Anda di halaman 1dari 2

Salah satu usaha untuk memperlambat laju korosi suatu logam adalah dengan cara proteksi

katodik. Proteksi katodik dilakukan dengan membanjiri permukaan logam menjadi ‘penuh’
dengan elektron sehingga tak ada ruang kosong lagi bagi electron. Sumber electron untuk
membanjiri logam didapatkan dari metode anoda korban yaitu dari logam yang memiliki
potensial lebih negative dari logam yang dilindungi, atau dengan metode impressed current
yaitu dengan membanjiri electron dari sumber arus negative listrik searah.
Anoda Korban
Pada prinsip proteksi katodik dengan anoda korban, logam akan disambungkan dengan pipa
menggunakan konduktor yang dapat mengalirkan elektron dari anoda ke katoda. Logam yang
menjadi anoda akan mengalami reaksi oksida dan melepaskan elektron, elektron yang
terlepas akan mengalir melalui kawat dan akan memenuhi permukaan logam. Hal ini akan
menyebabkan pipa bersifat lebih katodik namun tidak bisa melepaskan elektronnya karena
elektron dari anodatelah memenuhi permukaan logam. Hal ini juga akan menyebabkan
potensial logam turun dan menurut digram pourbaix ketika potensial logam turun pada titik
tertentu logam akan berada pada kondisi imun dimana logam tidak akan mengalami korosi.

Pipa besi yang tertanam dalam tanah memiliki potensial yang lebih besar dari - 0,758V/CSE
sehingga pipa akan rawan terjadi korosi. Pada praktikum ini, anoda korban yang digunakan
adalah Mg Potensial anodik pada Mg tanpa elektrolit lebih negative dibandingkan dengan Fe.
Sistem proteksi katodik yang sudah berjalan adalah ketika nilai pipa terproteksi lebih kecil
dari nilai potensial logam itu sendiri.
Impressed Current
Jika pada proteksi katodik anoda korban, elektron berasal dari proses oksidasi logam yang
menjadi anoda, pada proteksi katodik impressed current, elektron berasal dari arus negatif
searah yang berasal dari sumber listrik. Sumber listrik yang merupakan sumber listrik bolak-
balik (AC) diubah oleh adapter/rectifier menjadi arus searah (DC), arus negatif searah akan
dialirkan pada pipa menggunakan kawat/kabel sehingga elektron yang dihasilkan akan
membanjiri pipa. Pipa yang terbanjiri elektron akan menjadi lebih katodik dan elektron-
elektron tersebut akan menahan pipa untuk melakukan reaksi reduksi sehingga laju korosi
dapat diperlambat.
Insulation Joint
Pipa yang telah diproteksi dengan sistem anoda karbon atau impressed current akan selalu
terlindungi selama logam yang mejadi anoda masih ada atau arus masih dijalankan, pada
praktikum kali ini akan diperlihatkan pengaruh insulation joint untuk menghilangkan
pengaruh proteksi katodik pada pipa yang ‘menonjol’ di atas tanah. Pipa ini dipasang
‘menonjol’ keluar dimaksudkan untuk mempermudah pengukuran kondisi fluida dalam pipa.
Jika pipa masih terpengaruhi oleh elektron dari logam anoda atau arus listrik maka hal
tersebut akan mengacaukan proses pemeriksaan.

Bahan insulation joint yang digunakan biasanya berupa insulation flange yang terbuat dari
karet atau bahan isolator lainnya. Pada perpipaan yang diukur pada praktikum kali ini, tidak
digunakan insulation flange melainkan digunakan cat akrilik yang tebal sehingga diharapkan
dapat menjadi bahan isolator yang baik. Hasil percobaan menunjukkan kinerja insulation ini
sudah cukup baik, pada insulation pertama, potensial telah disisihkan lumayan besar sehingga
potensial diatas insulation joint lebih besar dibanding dibawahnya. Pada insulation kedua
seharusnya bagian bawah insulation joint memiliki nilai potensial yang lebih rendah,
dibandingkan bagian atasnya karena bagian atas insulation joint seharusnya sudah terputus
dengan arus dari proteksi katodik, dan pipa kontak langsung dengan udara. Tetapi dari hasil
praktikum yang didapatkan adalah sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi kemungkinan karena
pipa dibagian bawah insulation joint telah mengalami proses korosi sehingga meningkatkan
nilai potensialnya.

Anda mungkin juga menyukai