Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA GORONTALO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS DUNGINGI
JL. Anggur Kel Huangobotu Kec Dungingi Kota Gorontalo
e-Mail : pkmdungingi@yahoo.com

TOR (Term Of Reference)


PENDAMPINGAN PENDERITA PENYAKIT MENULAR TBC DAN KUSTA DI
POSBINDU

A. Latar Belakang
Saat ini pola penyakit telah mengalami transisi epidemiologi, yang ditandai
dengan beralihnya penyebab kematian yang semula di dominasi oleh penyakit menular.
Penyakit tidak menular ( PTM ) yang utama adalah Kardiovaskuler, stroke, DM, HT dan
PPOK telah mengalami peningkatan jumlah kasus, kondisi ini berdampak pada
peningkatan angka kematian dan kecacatan.

WHO memperkirakan pada tahun 2020, penyakit tidak menular akan


menyebabkan 73% kematian dan 60% dari seluruh kesakitan didunia, 2 dari 3 kematian
setiap tahunnya terjadi karena penyakit tidak menular. Lebih dari 70% penderita
penyakit tidak menular tidak tahu kalau dirinya sakit dan 30%nya tidak berobat. Secara
teratur. Posbindu ptm telah dirintis sejak tahun 2014 lalu.

B. Permasalahan
Jumlah kasus penyakit Hipertensi dan DM di Puskesmas Dungingi Kota
Gorontalo berjumlah 213 kasus pada tahun 2022. Masyarakat kurang menyadari tentang
penyakit tidak menular dan faktor resiko untuk timbulnya penyakit tidak menular di
masyarakat.
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini
(deteksi dini) faktor resiko penyakit tidak menular.

b. Tujuan Khusus
Turunnya angka kesakitan,kecacatan,dan kematian akibat penyakit tidak
menular.

D. Sasaran
Semua warga masyarakat di 5 Kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Dungingi baik laki-laki maupun perempuan yang berumur 15 tahun keatas.
E. Lokasi
Seluruh Kelurahan yang ada di Wilayah Puskesmas Dungingi Kecamatan
Dungingi.
F. Tenaga Pelaksana
Untuk pelaksanaan deteksi dini faktor risiko PTM di posbindu melibatkan 3 orang
petugas yang terdiri dari tenaga Perawat yang ada di Puskesmas Dungingi.

G. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan deteksi dini faktor risiko PTM di Posbindu dilakukan setiap bulan di
setiap kelurahan yang ada di wilayah Puskesmas Dungingi.
H. Cara Pelaksanaan
Pelayanan dilaksanakan di tempat yang telah disetujui oleh kader kesehatan
yang ada di masing-masing kelurahan.
I. Biaya Pelaksanaan
Biaya pelaksanaan deteksi dini faktor risiko PTM berasal dari DPA DAK Non
Fisik-BOK Puskesmas Dungingi Tahun 2022 sebesar Rp. 14.000.000,- (Empat Belas
Juta Rupiah) yang terdiri dari Biaya Transport Petugas 3 Orang Sebesar Rp.
9.000.000

J.
K. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
 Pelaksanaan Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Resiko Penyakit Tidak
Menular Sebanyak 1 Kali pada Bulan Januari Tahun 2020 masing-masing
selama 7hari kerja

L. Pencatatan dan Pelaporan


 Pencatatan Kegiatan Skreening Usia Produktif
 Laporan Kegiatan Skreening Usia Produktif
 Pertanggungjawaban Kegiatan dan Anggaran Dua Minggu setelah terbinya
SP2D
 Verifikasi kegiatan dan anggaran tiga minggu setelah terbitnya SP2D
M. Biaya
 Berasal dari DPA, BOK Puskesmas Dungingi Tahun 2020 sebesar Rp.
18.000.000(Delapan Belas Juta Rupiah), terdiri dari Perjalanan Dinas
Petugas4 orang sebesar Rp. 3.600.000(Tiga Juta Enam Ratus Ribu
Rupiah)

N. Penutup
Demikian Kerangka Acuan ini di buat untuk menjadi pedoman dalam
pelaksanaan Skreening Usia Produktif.

GORONTALO : 06 JANUARI 2020


Plt. KEPALA PUSKESMAS DUNGINGI
Hj. RIKO PANEO, S.Kep.,Ns
NIP. 19640112 198403 2 008

Anda mungkin juga menyukai