Anda di halaman 1dari 4

Tugas Rangkuman Agenda 1

Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara


Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri
bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national
system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan
Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi
bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan
sejahtera.
Bendera Negara Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia, Lambang Negara Garuda
Pancasila, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya merupakan jati diri bangsa dan
identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keempat simbol tersebut menjadi
cerminan kedaulatan negara di dalam tata pergaulan dengan negara-negara lain
dan menjadi cerminan kemandirian dan eksistensi negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan demikian, bendera,
bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia bukan hanya
sekadar merupakan pengakuan atas Indonesia sebagai bangsa dan negara,
melainkan menjadi simbol atau lambang negara yang dihormati dan
dibanggakan warga negara Indonesia. Bendera, bahasa, dan lambang negara,
serta lagu kebangsaan Indonesia menjadi kekuatan yang sanggup menghimpun
serpihan sejarah Nusantara yang beragam sebagai bangsa besar dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Bahasa Indonesia bahkan cenderung berkembang
menjadi bahasa perhubungan luas. Penggunaannya oleh bangsa lain yang
cenderung meningkat dari waktu ke waktu menjadi kebanggaan bangsa
Indonesia.

Sejarah perjuangan Bangsa Indonesia untuk merebut dan mempertahankan


kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan segenap komponen bangsa
yang dilandasi oleh semangat untuk membela Negara dari penjajahan.
Perjuangan tersebut tidak selalu dengan mengangkat senjata, tetapi dengan
kemampuan yang dimiliki sesuai dengan kemampuan masing-masing. Nilai
dasar Bela Negara kemudian diwariskan kepada para generasi penerus guna
menjaga eksistensi RI. Sebagai aparatur Negara, ASN memiliki kewajiban untuk
mengimplementasikan dalam pengabdian sehari hari. Bela Negara dilaksanakan
atas dasar kesadaran warga Negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri yang
ditumbuhkembangkan melalui usaha Bela Negara. Usaha Bela Negara
diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar
kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional
Indonesia secara sukarela atau secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan
profesi. Usaha BelaNegara bertujuan untuk memelihara jiwa nasionalisme
Warga Negara dalam upaya pemenuhan hak dan kewajibannya terhadap Bela
Negara yang diwujudkan dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara demi
tercapainya tujuan dan kepentingan nasional.

Analisis isu kontemporer


Perubahan adalah sesuatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, menjadi bagian
yang selalu menyertai perjalanan peradaban manusia. Cara kita menyikapi
terhadap perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang akan
menentukan seberapa dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada
perubahan lingkungan individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal
dan regional (Community/ Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
Dengan memahami penjelasan tersebut, maka yang perlu menjadi fokus
perhatian adalah mulai membenahi diri dengan segala kemampuan, kemudian
mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki dengan memperhatikan modal
insani (manusia) yang merupakan suatu bentuk modal (modal intelektual,
emosional, sosial, ketabahan, etika/moral, dan modal kesehatan (kekuatan)
fisik/jasmani) yang tercermin dalam bentuk pengetahuan, gagasan, kreativitas,
keterampilan, dan produktivitas kerja.
Perubahan lingkungan stratejik yang begitu cepat, massif, dan complicated saat
ini menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia dalam percaturan global untuk
meningatkan daya saing sekaligus mensejahterakan kehidupan bangsa. Pada
perubahan ini perlu disadari bahwa globalisasi baik dari sisi positif apalagi sisi
negatif sebenarnya adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dan bentuk dari
konsekuensi logis dari interaksi peradaban antar bangsa. Terdapat beberapa isu-
isu strategis kontemporer yang telah menyita ruang publik harus dipahami dan
diwaspadai serta menunjukan sikap perlawanan terhadap isu-isu tersebut. Isu-
isu strategis kontemporer yang dimaksud yaitu: korupsi, narkoba, terorisme dan
radikalisasi, tindak pencucian uang (money laundring), dan proxy war dan isu
Mass Communication dalam bentuk Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax.
Strategi bersikap yang harus ditunjukan adalah dengan cara-cara objektif dan
dapat dipertanggungjawabkan serta terintegrasi/komprehensif. Oleh karena itu
dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu
persoalan, sehingga dapat merumuskan alternatif pemecahan masalah yang
lebih baik dengan dasar analisa yang matang.

Kesiapsiagaan Bela Negara


Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai- nilai bela negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi
warga negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya
mendasari proses nation and character building. Proses nation and character
building tersebut didasari oleh sejarah perjuangan bangsa, sadar akan ancaman
bahaya nasional yang tinggi serta memiliki semangat cinta tanah air, kesadaran
berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai idiologi negara, kerelaan
berkorban demi bangsa dan Negara.
Kesiapsiagaan Bela Negara merupakan kondisi Warga Negara yang secara fisik
memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima serta secara
kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik,
senantiasa memelihara jiwa dan raganya memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja
keras dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI
1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Kesiapsiagaan bela negara diarahkan untuk menangkal faham-faham, ideologi,
dan budaya yang bertentangan dengan nilai kepribadian bangsa Indonesia,
merupakan kesiapsiagaan yang terintegrasi guna menghadapi situasi kontijensi
dan eskalasi ancaman sebagai dampak dari dinamika perkembangan lingkungan
strategis yang juga mempengaruhi kondisi dalam negeri yang dipicu oleh faktor
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Dewasa ini
lingkungan strategis berkembang sangat dinamis, penuh ketidakpastian dan
kompleks, sehingga sangat sulit bagi suatu negara untuk mengetahui potensi dan
hakikat ancaman serta tantangan terhadap kepentingan nasionalnya. Sejalan
dengan perkembangan zaman, proses globalisasi telah mengakibatkan
munculnya fenomena baru yang dapat berdampak positif yang harus dihadapi
bangsa Indonesia, seperti demokratisasi, penghormatan terhadap hak asasi
manusia, tuntutan supremasi hukum, transparansi, dan akuntabilitas. Fenomena
tersebut juga membawa dampak negatif yang merugikan bangsa dan negara
yang pada gilirannya dapat menimbulkan ancaman terhadap kepentingan
nasional.

Anda mungkin juga menyukai