Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kebutuhan energi dari bahan bakar minyak bumi (BBM) di berbagai negara di dunia
dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan tajam, tidak hanya pada negara-
negara maju saja, tetapi juga di negara berkembang termasuk Indonesia.Untuk mengantisipasi
terjadinya krisis bahan bakar minyak bumi (BBM) pada masa yang akan datang, saat ini telah
dikembangkan sumber energi yang baru dan terbarukan sekaligus ramah lingkungan (Susanti,
2011).
Persediaan minyak bumi dan batu bara sangat terbatas dan memerlukan waktu jutaan
tahun untuk kembali terbentuk, selain itu bahan bakar yang berasal dari minyak bumi dan
batu bara menghasilkan polusi yang berakibat pada pemanasan global, oleh karena itu
diperlukan suatu energi terbarukan dan merupakan energi yang ramah lingkungan sehingga
dapat mengatasi permasalahan energi dan pemanasan global (Sari, 2013).
Bioetanol (C2H5OH) merupakan salah satu biofuel yang hadir sebagai bahan bakar
alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya yang terbarukan. Merupakan bahan bakar
alternatif yang diolah dari tumbuhan yang memiliki keunggulan karena mampu menurunkan
emisi CO2 hingga 18%, dibandingkan dengan emisi bahan bakar fosil seperti minyak tanah.
Bioetanol dapat diproduksi dari berbagai bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia,
sehingga sangat potensial untuk diolah dan dikembangkan karena bahan bakunya sangat
dikenal masyarakat.
Salah satu alternatif pengganti bahan bakar fosil adalah dengan bioenergi seperti
bioetanol. Menurut keputusan menteri ESDM Nomor 32 Tahun 2008 “Bioetanol (E100)
adalah produk etanol yang dihasilkan dari bahan baku hayati dan biomasa lainnya yang
diproses secara bioteknologi dan wajib memenuhi standar mutu (spesifikasi) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan jika ingin digunakan sebagai bahan bakar alternatif
I.2 Rumusan Masalah
1. Apakah kandungan dalam molase sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan
bioetanol?
2. Bagaimana membuat bioetanol dari molase dengan menggunakan proses fermentasi
dan disitilasi?
3. Apa saja parameter-parameter yang diuji untuk mengetahui kandungan yang terdapat
dalam bioethanol dari molase?
4. Apakah bioetanol dari kulit naas sesuai dengan SNI?

I-1
I.3 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam molase sehingga dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan bioetanol.
2. Untuk mengetahui proses pembuatan bioetanol dari molase dengan menggunakan
proses fermentasi dan distilasi.
3. Untuk melakukan uji densitas, viskositas, boiling point, heating point, sehingga dapat
mengklasifikasikan kulit naas sebagai bioetanol.
4. Untuk membandingkan hasil percobaan bioetanol dari molase sesuai dengan SNI

I-2

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen2 halaman
    Bab 4
    Anik Andayani
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen7 halaman
    Bab 2
    Anik Andayani
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen6 halaman
    Bab 3
    Anik Andayani
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen8 halaman
    Abstrak
    Anik Andayani
    Belum ada peringkat
  • F-018 Form Bon Bahan
    F-018 Form Bon Bahan
    Dokumen1 halaman
    F-018 Form Bon Bahan
    Anik Andayani
    Belum ada peringkat