Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Masyarakat pesisir adalah kelompok orang atau suatu komunitas yang tinggal
di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara
langsung pada pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir. Masayarakat pesisir ini
memiliki segala permasalahn yang kompleks, Kompleksitas permasalahan yang
dialami oleh masyarakat pesisir merupakan dampak dari kondisi sosial ekonomi
mereka.1

Menurut Nasution (2005), masyarakat pesisir termasuk masyarakat yang


tergolong marginal. Mereka memiliki cara berbeda dalam aspek pengetahuan,
kepercayaan, peranan sosial, dan struktur sosialnya. Di balik kondisi marginalnya ini,
masyarakat pesisir tidak memiliki banyak cara dalam mengatasi masalah yang hadir.
Nawawi (2003) menambahkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
munculnya permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir adalah
ketergantungan mereka pada kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan yang saat ini
rentan terhadap kerusakan lingkungan, khususnya pencemaran, karena limbah
industri maupun tumpahan minyak, misalnya, dapat menggoncang sendi-sendi
kehidupan sosial ekonomi masyarakat pesisir. 1

Dampak lain yang yang dapat muncul dari pencemaran lingkungan yang
dihadapi oleh masyarakat pesisir adalah gangguan kesehatan fisik dan mental.
Menurut Zakiah Daradjat kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari
gangguan dan penyakit jiwa (neurosis dan psikosis). Pengertian kesehatan jiwa
lainnya yaitu kemampuan orang untuk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri dan
dengan masyarakat serta lingkungan dimana ia hidup, dengan kemampuan
penyesuaian diri, diharapkan akan menimbulkan ketentraman dan kebahagiaan hidup
Ketidak mampuan untuk memenuhi hal-hal diatas maka akan menimbulkan
permasalahan-permasalahan dalam kesehatan mental individu.1,2
Terkait dengan hal ini, dampak dari Covid-19 ini dapat membuat seorang
individu atau bahkan suatu komunitas (masyarakat di suatu daerah) mengalami
kesulitan penyesuaian diri dalam situasi yang baru sehingga menimbulkan
permasalahan dalam kesehatan mental mereka. Sebagaimana dikutip dari Humas
FKUI, selama Covid-19 menjadi pandemik yang menguasai sebagian besar negara di
dunia, masyarakat mulai cemas akan hidup diri mereka sendiri, keluarga, teman
terdekat, dan bahkan lingkungan sekitarnya. Faktor lainnya yaitu stress akibat isolasi
sosial atau physical distancing pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kecemasan berlebihan pada masa karantina dapat meningkatkan risiko ansietas,
depresi, hingga gejala stres pascatrauma. 2

SUMBER :

1. Surjaningrum,ER., Ambarini,TK., Ariana,AD., Arbi,DK.,Cahyanti,IY .,


Hartini,N. 2020. Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Ketahanan
Keluarga di Masyarakat Pesisir Kota Surabaya. Jurnal Psikologi dan
Kesehatan Mental. 5(2);134-141
2. Athiyyah. 2021. Permasalahan Kesehatan Mental di Masa Covid-19. Jurnal
Riset dan Pengabdian Masyarakat.1(1);170-185

Anda mungkin juga menyukai