Anda di halaman 1dari 6

Novel Komponis Kecil menceritakan tentang Henki, seorang anak gerilyawan yang

tinggal di Kampung Kebon Jahe, Jakarta, cerita tersebut juga masih dalam suasana perang
revolusi. Dimana kemelaratan sedang dihadapinya, pada suatu hari ia menemukan secarik
harapan dari sebuah biola, alat musik yang tak sembarang dipunya orang pada masa itu.
Barang berkelas atas itu ia dapatkan dari Meneer Kleber, pemusik dari Austria, mereka saling
mengenal dikala Henki sedang berada di permakaman tempat ia mengais tambahan rejeki
sebagai pengantar kembang. Berkat tuan berkulit putih inilah, Henki yang kesehariannya
selalu memikirkan bagaimana cara mencari uang makan untuk keluarganya kini mulai
tertarik untuk belajar menggesek biola.
Perlahan-lahan, ia makin akrab dengan sang tuan Meneer, ia membersihkan rumah si
Bule setiap harinya dari usahanya tersebut ia mendapatkan upah yang lumayan.Tapi,
seringkali ia berfikir patutkah seorang anak gerilyawan bergaul dengan ‘Londo’ dan
mendapat sesuap nasi darinya, sedang sang ayah mengangkat senjata melawan mereka?
Sepanjang perjalanan dalam novel ini , Henki menyelami kehidupan kelas bawah di
ibukota yang sarat nelangsa dan acap terlalu keras menghantam anak seusianya. Tapi tiba-
tiba di suatu hari Henki dihina oleh teman temannya dengan olokan kacung penjajah ia
kemudian memilih kabur dari rumah Meneer Kleber demi menjaga harga dirinya. Ia tak mau
lagi berurusan dengan biola, dan bermaksud menjual alat musik beserta kotaknya itu ke pasar
loak. Didalam benaknya ia berfikir hasil penjualannya akan ia jadikan modal untuk membuka
usaha bengkel sepeda. Namun, bukannya mendapat untung, di tempat para pengepul
rongsokan itu Henki malah jadi bulan-bulanan.Biola yang dibawanya, dicurigai sebagai hasil
curian. Dengan penuh prasangka, Henki dihajar hingga babak belur bahkan dijadikan ajang
taruhan.
Bisa dinalar dengan akal sehat jika memang biola itu diperoleh dari hasil curian, tentu
saja anak yang menggigil karena kesakitan itu tak mungkin bisa memainkannya, bukan?
Yang paling yakin bahkan mempertaruhkan seikat uang berjumlah seribu perak untuk
dikantongi Henki jika ia berhasil main! Celananya robek besar sampai terlihat kemaluannya
tergantung pucat. Hingga pada akhirnya ketika mulai terdengar nada pertama dari biola itu,
semua orang bersorak gempar. Ketika akhirnya Henki memainkan sebuah lagu, semua orang
berdiam diri. Ketika lagu yang dimainkan itu hampir selesai, ia tiba-tiba menghentikan
permainannya detik itu juga anak itu rubuh, terkulai ke tanah, dan terkapar di sana, tidak
sadarkan diri.

Tapi biola yang membuat Henki merasa terhina itu justru menjadi ladang nafkah di
jalan yang barangkali tak terpikirkan sebelumnya. Nilai moral yang terpetik didalam kisah
tersebut yang merupakan perilaku terpuji dengan tuhan yaitu bagaimana kita harus
memikirkan hal yang positif dengan apa² yang telah digariskan oleh tuhan karena benar tuhan
memang tak pernah tidur ia tahu apa yang pantas untuk umatnya. Dialah Yang Maha
membelok dan meluruskan garis hidup seluruh umatNya.

Biola yang tak jadi dijual itu, akhirnya dipergunakan oleh Henki untuk mengais
peruntungan lewat jalanan. Dari gang ke gang, pintu ke pintu, ia mengulurkan topi,
mengharap rezeki dari siapa saja yang bermurah hati dan jatuh simpati pada alunan biolanya.
Begitulah cara Henki bertahan hidup dan menghidupi keluarganya, meski harus melewati
jalan yang penuh lika-liku. Namun dengan cara ini ia juga mencari jejak sang ayah yang
hilang, yang suatu hari meninggalkannya ke medan laga demi nusantara.
Saat anak-anak dirasa telah cukup usia sangat penting untuk menyuguhi mereka suatu
bacaan yang menggambarkan realita. Buku karya Soesilo Toer ini sangat layak untuk
disuguhkan kepada para pembaca terutama bagi kalangan pemuda, agar akal mereka tak
terganyang bacaan yang menawarkan kisah utopis belaka.
Akhir cerita yang mengambang dapat memberi ruang kepada para pembaca untuk
merenung dan bercermin kepada diri sendiri dengan masalah apa atau jalan mana yang di
pilihnya. Banyak sekali nilai moral yang dapat diambil dalam novel Komponis Kecil
beberapa diantaranya akan dijelaskan seperti berikut ini :
Nilai moral hubungan antara manusia dengan Tuhan
1. Berdoa
Berdoa merupakan suatu bentuk komunikasi antara manusia dengan Tuhannya. Tuhan
yang Maha atas segala-galanya, tempat manusia memohon, bersyukur atas nikmat
yang diberikan serta mencurahkan segala isi hati hanyalah kepada sang Tuhan. Ini
adalah cara terbaik untuk mendapatkan ketenangan atau kedamaian dalam hati.
Dengan berdoa kita akan merasa jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya ketika kita
sedang merasa gundah ataupun sedih. Berdoa juga salah satu kita mengucapkan rasa
syukur atas takdir tuhan yang diberikan kepada kita. Segalanya adalah milik Tuhan
dan hanyalah kepada-Nya lah kita meminta dan memohon atas segala sesuatu.
Adapun kutipan dari berdoa seperti berikut :

“Namun yang paling gugup adalah sang ibu. Di antara gemetaran tangannya itu ia
(Mpok Ana) berdoa. Mendoakan anaknya dengan memejamkan mata rapat-rapat. “
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral yang diperoleh dari tokoh Mpok Ana
terkait doanya dia kepada Tuhan. Dia berdoa untuk anaknya (Henki) agar dimudahkan
ketika Henki tampil di panggung karena pada saat pertama Henki terlihat tidak tenang
ketika tampil di panggung, maka dari itu Mpok Ana mengkhususkan doa untuknya.
Mpok Ana berdoa dengan khusyuk, itu dapat dilihat ketika Mpok Ana berdoa dengan
memejamkan matanya rapat-rapat.

“Alalkmdu... Tahu enggak? Itu. Coba, Ris, kalau malam-malam nyebut ya, minta
banyak rezeki. Jangan minta sama abang saja. Abang kan sama juga
Tidak punya!”(82)
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral dari tokoh Henki. Henki yang
menyuruh adiknya kalau malam-malam agar berdoa kepada Tuhan. Minta rezeki
kepada-Nya karena memang Tuhan lah yang maha pemberi rizki. Di sini Henki
mengajari adiknya untuk berdoa kepada Tuhan.

“haris tergagap-gagap mencoba berdoa. Suaranya kikuk, cadel, lagunya tidak


menentu. Namun karena semua itu dilakukan sepenuh hati, jadi kedengerannya
malah asyik.”(83)
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral dari tokoh Haris. Haris adalah adiknya
Henki yang masih kecil, biarpun dia masih kecil tidak ada salahnya dia berdoa kepada
Tuhan walaupun doanya belum bisa sesempurna mungkin. Meskipun begitu Tuhan
Maha mendengar. Jadi, apapun yang Haris doakan, Tuhan akan mendengarkan.

Nilai moral hubungan antara manusia dengan manusia lain


1. Kasih sayang orang tua kepada anak
Kasih sayang adalah suatu sikap mengasihi akan ciptaan Tuhan baik makhluk hidup
maupun benda mati, sikap ini dilakukan dengan ketulusan hati yang dalam. Kasih
sayang juga sikap yang dapat memberikan energi positif karena dengan kasih sayang
kita dapat mempersatukan kembali orang yang sedang bermusuhan atau berselisih.
Maka dari itu sikap ini juga penting bagi kehidupan seorang anak. Adapun kutipannya
seperti berikut ini :

“Belakangan ini hati Mpok Ana memang sering kesal, capai bekerja, lelah mengurusi
para langganan yang rewel, menunggak utang, tidak mau membayar, atau malah
beberapa orang kabur sama sekali. Namun marah kepada henki, ia tidak bisa. Hidup
anak itu tidak ringan. Justru mpok ana harus berterima kasih banyak kepadanya.
Dialah yang membantu menegakkan rumah tangga. (3) “
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral yang diperoleh dari tokoh Mpok Ana
terkait kasih sayangnya kepada anaknya yaitu Henki. Meskipun Mpok Ana lelah
dengan semuanya dan tanggungan hidupnya besar, Mpok Ana tidak marah kepada
anaknya dan Mpok Ana justru berterima kasih kepada Henki karena dialah yang
membantu menegakkan rumah tangganya.

“karena tak ingin mengecewakan anaknya, mpok ana datang ke sekolah bersama
harus dan harun boleh dikata paling dulu daripada yang lain “ (22)
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral yang diperoleh dari tokoh Mpok Ana.
Kasih sayang Mpok Ana dapat dilihat dari Mpok Ana yang tidak ingin
mengecewakan anaknya. Maka Mpok Ana datang ke sekolah untuk melihat putra
sulungnya yang ingin tampil di atas panggung.

“betul ia (mpok ana) memang sedang marah pada anaknya (henki), tetapi ia tidak
benci. Justru sebaliknya, ia (mpok ana) sangat prihatin”(55)
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral dari tokoh Mpok Ana. Meskipun
Mpok Ana sedang marah, ia tidak benci kepada anaknya yaitu Henki. Justru Mpok
Ana prihatin kepada Henki. Di sini kita dapat melihat bahwa semarah apapun orang
tua, ketika kita sedang kesulitan, orang tua pun juga akan memiliki rasa belas kasihan
kepada kita. Inilah salah satu bentuk kasih sayang orang tua kepada anaknya.

“ketika sore hari ia pulang dengan membawa sedikit uang di kantong. Ia diserbu
emaknya dengan pelukan hangat dan tangisan tersedu-sedu. “(59)
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral dari Mpok Ana yang telah lama
merindukan juga mengkhawatirkan kondisi Henki. Sehingga ketika ketika Henki
datang Mpok Ana langsung memeluknya dan menangis karena telah lama juga Henki
pergi tanpa kabar. Sebagai orang tua pasti sangat khawatir ketika kehilangan anaknya,
apalagi tanpa kabar dan tak tau entah pergi kemana. Inilah kasih sayang orang tua
kepada anaknya.

2. Tolong menolong
Tolong menolong antar sesama makhluk hidup memang penting. Karena dengan
tolong menolong kita dapat merasakan beban yang awalnya berat menjadi ringan.
Tolong menolong juga dapat menciptakan suasana rukun antar warga maupun
masyarakat sekitar juga menciptakan suasana bahagia dalam keluarga. Adapun
kutipannya sebagai berikut:

“Ia (henki) sering membantu memelihara kebun dan membersihkan halaman rumah
Meneer Kleber. Meneer Kleber senang atas kehadiran henki di rumahnya. (10) “
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral dari tokoh Henki yang senang hati
membantu Meneer Kleber untuk memelihara kebunnya dan membersihkan halaman
rumahnya dan juga dia melakukan ini agar dapat membantu ekonomi keluarganya
yang kekurangan dan serba pas-pas an. Meskipun begitu Henki tetap mengerjakan
dengan ikhlas hati.

“Suatu hari Meneer Kleber menyodorkan kepada Henk sebuah biola. “Henki, mau
belajar? “. (11) “
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral dari tokoh Meneer Kleber yaitu
dengan ikhlas hati dia memberi biola itu dan mengajari Henki untuk bermain biola.
Meneer Kleber berharap suatu saat itu akan berguna untuk Henki kedepannya.

“Bahkan meskipun penghasilannya tidak besar, ia (Bibik nunung) setiap bulan


menyisihkan sebagian uang untuk anak itu (Henki). Ia selalu mengulurkan uang
kepada Henki pada hari gajian.”(14)
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral dari tokoh Bibik Nunung. Di sini
Bibik Nunung senang membantu Henki dengan menyisihkan sebagian uang hasil
kerjanya untuk diberikan kepada Henki, karena Bibik Nunung tau keluarga Henki
lebih membutuhkan dibandingkan dengannya.
3. Kasih sayang anak kepada keluarga
Saling memberikan kasih sayang dalam hubungan keluarga memang sangatlah
penting agar suasana dalam keluarga itu terlihat nyaman, tentram dan bahagia.
Apalagi dengan kasih sayang seorang anak kepada keluarganya, ini adalah kewajiban
untuknya menyayangi keluarganya. Terutama kepada ibu, dengan kita membantu
beban ibu berarti kita melakukan suatu hal budi pekerti yang baik karena ibu adalah
salah satu makhluk indah yang patut kita hormati. Adapun kutipannya sebagai berikut
:

“ngamen buat Henki sangat berartiberarti. Itu berarti menolong hidupnya dan hidup
keluarganya. “(73)
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral dalam tokoh Henki. Henki yang rela
ngamen demi menghidupi keluarganya, karena ayahnya meninggal dan dia adalah
putra sulung dari keluarganya. Maka dialah juga yang akan menanggung beban
keluarganya. Termasuk dengan cara ngamen inilah Henki dapat membantu kondisi
ekonomi keluarganya. Ini salah satu bentuk seorang anak yang sayang kepada
keluarganya.
Nilai moral hubungan antara manusia dengan diri sendiri
1. Menerima apa adanya
Salah satu sikap yang positif adalah menerima dengan apa adanya atas takdir Tuhan
yang sementara. Tuhan bisa saja membolak-balikan kehidupan yang ada di dunia
iniini, dari yang kesulitan menjadi kemudahan, yang berjuang dari nol menjadi
kesuksesan. Semua itu kehendak Tuhan yang menciptakan seluruh alam ini. Tugas
kita adalah menjalankan dan menerima dengan apadanya. Adapun kutipannya sebagai
berikut:

“Henki berhati mulia. Ia tidak pernah mengeluh karena lelah. Tidak pernah rewel
karena makan tidak berlauk. Tidak pernah mengumpat karena tidur tanpa kasur.
Atau masih banyak alasan lain yang menyebabkan ia bisa jengkel karena banyak
kekurangan rumah tangga. Namun semua itu ia Terima dengan prihatin. (3-4) “
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral dari tokoh Henki yang menerima
dengan apa adanya atas hidupnya. Sikap itu ditunjukkan dari dia yang tidak pernah
mengeluh dan mengumpat akan suatu hal, apapun kondisi keluarganya ia Terima
dengan lapang dada.

2. Melakukan hal yang bermanfaat


Melakukan hal yang bermanfaat merupakan suatu hal yang baik. Daripada melamun
yang tidak jelas maka lebih baiknya melakukan kegiatan yang bermanfaat, seperti
belajar, menulis, membaca atau kegiatan yang lainnya. Adapun kutipannya sebagai
berikut :

“Untuk mengganti kesibukan.Daripada duduk melamun di rumah, henki menjadi


tukang pembawa bunga orang-orang asing. Pada hari-hari besar orang-orang asing
itu menengok kuburan keluarga mereka. (7) “
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral dari tokoh Henki yang sedang
melakukan hal-hal yang bermanfaat. Dari situ Henki menunjukkan daripada melamun
di rumah lebih baik menjadi tukang pembawa bunga bagi orang-orang asing. Henki
tidak ingin membuang waktu untuk hal-hal yang tidak berguna, maka dari itu dia
melakukan kegiatan itu.

3. Pantang Menyerah
Dalam melakukan hala apapun, jika diserta dengan kerja keras maka akan berbuah
dengan baik, seseorang yang pantang menyerah tidak akan mudah untuk patah
semangat dalam menghadapi rintangan dan bekerja keras mewujudkan impian.
Adapun kutipannya sebagai berikut :

“Namun Henki tidak jemu. Bahkan makin lama kian gairah, kian tekun, dan kian
memusatkan segala kemampuan supaya lagu yang dimainkan itu bagus, indah,
mengesankan sesuai dengan keinginan.”(67)
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral dari tokoh Henki. Henki terus
berusaha dan pantang menyerah agar lagunya bisa terlihat dengan baik dan bagus, dia
mencoba mengulang-ngulang agar dapat menemukan irama yang indah, serta dia
tidak merasakan jemu karena mengulang-ngulang lagunya. Inilah salah satu bentuk
bahwa dalam menggapai suatu keinginan diperlukan kerja keras dan pantang
menyerah, karna usaha tak akan mengkhianati hasil.

“percuma pulang kalau hanya akan lapar. Lebih baik kedinginan dan lapar, tapi ada
harapan dapat uang.” (80)
Dari kutipan tersebut menunjukkan nilai moral dari tokoh Henki. Di sini Henki
berusaha keras untuk mendapatkan uang,ia rela menahan lapar dan kedinginan dari
hujan demi mengamen. Dari sini terlihat bahwa Henki adalah seorang pekerja keras
yang tak lelah dan pantang menyerah.

Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan sebelumnya dapat di simpulkan bahwa novel yang
berjudul “Komponis Kecil” mempunyai beberapa nilai moral yang dapat di implementasikan
dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta hidup yang damai dan berperilaku sesuai norma
dan aturan yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan nilai moral
pada tokoh utama yang terkadung di dalam Novel Komponis Kecil Karya Soesilo Toer. Pada
penelitian ini terfokus pada nilai moral yang terkandung di dalamnya, di era zaman sekarang,
nilai moral pada diri seseorang sudah mulai luntur dan akan mengakibatkan dampak yang
negatif di dalam kehidupan kita maka dari itu bercermin pada diri sendiri sangatlah penting
mencakup bagaimana perbuatan kita pada diri kita sendiri, orang lain, terlebih pada tuhan kita
harus senantiasa berbuat kebajikan. banyak pesan baik dapat dipetik dari kisah Henki ini,
seperti keuletan, kerja keras, tanggung jawab, juga bakti kepada orang tua dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai