Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN KURIKULUM DI SEKOLAH

Jauharotun Nafisah
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
nafisahpooh@gmail.com

Raudatul Jannah
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
raudauda10@gmail.com

Abstrak
`
PENDAHULUAN
Dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi, membuat kondisi karakter anak
bangsa semakin menurun. Kini pendidikan menjadi salah satu urgensi dalam kehidupan
manusia. Pengaruh zaman yang semakin moderen dan serba cepat dapat menimbulkan
perubahan-perubahan yang signifikan dan kompleks. Tidak hanya perubahan dalam
kehidupan manusia saja, namun perubahan nilai serta struktur yang berkaitan dengan
kehidupan juga menjadi pengaruh. Menjadikan pendidikan sebagai salah satu prioritas
terpenting umat manusia, guna menjadikan manusia yang dapat berdaya saing tinggi dalam
kehidupan serta memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.
Allah SWT telah menyerukan pentingnya untuk mencari ilmu dalam Al-Qur’an,
mengingat pentingnya pendidikan serta ilmu pengetahuan. Sebab ilmu merupakan modal
utama bagi manusia di dalam perjalanan hidup. Dalam Al-Qur’an Allah SWT telah
memposisikan orang-orang yang berilmu pada tingkatan yang tinggi. Seperti telah ditegaskan
dalam firman Allah SWT pada surah Al-Mujaddalah ayat 11, yang berbunyi:
ُ ‫ع هّٰللا‬O ‫ ي ْفس هّٰللا‬O‫ٰيٓاَيُّها الَّذ ْينَ ٰامنُ ْٓوا ا َذا قيْل لَ ُكم تَفَ َّسحُوْ ا فى ْالم ٰجلس فَا ْفسحُوْ ا‬
ِ Oَ‫ ُزوْ ا يَرْ ف‬O ‫ح ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا قِي َْل ا ْن ُش ُزوْ ا فَا ْن ُش‬ ِ َ َ َ ِ ِ َ ِ ْ َ ِ ِ َ ِ َ
ُ ‫هّٰللا‬
َ‫وْ ن‬OOO‫ت َو ُ بِ َما تَ ْع َمل‬ ٍ ‫وا ال ِعل َم َد َر ٰج‬OOOُ‫وْ ا ِم ْن ُك ْم َوال ِذ ْينَ اوْ ت‬OOOُ‫الَّ ِذ ْينَ ٰا َمن‬
ۗ ْ ْ ُ َّ ۙ
‫خَ بِ ْي ٌر‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di
dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah SWT akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah SWT
akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah SWT Maha teliti apa yang kamu kerjakan.”
Kutipan ayat diatas yang berarti “niscaya Allah SWT akan mengangkat drajat orang-orang
yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa drajat”,
menunjukkan betapa berartinya menuntut ilmu, maka dari itu Allah SWT telah menjamin
drajat yang tinggi bagi penuntu ilmu.
Untuk itu, pemerintah bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan permasalahan
dalam pendidikan serta berupaya untuk terus meningkatkan mutu pendidikan. Perkara ini
telah diatur dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal
51 ayat 1 menyatakan bahwa “Pengelolahan satuan pendidikan anak usia dini, dasar dan
menengah didasarkan pada standar pelayanan minimal menurut prinsip pengelolaan atau
manajemen berbasis sekolah/ madrasah”. Lalu ketetapan tersebut ditegaskan dalam Permen
No. 19 Tahun 2005 Pasal 49 yang berisi tentang “Penyelenggaraaan sautu pendidikan pada
tingkat sekolah dasar dan menengah diselenggarakan oleh sekolah/ madrasah dengan ciri
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas”. Sehingga dengan adanya
sistem pendidikan yang baik, diharapkan terlahirnya generasi penerus yang bermutu untuk
mencapai pertumbuhan dan perubahan dalam kehidupan bangsa dan negara.
Perlu adanya pengorganisasian, perancangan, penataan atau kegiatan serupa yang
berkesinambungan dengan institusi pendidikan dalam rangka menumbuhkan sumber daya
manusia untuk menjangkau tujuan pendidikan dengan optimal. Salah satu upaya dalam
mencapai tujuan pendidikan adalah pengelolaan atau manajemen dalam kurikulum
pendidikan. Manajemen atau pengelolahan kurikulum merupakan salah satu upaya dalam
menyegerakan tercapainya tujuan pendidikan serta peningkatan mutu korelasi kegiatan
belajar mengajar.
Pengimplementasian, perancangan serta evaluasi merupakan suatu kesatuan yang
utuh. Manajemen pembelajaran merupakan suatu metode dengan komponen yang saling
berhubungan. Bagian-bagian dari pembelajaran mencakup pengajar, peserta didik, kurikulum,
strategi pembelajaran, serta sarana prasarana. Maka penyelarasan manajemen kurikulum dan
pembelajaran sangat berhubungan erat dalam satuan pendidikan untuk tercapainya tujuan
pembelajaran secara optimal.
Manajemen kurikulum merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dalam pendidikan nasional. Kurikulum juga memegang peran penting dalam terwujudnya
sekolah yang baik atau sekolah yang bermutu, sebab merupakan salah satu sistem program
pembelajaran guna mencapai tujuan kelembagaan dalam suatu lembaga pendidikan. Perlu
dilakukan upaya penguatan biada manajemen kurikulum bertujuan untuk menunjang
keberhasilan kurikulum. Manajemen kurikulum pada tinggat institusi sekolah harus
diselaraskan oleh pimpinan dan rekan pimpinan. Serta dikembanngkan secara integral dalam
konteks kurikulum yang berlaku dan sesuai dengan visi dan misi setiap institusi.
Atas dasar itulah, penulisan artikel ini bertujuan untuk membantu mempersiapkan
manajemen atau pengelolahan sekolah yang berkualitas, khususnya yang berkaitan dengan
manajemen kurikulum yang terimplementasikan ditingkat sekolah. Pengelolahan atau
manajemen kurikulum ini dapat dilakukan oleh guru, komite sekolah, pimpinan serta bagian-
bagian yang terkait dalam pengembangan kurikulum di tingkat institusi pendidikan.

PEMBAHASAN
1. Pengertian Manajemen Kurikulum
Secara etimologis, kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani, curir yang
memiliki arti “pelari” serta curere yang memiliki arti “ke mana harus berlari”. Istilah
kurikulum telah dikenal dari zaman romawi pada dunia olahraga, khususnya pada
cabang olahraga atletik. Ditinjau dari segi bahasa Perancis, kurikulum berasal dari
kata courier yang memiliki arti lari. Sehingga kurikulum memiliki makna sebagai
jarak yang harus dilalui oleh sesorang pelari dari garis awal hingga garis finish untuk
mendapatkan sebuah hadiah atau medali sebagai penghargaan.
Menurut salah satu ahli (Rusman: 2003) kurikulum merupakan suatu rencana
atau penataan tentang tujuan, isi, bahan ajar dan juga bahan yang menjadi pedoman
pelaksaan kegaiatan belajar mengajar untuk mengantongi tujuan pendidikan tertentu.
Manajemen kurikulum didefiniskan sebagai sebuah sistem pengelolahan kurikulum
yang kolaboratif, komprehensif, serta sistematis untuk menggapai tujuan kurikulum.
Pemberian otonomi kepada suatu institusi pendidikan seperti sekolah guna mengelola
kurikulum secara mandiri dan mengutmakan pencapain tujuan dalam visi dan misi
sekolah tidak mengabaikan pedoman nasional yang telah ditetapakan.
Manajemen kurikulum oleh Syarifudin dan Amirudin, seorang penulis karya
ilmiyah mendefinisakan sebagai proses penggunaan seluruh elemen manajemen untuk
memaksimalkan pencapaian tujuan kurikulum yang dilaksanakan dalam suatu institusi
pendidikan yang mencakup, perencanaan, pengaturan, serta penerapan guna mencapai
tujuan pembelajran dan pengajaran.
Dari pengertian di atas, manajemen kurikulum dapat di definisikan sebagai
proses kolaboratif untuk memfasilitasi pencapaian tujuan pendidikan, yang berfokus
pada peningkatan kualitas hubungan kegiatan belajar mengajar, dan sistem
pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan serta ketercapaian visi dan
misi institusi pendidikan. Sehingga sekolah dapat menanamkan pengetahuan
keterampilah atau keahlian melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengelolaan serta pemantauan.
2. Fungsi Manajemen Kurikulum
Manajemen merupakan suatu proses yang sistematis dan berkesinambungan.
Rusman mengatakan manajemen kurikulum memiliki beberapa fungsi, antara lain:
a) Sebagai peningkatan efesiensi pemanfaatan sumber daya kurukulum serta
penguatan sumber daya dan bagian kurikulum yang dapat ditingkatkan melalui
pengelolahan yang rerencana dan efektif.
b) Sebagai peningkatan pemerataan serta kesempatan bagi peserta didik guna
mencapai prestasi yang sebesar-besarnya.
c) Menjadikan pembelajaran yang berhubungan dan efektif sesuai dengan kebutuhan
serta lingkungan peserta didik.
d) Meningkatkan efektivitas kinerja pendidik dan aktifitas peserta didik dalam
mengantongi tujuan pembelajaran.
e) Meningkatkan efesiansi dan efektifitas proses kegitan belajar mengajar, proses
pembelajaran yang terus diawasi guna memastikan keselarasan antara desain
yang dirancang serta pelaksanaan pembelajaran.
f) Meningkatkan partisipasi masyarakta untuk mendukung pengembangan
kurikulum.
3. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum Pendidikan
a. Tahapan Perencanaan Kurikulum
Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan
menentukan ruang lingkup pencapaiannya. Perencanaan berarti berusaha
menggunakan manusia, alam dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan.
Ada beberapa ciri dalam tahap perencanaan, diantaranya perencanaan harus
ekonomis (biaya minimum).
Tanpa perencanaan kurikulum, sifat sistematik dari berbagai pengalaman belajar
tidak akan saling berhubungan dan tidak mengarah pada tujuan yang diinginkan.
Perencanaan kurikulum merupakan langkah awal dalam pengelolaan kurikulum
Pendidikan, menghasilkan bentuk kurikulum yang diharapkan terkait dengan
seluruh pengalaman belajar, di rencanakan dan dilaksanakan dibawah pengawasan
sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk mencapai perubahan perilaku
siswa yang ditandai dengan pencapaian kompetensi yang diharapkan.
Tahap-tahap perencanaan harus memperhatikan beberapa hal berikut :
1. Bagian-bagian Kurikulum
Landasan utama dari upaya mengembangkan sistem pebelajaran adalah
komponen-komponen berikut:
a) Tentukan tujuan kurikulum
b) Tentukan konten atau materi
c) Tentukan metode pembelajaran
d) Penilaian pembelajaran
2. Model Perencanaan Kurikulum
Model perencanaan kurikulum digunakan dalam mendiskusikan dan
mengoordinasikan proses terkait keputusan. Model-model perencanaan
kurikulum:
a) Model Pemograman Rasional Deduktif (Rasional Tyler)
b) Model Interaksi rasional
c) Model disiplin
d) Model tanpa rencana
b. Tahap Pengorganisasian Kurikulum
Pengorganisasian adalah proses penataan suatu organisasi yang sesuai
dengan tujuannya, sumber daya yang di milikinya, dan lingkungan sekitarnya.
Organisasi memiliki dua aspek utama, proses penyusunan struktur organisasi
yaitu departementalisasi dan pembagian kerja.
Departementalisasi adalah pengelompokkan kegiatan kerja suatu organisasi
sehingga kegiatan serupacyang saling berkaitan dapat dilakukan secara bersama-
sama. Pembagian kerja adalah pembagian tugas kerja sehingga setiap orang
dalam suatu organisasi bertanggung jawab untuk melakukan serangkaian kegiatan
yang terbatas. Kedua aspek tersebut menjadi dasar untuk menentukan apakah
proses organisasi suatu organisasi sudah efektif dan efisien. Sumber materi kuliah
adalah nilai budaya, nilai sosial, aspek peserta didik dan ilmu pengethauan dan
teknologi, serta integrasi.
Factor-faktor yang di pertimbangkan dalam organisasii kuriulum, yaitu
berkaitan dengan ruang lingkup (scope), urutan bahan (sequence), konstinuitas,
keseimbangan, dan juga keterpaduan (integrated).
c. Tahap Pelaksanaan Kurikulum
Implementasi kuriulum adalah proses penerapan impresi, konsep, dan
kebijakan kurikulum (underlying curiculum) dalam kegiatan pembelajaran agar
peserta didik memperoleh kompetensi tertentu dalam interaksinya dengan
lingkungan.
Pembelajaran di kelas adalah tempat pelajaran dilaksanakan dan diuji.
Dalam perwujudan konsep, prinsip, dan aspek-aspek tersebut seluruhnya terletak
pada kemampuan pendidik sebagai implementator kurikulum.
Implementasi kurikulum dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu:
1. Implementasi kurikulum tingkat madrasah
Dalam tingkat madrasah, kepala madrasah melaksanakan kegiatan
kurikulum dengan Menyusun rencana tahunan, Menyusun jadwal
pelaksanaan kegiatan, memimpin rapat dan membuat notula rapat, membuat
statistik dan Menyusun laporan.
2. Implementasi kurikulum tingkat kelas
Pada tingkat kelas, pendidik melaksanakan kurikulum dengan
pembagian tugas belajar mengajar, pembagian tugas Pembina
ekstrakulikuler, dan pembagian tugas bimbingan belajar.
d. Tahap Evaluasi Kurikulum
Evaluasi adalah sebuah program untuk mengukur keberhasilan atau
tidaknya suatu kegiatan yang di laksanakan. Dalam pengembangan kurikulum,
evaluasi merupakan kunci untuk mlihat hasil sebuah perencanaan dan menjadi
tolak ukur kegagaln atau keberhasilan suatu program / kegiatan. Evaluasi
berfokus pada upaya penentuan tingkat perubahan yang terjadi pada hasil belajar.
Tes merupakan pengukuran yang biasanya dilakukan untuk mengetahui hasil
belajar.
Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan yang membandingkan realisasi
masukan (input), keluaran (output) dan hasil (outcome) terhadap rencana dan
standar. Masukan (input) merupakan sumber yang diperlukan dalam sistem
Pendidikan untuk menciptakan hasil-hasil Pendidikan. Proses merupakan
kegiaytan yang dilakukan untuk mengolah masukan Pendidikan, seperti
pembelajaran, pengembangan tenga kependidikan dan kurikulun. Ouput
(keluaran) merupakan salah satu jenis hasil Pendidikan peserta sisik Ketika
belum sampai pada klasifikasi hasil Pendidikan.
Evaluasi kurikulum merupakan tugas para manajer, perencana, pengembang
dan pengawas Pendidikan. Tujuan evaluasi kurikulum antara lain:
1. Menyediakan informasi mengenai pelaksanaan pengembangan dan
pelaksanaan suatu kurikulum untuk masukan bagi pengambilan keputusan.
2. Menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kurikulum dan factor-
faktor yang berkontibusi dalam suatu lingkungan.
3. Mengembangkan berbagai alternatif pemecahan masalah yang dapat
digunakan untuk perbaikan kurikulum.
4. Memahami dan menjelaskan karakteristik kurikulum dab pelaksanaan
kurikulum.
Fungsi dari evaluasi kurikulum, antara lain, edukatif, instruksional, diagnosis,
administrative
KESIMPULAN
Manajemen kurikulum sekolah terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pada tahap pertama perencanaan kurikulum diadakan rapat perencanaan kurikulum dan
dibentuk tim pengembang kurikulum. Saat merencanakan, kurikulum sekolah selalu
mengacu pada komponen-komponen kurikulum, diantaranya:
1. Tentukan tujuan kurikulum yang selaras dengan visi dan misi.
2. Menentukan prosses pembelajaran yang berkaitan dengan isi atau materi yang
digunakan oleh pendidik.
3. Penilaian pembelajaran melalui ujian tertulis dan lisan.
Implementasi kurikulum sudah berjalan dengan baik, namun dalam prosesnya masih
ditemui kendala. Sehingga untuk memastikan kelancaran pelaksanaan kurikulum ada dua
tingkat implementasi yaitu Implementasi kurikulum tingkat madrasah dan implementasi
kurikulum tingkat kelas.
1. Implementasi kurikulum di tingkat madrasah. Hal ini menjadi tanggung jawab Kepala
Madrasah dan Wakil Kepala Departemen Kurikulum yang bertanggungjawab atas
tugas-tugas yang berkaitan dengan pengelolaan kurikulum seperti: membuat rencana
tahunan, mentaati jadwal pelaksanaan kegiatan, membuat program kerja, menyusun
jadwal kelas dan berkoordinasi dengan tenaga pendidik.
2. Pelaksanaan kurikulum di tingkat kelas merupakan tugas pendidik dan di bagi
menjadi tiga tingkatan: pembagian tugas belajar mengajar, pembagian tugas pembina
ektrakulikuler, dan pembagian tugas bimbingan belajar.
Evaluasi kurikulum dilakukan melalui rapat evaluasi yang diadakan setiap akhir
tahun ajaran. Dalam rapat evaluasi, efektivitas kurikulum dalam kaitanya dengan tujuan
pembelajaran dibahas dalam bentuk evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada
pendidik terhadap kinerja gurunya dalam proses belajar mengajar peserta didik. Penilaian
pendidik terhadap hasil belajar siswa tergantung pada pemahaman siswa setelah
menyelesaikan proses pembelejaran dengan tugas ujian tertulis atau lisan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai