Anda di halaman 1dari 3

Nama : SHAFIRA IMELIA

Kelas : XII OTKP 3

PERBEDAAN HARI KEMERDEKAAN RI TAHUN INI DENGAN TAHUN 2019

Perayaan Hari Kemerdekaan RI biasanya digelar dengan meriah, baik di kota

maupun di desa-desa. 

Namun perayaan 17-an tahun ini berbeda dari biasanya, sebab masih dalam

masa pandemi virus corona Covid-19.

Kegiatan yang menyebabkan keramaian atau pengumpulan massa ditiadakan

sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona. 

Tidak ada upacara bendera, lomba-lomba, dan juga malam tirakatan

menjelang 17 Agustus.

Berikut ini beberapa hal yang berbeda pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT)

Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di masa pandemi virus corona ini:

1. Upacara bendera di Istana Negara

Upacara memperingati HUT ke-75 Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, tidak

akan seramai yang lalu. Tercatat hanya ada enam orang peserta upacara,

tidak ada masyarakat yang diundang.


Peserta upacara di Istana Merdeka terdiri dari Presiden Jokowi sebagai

inspektur upacara, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dan Ketua MPR Bambang

Soesatyo sebagai pembaca teks proklamasi.

Kemudian ada Menteri Agama Fachrul Razi sebagai pembaca doa, serta

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Aziz.

2. Tidak ada lomba-lomba untuk memeriahkan

perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada  17 Agustus jamak

dirayakan dengan beragam lomba di berbagai daerah.

Macam perlombaan "17 Agustusan" tersebut beraneka ragam, mulai dari

makan kerupuk, balap karung hingga panjat pinang.

Lelaki, perempuan, anak-anak, tua dan muda biasanya ikut berpartisipasi.

Bahkan hadiah untuk para pemenangnya pun juga disiapkan.

Akan tetapi tahun ini pandemi Covid-19 terjadi. Kegiatan masyarakat

Indonesia lumpuh sejak Maret 2020 karena adanya pembatasan.

Imbauan untuk tidak mengadakan lomba "17 Agustusan" dikeluarkan seperti

di Kota Bekasi, Kota Tangerang dan Solo merupakan beberapa di antaranya.


3. Malam tirakatan menjadi lebih sunyi

Sebelum upacara bendera pada  17 Agustusdigelar, masyarakat Indonesia

biasa melakukan napak tilas persiapan proklamasi Kemerdekaan dengan

menggelar malam tirakatan di lingkungan masing-masing.

Pada masa pandemi Covid-19 ini, sejumlah kepala daerah masih mengizinkan

warganya untuk menggelar malam tirakatan. Namun, mereka juga meminta

warganya untuk membatasi jumlah peserta tirakatan.

Anda mungkin juga menyukai