Anda di halaman 1dari 2

Nama: Imroatun nadifah

NIM : 837443244
Mapel : Materi dan Pembelajaran bahasa Indonesia SD
Kelas : SI-PGSD/9B
Tugas Tutorial 1

1. 3 fungsi hakikat bahasa dan unsur bahasa Fungsi informasi yaitu


- fungsi bahasa untuk menyampaikan informasi antar anggota keluarga atau pun anggota-
anggota masyarakat. Berita mengumuman, petunjuk, lisan maupun tertulis menggunakan
bahasa sebagai alat menyampaikan informasi
contoh : surat pemberitahuan dari desa yang digunakan untuk menyampaikan informasi
kepada masyarakat setempat.
- Fungsi ekspresi yaitu fungsi bahasa untuk menyalurkan perasaan, sikap, emosi, gagasan
pembicara. Bahasa sebagai alat mengekspresikan diri ini menjadi media untuk
menyatakan eksistensi.
Contoh : karya ilmiah dari karya ilmiah peneliti dapat mengungkapkan apa yang ada
didalam pikiran dan perasannya.
- Fungsi adaptasi dan integritas yaitu fungsi bahasa untuk menyesuaikan dan membaurkan
diri dengan anggota masyarakat. Melalui bahasa seorang anggota masyarakat sedikit
demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku dan etika masyarakat.
Contoh: ada aktivitas budaya yang bernama kumaya di lingkungan masyarakat Tondano.
Kumaya dalam bahasa Indonesia berarti 'arisan'. Dalam aktivitas tersebut, para peserta
biasanya menggunakan bahasa lokal atau bahasa daerah dalam, yakni bahasa Tondano.
Jadi, bahasa Tondano menjadi bahasa yang memungkinkan integrasi peserta kumaya
sekaligus untuk adaptasi sosial.

Bentuk bahasa terdiri dari 2 unsur yaitu:


- unsur segmental yang terdiri atas fonen, suku kata, morfem, kata, frasa, klausa,
kalimat, dan wacana.
- unsur suprasegmental dapat diujarkan tetapi tidak selelu dapat dituliskan secara
deskriptif. Unsur ini berfungsi membedakan makna kalimat yang diucapkan.

2. Tiga alat ucap yang berperan dalam menghasilkan bunyi bahasa, yakni:
- Sumber tenaga (alat pernapasan, yakni paru-paru yang menghembuskan tenaga yang
berupa udara).
- Pita suara; yang berfungsi membuka sehingga menghasilkan bunyi ketika udara keluar
- Perubahan bentuk suara (rongga faring), yang dapat mengubah bunyi melalui rongga
mulut atau rongga hidung, sehingga menghasilkan bunyi bahasa yang berbeda-beda.

3. fungsi morfem terikat morfologi:


- pemembentuk kata kerja yaitu: me, ber-, per-, -kan, -I, dan ber-an. Hal ini dapat dilihat
pada kata berikut: memukul, berjalan, memperbanyak, siapkan, datangi.
- Membentuk kata benda; pe-, ke-, -an, ke-an, per-an, -man, -wan, wati. Contoh:
penyayang, kekasih, pemberian, kebaikan, seniman, bangsawan, seniwati.
- Membentuk kata sifat : ter-, -I, -wi, -iah: misalnya : terpandai, hewan, manusiawi, ilmiah.
- Membentuk kata bilangan : ke-, se- : misalnya, kedua, sehelai.
- Membentuk kata tugas: se-, se-nya, misalnya: selama, sebenarnya.

4. Morfem bebas atau kata dasar memiliki bahasa dasar fonem vocal, arti ya setiap morfem
bebas pasti memiliki dasar. Dengan kata lain ada morfem bebas yang tidak memiliki
konsonan.
Contoh :
mereka  me re ka
almamater  al ma ma ter

Morfem terikat morfem yang belum mengandung arti. Morfem ini harus digabung dengan
morfem bebas.
Contoh :
Ubah  berubah
Lihat  melihat
Latih  pelatih

5. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau lazim juga
disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat lebih
mudahnya, frasa adalah gabungan kata yang tidak memiliki predikat (P). Agar lebih jelas.
Adapun ciri-ciri frase ada 4 yaitu :
- Terdiri atas dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi
- Bersifat nonprediktif
- mengandung kesatuan makna
- susunan katanya berpola tetap
contoh :

Frase Non Frase


Pisang goreng Pisang digoreng
Rumah besar Rumah itu besar
Bayi sehat Bayi ibu sehat

Anda mungkin juga menyukai