POHON MASALAH KOMITE PPI

A. Penerapan Kewaspadaan Isolasi

1. Angka kejadian infeksi masih ada

yang belum mencapai standar
2. Besarnya biaya sampah infeksius
3. Mudahnya tertularnya penyakit
dilingkungan rumah sakit
4. Lingkungan tampak tidak bersih

Belum optimalnya kepatuhan petugas dalam menerapkan

kewaspadaan Isolasi khususnya kewaspadaan standar
yaitu: Hand Hygine, Pemakaian APD, Pemilahan sampah,
pengolahan linen dan Kebersihan Lingkungan

Masih kurangnya Masih ada petugas yang 1. Masih banyaknya

kesadaran petugas
Tidak adanya reward
lupa tentang hand bangunan yang perlu
hygiene, pemilahan dilakukan perbaikan
sampah 2. Masih ada fasilitas
yang perlu diperbaiki
Masih belum 3. Masih ada bangunan
optimalnya supervisi dari yang tidak sesuai
ka unit/karu standar

Butuh biaya yang

banyak
Rencana tindak lanjut;

1. Melakukan sosialisasi kembali tentang Hand Hygiene, pemilahan sampah

2. Melibatkan Ka Unit dan karu untuk memonitor kepatuhan dalam hand hygiene
3. pemakaian APD ,pemilah sampah dan kebersihan lingkungan

B. Pencegahan dan pengendalian Infeksi dengan sistem bundles

 1. Lamanya hari rawatan pasien
2. Meningkatnya Biaya perawatan
pasien
3. Mutu pelayanan menjadi menurun

Masih adanya HAIs yang tidak mencapai target

Penerapan Bundles HAIs 1. Peralatan yang Supervisi penerapan

yang belum optimal digunakan tidak bundles yang belum
dengan kualitas yang optimal
bagus
2. Tidak tersedianya alat Perawatan terhadap alat
Masih ada petugas yang untuk mencukur yang yang di pasang belum
tidak mengerti itu sesuai standar optimal
bundles Hais
Rencana Tindak Lanjut

1. Melakukan sosialisasi kembali tentang Bundles Hais

2. Melibatkan Karu dalam memonitoring penerapan bundles Hais

C. Pengunaan antibiotik yang bijak

 1. Lamanya hari rawatan pasien
2. Meningkatnya Biaya perawatan
pasien
3. Mutu pelayanan menjadi menurun

Belum berjalannya dengan baik profilaksis antibiotika

Panduan untuk Profilaksi Belum adanya

antibiotika belum ada kebijakan

Rencana Tindak Lanjut

1. Berkoordinasi dengan tim PPRA terkait dengan kebijakan pengunaan antibiotikan profilaksis