Anda di halaman 1dari 2

Pupuk, Kegunaan dan Alternatif

Pupuk adalah sesuatu yang ditambahkan pada tanaman untuk memenuhi kebutuhan zat hara sehingga
proses pertumbuhan berlangsung baik. Unsur-unsur yang dibutuhkan bagi tumbuhan seperti C,H,O,N
dan P dimasukan atau dikandung oleh pupuk dalam persentase yang berbeda-beda tergantung pemakai
ingin menambahkan unsur hara apa ketanamannya. Seperti pupuk urea, pupuk urea mengandung
kurang lebih 45% unsur Nitrogen. Contoh lain seperti pupuk ES (Enkel Superfosfat) dan pupuk TSP(Tripel
Superfosfat) yang masing-masing mengandung kurang lebih 20% dan 50% unsur fosfor. Dan banyak jenis
pupuk lainnya yang mengandung unsur yang dibutuhkan tanaman.

Banyak pupuk yg dipilih oleh petani, salah satunya adalah pupuk kandang. Pupuk Kandang Ayam (PKA)
merupakan pupuk organik yang mampu meningkatkan pH dan kejenuhan basa karena mengandung
basa-basa K, Ca, dan Mg. PKA juga berfungsi sebagai chelating agent terhadap kation logam Al dan Fe,
meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, suhu tanah dan kesuburan tanah. Sedangkan pupuk
phonska adalah pupuk anorganik yang berfungsi untuk menambah kandungan mineral hara makro N, P,
K, dan S.

Pupuk ini mampu meperbaiki keadaan tanah podsolik merah kuning yang memiliki sifat fisik dan kimia
buruk bagi pertumbuhan tanaman, permeabilitas lambat dengan bertambahnya kedalaman tanah dan
stabilitas agregatnya kurang baik. Keadaan ini diperburuk dengan adanya reaksi masam yang dicirika
dengan kandungan Al yang tinggi. Pengaruh buruk terhadap tanaman yaitu rusaknya pertumbuhan dan
perkembangan akar. Pemberian pupuk ponska dan PKA akan memberikan ketersediaan unsur hara
secara simultan. Unsur hara pupuk anorganik mudah dan cepat tersedia sedangkan pupuk organic
tersedia secara lambat dan bertahap sehingga ketersediaan hara akan terus tercapai.

Pupuk lain yg digunakan oleh petani adalah Pupuk Sugoi. Pupuk Sugoi adalah pupuk organik yang
memiliki kandungan unsur hara makro seperti ( N , P , K, Ca , Mg dan S ) serta memiliki unsur hara
mikro yaitu ( Fe , Zn , B , dan Mn ) . Pupuk ini banyak digunakan para petani untuk tanaman sayuran
salah satunya adalah buncis. Namun belum ada informasi secara pasti mengenai dosis pemberian pupuk
sugoi untuk tanaman buncis. Sehingga produksi buncis menjadi tidak maksimal. Walaupun dalam
teorinya anjuran penggunaan produk adalah 66 lt/ha, namun peneliti mencoba untuk membuktikanya.

Oleh karena itu dilakukan percobaan yang dilakukan di desa cijambe kecamatan paseh kabupaten
sumedang pada ketinggian 483 m di atas permukaan laut dengan jenis tanah vertisol untuk mengetahui
dosis yang tepat supaya buncis memberikan produksi yang terbaik. Percobaan dilakukan dengan lima
faktor pengujian sebanyak lima kali pengulangan. Dosis Pupuk Sugoi yang diteliti adalah A. 0 lt/ha , B. 33
lt/ha, C. 66 lt/ha, D. 99 lt/ha, E. 133 lt/ha .
Dari percobaan tersebut diketahui bahwa dosis pupuk sugoi berpengaruh pada produksi buncis
diantaranya jumlah , besar , dan bobot polong dari buncis tersebut. sedangkan dosis yang paling efektif
dan efisien untuk meningkatkan produksi buncis adalah sebanyak 99 lt/ ha. Dari percobaan tersebut
juga dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur kimia seperti N , P , K , Ca , Mg , S dan lainya mampu
meningkatkan produksi buncis. Dan memberikan andil besar dalam meningkatkan kesejahteraan petani.

Selain itu, pemberian pupuk cair organic sangatlah bagus karena dapat meningkatan jumlah
daun ,cabang, volume akar, jumlah polong pada buncis. Pembentukan daun pada tanaman buncis
meningkat paling tinggi saat diberikan 10 l/ha. Sedangkan untuk menumbuhkan cabang paling baik
adalah memberikan pupuk sebesar 20 l/ha. Untuk , meningkatkan bobot segar polong terbesar adalah
dengan pemberian pupuk sebanyak 10 l/ha. Untuk penggunaan pupuk secara optimal sehingga
mendapatkan buncis terbaik belum ditemukan. Jika sudah ditemukan pasti akan sangat membantu
kebutuhan pangan akan sayuran.

Pupuk yang dapat kita jumpai lagi adalah pupuk nitrofosfat. Pupuk nitrofosfat merupakan sebuah jenis
pupuk yang berkembang di daratan eropa. Pupuk ini mengandung unsur utama Asam Nitrat dan
memiliki kadar fosfat yang lebih rendah dari pupuk fosfat lainnya. Jerman meruapakan produsen
pertamanya. Pupuk jenis ini pada zaman dahulu perkembangannya tertinggal dengan amonium pospat
karena masih susahnya mendapatkan asam nitrat. Pabrik-pabrik pembuat pupuk tertarik membuat
pupuk nitrofosfat karena harga bahan mentahnya lebih rendah dan kurangnya persediaan belerang.

Anda mungkin juga menyukai