prosedur Kustner menggunakan diperhatikan status hemodinamik setiap 30 menit sebanyak 3 kali.
pendekatan melalui vagina, sama pasien dan kemungkinan bisa terjadi 4. Misoprostol 0,4 mg per oral atau SL
seperti Prosedur Spinelli, hanya saja pneumoperitoneum.9 Namun untuk kasus setiap 2 jam, atau 0,8-1,0 mg per rektal
pada prosedur ini, kolpotomi posterior inversio ginekologi, prosedur ini dapat dosis tunggal.
dilakukan untuk menembus kavum dipertimbangkan.38 Jika dalam proses reposisi dengan
abdomen. Dilakukan insisi posterior MgSO4 dapat diberikan kalsium parenteral
melalui serviks dan segmen bawah uterus Penanganan plasenta untuk menetralisir efek tokolitik MgSO4.5
dan kemudian dilakukan reposisi uterus, Pada kasus dimana plasenta masih Untuk mencegah terjadinya inversio uteri
dan diakhiri dengan penjahitan luka bekas melekat, inversi harus direposisi sebelum berulang setelah reposisi, dapat digunakan
insisi.4 melepaskan plasenta, untuk mengurangi balon SOS Bakri yang dikembungkan
jumlah darah yang hilang.39 Setelah dengan 300 ml cairan saline, kemudian
Histerektomi vagina cara Junizaf reposisi berhasil, cara paling aman adalah dikempiskan secara bertahap.41
Prosedur histerektomi dikerjakan menunggu hingga plasenta terlepas
pada kasus dimana uterus tidak dapat sendiri. Selain itu, dapat dilakukan Penanganan Inversio Uteri Ginekologi
dipertahankan lagi, seperti pada inversio manual plasenta, namun pastikan bahwa Inversio uteri jarang ditemukan pada
yang terinfeksi berat, atau inversio akut pasien mendapatkan analgetik yang wanita tidak hamil. Bila hal ini terjadi,
dengan keadaan umum jelek, seperti cukup dan hemodinamik stabil. Manual pada umumnya disebabkan oleh adanya
kadar hemoglobin rendah dan tidak plasenta harus dilakukan di ruang operasi leiomioma submukosa yang bertangkai,
tersedia darah, serta inversio uteri yang sehingga intervensi bedah dapat segera maupun keganasan uterus lain yang
disebabkan oleh tumor uterus. Dengan dilakukan bila terjadi komplikasi. Tangan terjadi di fundus uteri.5
histerektomi, fokus infeksi dan sumber dimasukkan ke dalam vagina, melalui Proses terjadinya inversio uteri,
perdarahan dapat dihilangkan sehingga serviks kemudian masuk ke dalam cavum diperkirakan sama dengan yang terjadi
penderita dapat diselamatkan.15 uteri. Operator kemudian mencoba pada uterus paska persalinan, walaupun
Prosedur ini dilakukan dalam posisi memisahkan plasenta dengan dinding interval terjadinya inversio dalam jangka
litotomi. Setelah dilakukan pembiusan, uterus. Jika hal ini tidak dapat dilakukan waktu lama. Tumor atau massa turun ke
dilakukan antiseptik pada uterus yang dengan mudah, atau perdarahan makin dalam segmen bawah uterus. Kemudian

140 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(1): 136-142 | doi: 10.15562/ism.v13i1.1262
REVIEW

uterus berespon dengan kontraksi KONTRIBUSI PENULIS 14. Anderson JM, Etches D. Prevention and
berulang. Hal ini makin mendorong Management of Postpartum Hemorrhage.
massa ke bawah dan kadang-kadang Seluruh penulis telah berkontribusi dalam the American Academy of Family Physicians.
penyusunan naskah tinjauan pustaka 2007;75(6):875-82
hingga melewati serviks.5 15. Junizaf. Inversio Uteri. Dalam: Junizaf, Santoso
Terapi definitif inversio uteri ini dan setuju terhadap versi final dari BI, editor. Buku Ajar Uroginekologi Indonesia.
ginekologi sangat bervariasi, tergantung publikasi. Jakarta: Himpunan Uroginekologi Indonesia;
2011.
hasil biopsi tumor penyebab inversio.42
Jika memungkinkan, dilakukan eksisi DAFTAR PUSTAKA 16. Durì D, Cugini U, Olivuzzi M, Del Frate G.
Acute postpartum uterine inversion: report of
tumor dan uterus direposisi sambil 1. Dorland Wan. Dorland's American two cases. Int J Obstet Anesth. 2008;17(1):83–5.
menunggu hasil pemeriksaan histologis Illustrated Medical Dictionary. Am J Med Sci. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.
1914;147(4):595. Available from: http://dx.doi. ijoa.2007.03.014
tumor tersebut. Antibiotika diberikan org/10.1097/00000441-191404000-00024 17. Abouleish E, Ali V, Joumaa B, Lopez M, Gupta
untuk mengurangi proses inflamasi dan 2. Tuckett JD, Yeung A, Timmons G, Hughes T. D. Anaesthetic management of acute puerperal
prosedur definitif dilakukan kemudian. Non-puerperal uterine inversion secondary uterine inversion. Br J Anaesth. 1995;75(4):486–
Bila ditemukan nekrosis, edema dan to uterine sarcoma and ascites demonstrated 7. Available from: http://dx.doi.org/10.1093/
on CT and MRI. Eur J Radiol Extra. bja/75.4.486
tanda-tanda infeksi, tindakan definitif 2010;75(3):e119–23. Available from: http:// 18. Antonelli E, Irion O, Tolck P, Morales M.
harus segera dilakukan, meliputi vaginal dx.doi.org/10.1016/j.ejrex.2010.06.008 Subacute uterine inversion: description of a
histerektomi5,43 dan kombinasi prosedur 3. Kochenour NK. Diagnosis and Management novel replacement technique using the obstetric
abdomino-vaginal.38 Karena diagnosis Of Uterine Inversion. In: Gilstrap LC, ventouse. BJOG An Int J Obstet Gynaecol.
jaringan sangat bervariasi, maka pada kasus Cunningham FG, Vandorsten JP, editors. 2006;113(7):846–7. Available from: http://
Operative Obstetrics. 2nd ed. USA: McGraw- dx.doi.org/10.1111/j.1471-0528.2006.00965.x
ini diperlukan penanganan khusus secara Hill Companies;2002. 19. Contraception: discontinuation and switching
individual. Emboli paru berhubungan 4. Bayer-Zwirello LA. The Third Stage. In: in developing countries. Reprod Health Matters.
dengan kasus kronis, kemungkinan akibat Grady JP, Gimovsky ML, Bayer- Zwirello LA, 2012;20(40):210–2. Available from: http://
edema dan infeksi sekunder. Jadi pada Giordano K, editors. Operative Obstetrics. 2nd dx.doi.org/10.1016/s0968-8080(12)40667-x
ed. USA: Cambridge University Press; 2008. 20. Wendel MP, Shnaekel KL, Magann EF. Uterine
kasus tersebut perlu dipertimbangkan 5. OGrady JP, Gimovsky ML, Bayer-Zwirello Inversion: A Review of a Life-Threatening
pemberian obat profilaksis trombosis.6 LA, Giordano K. The Third Stage [Internet]. Obstetrical Emergency. Obstet Gynecol
Operative Obstetrics. Cambridge University Surv. 2018;73(7):411-417. doi: 10.1097/
SIMPULAN Press; p. 257–96. Available from: http://dx.doi. OGX.0000000000000580. PMID: 30062382.
org/10.1017/cbo9780511580987.013 21. Hanretty KP. Obstetrics Illustrated. 6th ed.
Inversio uteri merupakan kejadian 6. Rao K. Acute Uterine Inversion [Internet]. China: Churchill Livingstone; 2004.
kegawatdaruratan yang tidak dapat Handbook of Obstetric Emergencies. Jaypee 22. Tan KH, Luddin NSY. Hydrostatic reduction of
Brothers Medical Publishers (P) Ltd.; 2011. p. acute uterine inversion. Int J Gynecol Obstet.
diprediksi. Dengan diagnosis dan
111. Available from: http://dx.doi.org/10.5005/ 2005;91(1):63–4. Available from: http://dx.doi.
penanganan yang tepat, akan menurunkan jp/books/11403_25 org/10.1016/j.ijgo.2005.06.006
morbiditas dan mortalitas akibat inversio 7. Baskett TF. Acute Uterine Inversion: A Review 23. Plaut GS. Chronic puerperal inversion of the
uteri. Prinsip penanganan inversio uteri of 40 Cases. J Obstet Gynaecol Canada. uterus. Postgrad Med J. 1961;37(425):164–6.
adalah reposisi uterus dan penanganan 2002;24(12):953–6. Available from: http:// Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.
dx.doi.org/10.1016/s1701-2163(16)30594-1 gov/13736295
syok. Reposisi dicoba dengan cara manual 8. Anonim. Register Persalinan Rumah Sakit 24. Irani S, Jordan J. Management Of Uterine
sesegera mungkin setelah diagnosa Umum Sanglah Denpasar Periode 1 Agustus Inversion Operative Techniques. Current
inversio uteri ditegakkan. Bila cara ini 2009 hingga 31 Juli 2010. Denpasar : 2010 Obstetrics & Gynaecology 1997;7:232-5.
belum berhasil, gunakan relaksan uterus 9. Bhalla R, Wuntakal R, Odejinmi F, Khan RU. 25. Aveling JH. A Lecture on Inversion of
Acute inversion of the uterus. Obstet Gynaecol. the Uterus: With Ten Cases Succesftully
sambil mencoba reposisi manual. Bila
2009;11(1):13–8. Available from: http://dx.doi. Treated by the Sigmoid Repositor. Br Med J.
belum juga berhasil digunakan metode org/10.1576/toag.11.1.13.27463 1886;1(1315):475–81. Available from: https://
tekanan hidrostatik. Cara terakhir adalah 10. Lago JD. Presentation of acute uterine inversion pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20751488
dengan prosedur pembedahan melalui in the emergency department. Am J Emerg 26. Witteveen T, van Stralen G, Zwart J, van
pendekatan abdomen, yaitu dengan tehnik Med. 1991;9(3):239–42. Available from: http:// Roosmalen J. Puerperal uterine inversion in the
dx.doi.org/10.1016/0735-6757(91)90086-y Netherlands: a nationwide cohort study. Acta
Huntington dan Haultain. 11. Beringer RM, Patteril M. Puerperal Obstet Gynecol Scand. 2013 Mar;92(3):334-7.
uterine inversion and shock. Br J Anaesth. doi: 10.1111/j.1600-0412.2012.01514.x. PMID:
KONFLIK KEPENTINGAN 2004;92(3):439–41. Available from: http:// 22881867.
dx.doi.org/10.1093/bja/aeh063 27. Edis AW. Reposition of Complete Inversion
Penulis menyatakan tidak terdapat konflik 12. Paterson-Brown S. Obstetric Emergencies of Uterus after Five Years’ Duration. Br Med J.
kepentingan terkait publikasi dari tinjauan [Internet]. Dewhurst’s Textbook of Obstetrics 1883;1(1160):561–2. Available from: https://
pustaka ini. & Gynaecology. Wiley-Blackwell; 2012. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20750551
p. 296–310. Available from: http://dx.doi. 28. Atthill L. Remarks on Inversion of the Uterus.
org/10.1002/9781119979449.ch25 Br Med J. 1879;2(975):357–8. Available from:
PENDANAAN 13. Stafford I, Belfort MA, Dildy GA. Etiology and https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20749286
Management of Hemorrhage. In : Belfort MA, 29. Hostetler DR, Bosworth MF. Uterine inversion:
Penulis menyatakan tidak terdapat hibah Saade G, Foley M, Phelan J and Dildy G, editors. a life-threatening obstetric emergency. J Am
dana dari pemerintah ataupun sektor Critical Care Obstetrics. 5th ed. Singapore: Board Fam Pract. 2000;13(2):120-3. doi:
swasta lainnya dalam penulisan tinjauan Blackwell Publishing; 2010. 10.3122/15572625-13-2-120. PMID: 10764194.
pustaka ini.

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(1): 136-142 | doi: 10.15562/ism.v13i1.1262 141
REVIEW

30. Gemer O, Anteby E, Lavie O. Uterine inversion 36. Fofie CO, Baffoe P. Non-puerperal uterine 1002. Available from: http://dx.doi.
associated with uterine sarcoma. Int J Gynecol inversion: a case report. Ghana Med J. org/10.1097/00003081-198412000-00020
Obstet. 2008;101(2):195–6. Available from: 2010;44(2):79–81. Available from: https:// 41. Majd HS, Pilsniak A, Reginald PW. Recurrent
http://dx.doi.org/10.1016/j.ijgo.2007.10.018 pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21327009 uterine inversion: a novel treatment approach
31. Hirsch HA, Kaser O, Ilke FA. Atlas Of 37. Thorp JM. Clinical Aspects of Normal and using SOS Bakri balloon. BJOG An Int J Obstet
Gynecologic Surgery. 3rd edition. Germany: Abnormal Labor [Internet]. Creasy and Resnik’s Gynaecol. 2009;116(7):999–1001. Available
Thieme; 1997. Maternal-Fetal Medicine: Principles and from: http://dx.doi.org/10.1111/j.1471-
32. Evans DG, Lynch CB. Obstetric Trauma. In: Practice. Elsevier; 2009. p. 691–724. Available 0528.2009.02165.x
Lynch CB, Keynes M, Keith LG, Lalonde from: http://dx.doi.org/10.1016/b978-1-4160- 42. Mwinyoglee J, Simelela N, Marivate M. Non-
AB, Karoshi M, editors. A Textbook of 4224-2.50039-9 Puerperal Uterine Inversion in a Nulliparous
Postpartum Hemorrhage, A comprehensive 38. Auber M, Darwish B, Lefebure A, Ness J, Roman Woman with no Uterine Mass: A Case Report
guide to evaluation, management and surgical H. Management of nonpuerperal uterine and a Literature Review. J Clin Rev Case
intervention. UK: Sapiens Publishing; 2006. inversion using a combined laparoscopic Reports. 2020;5(8). Available from: http://
33. Oboro VO, Akinola SE, Apantaku BD. Surgical and vaginal approach. Am J Obstet Gynecol. dx.doi.org/10.33140/jcrc.05.08.06
management of subacute puerperal uterine 2011;204(6):e7–9. Available from: http://dx.doi. 43. Adesiyun AG. Septic postpartum
inversion. Int J Gynecol Obstet. 2006;94(2):126– org/10.1016/j.ajog.2011.01.024 uterine inversion. Singapore Med J. 2007
7. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j. 39. Achanna S, Mohamed Z, Krishnan M. Oct;48(10):943-5. PMID: 17909681.
ijgo.2006.04.037 Puerperal uterine inversion: a report of four
34. Turrentine JE. Clinical Protocols in cases. J Obstet Gynaecol Res. 2006;32(3):341-5.
Obstetrics and Gynecology [Internet]. CRC doi: 10.1111/j.1447-0756.2006.00407.x.
Press; 2008. Available from: http://dx.doi. 40. DeCherney AH, Laufer N. The Monitoring of
org/10.3109/9781439802021 Ovulation Induction Using Ultrasound and
35. Mangeshikar P. Atlas of Gynecologic Surgery. J Estrogen. Clin Obstet Gynecol. 1984;27(4):993–
Obstet Gynaecol India. 2014;64(6):447–8. doi:
10.1007/s13224-014-0644-y.

142 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(1): 136-142 | doi: 10.15562/ism.v13i1.1262

Anda mungkin juga menyukai