1. Tugas:
- Menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat, baik perorangan
maupun badan.
- Membuat usulan pembiayaan untuk dapat diberikan persetujuan dalam komite
pembiayaan.
- Melakukan evaluasi dan analisi terhadap kelayakan penyaluran pembiayaan dengan
menerapkan prinsi 5C + 1S (Character, Capacity, Capital, Condition, Collateral +
Sharia)
- Mempromosikan, memperkenalkan dan memasarkan produk bank dalam bentuk
pembiayaan dengan cara memperluas jangkauan relasi antar masyarakat maupun
mitra bank.
- Memberikan usulan ide terkait produk pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
2. Fungsi:
- Sebagai garda terdepan dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat,
termasuk proses Analisa serta pengumpulan data nasabah yang diperoleh.
3. Wewenang:
- Dapat menerima atau menolak permohonan pembiayaan berdasarkan SOP yang
telah ditentukan.
4. Tanggung Jawab:
- Bertanggung jawab atas seluruh proses pembiayaan yang telah disalurkan dan
memastikan bahwa Analisa dan dokumen yang diperoleh telah dibuktikan
kebenarannya.
- Bertanggung jawab dalam menjaga kelancaran angsuran nasabah sehingga terhindar
dari pembiayaan bermasalah.
Prosedur Pembiayaan:
- Memperoleh informasi permohonan pembiayaan dari calon nasabah serta dokumen
pelengkap permohonan
- Melakukan pengecekan Informasi Debitur (IDep) atas Riwayat pembiayaan calon
nasabah pada situs slik.ojk.go.id
- Apabila Riwayat pembiayaan bersih (tidak ada kolektibilitas macet), maka
selanjutnya dilakukan survey usaha atau pun agunan calon nasabah.
- Pengumpulan berkas pembiayaan untuk selanjutnya dilakukan komite untuk
mendapat persetujuan.
- Komite tersebut meliputi:
1) Apabila plafond pembiayaan s.d Rp 10 Juta, maka komite pembiayaannya ialah
Account Officer, dan Manajer Bisnis
2) Apabila plafond pembiayaan diantara Rp 10 Juta s.d 50 Juta, maka komite
pembiayaannya ialah Accont Officer, Manajer Bisnis dan Direktur
3) Apabila plafond pembiayaan di atas Rp 50 Juta, maka komite pembiayaannya
ialah Account Officer, Manajer Bisnis, Direktur dan Direktur Utama.
- Apabila disetujui, maka selanjutnya untuk dilakukan proses pencairan/penyaluran
pembiayaan dengan melibatkan notaris sebagai pihak yang melakukan pengikatan
agunan (untuk plafond di atas Rp 15 juta).
Mengidentifikasi Risiko
- Melakukan pengecekan pada informasi debitur (IDep) pada situs slik.ojk.go.id untuk
melihat apakah calon nasabah memiliki Riwayat pembiayaan bermasalah.
- Pada saat survey agunan/jaminan, pihak bank akan mencari informasi terkait data
kebenaran calon nasabah, antara lain:
1) Berkomunikasi dengan tetangga dari tempat tinggal calon nasabah mengenai
informasi nasabah sebenarnya.
2) Berkomunikasi dengan Kepala Desa setempat terkait kependudukan nasabah
dan karakter nasabah dalam bermasyarakat.
- Apabila Jaminannya berupa (Sertifikat Hak Milik) baik Tanah maupun Tanah
Bangunan, maka dilakukan cek bersih atas SHM tersebut pada Notaris ataupun pada
Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.
- Apabila Jaminannya berupa Kendaraan Bermotor yang termuat dalam Buku
Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), maka dicari harga pembandingnya, baik
diperoleh dari Brosur Showroom maupun harga yang tertera di situs olx.co.id