Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FUNGSI DAN TUGAS LEMBAGA-LEMBAGA POLITIK


Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Sistem Politik Indonesia
Dosen Pengampu: Dini Noer Aini, S.Sos, M.Si

Oleh:
Kelompok 4
1. Arlynsyah Nadi Haqiqi (202014082)
2. Maghfiroh Eka Putri P. (202014016)
3. Maya Fitriyana (202014004)

PROGRAM STUDI ADMINISTARI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan rohani dan jasmani sehingga kita masih tetap bisa
bersyukur menikmati nikmat- nikmatnya. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada baginda kita semua yakni nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang benar berupa ajaran agama islam yang kita
rasakan saat ini. Tak lupa kami juga berterimakasih kepada Ibu Dini Noor Aini,
S.Sos, M.Si. selaku dosen pengampu dalam mata kuliah sistem politik
indonesia yang sudah memberikan tugas ini.
Kami selaku penulis berharap semoga kelak makalah ini dapat berguna
dan juga bermanfaat serta menambah keimanan kita kepada Allah SWT. Dalam
pembuatan makalah ini kami sangat menyadari masih banyak kekurangan dan
masih butuh saran untuk perbaikan. Oleh karena itu kami sangat berterimakasih
jika ada yang sudi memberi saran dan kritiknya demi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah yang sederhana ini bisa dimengerti dan dapat dipahami. Kami
minta maaf bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca.
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................iv
A. Latar Belakang.............................................................................................iv
B. Rumusan Masalah........................................................................................iv
C. Tujuan...........................................................................................................v
D. Manfaat.........................................................................................................v
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................vi
A. Pengertian Lembaga Politik.........................................................................vi
B. Fungsi Lembaga Politik..............................................................................vii
1. Fungsi umum...........................................................................................vii
2. Fungsi Khusus.........................................................................................vii
C. Proses Pembentukan Lembaga Politik.......................................................viii
BAB III PENUTUP................................................................................................x
A. Kesimpulan...................................................................................................x
B. Saran..............................................................................................................x
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................xi
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalahnya aktual karena para ahli dan penyelidik ilmu politik
mempelajari lembaga politik negara, tidak ada kesepakatan yang bulat
mengenai substansi dan ruanglingkup, namun terdapat inti-inti persamaan
yang lebih besar dengan mengambil studi mempelajari lembaga atau
institusi politik itu dalam konteksnya yang tidak terlepas dari hubungan-
kekuasaan dan pengaruh antar lembaga poltik negara.
Secara etimologi kata "politik" masih berhubungan dengan polisi,
kebijakan. Kata "politis" berarti hal-hal yang berhubungan dengan politik.
Kata "politisi" berarti orang-orang yang menekuni hal politik. Politik
sendiri berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics,
yang masing-masing bersumber dari bahasa Yunani.
Jika kita membahas dunia perpolitikan, memang tak ada habisnya,
karena politik sendiri adalah salah satu cabang ilmu sosial yang sangat luas
pembahasannya. Politik digunakan oleh seseorang untuk menguasai dan
menjalankan roda pemerintahan suatu wilayah yang dikuasainya,
umumnya negara. Dengan politik sang penguasa bisa mempengaruhi
masyarakat, menguasai suatu wilayah serta menjalankan roda
pemerintahannya.
Dalam menjalankan roda politik diperlukan suatu badan yang
disebut dengan lembaga politik. Fungsi lembaga politik sendiri adalah
menjalankan roda perpolitikan dengan menjalankan tugasnya semaksimal
mungkin agar roda perpolitikkan dapat berjalan dengan lancar.
Dalam makalah yang telah kami susun ini, akan dibahas tentang
lembaga politik beserta seluk beluknya dan apa yang bersangkutan dengan
lembaga politik. Serta akan dibahas pula tentang kekuasaan dan otoritas. 

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud lembaga politik?
2. Apa fungsi lembaga politik?
3. Bagaimana proses pembentukan lembaga politik ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian lembaga politik.
2. Untuk mengetahui  fungsi lembaga politik.
3. Untuk mengetahui proses pembentukan lembaga politik.

D. Manfaat
1. Agar pembaca dapat lebih mengetahui tentang lembaga politik dan
hal-hal yang berkaitan dengan lembaga politik.
2. Supaya pembaca dapat mengerti tentang apa itu kekuasaan dan
otoritas.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Politik


Lembaga merupakan seperangkat norma, aturan perilaku yang
dipakai menjadi kesepakatan bersama. Sedangkan politik adalah kegiatan
dalam suatu sistem politik atau Negara yang menyangkut proses penentuan
tujuan dari sistem tersebut dan bagaimana melaksanakan tujuannya.
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.
Jadi kesimpulannya lembaga politik merupakan seperangkat norma
yang di jadikan kesepakatan bersama yang juga menyangkut dalam bidang
politik dan juga mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan
wewenang. Tak lepas juga lembaga politik merupakan badan yang
mengatur untuk memilih pemimpin yang berwibawa.
Lembaga politik akan berkaitan dengan kehidupan politik.
Kehidupan politik menyangkut tujuan dari keseluruhan masyarakat agar
tercapai suatu keteraturan dan tertib kehidupan. Adapun yang diatur dan
ditertibkan dalam masyarakat adalah kepntingan-kepentingan dari para
warga masyarakat itu sendiri. Sehingga tidak terjadi benturan antara
kepentingan satu orang atau kelompok orang dengan kepentingan orang
atau kelompok orang lain. Untuk dapat mengatur kepentingan ini
diperlukan suatu kebijaksanaan tertentu.
Adapun pengertian Lembaga politik menurut beberapa ahli, sebagai
berikut:
1. Kornblum
Kornblum mendefinisikan lembaga politik sebagi seperangkat norma
dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan
wewenang.
2. Surbakti
Menurut Surbakti lembaga politik merupakan pranata yang memegang
monopoloi penggunaan paksaan fisik dalam suatu wilayah tertentu.
3. Kamanto Soenarto
Lembaga politik adalah suatu badan yang mengkhususkan diri pada
pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Oleh karena itu, lembaga politik
meliputi eksekutif, legislatif, yudikatif, keamanan dan pertahanan
nasional, serta partai politik.
4. J.W.Schorel
Lembaga politik merupakan badan yang mengatur dan memelihara tata
tertib dan untuk memilih pemimpin yang berwibawaan dan karismatik.
                      
B. Fungsi Lembaga Politik
Lembaga politik memiliki beberapa fungsi, secara umum fungsi
lembaga politik dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Fungsi umum
Adapun fungsi umum lembaga politik, antara lain:
a. Membentuk norma-norma kenegaraan berupa undang-undang
yang disusun oleh legeslatif.
b. Melaksanakan norma yang telah disepakati bersama.
c. Memberikan pelayanan kepada masyarakat baik dibidang
pendidikan, kesehatan, kesejahterahan, keamanan dan lain
sebagainya.
d. Mempertahankan kedaulatan suatu negara dari serangan bangsa
lain.
e. Menumbuhkan kesiapan untuk menghadapi berbagai
kemungkinan bahaya.
f. Menjalankan diplomasi untuk berhubungan dengan bangsa lain.
2. Fungsi Khusus
Fungsi khusus lembaga politik dapat di bagi menjadi dua, yaitu fungsi
laten dan fungsi manifes:
1. Fungsi Laten Lembaga Politik
Fungsi laten atau tersembunyi dapat diartikan sebagai pencipta
stratifikasi politik, parpol sebagai saluran mobilitas, menimbulkan
kesenjangan sosial, terjadinya perebutan kekuasaan di lingkungan
politik, terjadinya bentuk-bentuk penyalahgunaan wewenang, serta
menimbulkan pelapisan sosial dalam masyarakat.
2. Fungsi Manifes
Fungsi manifes/nyata adalah memelihara ketertiban wilayah,
menjaga keamanan, melaksanakan kesejahteraan umum,
melembagakan norma melalui undang-undang yang disampaikan
badan legislatif, melaksanakan undang-undang yang telah di
setujui, menyelesaikan konflik yang terjadi antar anggota.

C. Proses Pembentukan Lembaga Politik


Adapun proses pembentukan lembaga politik, sebagai berikut:
1. Mengadakan kegiatan dan proyek yang dapat menjawab keinginan
warga dan masyarakat. Misalnya pembangunan bendungan, irigasi,
pabrik, dan lain-lain.
2. Menekankan adanya persamaan nilai, norma atau sejarah melalui
pengajaran di sekolah ataupun media massa.
3. Pembentukan tentara nasional dari suatu Negara merdeka dengan
partisipasi semua golongan yang ada dalam masyarakat.
4. Mengadakan upacara pada kesempatan tertentu.
Lembaga politik dalam suatu negara yang menganut pola
pemisahan kekuasaan biasanya terdiri atas legislatif (parlemen
berwenang membuat undang-undang), eksekutif (pemerintah
melaksanakan undang-undang), dan yudikatif (peradilan berfungsi
mengawasi pelaksanaan undang-undang). Lembaga politik juga berkaitan
dengan masalah-masalah bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan
bentuk kekuasaan.
a. Bentuk negara
1) Kesatuan, memiliki ciri-ciri antara lain hanya ada satu
pemerintahan, satu parlemen, satu lembaga peradilan, satu
konstitusi. Contoh : Indonesia
2) Federasi atau serikat, memiliki ciri-ciri antara lain terdapat negara
di dalam negara atau negara bagian yang memiliki wewenang
membuat undang-undang untuk wilayahnya, dan tiap negara
bagian memiliki peradilan sendiri. Contoh : Amerika Serikat
b. Bentuk pemerintahan
1) Republik, dipimpin oleh seorang presiden yang memegang
kekuasaan eksekutif, legislatif dipimpin oleh parlemen, yudikatif
dipimpin oleh lembaga peradilan. Bentuk republik yaitu republik
monarki dan parlementer, beda antara keduanya kekuasaan yang
dominan antara legislatif atau konstitutif.
2) Monarki, dipimpin oleh seorang raja atau ratu yang dipilih
berdasarkan keturunan. Bentuk monarki yaitu monarki absolut
(Raja memiliki kekuasaan mutlak) dan monarki parlementer
(kekuasaan di pegang oleh parlemen
3) Kekaisaran, dipimpin kepala negara yang disebut kaisar yang
diperoleh secara turun-temurun. Contoh: Jepang
c. Bentuk kekuasaan
1) Kekuasaan diperoleh melalui cara:
a) Kewibawaan lahiriah
b) Tradisi atau turun-temurun
c) Pemberian secara formal
Hilangnya pola ketaatan masyarakat pada kekuasaan disebabkan
oleh masyarakat menganggap bahwa mereka yang berkuasa hanyalah
manusia biasa serta menganggap mereka tidak diikutkan dalam setiap
keputusan.
Krisis kewibawaan yang terjadi karena pemerintah yang tidak
mampu mengubah dan menyesuaikan dengan kekuasaan yang demokrasi,
sehingga perlu diatasi dengan beberapa asepek sebagai berikut:
1. Mengubah prinsip sentalisasi kekuasaan kepada desentralisasi
2. Memiliki prinsip-prinsip yang menghindari disintegrasi
3. Koordinasi terpadu dari pimpinan yang berwenang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Politik adalah suatu alat yang digunakan dalam suatu
pemerintahan. tanpa adanya politik, suatu roda pemerintahan tidak akan
pernah bisa dijalankan. tetapi politik butuh suatu bentuk badan untuk
mewadahinya, maka di bentuklah lembaga politik dengan fungsinya
masing-masing.
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok
manusia untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain
agar tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari
orang yang mempunyai kekuasaan itu. Sedangkan otoritas sendiri adalah
istilah yang sering digunakan dalam bidang pemerintahan yang artinya
klaim legitimasi atau pembenaran hak untuk melakukan untuk
menjalankan kekuasaan.
Demokrasi sendiri adalah jenis dari paham suatu negara yang di
dasari pada paham kerakyatan. Jadi demokrasi adalah pemerintahan yang
berasala dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

B. Saran
Kita sebagai rakyat Indonesia seharusnya kita dapat menjadi
pelopor penggerak untuk kemajuan lembaga politik dan bukan hanya
menganggap bahwa lembaga politik adalah suatu wadah untuk
sekelompok orang yang “gila” akan kekuasaan. Jadi dimulai dari
sekarang jauh kan fikiran tentang hal buruk mengenai lembaga politik
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai