tm
g.h
tan
en
2-t
02
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
n-2
NOMOR 19 TAHUN 2022
hu
TENTANG
a
9-t
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 2 TAHUN 2022 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA
r-1
ALOKASI KHUSUS NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2022
mo
no
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
s-
ke
jdih.kemkes.go.id
-2-
l
tm
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
g.h
Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916);
tan
3. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang
en
Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik
2-t
Indonesia Tahun 2021 Nomor 83);
02
4. Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian
n-2
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022
hu
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
a
260);
9-t
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.07/2021
r-1
tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik (Berita
mo
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1032);
no
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 tentang
s-
MEMUTUSKAN:
m/
ANGGARAN 2022.
.bl
na
Pasal I
lya
jdih.kemkes.go.id
-3-
l
tm
Pasal 6 berbunyi sebagai berikut:
g.h
Pasal 6
tan
(1) BOK Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam
en
Pasal 3 ayat huruf c diarahkan untuk mendukung
2-t
operasional UKM primer.
02
(2) BOK Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat
n-2
(1) diarahkan untuk mendukung operasional, yang
hu
meliputi:
a
a. upaya penurunan angka kematian ibu dan
9-t
angka kematian bayi;
r-1
b. upaya perbaikan gizi masyarakat;
c.
mo
upaya gerakan masyarakat hidup sehat;
no
d. upaya deteksi dini, preventif, dan respon
s-
penyakit;
ke
kelurahan prioritas;
rm
pendekatan keluarga;
20
l. insentif UKM.
og
.bl
sebagai berikut:
lya
mu
Pasal 8
ina
jdih.kemkes.go.id
-4-
l
tm
total pagu UKM tersier dan UKM sekunder.
g.h
(2) Pemanfaatan BOK provinsi dan BOK kabupaten/kota
untuk UKM Esensial dialokasikan paling sedikit 75%
tan
(tujuh puluh lima persen) dari masing-masing total
en
pagu UKM tersier dan UKM sekunder.
2-t
(3) Pemanfaatan BOK Puskesmas untuk upaya
02
pencegahan pengendalian Corona Virus Disease 2019
n-2
(COVID-19) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
hu
ayat (2) huruf k dialokasikan paling banyak 5% (lima
a
persen) dari total pagu UKM primer.
9-t
(4) Pemanfaatan BOK Puskesmas untuk insentif UKM
r-1
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf
mo
l paling banyak 7,5% (tujuh koma lima persen) dari
no
total pagu UKM primer.
s-
sebagai berikut:
20
m/
Pasal 11
o
jdih.kemkes.go.id
-5-
l
tm
rencana kegiatan DAK Nonfisik kepada Kementerian
g.h
Kesehatan pada minggu keempat bulan Februari
sampai dengan minggu pertama bulan Maret tahun
tan
anggaran berjalan.
en
(5) Pemerintah Daerah kabupaten/kota melakukan
2-t
perubahan rencana kegiatan DAK Nonfisik khusus
02
BOK Puskesmas pada minggu keempat bulan Juli
n-2
sampai dengan minggu kedua bulan Agustus tahun
hu
anggaran berjalan.
a
(6) Perubahan rencana kegiatan sebagaimana dimaksud
9-t
pada ayat (5) harus dibahas bersama Aparat
r-1
Pengawas Internal Pemerintah daerah.
(7)
mo
Hasil pembahasan perubahan rencana kegiatan
no
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilaporkan
s-
Pasal II
.bl
jdih.kemkes.go.id
htt
ps:
//a
ina
mu
lya
na
.bl
og
spo
t.c
o
2. Peraturan
m/
20
diundangkan.
22
/07
Menteri
-6-
/pe
rm
ini
en
ke
s-no
mulai
mo
r-1
9-t
a
berlaku
hu
n-2
02
pada
2-t
en
tan
jdih.kemkes.go.id
tanggal
g.h
tm
l
-7-
l
tm
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
g.h
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
tan
en
Ditetapkan di Jakarta
2-t
pada tanggal 26 Juli 2022
02
n-2
MENTERI KESEHATAN
hu
REPUBLIK INDONESIA,
a
9-t
ttd.
r-1
mo BUDI G. SADIKIN
s-no
Diundangkan di Jakarta
ke
REPUBLIK INDONESIA,
/07
22
ttd.
20
m/
YASONNA H. LAOLY
o
t.c
spo
jdih.kemkes.go.id
-8-
LAMPIRAN
l
tm
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
g.h
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2022
tan
TENTANG PERUBAHAN ATAS
en
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
2-t
NOMOR 2 TAHUN 2022 TENTANG
02
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA
n-2
ALOKASI KHUSUS NONFISIK BIDANG
hu
KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2022
a
9-t
BAB II
r-1
TATA CARA PENGGUNAAN DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2022
mo
no
s-
C. BOK Puskesmas
ke
1. Tujuan
en
a. Umum
rm
b. Khusus
22
2. Sasaran
spo
Puskesmas.
og
3. Penggunaan
.bl
jdih.kemkes.go.id
-9-
prioritas;
l
tm
f. dukungan operasional UKM Tim Nusantara Sehat;
g.h
g. penyediaan tenaga dengan perjanjian kerja;
h. akselerasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga;
tan
i. fungsi manajemen puskesmas (P1, P2, P3);
en
j. upaya kesehatan lanjut usia;
2-t
k. upaya pencegahan pengendalian COVID-19; dan
02
l. insentif UKM.
n-2
hu
4. Jenis Pembiayaan
a
Dana BOK Puskesmas dimanfaatkan untuk pembiayaan
9-t
berbagai kegiatan prioritas yang telah ditetapkan oleh puskesmas.
r-1
Jenis pembiayaan tersebut meliputi:
a. belanja transportasi lokal
mo
petugas kesehatan, kader,
no
pendampingan mahasiswa serta lintas sektor;
s-
pelaksanaan kegiatan;
22
kegiatan;
na
luar puskesmas;
ina
puskesmas);
htt
jdih.kemkes.go.id
- 10 -
l
tm
dan
g.h
m. belanja insentif petugas pelaksana UKM.
tan
Dana BOK Puskesmas tidak boleh dimanfaatkan untuk
en
pembiayaan promosi kesehatan di media cetak (koran, majalah,
2-t
dan lain-lain) dan elektronik.
02
n-2
5. Menu Kegiatan BOK Puskesmas
hu
a. Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi
a
1) Surveilans Kesehatan Ibu dan Bayi
9-t
a) Orientasi kader dalam pelacakan kematian wanita
r-1
usia subur
b)
mo
Pelaksanaan otopsi verbal kematian maternal neonatal
no
(transportasi)
s-
e) Orientasi e-kohort
/pe
(PWS KIA)
20
desa
.bl
jdih.kemkes.go.id
- 11 -
l
tm
dalam upaya penurunan AKI-AKB terintegrasi dengan upaya
g.h
perbaikan gizi masyarakat.
Pembinaan Posyandu, Posyandu remaja, posyandu lansia,
tan
poskestren, pos upaya kesehatan kerja (UKK), dan UKBM
en
lainnya.
2-t
5) Pemeriksaan Kesehatan, Pemberian Tablet Tambah Darah,
02
Edukasi Gizi Seimbang, dan Pendidikan Kesehatan
n-2
Reproduksi Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja
hu
a) Pembinaan Penerapan Protokol Kesehatan di satuan
a
Pendidikan
9-t
b) Penguatan UKS/M dan TP UKS/M
r-1
c) Koordinasi Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
d)
mo
Pengembangan dan Pelaksanaan Posyandu Remaja
no
e) Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja
s-
lembaga agama
og
PTM
na
jdih.kemkes.go.id
- 12 -
l
tm
Komplikasi Terintegrasi Desa Siaga
g.h
a) Orientasi P4K bagi bidan, kepala desa/kelurahan,
kader, tokoh masyarakat desa, dll
tan
b) Pertemuan Koordinasi penguatan P4K Pembentukan
en
forum peduli KIA dalam mendukung P4K
2-t
c) Transportasi calon pendonor darah untuk mendukung
02
P4K dari dan/ke UTD
n-2
8) Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)
hu
Penyelenggaraan kelas ibu secara online/offline
a
9) Pendampingan ibu hamil, ibu nifas, dan bayi (termasuk
9-t
pemantauan factor risiko/ komplikasi), oleh
r-1
kader/mahasiswa/ fasilitator/tenaga lainnya
a)
mo
Kunjungan rumah bagi ibu hamil, ibu nifas, neonatus
no
dan bayi oleh kader/mahasiswa/fasilitator/tenaga
s-
lainnya
ke
1) Surveilans Gizi
22
gizi
g) Kunjungan ke shelter penampungan pada daerah
htt
jdih.kemkes.go.id
- 13 -
l
tm
kesehatan terintegrasi dalam upaya perbaikan gizi
g.h
masyarakat
2) Konvergensi lintas program/lintas sektor dalam upaya
tan
percepatan perbaikan gizi masyarakat, berupa
en
pemberdayaan masyarakat, kader, tokoh masyarakat,
2-t
tokoh agama dalam upaya percepatan perbaikan gizi
02
masyarakat di tingkat kecamatan
n-2
3) Pemantauan Tumbuh Kembang Balita meliputi:
hu
a) Penimbangan, dan/atau pemantauan tumbuh
a
kembang balita;
9-t
b) Pendampingan pemantauan tumbuh kembang balita;
r-1
c) Pelaksanaan stimulasi, deteksi, dan intervensi dini
mo
tumbuh kembang balita (SDIDTK) di posyandu, PAUD,
no
dan/atau TK; dan
s-
Dasar
rm
tangga;
20
air minum;
spo
aman.
lya
jdih.kemkes.go.id
- 14 -
l
tm
Kesehatan Berkala, dan Edukasi Gizi Seimbang di
g.h
tingkat Kecamatan/ wilayah puskesmas
a) Pemeriksaan kesehatan berkala (pemeriksaan
tan
kebugaran jasmani, pengukuran tinggi badan dan
en
berat badan, pengukuran obesitas);
2-t
b) Aktifikas fisik (senam rutin, senam hamil, senam
02
lansia, senam kelompok komorbid, dll);
n-2
c) Edukasi gizi seimbang di semua tatanan
hu
(sekolah/UKS, tempat ibadah, kantor
a
pemerintahan/non pemerintahan, melibatkan
9-t
organisasi profesi, ormas, forum pemuda, serta
r-1
melalui UKBM (Posbindu, Posyandu Lansia,
mo
Posyandu Remaja, Dasa Wisma, Karang Taruna,
no
Pos UKK, dll)
s-
spesifik lokal/tradisional
rm
pelaksanaan imunisasi.
na
jdih.kemkes.go.id
- 15 -
l
tm
hasil reaksi minum obat pada Pemberian Obat
g.h
Pencegah Masal (POPM).
g) Penyelidikan Epidemiologi (PE) penyakit potensi
tan
KLB dan penanggulangan KLB.
en
h) Analisa hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan
2-t
diseminasi informasi di wilayah kerja puskesmas.
02
i) Pelacakan kontak kasus KLB.
n-2
j) Pelaksanaan surveilans migrasi malaria.
hu
k) Surveilans Penyakit Tidak Menular (PTM) dan
a
penyakit berpotensi KLB termasuk Penyakit Infeksi
9-t
Emerging (PIE) di masyarakat.
r-1
l) Surveilans penyakit pada situasi khusus dan
bencana.
mo
no
m) Survei anak sekolah dalam rangka pencegahan dan
s-
pengendalian penyakit.
ke
Bunuh Diri
spo
Posyandu lansia.
ina
jdih.kemkes.go.id
- 16 -
l
tm
Penyakit Infeksi Emerging.
g.h
d) Kunjungan ulang kasus Acute Flaccyd Paralysis
(AFP).
tan
e) Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa
en
dan napza.
2-t
3) Pencegahan Penyakit dan Pengendalian Faktor Risiko
02
a) Pelaksanaan pelayanan imunisasi baik imunisasi
n-2
rutin, pengenalan antigen baru, imunisasi
hu
tambahan, maupun kegiatan defaulter tracking.
a
b) Sosialisasi pelaksanaan imunisasi rutin kepada
9-t
orangtua dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
r-1
kepada guru dan wali murid.
c)
mo
Pemberian Obat Pencegah Massal (POPM) filariasis
no
dan kecacingan.
s-
d) Advokasi/sosialisasi/lokakarya/rapat koordinasi
ke
kecacingan.
/07
menular lainnya.
t.c
modifikasi lingkungan).
.bl
berkala.
lya
pembawa penyakit.
jdih.kemkes.go.id
- 17 -
l
tm
tanpa asap rokok
g.h
p) Pelatihan kader kesehatan masyarakat dalam
Upaya Berhenti Merokok (UBM) di puskesmas.
tan
q) Monitoring, bimbingan teknis pelaksanaan
en
kegiatan pos pembinaan terpadu (posbindu)
2-t
penyakit tidak menular oleh petugas puskesmas.
02
r) Pengendalian faktor risiko lainnya yang dapat
n-2
menimbulkan penyakit pada situasi KLB, situasi
hu
khusus dan bencana.
a
4) Pengendalian Penyakit
9-t
a) Pelaksanaan dukungan kesehatan jiwa dan
r-1
psikososial pada bencana
b) Pendampingan
mo
penderita penyakit menular
no
menahun dan penyakit tidak menular
s-
kasus filariasis.
/pe
kasus kusta.
o
napza.
spo
5) Pemberdayaan Masyarakat
og
b) Orientasi/pembekalan/peningkatan kapasitas
mu
P2P.
//a
jdih.kemkes.go.id
- 18 -
l
tm
tentang pencegahan dan pengendalian penyakit
g.h
tingkat puskesmas.
e. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Desa/ Kelurahan
tan
Prioritas.
en
Pelaksanaan STBM desa/kelurahan prioritas
2-t
dialokasikan sebesar Rp. 7.500.000 per desa/kelurahan,
02
dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
n-2
1) Pemicuan 5 pilar STBM;
hu
2) Identifikasi masalah dan analisis situasi perilaku
a
kesehatan;
9-t
3) Monitoring paska pemicuan, pembuatan dan update
r-1
peta sanitasi serta buku kader;
4) Kampanye 5 pilar STBM;
mo
no
5) Kampanye hygiene sanitasi sekolah;
s-
sembarangan (SBS).
rm
jdih.kemkes.go.id
- 19 -
l
tm
orang tenaga per Puskesmas dengan sistem perjanjian kerja.
g.h
Penetapan maksimal 4 orang tenaga tersebut berdasarkan
prioritas kebutuhan tenaga dengan kualifikasi persyaratan
tan
yang telah ditentukan.
en
Proses penerimaan dan seleksi tenaga dilaksanakan
2-t
oleh Dinas Kesehatan Daerah kabupaten/kota sesuai
02
dengan pembahasan melalui aplikasi Rencana Kebutuhan
n-2
(Renbut) dan SI SDMK, jika tenaga-tenaga tersebut sudah
hu
lengkap dapat dilakukan juga perekrutan/ pengusulan
a
berdasarkan analisis beban kerja, sedangkan ikatan
9-t
perjanjian kerja ditandatangani oleh kepala Puskesmas dan
r-1
tenaga yang bersangkutan, serta evaluasinya menggunakan
aplikasi SI SDMK.
mo
no
Persyaratan kualifikasi tenaga tersebut meliputi:
s-
bidangnya.
22
c) Tenaga Nutrisionis
og
di bidangnya
mu
d) Tenaga Epidemiologi
ina
diutamakan
ps:
bidangnya.
jdih.kemkes.go.id
- 20 -
l
tm
Berpendidikan minimal D3 analis kesehatan
g.h
(laboratorium) serta diutamakan yang memiliki
pengalaman kerja minimal 1 tahun di bidangnya
tan
f) Apoteker
en
Berpendidikan profesi apoteker, dan memiliki surat
2-t
tanda registrasi apoteker (STRA) aktif, serta diutamakan
02
berdomisili di kabupaten/kota setempat.
n-2
g) Tenaga administrasi Keuangan
hu
Pendidikan minimal D3 Ekonomi/Akuntansi serta
a
diutamakan memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun
9-t
di bidangnya.
r-1
Ketentuan perihal perjanjian kerja mengacu pada
ketentuan peraturan
mo
perundang-undangan, serta
no
ketentuan yang diatur meliputi:
s-
maksimal 36 tahun;
en
Puskesmas.
og
Keluarga (PIS-PK)
na
jdih.kemkes.go.id
- 21 -
l
tm
mini dalam rangka penguatan perencanaan (P1),
g.h
penggerakan pelaksanaan (P2), pengawasan pengendalian
dan penilaian (P3) kinerja Puskesmas serta kegiatan
tan
koordinasi lintas sektor lainnya.
en
1) Kegiatan lokakarya mini diadakan oleh setiap
2-t
Puskesmas sebanyak 12 kali untuk lokakarya mini
02
bulanan dan 4 kali untuk lokakarya mini tribulanan
n-2
dalam kurun waktu satu tahun.
hu
2) Metode pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan secara
a
kombinasi luring dan daring.
9-t
3) Komponen pembiayaan untuk konsumsi dan
r-1
transportasi bagi peserta yang berasal dari luar
Puskesmas.
mo
no
4) Langganan internet per Puskesmas
s-
Puskesmas.
20
k. Insentif UKM
m/
kegiatan UKM.
og
jdih.kemkes.go.id
- 22 -
l
tm
diberikan. Ukuran kinerja berdasarkan:
g.h
a) besar penyerapan dana BOK bulan bersangkutan;
b) kinerja SPM yang dihitung dari indikator 12
tan
pelayanan dalam SPM kesehatan; dan
en
c) kinerja masing-masing petugas puskesmas
2-t
melaksanakan program UKM.
02
n-2
Berkeadilan dinilai dari tingkat kesulitan wilayah
hu
kerja puskesmas yang sesuai dengan Peraturan Menteri
a
Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019.
9-t
Selain itu, dinilai juga beban kerja puskemas yang
r-1
berdasarkan jumlah penduduk di wilayah kerja
mo
puskesmas dan berdasarkan bobot masing-masing
no
petugas puskesmas. Indikator bobot tersebut diukur
s-
dengan:
ke
a) tingkat pendidikan;
en
dan
t.c
BOK Puskesmas;
mu
jdih.kemkes.go.id
- 23 -
l
tm
perundang-undangan; dan
g.h
d) tingkat beban kerja puskesmas sesuai dengan
jumlah penduduk di wilayah puskesmas yang
tan
ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat;
en
6) Pengajuan insentif UKM oleh puskesmas dilakukan
2-t
dengan menggunakan sistem informasi yang telah
02
dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan.
n-2
7) Hasil penghitungan insentif UKM yang dilakukan
hu
puskesmas diverifikasi oleh Dinas Kesehatan
a
kabupaten/kota.
9-t
8) Sasaran penerima insentif UKM adalah semua petugas
r-1
puskesmas yang melaksanakan UKM, baik berstatus
ASN maupun bukan
moASN yang sudah ada
no
pengangkatan/ penetapannya oleh Pejabat Pembina
s-
jdih.kemkes.go.id
- 24 -
l
tm
tidak langsung dirasakan oleh masyarakat, terdiri
g.h
atas:
1) pelayanan kesehatan ibu dan anak di
tan
Posyandu;
en
2) fogging DBD;
2-t
3) membagi kelambu malaria;
02
4) spraying malaria;
n-2
5) survei dahak suspek TB;
hu
6) kunjungan ANC di posyandu atau kunjungan
a
rumah;
9-t
7) kunjungan neonatal;
r-1
8) kunjungan rumah untuk survei PIS-PK;
9)
mo
sweeping balita dan ibu hamil;
no
10) survei kesehatan tempat-tempat umum;
s-
frekuensi.
/07
pengangkatan penugasan.
t.c
penugasan.
mu
jdih.kemkes.go.id
- 25 -
l
tm
pelaksanaan UKM
g.h
(1) Puskesmas
a) Cara penghitungan besaran insentif UKM
tan
Perhitungan besaran insentif UKM dilakukan
en
oleh petugas puskesmas dalam dua (2) tahap
2-t
yaitu:
02
(1) menghitung besaran insentif UKM untuk
n-2
puskesmas secara keseluruhan;
hu
(2) menghitung besaran insentif UKM untuk
a
masing-masing petugas puskesmas.
9-t
r-1
Tahap pertama:
mo
cara menghitung besaran insentif UKM untuk
no
puskesmas dengan formulasi:
s-
Keterangan :
en
Catatan:
o
sejumlah puskesmas.
og
.bl
Tahap kedua:
na
jdih.kemkes.go.id
- 26 -
l
tm
dalam menu kegiatan BOK puskesmas.
g.h
Pembagian besarannya adalah sebagai
berikut:
tan
(1) sebesar 15% dipergunakan untuk insentif
en
kegiatan manajemen UKM (dalam
2-t
gedung) seperti mini lokakarya evaluasi
02
kegiatan UKM bulan pelaksanaan;
n-2
menyusun rencana dan anggaran BOK
hu
yang diusulkan untuk bulan berikutnya;
a
menyusun laporan penggunaan dana
9-t
BOK; mempersiapkan logistik untuk
r-1
turun ke posyandu; pertemuan dalam
rangka
mo
perencanaan kegiatan UKM;
no
pertemuan kordinasi lintas sektor.
s-
fogging DBD.
spo
jdih.kemkes.go.id
- 27 -
l
tm
utama
g.h
c. jabatan tambahan/tanggung jawab
tambahan
tan
en
Nilai bobot yang diberikan untuk seorang
2-t
petugas adalah akumulasi nilai bobot
02
dari ke tiga indikator tersebut.
n-2
hu
Jabatan
Tingkat
a
Skor Jabatan utama/tanggung jawab utama Skor tambahan/tanggung jawab Skor
9-t
Pendidikan
tambahan
r-1
S2/S1/D4 5 Ka Puskesmas 4 Empat tugas tambahan 4
mo
D3 4 Kepala TU/Bendahara/PJ UKM/PJ UKP 3 Tiga tugas tambahan 3
D1 3 Kordinator Pelayanan 2 Dua tugas tambahan 2
no
SLTA/SLTP 2 Tidak memiliki jabatan struktural 1 Satu tugas tambahan 1
s-
Imunisasi.
spo
bobot petugas (4 + 3+ 2) = 9
na
lya
jdih.kemkes.go.id
- 28 -
l
tm
DIBAGI2 SESUAI KINERJA
15% UNTUK KEGIATAN MGT PERORANGAN
g.h
X% dari serapan BOK bulan yll • Minilok Ukuran kinerja :
• Menyusun Laporan “Orang Hari” (OH)
+ • Persiapan lapangan
tan
Disesuaikan /adjusted
Indeks kinerja SPM (12 indikator) • Rapat kordinasi dg bobot masing2 staf
• Dll
+ TOTAL utk
en
Indeks kesulitan wilayah (4 tingkat Puskesmas
85 % UNTUK KEGIATAN LAP
2-t
keterpencilan Puskesmas) • Posyandu Ukuran kinerja:
• Survey “Frek. Ke lapangan”
+
02
• PISPK Disesuaikan /adjusted
Indeks beban kerja (jml penddk) • Spraying/Fogging dg bobot masing2 staf
n-2
• Dll
hu
Catatan:
Bobot staff = INSENTIF PERORANGAN
(a) tingkat Pendidikan,
a
= insentif kegiatan mgt +
(b) jabatan utama,
9-t
(c) jabatan tambahan kegiatan lapangan
r-1
Gambar 1. Rangkuman Penghitungan Insentif
mo
UKM no
b) Instrumen insentif UKM
s-
Puskesmas.
20
berikut:
og
puskesmas;
na
berada;
(3) nama propinsi diisi dengan nama
ina
berada;
ps:
htt
jdih.kemkes.go.id
- 29 -
l
tm
penduduk di wilayah kerja puskesmas;
g.h
(5) bulan penyerapan BOK diisi dengan
nama bulan penggunaan anggaran BOK
tan
satu bulan sebelumnya (B-1);
en
(6) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
2-t
BOK bulan sebelumnya (Rp) diisi dengan
02
nilai nominal anggaran BOK yang
n-2
disetujui pada satu bulan sebelumnya (B-
hu
1);
a
(7) penyerapan (Rp) diisi dengan nilai
9-t
nominal serapan RPK BOK satu bulan
r-1
sebelumnya (B-1);
(8)
mo
indeks kinerja SPM yang diisi dengan
no
nilai indeks SPM yang diperoleh dari file
s-
Dinas Kesehatan;
ke
Dinas Kesehatan;
/pe
(B-1);
og
sebelumnya (B-1);
ina
a. S2/S1/D4 :5
b. D3 :4
htt
c. D1 :3
jdih.kemkes.go.id
- 30 -
d. SLTA/SLTP :2
l
tm
e. SLTP kebawah :1
g.h
(14) kolom jabatan utama diisi sesuai dengan
jabatan petugas di puskesmas, antara
tan
lain sebagai berikut:
en
a. Kepala Puskesmas :4
2-t
b. Kepala TU/Bendahara/PJ UKM/PJ
02
UKP :3
n-2
c. Kordinator Pelayanan :2
hu
d. tidak memiliki jabatan struktural: 1
a
(15) kolom jabatan tambahan diisi dengan
9-t
jumlah jabatan tambahan selain jabatan
r-1
utama yang dimiliki petugas antara lain:
mo
a. empat tugas tambahan :4
no
b. tiga tugas tambahan :3
s-
(B-1).
20
jdih.kemkes.go.id
- 31 -
l
tm
masing-masing petugas puskesmas
g.h
TEMPLATE PENENTUAN BOBOT STAF PUSKESMAS
tan
Pendi- Jabatan Jabatan Tingkat Pendidikan
No Nama BOBOT
dikan Utama Tambaha S2/S1/D4 5
en
1 Dr. Erlina HadI 11 5 4 2 D3 4
2 Wahyu Prayogi 7 4 3 0 D1 3
2-t
3 Nurhasanah Perawat 8 3 2 3 SLTA/SLTP 2
02
4 Lolok Rita Magdalena S.Tr.Keb #N/A #N/A #N/A 0 SLTP ke bawah 1
5 Yuni Astutik #N/A #N/A #N/A 0
n-2
6 Jumiatun #N/A #N/A #N/A 0 Jabatan utama/tanggung jawab utama
7 Ari Wulan Oktiana #N/A #N/A #N/A 0 Ka Puskesmas 4
8 Hamdia Rimayanti #N/A #N/A #N/A 0 Kepala TU/Bendahara/PJ UKM/PJ UKP 3
hu
9 Novi Dian Aries Sukma, A.Md Kep #N/A #N/A #N/A 0 Kordinator Pelayanan 2
a
10 Evi Kartika Sari, S.Kep.Ners #N/A #N/A #N/A 0 Tidak memiliki jabatan struktural 1
9-t
11 Yeyen Eka Novita #N/A #N/A #N/A 0
12 Erna Wahyuningtyas #N/A #N/A #N/A 0 Jabatan tambahan/tanggung jawab tambahan
r-1
13 Istininghari #N/A #N/A #N/A 0 Empat tugas tambahan 4
14 Sokhifah #N/A #N/A #N/A 0 Tiga tugas tambahan 3
mo
15 Yuliani Ning Tyas #N/A #N/A #N/A 0 Dua tugas tambahan 2
16 Riandita Puji Noviana #N/A #N/A #N/A 0 Satu tugas tambahan 1
no
17 Roudlotul Husna #N/A #N/A #N/A 0 Tidak ada tugas tambahan 0
18 Eva Asni Furoida #N/A #N/A #N/A 0
s-
petugas bersangkutan.
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt
jdih.kemkes.go.id
- 32 -
l
tm
puskesmas
g.h
Dalam template atauspreadsheet
terpisah, puskesmas mengisi tabel nama
tan
petugas puskesmas berikut besaran
en
insentif UKM, nomor rekening, dan nama
2-t
bank masing-masing petugas
02
n-2
hu
DAFTAR NAMA, BESAR INSENTIF UKM DAN NOMOR REKENING PETUGAS PUSKESMAS
a
9-t
Nama Puskesmas
r-1
No Nama Petugas Insentif UKM (Rp)
mo
Nomor Rekening Nama Bank
no
1
s-
2
ke
3
en
4
rm
5
/pe
dst
/07
berikut:
ps:
htt
jdih.kemkes.go.id
- 33 -
l
tm
Kinerja SPM Tingkat kesulitan Beban kerja
g.h
No Indeks Keterangan No Indeks Keterangan No Indeks Keterangan
1 0,07 Sangat 1 0,08 Kota 1 0,07 Sangat
tan
rendah rendah
en
2 0,13 Rendah 2 0,17 Desa 2 0,13 Rendah
2-t
3 0,20 Sedang 3 0,25 Terpencil 3 0,20 Sedang
02
4 0,27 Tinggi 4 0,33 Sangat 4 0,27 Tinggi
n-2
Terpencil
hu
5 0,33 Sangat 5 0,33 Sangat
a
9-t
tinggi tinggi
r-1
catatan: indeks beban kerja langsung
terhitung mo
dalam template puskesmas
no
dengan bantuan formula yang disiapkan
s-
kerja puskesmas.
20
(0.33)
lya
puskesmas bersangkutan
ina
jdih.kemkes.go.id
- 34 -
l
tm
mengisi dan mengirimkan template hasil
g.h
perhitungan insentif UKM
(3) melakukan verifikasi data yang di input
tan
oleh puskesmas ke dalam template
en
penghitungan insentif puskesmas
2-t
(4) melakukan interpretasi terhadap hasil
02
penghitungan yang ditampilan dalam
n-2
dashboard (rangkuman) hasil
hu
penghitungan yang disampaikan
a
puskesmas dalam template masing-
9-t
masing
r-1
(5) melakukan transfer ke rekening petugas
mo
puskesmas yang menerima insentif UKM
no
s-
puskesmas
rm
berada
22
bulan sebelumnya
t.c
jdih.kemkes.go.id
- 35 -
l
tm
g.h
tan
en
2-t
02
n-2
hu
a
9-t
r-1
mo
Gambar 5. Contoh Tabel Indikator SPM no
s-
ke
en
rm
/pe
/07
22
20
m/
o
t.c
spo
og
indeks SPM
na
lya
wilayah
ina
jdih.kemkes.go.id
- 36 -
l
tm
Tabel 1. Indeks Tingkat Kesulitan Wilayah
g.h
menurut Kategori Puskesmas
No Kategori Puskesmas Indeks Tingkat
tan
Kesulitan Wilayah
en
1 Kota 0,08
2-t
2 Desa 0,17
02
3 Terpencil 0,25
n-2
4 Sangat terpencil 0,33
ahu
9-t
Dinas Kesehatan cukup mengisi angka indeks
tingkat kesulitan wilayah puskesmas pada
r-1
kolom indeks kesulitan di instrumen Insentif
UKM puskesmas
mo
no
d) Langkah verifikasi validitas isian data oleh
s-
Puskesmas
ke
Dinas Kesehatan
/07
penetapannya.
o
t.c
per bulan.
//a
a. nama
b. puskesmas tempat kerja
jdih.kemkes.go.id
- 37 -
l
tm
d. nomor rekening
g.h
e. nama Bank
(6) Melakukan transfer insentif UKM kepada
tan
masing-masing petugas puskesmas
en
sesuai besaran hasil penghitungan
2-t
e) Interpretasi/analisis informasi yang ada pada
02
dashboard
n-2
Dashboard dapat dilihat oleh Dinas
hu
Kesehatan dipergunakan untuk melakukan
a
analisis penyerapan dana BOK, melihat
9-t
kinerja UKM terutama untuk layanan SPM,
r-1
proporsi nilai insentif UKM terhadap nilai
mo
BOK, membandingkan insentif UKM dengan
no
jasa pelayanan kapitasi (gambar 7).
s-
ke
en
rm
/pe
/07
22
20
m/
o
t.c
spo
og
.bl
jdih.kemkes.go.id
- 38 -
l
tm
Dinas Kesehatan bisa melihat persentase
g.h
penyerapan dana BOK oleh puskesmas.
Kalau penyerapan rendah, perlu dicari
tan
penyebabnya, misalnya: kekurangan SDM
en
di puskesmas, keterlambatan
2-t
penyampaian laporan penggunaan BOK,
02
hambatan transfer BOK dari Kas Daerah,
n-2
dll. Upaya untuk meningkatkan
hu
penyerapan dana BOK disesuaikan dengan
a
akar penyebabnya.
9-t
(2) Kinerja UKM
r-1
Kinerja UKM dilihat dari indeks kinerja
mo
SPM. Kalau nilai indeks tersebut dibawah
no
0.27, berarti kinerja UKM kurang baik.
s-
ke waktu.
rm
MENTERI KESEHATAN
o
REPUBLIK INDONESIA,
t.c
spo
ttd.
og
.bl
BUDI G. SADIKIN
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt
jdih.kemkes.go.id