Anda di halaman 1dari 22
Sohapat Menajy senat PERCE eet ete eet oe oS eee eee ooo eealg PANDUAN PRAKTIK KLINIS ANESTESI RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK DRIYOREJO TAHUN 2019 Sahabat Menujy Sehat i KATA PENGANTAR t Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas diselesaikannya penyusunan “Panduan Prakdik Klinis Anestesi Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo Tahun 2019". Dengan adanya pandual praktk Klis ini dinarapkan dapat menjadi acuan staf medis dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Kami menyadari panduan ini masin banyak Kekurangan. Sehubungan dengan itu kami mengharapkan saran dan perbalkan untuk penyempurnaan Panduan ini Gresik, Januari 2019 Penyusun SAMBUTAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK DRIYOREJO SESE ep eo reenter Assalamu’ataikum Wr. Wh Mariiah kita panjatkan rasa syukur ke hadirat Tuhan YME yang telah memberikan, rahmat dan hidayah-Nya sehingga kia semua masih diberkan kesempatan untuk senantiasa bersyukur ates segala nikmat yang diimpankan. Kami atas | mara pribadi dan seluruh keluarga besar Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo menyampaikan ucapan |selamat dan sukses atas diterbitkannya “Panduan Praktik Klinis Anestesi Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo Tahun 2019". ' ‘Saya berharap buku ini dapat menjadi buku panduan dalam memberikan layanan agar senantiasa sesuai dengan standar yang telah etetapkan. Semua upaya dilakukan agar moto Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo yaitu “Sahabat Menuju Sehat’ dapat selalu dipegang yeauh Nilai dasar yang kami pegang adalah santun, melayani, itegritas dan inovatt, lege-atis, efekf dan efisien. | ‘Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penerbitan buku “Panduan Praktik Klinis Anestesi Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo Tahun 2019" ini, semoga dapat bermantaat bagi kita semua. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Gresik, Januari 2019 Rumah SAkit Petrokimia Gresik Driyorejo, : ) : dr Abdy#Munir, M. Kes. Direktur DAFTAR ISI ‘Sambutan Direktur.. Daftar isi 1 Peraturan Direktur Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo...... PPK Prosedur pembiusan Umum dengan Teknik intubasi Endotracheal PPK Anestesi untuk Bedah Caesar. ! PPK Prosedur Pembiusan Regional dengan Teksin SAB. PPK Prosedur Pembiusan Umum dengan Teknik TVA PPK Prosedur Pembiusan Umum dengan Teknik Sungkup Muka.. i PERATURAN DIREKTUR DIREKTUR RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK DRIYOREJO NOMOR 005 TAHUN 2019 ‘TENTANG | PANDUAN PRAKTIK KLINIS ANESTES! RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK DRIYOREJO TAHUN 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK DRIYOREJO, Menimbang : a, bahwa dalam rangka mendukung kelancaran pelayanan kesehatan, maka perlu dibentuk panduan praktik Klinis anestesi. b. bahwa untuk itu peru ctetapkan dalam Peraturan Direktur Rumah Sakt Petrokimia Gresik Driyorejo. Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang Kesehatan . Undang-Undang No. 44 tahun 2008 tentang Rumah Sakit |. Undang-Undang No, 13 tahun 2008 tentang Tenaga Kerja . Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran 5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Ho 1333/Menkes/SKIXIU/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit Rex 6. Peraturan Menteri Kesehatan = RI._—snomor. 758IMenkes/PerlVi2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit 7. Keputusan Direktur Rumah Sakit| Petrokimia Gresik Driyorejo Nomor TU.04.02/RSPGD/037/2018 tentang Hospital by Laws RS Petrokimia Gresik Driyorejo) yang didalamnya terdapat pemberlakuan Peraturan Intemal Staf Medik Rumah Saki (Medical Staf by Laws). Parat 1 Ve Parat2 |b, a Legurd n ¢5 Dnyores Ges 61177 ech kn D3 Oy Phone: 31 = 9981778, 0981779 (ung) BEBSTEY (1) F051 = 099000, Era: suse cam MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK DRIYOREJO TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS ANESTES! RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK DRIYOREJO TAHUN 2019 Pasal 1 Panduan Praktik Klinis Anestesi Rumah Sakit Petiokimia Gresik Driyorejo Tahun 2018 merupakan acuan sta meds dalam memberikan layanan di Rumah Saki Petrokimia Gresik Driyorejo, Pasal 2 | Panduan Praktk Kiinis Anestesi Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo Tahun 2019 sebagaimana yang dimaksud dalam pasalj 1 tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo. Pasal 3 Peraturan Direktur Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo beriaku sejak tanggal ditetapkan dan epabila terdapat kekeliruan/kekurangan didalamnya akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya, | | I Ditetapkan di Gresik Pada tanggal 29 Januari 2019 1 DIREKTUR RUMAH, SAKiT PETROKIMIA GRESIK paatt (= rea fh S) el fi f Brine RUMAH SAKIT PETROKIMIA. GRESIK DRIYOREJO PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) |ANASTEST 1 PROSEDUR PEMBIUSAN UMUM DENGAN TEKNIK INTUBAST ENDOTRACHEAL T. Pengertian (Definisi) “Tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan bersifat pulih sadar kembali (reversible) 2. Anamnesis 1. Identifikasi pasien,nama,umur, alamat dit 2. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita yang ‘mungkin dapat menjadi penyulit anestesi seperti + alerg|asma,diabetus melitus,penyakit paru kronik, penyakit Jantung,hati dan ginjal | 3. Riwayat obat yang sedang atau telah digunakan 4. Riwayat operasi dan anestesi yang dialami 5. Keblasan buruk pasien sehari-hari seperti merokok dan meminum alkohol 3. Pemeriksaan Fisk 1. Pemeriksean fisik meliputi : keadaan psikis keadean gizi,system respirasi,system cardiovascular kepala leher, mallampat system syaraf kuli,region lumbal 4. Tndikasi Pembiusan ‘Operasi di daerah kepala leher Operasi abdomen atas dan bawah Operas| ektremias tasdan bawah peel 5. Kiasifikasi ASA Menurut american sosiety of anesthesiology (ASA) pasien yang akan operas! dikategorikan gebagal berikut : ASA 1: Pasien dalam keadaan sehat yang memertukan operasi ‘ASA 2 + Pasien dengan kelainan sistemik ringan sampai sedang baik karena penyakit bedah’maupun penyakit lainnya ASA 3 + Pasien dengan gangguan atau penyakit sistemik berat yang diakibatkan berbagal penyebab ‘ASA 4: Pasien dengan kelainan sistemik berat yang secara langsung mengancam hidupnya ASA.5 : Pasien yang tidak diharapkan hidup setelah 24 jam waleupun doperasi atau tidak BE: 6. Prosedur Penatalaksanaan Pembiusan Umum Emergency 1 Persiepan alat i Mesin anastesi yang sudah tersambung dengan oksigen Laringoskop ‘Sugkup muka Pipa endotrakeal ( Mayo Stilet (mandrin ETT) | Spuit 10cc untuk menggembangkan cuff ETT Stetoskop ‘Conector Plester 30 em '+ Mesin suction dan kanula suction ‘+ Alat monitor pasien ‘Air bersih dalam wadah 2, Persiapan obat ‘+ Obat indukst : penotal,propofol,ketamin ‘* Obat pelumpuh otot { suciniicotin,atracurium,norcuron cil + Obat anastes! inhalasi: sevofluran,softuran,talotan + Obat emergency: sulfas atropine, ephedrine, adrenalin 3, Persiapan Pasien a b. c Pasien diberi tahu tindakan yang akan dilakukan serta igersilahkan untuk berdoa Perawat anastesi) mengatur posisi pasien dalam tidur terlentang Memasang alat monitor dan mengukur tande-tanda vital pada pasien Dokter anastesi melakukan cek ada tidaknya kebocoran mesin anastes! Sungkup muka diletakian didepan muka pasien, dan liberi oksigen 8-10 liter per menit Perawat anastesi|memasuktan obat induksi atas advis dokter anestesi,| segera setelah pasien tidur yang diandai dengan |hilangnya refiek bulu. mata,dokter anastesi melanjutkan pemberian oksigen lewat sungkup muka _sambil sésekall_ memberi nafs buatan bila terdapat hipoventilasi bat pelumpuh| otot dimasukan, setelah pasien mengelamni kelumpuhan otot pernafasan dokter anstest memberikan nafas buatan lewat sungkup muka sesual dengan frekuensi nafas pasien Setelah mencapal waktu puncak (peak) obat pelumpuh tot, dilakuken intubasi endotrakeal setelah berhasit cuff ETT dikembangkan kemudian ETT disambungkan dengan conector mesin anastesi. i lakukan tes kedalaman ETT dengan cara dokter anastesi_membefikan nafas buatan melalui mesin Fawat anastes!_mendengarkan suara nafas pasien pada 4 lapang dengar suara paru dengan stetoskop Setelah suara paru terdengar simetris pasien dipasang mayo supaya pipa endotracheal tidak terganggu kemudian dilakukan fksasi pada kedua-duanya ‘Obat anastesi inhialasi mulai dibuka disesuaikan dengan tanda2 kedalaman anestesi_, bila pembedahan memeriukan kondisi otot pasien yang sangat ileks maka perly ditambahkan obat pelumpuh otot sesual dengan kebutuhan dan dosis Setelah pembedshan selesai obat anastesiinhalasi 36 bulan Siam 3jam 10. Penelaah Knits dr, Hari Mulyantono Sp. An) 11. Indikator Anasthesi 1. kesadaran pasien 2. refiek bulu mata 3. tonus otot polos 4. diameter pupil | | 1 i 5. tanda —tanda vital 12. Kepustakaan 1 ‘Anestesiologi,FKUI,Jakarta 1989 2. 7 ‘Morgan GE, Cinical Pk Inaetonal Anesthetic in Clinical Anesthesiology; 2001, 127-177 Dr, Abdul fii, M. Kes Penelaah Kritis, ue dr, Hart Mulyantono, Sp. An i eae DRIYOREJO woul ie PETROKIMIA GRESIK DRIYOREIO PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) ANASTEST ‘ANASTESI UNTUK BEDAH CAESAR Pengertian (Definisiy ‘Anastesi yang dilakukan secara adekuat kepada pasien yang akan _| menjalen operas seco cacsaria (SC), ‘Anamnesis in Fis persiapan sebelum operasi ‘Identifikasi pasien,nama,umur, alamat dil 2 Riwayat penyakit yang pemnah atau sedang diderita yang ‘mungkin dapat menjadi penyulit anestesi seperti + alergi,asma,diabetus metus, penyakit paru kronik,penyakit Jantung hati dan ginjal | Riwayat obat yang sedang atau telah digunakan Riwayat operasi dan anéstesi yang dialami Kebiasan buruk pasien sehari-hari seperti merokok dan meminum alkohol! [-_ Pemeriksaan fisik melipui : feadaan pskis keadaan gizystem resprasisystem cardiovascular kepala leher, mallampati,system syeraf,kult,region umbal 2. persiapan uncibu_ | Evaluas! Klinik dan penentuan status fisik Perbaikan status hidrasi terutama pada persalinan lama + Perbaikan kadar Ho = 8 gr %, bila tidak ada indikas! operasi segera i + Pencegahan aspirasi.’ = Dengan pengosongah lambung secara aktif (pemasangan ipa lambung, disap paca posisi kepala lebih rendah), atau secara pasif (puasa). - Pemberian “antasida yang mengandung magnesium triksiikat 20 -30 cc Ya jam sebelumnya ~ Pemberian H2 Reseptor Antagonis (ranitidine) + Antisipasi terhadap| perdarahan dengan infuse yang berjalan, jarum no 16 atau 18, menyediakan darah bila erly 2. peslayan untuk jnin periksaen detik jantung janin segera sebelum anestesi dimutal ~ persiapan alat untuk resusitas! bayi, dengan tempat yang hangat. = Pemberian cairan yang mengandung dekstrose untuk meningkatkan kadar gula darah bayi. 3. persiapan untuk rahim | Persiapan uterotonika yang akan diberikan pada ibu setelah bayi dilahirkan (meter, piton). Indikasi Pembiusan “Anestesi untuk laparatomi dapat terjadi setiap saat hal hal yang harus diperhatikan Ibahwa penderita_yang_dilakukan Taparatomi umumnya gangguan pasase usus, sehingga terjadi kelambanan —pengosongan} lambung, karenanya tindakan Pengosongan lambung secara aktif harus dilakukan sebelum Induksi anestest. | Klasifixasi ASA Menurut american soskty of anesthesiology (ASA) pasien yang akan operasi dikategorikan sebagai berikut : ‘ASA 1 : Pasien dalam keadagn sehat yang memeriukan operasi ‘ASA 2 : Pasien dengan kelainan sistemik ringan sampai sedang baik karena penyakit bedah maupun penyakit lainnya ‘ASA 3 : Pasien dengan gangguan atau penyakit sistemik berat yang diakibatkan berbagai penyebab ASA 4: Pasien dengan kelainan sistemik berat yang secara Jangsung mengancam hidupnya ASA 5 = Pasien yang tidak diharapkan hidup setelah 24 jam walaupun dioperasi atau tidak E_: Emergency ! Prosedur Penatalaksanaan Pembiusan Umum 1 Persiapen alat Mesin anastesi yang Sudiah tersambung dengan oksigen| Laringoskop Sugkup muka Pipa endotrakeat ( ETT) Mayo ' ‘Stilet (mandrin ETT) ‘Spuit 10cc untuk menggembangkan cuff ETT Stetoskop ‘Conector Plester 30 cm I Mesin suction dan kanula suction + Alat monitor pasien + Air bersih dalam wadah 2. Persiapan obat b. Obat indukst : penotal,propofol,ketamin ¢. — Obat pelumpuh otot : suciniicolin,atracurium,norcuron dl 4. Obat anastesiinhalasi: sevofluran sofluran,halotan .__ Obat emergency: éulfas atropine, ephedrine, adrenalin 3. Persiapan Pasien ¥. —Pasien diberi tabu tindakan yang akan cilakukan serta 36 bulan Siam 3jam 10. Penelaah Kris, dr, Hari Mulyantono Sp. An 1 11. Indikator Anasthesi 7. Hilangnya sensari rasa nyeri hingga batas region tubuh yang dipersyarafi syaraf yang telah diblok 12. Kepustakaan T. Anestesiologi,FKUL Jakarta 1989 2. Morgan GE, Regional Anesthesia & Pain management in Clinical anesthesiology; 2001, 253-281 dr. Irwin Prijatna K,Sp.PD Ketua Penelaahy Kritis, dr, Hay|Mulyantono, Sp. An Di Dr. Abdul Mult, M. Kes Sl PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) DRIYOREJO | ANASTEST RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK DRIYOREIO PROSEDUR PEMBIUSAN UMUM DENGAN TEKNIK TOTAL INTRA VENOUS ANESTESI (TIVA) 1. Pengertian (Definisiy Tindakan menladaken nyeri secara sentral disertal hilangnya kesadaran dan bersifat pulih sadar kembali (reversible) dengan hanya menggunakan obat_anestesi intra venta 7, Anamnesis 1. Identifikasi pasien,name,umur, alamat dll 2. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita yang ‘mungkin dapat menjadi penyulit anestes! sepert + alergasma diabetus melitus,penyakit paru kronik,penyakit jantung,hati dan ginjal Riwayat obat yang sedang atau telah digunakan |. Riwayat operasi dan anestesi yang dialami ;. Kebiasan buruk pasien sehari-hari seperti merokok dan meminum alkohol ! ‘3. Bemeriksaan Fisik ‘1. Pemeriksaan fisik meliputi ; keadaan psikis,keadaan gizi,system respirasi system cardiovascular kepala leher,malampatisystem syaraf,kulitregion lumbal | @,_Indikasi Pembiusan 7. operasi singkat (0,5 -1 jam) tanpa membuka rongga perut 2. keadaan umum pasien cukup baik 3. lambung harus kosong | i 5, Kasitiasi ASA ‘Henurut american sosiely of anesthesiology (ASA) pasien yang akan ‘operasi dikategorikan sebagai berikut : ASA 1 : Pasien dalam keadaan'sehat yang memeriukan operas! ‘ASA 2 : Pasien dengan kelainah sistemik_ringan sampai sedang beik arena penyakit bedah maupun penyakit lainnya ASA 3 : Pasien dengan gangguan atau penyakit sistemik berat yang diakibatkan besbagai penyebab ASA 4: Pasien dengan kelainan sistemik berat yang secara tangsung mengancam hidupnya Pasien yang tidak’ diharapkan hidup setelah 24 jam wrolupun dioperasi atau tidak | E_: Emergency 6. Prosedur: 1 Persiapan alat 1 Penatalaksanaan Pembiusan Umum + Mesin anastesi yang sudah tersambung dengan oksigen via TIVA + Laringoskop ‘* Sungkup muka 2 Ppa endotrakeal (ETD | = Mayo + Stilet (mandrin ETT) + Spuit 10cc untuk menggembangkan cuff ETT. + Stetoskop H = Conector « Plester 30 cm ‘+ Mesin suction dan kanula suction + Alat monitor pasien 2. Persiapan obat ‘© Obat induksi :Tiopental 2,5 %,profofol,ketamin * Qbataragetk nan op: ketorolavemettamne,amadl { ‘+ Obat emergency: sulfas atropine, ephedrine, adrenalin 3. Persiapan Pasien a.Pasiendiberi tahu tindakan yang akan dllakukan serta dipersilahkan untuk berdoa b,Perawat anastesi mehgatur posisi pasien dalam tidur terlentang ‘c.Memasang alat monitor dan mengukur tanda-tanda vital pada pasien d.Dokter anastes! melakukan cek ada tidaknya Kebocoran mesin anastesi e,Perawat anastesi memasukkan obat indukst atas advis Sp An., segera setelah pasien tidur, yang dtandai dengan tilangnya reflek bulu mata,masker oksigen dipasangkan kepada pasien dengan aliran oksigen 6-10 Ipm atau dapat juga menggunakan kanule otsigen nasal dengan alran oksigen 2- 4 1pm f. Kedalaman anestesi dinlai dari tanda? tanda mata (bola mata ‘menetap) nadi tidak cepat dan terhadap rangsang nyeri tidak berubah -Kalau stadium anestes! sudah cukup dalamjrahang sudah lemas dan terdapat obstruksi jalan nafes dapat diberikan pipa corofaring (guedel). h.Untuk pemelharaan anestesljobat anestesi dapat diberikan secara berulang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Kiinis pasien selama pembedahan |. Observasi status nafas pasien,bila nafas pasien sudah spontan adekuat,pasien bisa dipindahkan ke ruang pulin sadar guna ilakukan observastlebill lanjut hingga pasien sadar 5. Aotatdrpitan kerb 7. Pemeriksaan Penunjang T. Pemerikszan laboratorium dan ujifaine Pemeriksaan laboratorium ada 2 yaitu pemeriksaan umum dan khusus, Pemeriksaan laboatorium umum: ‘©. Darah: Hb,leukosit;hitung jenis leukositymasa pembekuan dan masa pendarahan o EKG; terutama untul Pemeriksaan khusus: Dilakukan bita ada riwayat atau indikasi,misainya: © EkGpadaanak =| ‘o Fungsi hati pada pasien ikterus 0 Fungsi ginjal pada pasien hipertensi sien yang berusia 40 tahun keatas ‘8. _Obat Bahan dan Alat ‘9, Edukesi T. Puasa dan pemberian cairan, Pengosongan lambung dilakukan dengan puasa. Pasien dewasa dipuasakan dari makanan padat 6-12 jam pra bedah,dari minum susu 6 jam pra bedah dan dari minum air putin 4 Bate Debate aie Hauw alan at GEER Umur Susu/makarin padat ‘Air putih <6 bulan yen 2jam 636 bulan jem 3jam > 36 bulan 8 jam ‘3jam 10. Penelaah Keitis, ‘dr. Hari Mulyantono Sp. An LL. Indikator Anasthest | 1. kesadaran pasien 2. reflek bulu mata 3. tonus otot polos 4, diameter pupil 5. tanda ~tanda vital 12, Kepustakaan T ‘Anestesiotogi,FKUL Jakarta 1969 2, Morgan GE, Clinical Pharriacology Inhalational Anesthetics in Circa Anesthesiology; 2001, 177-177 Ketua Penelaah Kritis, Dirghpur} Dr. Abdulf itr, M. Kes dr, Ha) cist Sp. An | 5 HR PANDUAN PRAKTIK PI if Buon rs RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK DRIYOREJO i PROSEDUR PEMBIUSAN UMUM DENGAN TEKNIK VIA FACE MASK (SUNGKUP MUKA) T._ Pengertian (Definisiy "Tindakan meniadakan nyeri secara sentral dsertai hiangnya kesadaran dan bersifat pulih sadar kembali (reversible) dengan mengquatanobat ants hal yog ewan sungkup muka, 2. Anamnesis Tdentifikasi pasien,nama,umur, alamat ll 2. Riwayat penyakt yang pemah atau sedan dierta yang mungkin dapat menjadi penyult anestesi seperti : alergl,asma diabetus rmeltus,penyakit paru kronik,penyakitjantung,hati dan ginjal Riwayat obat yang sedang atau telah digunakan Riwayat operasi dan anestes! yang dialami Kebiasan buruk pasien seha-harl sper! merokok dan rerinum alkohol 3. Pemeriksaan Fisik T.Pemeriksaan fis meliputl: keadaan psikis Keadean gizi system respirasi,system cardiovascular, kepala leher,mallampati,system syaraf,kulitregion tubal @._Indikasi Pembiusan | 1. operas! singkat (0,5 -1 jam) tanpa membuka rongga perut 2. keadaan umum pasien cukup baik 3. lambung harus Kosong 3. Kiasifikasi ASA Menurut american sosiety of anesthesiology (ASA) pasien yang akan operasi dikategorikan sebagai berikut : ‘ASA 1 : Pasien dalam keadaan'sehat yang memerlukan operasi ASA 2 : Pasien dengan kelainan sistemik ringan sampai sedang baik arena penyakit bedah maupuh penyakitiainnya ASA3 : Pasien dengan gangguan atau penyakit sistemik berat yang diakibatkan berbagai penyeba ASA 4: Pasien dengan Kelainan sistemik berat yang secara Jangsung mengancam hidupnya ASA 5 : Pasien yang tidak! diharepkan hidup setelah 24 jam walaupun dioperasi atau tidak E_: Emergency oy 6. Prosedur T Persiapan alat i Penatalaksanaan 1 Pembiusan Umum ‘= Mesin anastesl yang sudah tersambung dengan oksigen via face mask + Laringoskop + Sungkup muka + Pipa endotrakeal ( ETT) « Mayo + Stilt (mandrin ETT) * Spuit 10ce untuk menggembangkan cuff ETT * Stetoskop + Conector + Plester 30 cm + Mesin suction dan kanula suction + Alat monitor pasien 2. Persiapan obat + Obat induksi :Tiopental 2,5 %,profofol,ketamin + Obat anastes!inhalas!: sevofluran, isofturan,halotan, ethran + Obat analgetk non opioid : ketorolak tromethamine,tramadol ll + Obat anagetk opioid :petidin,morphin sulfat fentanyl i * Obat emergency: sulfas atropine, ephedrine, adrenalin 3. Persigpan Pasion | k. Pasien diberl tau tndakan yang akan dilakukan serta dipersilahkan untuk berdoa 1. Perawat anastesi ‘mengatur posisi pasien dalam tdur terlentang m, Memasang alat monitor dan mengukur tanda-tanda vital pada pasien | 1. Dokter anastes! melakukan cek ada tidaknya kebocoran mesin anastesi ©. Perawat anastesi memasukkan obat induksi atas advis Sp An., segera Setelah pasien tidur, yang ditandei dengan’ hilangnya refiek bulu mata,dokter anastesi memberikan oksigen lewat sungkup muka dalam posist kepala pasien yang ekstensi,sebaiknya dagu_citarik sedikit Kebelakarig agar jalan nafas bebas dan pemapasan pasien lancer, sambil sesekali_ memberi nafas buatan apabila terdapat hipoventlast. p. Untuk memperkiat efek analgestik obat induksi terkadang perlu ditambahkan obat analgetik opioid : petidn dil 4. Bersamaan dengan tidumya pasien obat_anestesi inhalas! dapat mulal dibuka sampai 1% dan sedikit demi sedikit (sesudah | setiap 5-10 kali tarikan nafas dinaikkan 1% sampal 3-4% tergantung reaks! dan besar tubuh penderita) | 1 Kedalaman anestesi dinilai dari tanda2 tanda mata (bola ‘mata menetap) nadi tidak cepat dan terhadap rangsang nyeri tidak berubah Kalau stadium anestesi sudah cukup dalam,rahang sudah lemas,dapat dimasukkan pipa orofering (quedel) t. Obat inhalasi dapat dikurangi menjadi 1- 1,5 % tergantung respon tethadap rangsang operesi. 1s, Obat inhalasi dikurangi dan dihentkan beberapa menit sebelum operasi selesai v. Pasien kembali diberi oksigen 100% melalui face mask lagi W. Observasi status nafas pasien,bila nafas pasien sudah spontan adekuat,pasien bisa dipindahkan ke ruang pullh sadar_guna_diakikan_observasi_lebih_lanjut_hingga | | | pasien sadar % Alba drapkan kemba 7. Pemeriksaan ‘1. Pemeriksaan laboratorium dan uji lain: Penunjang Pemeriksaan laboratorium ada 2 yaitu pemeriksaan umum dan khusus, Pemeriksaan laboatorium umum: ‘0 Darah: Hb,leukosit,hitung jenis leukosit,masa pembekuan dan masa pendarahan EKG: terutama untuk pasien yang berusia 40 tahun keatas Pemeriksaan khusus: Dilakukan bila ada riwayat atau indikasi,misainya: © EkGpadaanak =| 0 Fungsi hati pada pasien ikterus ‘0 Fungsi ginjal pada pesien hipertensi 8. Obat Bahan dan Alat i ‘9. Edukast 2. Puasa dan pemberlan cairan, engosongan lambung dilakukan dengan puasa. Pasien dewasa dipuasakan del makanan padat 6-12 jam pra bedah,dari minum susu 6 jam pra bedah dan dari minum air puth 4 Jam pra becahpasienarak-anak meng javalSebog berkut: Umar Susu/makanen padat ‘Air putin <6 bulan jam 2jam 6-36 bulan jam 3 jam > 36 bulan 10, Penelaah Kritis dr, Hari Mulyantono Sp. An |. Indikator Anasthesi_| 6. kesadaran pasien . reflek bulu mata 8. tonus otot polos 9. diameter pupil 10, tanda ~tanda vital jam 3 jam 12. Kepustakaan T, Anestesiologi,FKUI, Jakarta 1989 2. Morgan GE, Clinical Pharmacology Inhalational Anesthetics in Cinkcl Anesthesiology; 2001, 127-177 Penelaah Kritis, dr, Irwin Prijatna K,Sp.PD pir dr, Hag} Mulyantono, Sp. An Ketua Dr. Abdul Miur, M. Kes

Anda mungkin juga menyukai