Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Julian Andrianto Putra

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043750057

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111/Pendidikan Kewarganegaraan

Kode/Nama UPBJJ : 20/UPBJJ-UT Bandar Lampung

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Berdasarkan kondisi tersebut, Analisalah keunggulan posisi geografis
Indonesia di masa sekarang serta bagaimana cara terbaik dalam
menyikapi hal tersebut?

Keunggulan letak geostrategis Indonesia adalah berkaitan dengan letak Indonesia yang berada di
antara dua benua yakni benua Asia dan benua Australia, serta terletak di antara dua samudera yakni
samudra Hindia dan samudra Pasifik. Mengapa letak tersebut dikatakan strategis? Dikatakan
strategis karena lokasi Indonesia ibarat berada di persimpangan lalu lintas perjalanan internasional.
Sebagai contoh perdagangan bangsa-bangsa Asia dan Australia, bahkan bangsa-bangsa lain di
seluruh dunia akan selalu melewati wilayah Indonesia. Perdagangan tersebut melewati wilayah
darat, laut, dan udara.

Keunggulan geostrategis Indonesia diantaranya adalah:


 Sebagai jalur lalu lintas perdagangan sehingga mempermudah proses ekspor dan impor.
 Indonesia kaya akan sumber daya laut.
 Daerah yang sangat strategis untuk perdagangan internasional karena terletak diantara
negara berkembang sehingga mudah untuk memasarkan hasil produksi.
 Berkembangnya sistem transportasi Indonesia karena mendapat pengaruh transportasi
modern dari negara maju.
 Karena Indonesia terletak pada jalur perdagangan internasional maka bahasa Indonesia
diperkaya oleh berbagai bahasa asing dari para pedagang.
 Indonesia mudah berkomunikasi dan menjalin relasi dengan negara lain sehingga terjalin
hubungan internasional yang baik dengan negara lain.

Untuk menyikapi hal tersebut, cara yang tepat adalah:
 Memiliki sikap selektif terhadap budaya asing yang dibawa oleh negara lain ke dalam negeri.
 Menciptakan produk dalam negeri yang berkualitas sehingga bisa mendorong kegiatan
ekspor Indonesia.
 Meningkatkan kualitas diri atau sumber daya manusia di Indonesia sehingga bisa bersaing
dengan tenaga kerja asing yang ada di dalam negeri.

2. Analisahlah ancaman, tantangan,hambatan da gangguan dalam bidang


ekonomi yang di alami oleh Indonesia sebagai sebuah bangsa yang
berdaulat!

Berikut bentuk-bentuk ancaman yang mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik


Indonesia yaitu :
 Ketidakmeratanya pembangunan di setiap daerah di Indonesia
 Rendahnya lapangan pekerjaan sehingga meningkatkan kemiskinan
 Meningkatnya kegiatan globalisasi ekonomi di dunia
 Adanya ketergantungan komoditas Indonesia terhadap negara lain
 Kurangnya pembangunan infrastuktur yang memadai pembangunan ekonomi di Indonesia
 Sistem perkonomian Indonesia yang masih tidak jelas
 Kurangnya dukungan pemerintah akan industri dan pembanguann usaha
 Daya saing produk lokal semakin tinggi terhadap produk luar negeri
 Adanya penguasaan perekonomian Indonesia oleh pihak asing
 Tingginya kesenjangan sosial di masyarakat
 Rendahnya subsidi pemerintah akan ekonomi rakyat
 Memburuknya prosperk pertumbuhan ekonomi jangka panjang di Indonesia
 Semakin meningkatnya kebutuhan yang tidak sebanding dengan ketersediaan barang
maupun sebaliknya
 Terjadinya inflansi yang semakin meningkat
 Menumpuknya barang impor secara berlebihan yang tidak sesuai dengan keadaan pasar
 Turunnya harga komoditi ekspor di pasar dunia
 Adanya kebijakan embargo yang menghalangi kegiatan ekspor kenegara-negeaa tujuan
komoditas ekspor
 Rendahnya pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia
 Meningkatnya tenaga kerja asing yang semakin mengeser pekerja lokal

Proses menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
diperlukan adanya upaya membangun integrasi nasional dari bangsa Indonesia. Integrasi
nasional merupakan upaya penyatuan dan penggabungan seluruh elemen bangsa menjadi satu
kesatuan yang utuh.
Kegiatan integrasi nasional perlu dilakukan guna mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Guna mencapai integrasi nasional tidak
terlepas dari adanya upaya ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari
dalam maupun dari luar bangsa Indonesia itu sendiri.

Bentuk ancaman dan gangguan yang mengancam integrasi nasional meliputi beberapa
bidang yaitu

 Ancaman politik, contohnya adanya pergerakan anti pemerintahan yang tidak puas akan
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dan munculnya paham-paham ideologi baru yang
mempengaruhi masyarakat
 Ancaman ekonomi, contohnya adanya pengaruhi globalisasi ekonomi yang mempengaruhi
produk-produk pasar lokal dan lambatnya pembangunan ekonomi sehingga meningkatkan
kemiskinan
 Ancaman sosial budaya, contohnya pengaruh globalisasi yang mengubah perilaku dan gaya
hidup masyarakat yang cendung lebih konsumtif sehingga meningkatkan kesenjangan sosial
di masyarakat
 Ancaman pertahanan dan keamanan, munculnya ancaman militer di masyarakat contohnya
gerakan agresi, pemberontakan oleh kelompok bersenjata dan gerakan terorisme

3. A. Lakukanlah identifikasi oleh anda,apa saja bidang-bidangyang terkait


dengan pendekatan Asta Gatra di dalam ketahanan Nasional?

Ketahanan Nasional adalah kemampuan sebuah negara untuk mempertahankan diri dari
berbagai macam ancaman. Ancaman kepada ketahanan nasional dapat dibagi kedalam beberapa
bidang. Pembagian dalam konsep ketahanan nasional disebut Astagatra. Bidang yang menjadi
wilayah ketahanan nasional menurut astagatra adalah:

 Gatra geografi negara


 Gatra keadaan dan kekayaan alam
 Gatra keadaan dan kemampuan penduduk,
 Gatra ideologi
 Gatra politik
 Gatra ekonomi
 Gatra sosial budaya
 Gatra pertahanan keamanan
Pembahasan
Ketahanan nasional merupakan wujud dari kekuatan sebuah negara dalam mempertahankan
negaranya. Ancaman kepada ketahanan nasional dapat berasal dari dalam negeri maupun luar
negeri.
Tantangan dalam ketahanan nasional juga sangat beragama. Misalnya tantangan dalam
kesehatan. Pandemi Covid 19 membuat rakyat Indonesia mengalami banyak kesulitan hidup.
Baik itu dalam hal ekonomi, pendidikan, atau peribadatan. Tantang ini perlu disikapi dengan baik
agar tidak mengganggu ketahanan nasional.

Astagrata Ketahanan Nasional


Negara membagi ketahanan nasional dalam berbagai bidang. Pembagian ini bertujuan agar
dapat lebih mudah untuk memetakan masalah dan menyiapkan strategi yang tepat. Dalam
konsep ketahanan nasional dikenal dengan istilah Astagatra. Astagatra ketahanan nasional
dapat dibagi menjadi 8 bidang, yaitu:

 Gatra geografi negara. Bidang geografi menjelaskan tentang lokasi dan kondisi geografi
dari negara Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbagi menjadi
empat gugus, yaitu gugus Papua, gugus kepulauan Maluku, gugs Sunda Kecil, dan gugus
Sunda Besar. Kemudian wilayah Indonesia berbatasan dengan perairan dan lautan.
 Gatra kekayaan alam. Dalam bidang ini meliputi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.
Kekayaan alam Indonesia dapat dibagi menjadi tiga, yaitu kekayaan alam yang dapat
diperbarui, kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui dan kekayaan alam tetap.
Kekayaan alam dimanfaatkan untuk kesejahteraan seluruh rakyat.
 Gatra keadaan dan kemampuan penduduk. Kondisi penduduk di Indonesia
mempengaruhi ketahanan nasional sebuah negara. Gatra kemampuan penduduk
meliputi populasi, kualitas penduduk, persebaran penduduk dan komposisi penduduk.
 Gatra ideologi. Indonesia memiliki ideologi yang menjadi dasar rakyat Indonesia dalam
berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila. Di dalam Pancasila terkandung falsafah dan
nilai-nilai kehidupan dari bangsa Indonesia.
 Gatra politik. Sistem politik yang digunakan Indonesia sudah di atur dalam UUD 1945.
Gatra Politik meliputi segala asas, haluan serta kebijakan yang dibuat untuk memajukan
seluruh negara Indonesia.
 Gatra ekonomi. Bidang ekonomi dipahami sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Kegiatan yang terdapat dalam bidang ekonomi adalah produksi, distribusi, dan
konsumsi barang dan jasa.
 Gatra sosial budaya. Budaya memiliki arti sebuah hasil karya, rasa, dan karsa dari suatu
masyarakat. Sedangkan sosial berkaitan dengan sistem nilai yang ada di dalam suatu
kelompok masyarakat.
 Gatra pertahanan keamanan. Ketahanan nasional membutuhkan pengamanan dari
segala macam ancaman yang ada. Seluruh elemen di Indonesia wajib ikut serta dalam
menjaga keamanan negara dengan memposisikan Polri dan TNI sebagai kekuatan inti.
B. Analisislah dampak kondisi Covid-19 pada berbagai bidang
Astagarta tersebut!
Dampak kondisi Covid 19 dalam aspek astagatra mempengaruhi aspek
pancagatra. Pancagatra yang terpengaruh yakni aspek ekonomi dimana dengan adanya
pandemi kehidupan ekonomi berubah drastis. Dimana penjualan barang harganya turun
semua sehingga perekonomian turun. Aspek sosial budaya juga terpengaruh dimana
kehidupan sosial budaya terganggu akibat adanya pandemi covid 19.

Astagatra adalah 8 aspek kehidupan nasional. Hal ini terdiri dari trigatra yang merupakan
tiga aspek alamiah. Selain itu pancagatra yang mencakup lima aspek sosial kemasyarakatan
yang bersifat dinamis. Pancagatra teridiri dari 5 aspek yaitu sebagai berikut :

 Aspek ideologi
 Aspek politik
 Ekonomi
 Aspek sosial budaya
 Aspek pertahanan keamanan.

Aspek trigatra meliputi aspek sebagai berikut :

 Gatra geografi negara


 Gatra keadaan dan kekayaan alam
 Gatra keadaan dan keamanan penduduk (demografi)

4. A. Setelah anda memahami perbagai permasalahan HAM. Kemukakan


hasil evaluasi anda tentang ancaman, tantangan dan hambatan dalam
penegakan HAM Indonesia dalam rangka ketahanan Nasional.

Jawaban:
Sebagai negara kepulauan terbesar dunia,posisi geografis Indonesia membentang pada
koordinat 6 LU-11.08’ LS dan 9 BT-141.4’BT dan terletak di antara benua, dan samudra yaitu
hindia/Indonesia di barat dan pasifik di timur. Dalam perspektif geopolitik,bentangan posisi
geografis ini tentu saja menjadikan indonesia sebagai Negara yang memiliki bergaining power
dan bergaining position strategis dalam percaturandan hubungan antar bangsa, baik dalam
lingkup kawasan maupun global. Hal ini berangkat dari pemikiran bahwa ruang merupakan inti
dari geopolitik karena di sana merupakan wadah dinamika politik dan militer.

Penguasaan ruang secara de facto dan de jure merupakan legitimasi dari kekuasaan politik.
Bertambahnya ruang negara atau berkurangnya ruang negara oleh berbagai jenis sebab, selalu
dikaitkan dengan kehormatan dan kedaulatan negara dan bangsa (sunardi,2000, 33-35).
Sementara itu, hubungan antar bangsa senantiasa diwarnai oleh kompetisi dan kerjasama.
Dalam hubungan tersebut, serta bangsa berupaya untuk mencapai dan mengamankan
kepentingan nasionalnya menggunakan semua intrumen kekuatan nasional dimilikinya.
Dalam kaitan kepentingan nasional itulah, bangsa Indonesia tentu saja harus senantiasa
mengembangkan dan memiliki kesadaran ruang (space consciousness) dan kesadaran geografis
(geographical awareness) sebagai Negara Kepulauan. Hal ini logis dan sangat mendasar
mengingat, di satu sisi, posisi geografis yangstrategis dan tebuka serta mengandung keragaman
potensi sumber daya alam, tentu saja merupakan peluang dan keuntungan bagi bangsa
Indonesia dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasionalnya. Namun di sisi lain, posisi
geografis yang menjadi perlintasan dan pertemuan kepentingan berbagai negara ini.
Mengandung pula kerawanan dan kerentanan karena pengaruh perkembangan lingkungan
strategis yang dapat berkembang menjadi ancaman bagi ketahanan bangsa dan pertahanan
negara.

Berbagai pengaruh dan dampak negatif dari perkembangan lingkunga strategis yang di sertai
berubahnya persepsidan hakikat ancaman terhadap eksistensi mauoun kedaulatan bangsa,
tentu saja harus di cermati dan di sikapi oleh bangsa indonesia secara sungguh-sungguh. Hal ini
penting mengingat kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, informasi dan komunikasi
(Information and Communication Technologies-ICT) telah berimplikasi semakin berkembangnya
peperangan modern dalam bentuk Asymmetric Warfare dan Proxy War. Oleh karena itu, salah
satu upaya yang harus menjadi fokus perhatian segenap komponen bangsa adalah kemandirian
dalam penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang.

Dalam konteks membangun ketahanan nasional aspek pertahanan keamanan, maka


penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan teknologi merupakan cara cerdas untuk
mengantisipasi dan menghadapi ancaman nir militer. Terkait hal tersebut, keberadaan
perguruan tinggi beserta civitas academikanya, memiliki relevasi yang strategis dalam
memperkuat sistem pertahanan negara di masa damai mauoun di masa perang. Sesuai
dengankapasitas, kapabilitas dan kompetensinya, peran serta dan partisipasi aktif perguruan
tinggi semakin di butuhkan untuk melipatgandakan kekuatan dan kemampuan pertahanan
negara dalam menghadapi potensi ancamanAsymmetric Warfare maupun proxy War.

B. Bagaimana cara anda mengantisipasi berbagai ancaman,tantangan dan


hambatan dalam bidang politik!

Cara untuk mengatasi ancaman,tantangan dan hambatan dalam bidang politik yaitu:
1. Mengembangkan demokrasi politik secara terbuka.
2. Mengaktifkan masyarakat sipil untuk ikut berpatisipasi dalam arena politik.
3. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik supaya bisa menjalankan fungsinya dan
perananya secara baik dan benar.
4. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara ikut menegakkan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa.
5. Menegakkan supremasi hukum.
6. Memperkuat posisi indonesia di dalam kancah politik internasional.
5. Berdasarkan kondisi tersebut, kemukakan pendapat anda secara tertulis
tentang solusi yang di tawarkan atas permasalahan perekonomian bangsa
saat ini?

Jawaban:
1. Mendorong percepatan pembangunan insfrastuktur yang akan mendukung tumbuhnya
sektor-sektor ekonomi potensial.
2. Mendorong berkembangnya sektor ekonomi potensial daerah sebagai sumber
pertumbuhan baru yang disesuaikan dengan karakteristik daerah tersebut.
3. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi dan
meningkatkan skala ekonomi dan kapasitas industri kecil dan menengah (IKM) di daerah
tersebut.
4. Meningkatkan nilai tambah hasil produk pertanian.
5. Pengambangan sektor pariwisata dengan stategis penguayan atraksi, akses dan
amanitas (3A) sebagai quick wins melalui pengembangan destinasi unggulan pariwisata
tematik yakni wisata bahari, wisata sejarah, religi, dan tradisi-seni budaya, serta desa
wisata.

Anda mungkin juga menyukai