Anda di halaman 1dari 4

1.

Gambaran Topografi

Secara geografis, Kabupaten Konawe berada pada koordinat 121o15’- 123o30’ BT dan

02o45’- 04o15’ LS, dengan luas wilayah daratannya 666,652 ha. Kabupaten Konawe merupakan

bagian dari wilayah administrasi Propinsi Sulawesi Tenggara. Batas-batas administrasi

Kabupaten Konawe adalah sebelah utara berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Tengah, sebelah

selatan berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan, sebelah timur berbatasan dengan Laut

Banda dan Laut Maluku, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kolaka (BPS, 2010).

Topografi di daerah studi relatif bervariasi, mulai dari topografi datar (flat), berombak

(undulating), bergelombang (rolling), berbukit (hilly) hingga bergunung (mountainous).

Topografi datar (kemiringan lereng di bawah 2%) tersebar dengan luasan sekitar 15,23 %

(sekitar 96.130 ha) dari luas total Kabupaten Konawe. Areal dengan kemiringan lereng ini adalah

merupakan areal persawahan, ladang, serta kebun campuran. Sebaliknya, areal dengan

kemiringan lereng lebih dari 60 % yang sebagian besar merupakan hutan, luasnya mencapai

316.589 ha atau sekitar 50,16 % dari luas total Kabupaten Konawe (Dinas Pertanian dan PT

MCS, 2008).

2. Gambaran Geologi Kabupaten Konawe

Berdasarkan peta geologi lembar Lasusua-Kendari, peta geologi lembar Kolaka dan peta

geologi Kabupaten Konawe, stratigrafi Kabupaten Konawe terbagi atas 19 formasi batuan.

Aluvium mendominasi wilayah dataran rendah. Batuan Malihan Paleozoikum terdiri dari sekis,

genes, filit, kuarsit, batu sabak dan sedikit pualam mendominasi wilayah pegunungan sebelah

barat daratan Konawe. Formasi Batugamping terletak di bagian utara pulau Wawonii. Formasi

Alangga terdiri dari batupasir dan konglomerat terdapat di sebagian wilayah dataran rendah dan
perbukitan. Formasi Buara terdiri dari terumbu koral, konglomerat dan batupasir terdapat pada

wilayah dataran rendah di sebagian wilayah pesisr pantai. Formasi Lampeapi dan Formasi

Lansilowo masing-masing terletak di bagian sebelah barat dan timur pulau Wawonii.

Formasi Meluhu terdiri dari batupasir, kuarsit, serpih hitam, serpih merah, filit,

batusabak, batugamping dan batulanau mendominasi wilayah dataran rendah dipesisir pantai dan

perbukitan sebelah barat daratan Konawe. Formasi Tokala terdiri dari kalsilulit, batugamping,

batupasir, napal dan batusabak terdapat di wilayah pegunungan sebelah barat daratan Konawe.

Formasi Pandua terdiri dari konglomerat, batupasir dan batulempung terletak di perbukitan

sebelah utara daratan Konawe. Kompleks Ultramafik terdiri dari peridotit, harzburgit, dunit,

gabro dan serpentinit terdapat di sebagian besar pulau Wawonii dan pegunungan sebelah utara

daratan Konawe. Wilayah pegunungan sebelah utara daratan Konawe juga tersusun oleh Formasi

Masiku, Formasi Tomato, Formasi Matano (kalsilulit bersisipan serpih dan rijang), Formasi

Salodik (kalsilulit dan batugamping oolit) dan Pualam Peleozoikum (pualam dan batugamping

terdaunkan).

Secara geologi, morfologi daerah penelitian dibedakan menjadi empat satuan yaitu

pegunungan, perbukitan, kras dan dataran rendah. Satuan perbukitan di wilayah ini umumnya

tersusun oleh batuan sedimen dengan ketinggian berkisar 250-450 meter diatas permukaan laut.

Puncak yang terdapat pada satuan perbukitan adalah Gunung Meluhu (517 meter) yang dibentuk

oleh satuan batuan dari Formasi Meluhu dan Formasi Tokala. Sungai di daerah ini umumnya

berpola meranting (dendritik). Dataran rendah terdapat di daerah pantai dan sepanjang aliran

sungai besar dan muaranya (Simandjuntak, dkk, 1994; Rusmana, dkk, 1993). Peta geologi

Kabupaten Konawe dapat dilihat pada Lampiran 1.

Anda mungkin juga menyukai