Anda di halaman 1dari 3

Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum Lembaga Pendidikan

1. Tahap Perencanaan Kurikulum


Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan ruang
lingkup pencapaiannya. Perencanaan berarti berusaha menggunakan manusia, alam dan sumber
daya lainnya untuk mencapai tujuan. Ada beberapa ciri dalam tahap perencanaan, diantaranya
perencanaan harus ekonomis (biaya minimum).
Tanpa perencanaan kurikulum, sifat sistematik dari berbagai pengalaman belajar tidak akan
saling berhubungan dan tidak mengarah pada tujuan yang diinginkan. Perencanaan kurikulum
merupakan langkah awal dalam pengelolaan kurikulum Pendidikan, menghasilkan bentuk kurikulum
yang diharapkan terkait dengan seluruh pengalaman belajar, di rencanakan dan dilaksanakan
dibawah pengawasan sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk mencapai perubahan
perilaku siswa yang ditandai dengan pencapaian kompetensi yang diharapkan.
Tahap-tahap perencanaan harus memperhatikan beberapa hal berikut :
a. Bagian-bagian Kurikulum
Landasan utama dari upaya mengembangkan sistem pebelajaran adalah komponen-komponen
berikut :
- Tentukan tujuan kurikulum
- Tentukan konten atau materi
- Tentukan metode pembelajaran
- Penilaian pembelajaran
b. Model Perencanaan Kurikulum
Model perencanaan kurikulum digunakan dalam mendiskusikan dan mengoordinasikan proses
terkait keputusan. Model-model perencanaan kurikulum :
- Model Pemograman Rasional Deduktif (Rasional Tyler)
- Model Interaksi rasional
- Model disiplin
- Model tanpa rencana
2. Tahap Pengorganisasian Kurikulum
Pengorganisasian adalah proses penataan suatu organisasi yang sesuai dengan tujuannya,
sumber daya yang di milikinya, dan lingkungan sekitarnya. Organisasi memiliki dua aspek utama,
proses penyusunan struktur organisasi yaitu departementalisasi dan pembagian kerja.
Departementalisasi adalah pengelompokkan kegiatan kerja suatu organisasi sehingga kegiatan
serupacyang saling berkaitan dapat dilakukan secara bersama-sama. Pembagian kerja adalah
pembagian tugas kerja sehingga setiap orang dalam suatu organisasi bertanggung jawab untuk
melakukan serangkaian kegiatan yang terbatas. Kedua aspek tersebut menjadi dasar untuk
menentukan apakah proses organisasi suatu organisasi sudah efektif dan efisien. Sumber materi
kuliah adalah nilai budaya, nilai sosial, aspek peserta didik dan ilmu pengethauan dan teknologi,
serta integrasi.
Factor-faktor yang di pertimbangkan dalam organisasii kuriulum, yaitu berkaitan dengan ruang
lingkup (scope), urutan bahan (sequence), konstinuitas, keseimbangan, dan juga keterpaduan
(integrated).
3. Tahap Pelaksanaan Kurikulum
Implementasi kuriulum adalah proses penerapan impresi, konsep, dan kebijakan kurikulum
(underlying curiculum) dalam kegiatan pembelajaran agar peserta didik memperoleh kompetensi
tertentu dalam interaksinya dengan lingkungan.
Pembelajaran di kelas adalah tempat pelajaran dilaksanakan dan diuji. Dalam perwujudan
konsep, prinsip, dan aspek-aspek tersebut seluruhnya terletak pada kemampuan pendidik sebagai
implementator kurikulum.
Implementasi kurikulum dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu :
- Implementasi kurikulum tingkat madrasah
Dalam tingkat madrasah, kepala madrasah melaksanakan kegiatan kurikulum dengan Menyusun
rencana tahunan, Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan, memimpin rapat dan membuat
notula rapat, membuat statistik dan Menyusun laporan.
- Implementasi kurikulum tingkat kelas
Pada tingkat kelas, pendidik melaksanakan kurikulum dengan pembagian tugas belajar
mengajar, pembagian tugas Pembina ekstrakulikuler, dan pembagian tugas bimbingan belajar.
4. Tahap Evaluasi Kurikulum
Evaluasi adalah sebuah program untuk mengukur keberhasilan atau tidaknya suatu kegiatan yang
di laksanakan. Dalam pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan kunci untuk mlihat hasil
sebuah perencanaan dan menjadi tolak ukur kegagaln atau keberhasilan suatu program / kegiatan.
Evaluasi berfokus pada upaya penentuan tingkat perubahan yang terjadi pada hasil belajar. Tes
merupakan pengukuran yang biasanya dilakukan untuk mengetahui hasil belajar.
Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan yang membandingkan realisasi masukan (input),
keluaran (output) dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar.
Masukan (input) merupakan sumber yang diperlukan dalam sistem Pendidikan untuk
menciptakan hasil-hasil Pendidikan. Proses merupakan kegiaytan yang dilakukan untuk mengolah
masukan Pendidikan, seperti pembelajaran, pengembangan tenga kependidikan dan kurikulun.
Ouput (keluaran) merupakan salah satu jenis hasil Pendidikan peserta sisik Ketika belum sampai
pada klasifikasi hasil Pendidikan.
Evaluasi kurikulum merupakan tugas para manajer, perencana, pengembang dan pengawas
Pendidikan. Tujuan evaluasi kurikulum antara lain :
a. Menyediakan informasi mengenai pelaksanaan pengembangan dan pelaksanaan suatu
kurikulum untuk masukan bagi pengambilan keputusan.
b. Menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kurikulum dan factor-faktor yang
berkontibusi dalam suatu lingkungan.
c. Mengembangkan berbagai alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan untuk
perbaikan kurikulum.
d. Memahami dan menjelaskan karakteristik kurikulum dab pelaksanaan kurikulum.

Fungsi dari evaluasi kurikulum, diantaranya yaitu :

a. Edukatif
b. Instruksional
c. Diagnosis
d. Administrative
KESIMPULAN

Manajemen kurikulum sekolah terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap
pertama perencanaan kurikulum diadakan rapat perencanaan kurikulum dan dibentuk tim
pengembang kurikulum. Saat merencanakan, kurikulum sekolah selalu mengacu pada komponen-
komponen kurikulum, diantaranya :

- Tentukan tujuan kurikulum yang selaras dengan visi dan misi


- Menentukan prosses pembelajaran yang berkaitan dengan isi atau materi yang digunakan oleh
pendidik
- Penilaian pembelajaran melalui ujian tertulis dan lisan

Implementasi kurikulum sudah berjalan dengan baik, namun dalam prosesnya masih ditemui
kendala. Sehingga untuk memastikan kelancaran pelaksanaan kurikulum ada dua tingkat
implementasi : Implementasi kurikulum tingkat madrasah dan implementasi kurikulum tingkat kelas.

- Implementasi kurikulum di tingkat madrasah. Hal ini menjadi tanggung jawab Kepala Madrasah
dan Wakil Kepala Departemen Kurikulum yang bertanggungjawab atas tugas-tugas yang
berkaitan dengan pengelolaan kurikulum seperti : membuat rencana tahunan, mentaati jadwal
pelaksanaan kegiatan, membuat program kerja, menyusun jadwal kelas dan berkoordinasi
dengan tenaga pendidik.
- Pelaksanaan kurikulum di tingkat kelas merupakan tugas pendidik dan di bagi menjadi tiga
tingkatan : pembagian tugas belajar mengajar, pembagian tugas pembina ektrakulikuler, dan
pembagian tugas bimbingan belajar.

Evaluasi kurikulum dilakukan melalui rapat evaluasi yang diadakan setiap akhir tahun ajaran.
Dalam rapat evaluasi, efektivitas kurikulum dalam kaitanya dengan tujuan pembelajaran dibahas
dalam bentuk evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada pendidik terhadap kinerja
gurunya dalam proses belajar mengajar peserta didik. Penilaian pendidik terhadap hasil belajar
siswa tergantung pada pemahaman siswa setelah menyelesaikan proses pembelejaran dengan
tugas ujian tertulis atau lisan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai