Disusun oleh :
DHBA - Kelompok 8
SISTEM INFORMASI – D3 ke S1
Week 5/ Sesi 7
Case 1
Berikut ini merupakan transaksi jual beli yang dilakukan oleh PD. Surya Prabha Ungu dalam bulan
Juli 2009. Sistem pencatatan barang dagang yang digunakan adalah sistem perpetual.
03 Juli Dibeli barang dagang secara tunai dari CV. Inti Keramik seharga
Rp 50.000.000,-. Ongkos angkut pembelian yang dikeluarkan adalah
sebesar Rp 250.000,- ditanggung oleh pembeli.
05 Juli Dibeli barang dagang secara kredit dari CV. Sinar Terang seharga
Rp 200.000.000,- dengan syarat 2/10, n/30 FOB destination point.
08 Juli Dijual barang dagang kepada Fa. Makmur Indah seharga Rp 100.000.000,-
dengan syarat 4/10, n/30 FOB shipping point. Biaya pengiriman terlebih
dahulu dibayarkan oleh PD. Surya Prabha Ungu sebesar Rp 300.000,-.
Harga pokok barang dagang yang dijual sebesar Rp 70.000.000,-.
09 Juli PD. Surya Prabha mengembalikan barang dagang yang rusak kepada CV. Inti Keramik
yang dibelinya pada tanggal 03 Juli lalu sebesar Rp 5.000.000,-. Atas transaksi
ini, PD. Surya Prabha langsung menerima kembali pembayaran kas sebesar nilai
barang yang dikembalikan.
11 Juli Dikirim nota kredit kepada Fa. Makmur Indah atas pengembalian barang dagang
yang tidak sesuai dengan pesanan senilai Rp 25.000.000,-. Harga pokok barang
dagang yang dikembalikan sebesar Rp. 17.500.000,-.
14 Juli Dibayarkan utang kepada CV. Sinar Terang.
17 Juli Diterima pembayaran dari Fa. Makmur Indah sebagai pelunasan seluruh hutangnya
kepada perusahaan.
19 Juli Dijual barang dagang kepada Fa. Kilap Berlian seharga Rp. 80.000.000,- dengan
syarat 2/10, n/30 FOB destination point, ongkos kirim sebesar RP 200.000,-. Harga
pokok barang dagang yang dijual sebesar Rp 56.000.000,-.
20 Juli Diterima pembayaran dari Fa. Kilap Berlian sebagai pelunasan utangnya kepada
perusahaan.
Diminta: Buatlah ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi di atas pada
pembukuan PD. Surya Prabha Ungu.
Diminta: Apabila metode pencatatan adalah metode perpetual hitunglah besarnya persediaan
akhir dengan menggunakan metode penilaian persediaan FIFO dan Average Cost.
Case 3
PT Batara Indo yang bergerak dalam bidang usaha dagang mengalami kerugian akibat kebakaran
yang terjdi pada tanggal 1 Agustus 2009. Dalam peristiwa kebakaran ini memusnahkan 70%
persediaan dan beberapa catatan pembukuan. Dari catatan akuntansi yang masih dapat
dikumpulkan diperoleh keterangan sebagai berikut:
Pengeluaran kas sampai dengan tanggal 1 Januari 2009 berjumlah Rp.175.000.000 dimana
sebesar Rp.25.000.000 untuk membeli peralatan dan sisanya dipergunakan untuk membayar
utang usaha kepada supplier. Sedangkan penerimaan kas sampai dengan tanggal 1 Agustus 2009
berjumlah Rp.250.000.000 yang terdiri atas penerimaan pinjaman bank sebesar Rp.60.000.000
Estimasi laba kotor ditetapkan sebesar 60% dari penjualan. Seluruh penjualan dan pembelian
dilakukan secara kredit.
Persediaan Rp17,500,000
Harga Pokok Penjualan Rp17,500,000
Biaya Unit Rata-rata (total biaya pembelian / total unit pembelian) Rp 215.555.56
Utang Usaha
202,500,000 202,500,000
Piutang Usaha
250,500,000 250,500,000
COGS 76,200,000
Pembelian 147,500,000
Estimasi
COGS (76,200,000)