Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Faringitis termasuk kedalam infeksi saluran pernafasan atas dengan
peradangan pada dinding faring yang dapat disebabkan oleh virus (40-60%),
bakteri (5-40%), alergi, trauma, toksin, dan lain-lain. Anak-anak dan orang
dewasa umumnya mengalami 3-5 kali infeksi virus pada saluran pernafasan atas
termasuk faringitis setiap tahunnya.1
Faringitis disebabkan oleh virus dan bakteri yang melakukan invasi ke faring
dan menimbulkan reaksi inflamasi lokal. 1 Faktor risiko yang dapat menyebabkan
faringitis adalah paparan udara yang dingin, menurunnya daya tahan tubuh,
konsumsi makanan yang kurang bergizi dan juga dikarenakan iritasi kronik oleh
rokok, minum alkohol, makanan, refluks asam lambung, serta inhalasi uap yang
merangansang mukus faring.3
Ketika seseorang meminum air dingin, maka suhu dingin dari es akan
berdampak terhadap mekanisme pertahanan saluran napas melalui dua hal.
Pertama, suhu dingin akan mengurangi kemampuan menyapu bersihan
mukosilier, karena gerakan silia (bulu getar) akan terganggu. Kedua, suhu dingin
akan menyebabkan pembuluh darah mengerut yang disebut vasokonstriksi.
Akibatnya aliran darah menjadi berkurang, pasokan untuk sistem imunitas juga
berkurang. Dalam keadaan demikian, mekanisme pertahanan saluran napas akan
mengalami pelemahan dan lebih rentan terhadap serangan kuman dari luar,
sehingga menimbulkan inflamasi pada faring.4
Penelitian yang telah dilakukan oleh Shinta dalam artikel ilmiahnya
menjelaskan bahwa faringitis kronik dengan riwayat makan dan minum pada
suhu dan rasa yang ekstrem telah dibuktikan terdapat hubungan yang bermakna
dengan kebiasan minum dingin terhadap kejadian faringitis. 5 Namun Shinta pada
penelitiannya tidak menjelaskan jumlah atau frekuensinya.

1
2

Diperkirakan sebanyak 15 juta kasus faringitis didiagnosis setiap tahunnya di


Amerika Serikat dengan 15-30% pada anak usia sekolah dan 10% diderita oleh
dewasa. Faringitis dapat disebabkan oleh Streptococcus Beta Hemolytic Group A.
Faringitis tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, masa infeksi streptococcus beta
hemolytic group A terjadi di musim dingin dan awal musim semi di daerah
beriklim sedang, di daerah beriklim tropis seperti Indonesia insiden tertinggi
terjadi pada musim hujan.2
Pada tahun 2004 kasus faringitis dilaporkan masuk dalam sepuluh besar
kasus penyakit rawat jalan di Indonesia dengan persentase jumlah penderita 1,5%
atau sebanyak 2.214.781 orang.6 Data kunjungan penderita dipoliklinik THT-KL
RSUP DR. Mohammad Hoesin Palembang pada tahun 2011 menjunjukkan
sebanyak 726 kunjungan penderita faringitis akut dari total 7256 kunjungan. 2
Menurut Data Dinas Kesehatan Kota Jambi menunjukkan kasus faringitis di
kota jambi mencapai 24.213 penderita di tahun 2017. Puskesmas dengan
kunjungan terbanyak yaitu Puskesmas Payo Selincah (4.361 penderita). Selain itu
belum adanya penelitian mengenai hubungan antara riwayat minum dingin
dengan kejadian faringitis, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian di Puskesmas Payo Selincah Kota Jambi.7

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah
“Apakah ada hubungan riwayat minum dingin dengan kejadian faringitis?”

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan riwayat minum dingin dengan kejadian faringitis di
Puskesmas Payo Selincah Kota Jambi Tahun 2019.
3

1.3.2 Tujuan khusus


1. Untuk membuktikan hubungan jumlah gelas konsumsi minum air dingin
dengan kejadian faringitis di Puskesmas Payo Selincah Kota Jambi
tahun 2019
2. Untuk membuktikan hubungan frekuensi konsumsi minum air dingin
dengan kejadian faringitis di Puskesmas Payo Selincah Kota Jambi
tahun 2019

1.4. Manfaat penelitian


Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat terhadap:
1. Terhadap peneliti
Dapat menjadi bahan pembelajaran dan informasi bagi penulis agar lebih
mengetahui dan memahami mengenai hubungan riwayat minum dingin
dengan kejadian faringitis.
2. Terhadap masyarakat
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
untuk
bahan edukasi mengenai hubungan minum dingin dengan penyakit
faringitis.
3. Terhadap peneliti lain
Penelitian ini diharapakan sebagai bahan informasi untuk penelitian dengan
topik atau penelitian yang sejalan dengan penelitian ini di masa yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai