Anda di halaman 1dari 9

Masalah : Rendahnya Cakupan Penemuan TB

A. Identifikasi Masalah yang ada di Puskesmas X tahun 2020


Identifikasi masalah di Puskesmas X dengan mengambil data capaian pada tahun 2020.

No Indikator Satuan Target CAPAIAN 2020


Presentase Capaian
Capaian Sasaran

1 Presentasi ibu hamil Persen 100 593 609 97,37%


mendapatkan pelayanan
antenatal
sesuai standar

2 Cakupam 100 545 606 89.93%


Persen
kunjungan bayi

3 Cakupan pelayanan Persen 100 1293 1646 78.55%

anak balita

4 Presentasi anak usia 0- Persen 100 1863 2032 91.64%


59 bulan mendapatkan
pelayanan
sesuai standar
5 Cakupan skrining kesehatan Persen 100 16345 21687 77.04%
dan pelayanan kesehatan
Reproduksi
penduduk
dewasa (usia 15-59th)

6 Cakupan skrining kesehatan Persen 100 2416 3785 63.50%


lansia
7 Angka penemuan pasien Persen 324 25 94 26.60%
TB/CNR (Case Notification
Rate)
8 Persentase anak usia 0 Persen 89.56 545 606 89.13%
sampai 11 bulan yang
mendapat imunisasi dasar
lengkap
9 Persentase penderit Persen 100 1364 6296 21.66%
Hipertensi mendapat
Pelayanan Kesehatan
sesuai standar
10 Persentase Penderita Persen 100 389 1503 25.88%
Diabetes Mellitus
mendapat Pelayanan
Kesehatan
sesuai standar

11 Tingkat deteksi dini Persen 100 268 3 89.28%


kesehatan
masyarakat

B. Penetapan Prioritas Masalah


Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan di Puskesmas X dilakukan
penyaringan indikator cakupan pelayanan yang tidak mencapai target Standar
Pelayanan Minimal (SPM). Selanjutnya dengan menggunakan Metode USG dilakukan
pembobotan seperti dibawah ini :
a. Tingkat besarnya atau mendesaknya masalah (U=Urgency)
b. Tingkat Kegawatan Masalah (S = Seiousness)
c. Tingkat Perkembangan

TABEL PRIOPRITAS MASALAH DENGAN USG


MASALAH URUTAN
No SKORING TOTAL
SKORING
U S G
Presentasi ibu hamil mendapatkan 3
1 pelayanan antenatal sesuai standar 3 2 3 8
Cakupam kunjungan bayi -
2 2 3 2 7
Cakupan pelayanan anak balita
3 3 2 2 7 -
-
4 Presentasi anak usia 0-59 bulan 2 3 2 7
mendapatkan pelayanan sesuai standar
Cakupan skrining kesehatan dan -
5 3 2 2 7
pelayanan kesehatan Reproduksi
penduduk dewasa (usia 15-59th)
Cakupan skrining kesehatan lansia -
6 3 2 2 7
1
7 Angka penemuan pasien TB/CNR (Case 4 3 3 11
Notification Rate)
Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan
8 yang mendapat imunisasi dasar lengkap 2 3 2 7 -
Persentase penderita Hipertensi
9 3 3 4 10 2
mendapat Pelayanan Kesehatan sesuai
standar
Persentase Penderita Diabetes Mellitus -
10 2 3 2 7
mendapat Pelayanan Kesehatan sesuai
standar

11 Tingkat deteksi dini kesehatan masyarakat 2 3 2 7 -

Berdasarkan hasil penentuan prioritas masalah di Puskesmas X dengan


menggunakan metode USG, didapatkan prioritas masalahnya yaitu rendahnya cakupan
Penemuan TB/CNR (Case Notification Rate). Rendahnya cakupan penemuan TB/CNR
dapat di evaluasi dengan angka Case Detection Rate (CDR). CDR adalah presentase
jumlah pasien baru BTA (+) yang ditemukan dan diobati dibanding jumlah pasien baru
BTA (+) yang diperkirakan ada di suatu wilayah. Pada tahun 2020 Target CDR
penanggulangan Tuberkulosis Nasional minimal 100 %. Jika target CDR tidak terpenuhi
maka dapat dianggap penjaringan kasus TB kurang begitu baik.

ANALISA DENGAN FISH BONE

C. Alternatif Solusi Dan Pelaksanaan Solusi Terpilih


Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan Masalah
Rendahnya Kurangnya kesadaran  Memasang poster tentang
cakupan penemuan dan pengetahuan pencegahan, penularan, gejala,
suspect TB mengenai TB pemeriksaan dan pengobatan
TB di setiap PKD, pustu dan
posyandu
 Melakukan penyuluhan
kepada warga mengenai
penyakit TB
 Meningkatkan partisipasi
keluarga pasien TB dalam
pengambilan obat dan
pemeriksaan pasien TB secara
berkala
Kurangnya partisipasi  Meminta petugas kesehatan
petugas puskesmas yang tidak memegang
program untuk ikut aktif
dalam penemuan suspect TB
 Melakukan skrining kepada
keluarga yang tinggal serumah
dengan pasien yang dicurigai
sebagai suspect TB
 Meletakkan pot dahak di
setiap di setiap PKD, pustu
dan posyandu

Kurangnya promosi  Memasang poster tentang


Kesehatan di tempat pencegahan, penularan, gejala,
umum pemeriksaan dan pengobatan
TB di setiap PKD, pustu dan
posyandu
 Melakukan penyuluhan
kepada warga mengenai
penyakit TB
Kurang melibatkan kader  Meminta bantuan kader dan
dan tokoh masyarakat tokoh masyarakat untuk
mengingatkan pasien agar
melakukan pemeriksaan dan
pengambilan obat secara rutin
 Meminta bantuan kader jika
curiga menemukan suspect TB
untuk segara lapor ke
puskesmas
 Meminta bantuan kader untuk
mengantarkan dahak ke
puskesmas
Wilayah kerja puskesmas  Memberikan pelatihan kepada
yang luas kader atau tokoh masyarakat
dalam penemuan suspect TB
 Meminta bantuan kader atau
tokoh masyarakat dalam
penemuan suspect TB
Kurangnya kerja sama  Menjalin kerja sama dengan
dengan fasilitas fasilitas kesehatan di luar kota
untuk pelaporan kasus TB
kesehatan di luar kota  Menyediakan nomor telepon
khusus untuk pelaporan TB
 Menjelaskan kepada pasien
Rendahnya kualitas tata cara pengambilan dahak
dahak yang benar
Pemilihan Alternatif Pemecahan Masalah Terbaik
Untuk menentukan urutan pemecahan masalah, salah satu caranya
adalah dengan menggunakan metode analisis pembiayaan. Kriteria
yang digunakan pada metode tersebut meliputi magnitude (besarnya
masalah yang dihadapi), importance (pentingnya jalan keluar untuk
menyelesaikan masalah), vulnerability (kemampuan untuk
menghadapi masalah), dan cost (biaya yang dikeluarkan). Setiap
kriteria diberikan nilai 1 – 5 kemudian nilai total dihitung
dengan rumus :

Prioritas = Magnitude (M) × Importance (I) × Vulnerability (V)


Cost (C)
Alternatif Pemecahan Masalah M I V C Total Peringkat
 Memasang poster tentang pencegahan, 4 2 3 5 4,8 8
penularan, gejala, pemeriksaan dan
pengobatan TB di setiap PKD, pustu
dan posyandu
 Melakukan penyuluhan kepada warga 4 3 3 4 9 4
mengenai penyakit TB

 Mengingatkan kembali peran 2 3 3 2 9 4


petugas selain pemegang
program untuk ikut aktif dalam
penemuan suspek TB
 Meningkatkan partisipasi keluarga 3 3 5 2 22,5 1
pasien TB dalam pengambilan obat
dan pemeriksaan pasien TB secara
berkala
 Meminta bantuan kader 4 3 4 4 12 3
dan/atau ketua RT melakukan
pendataan pada keluarga yang
dicurigai suspek TB
 Meminta bantuan kader untuk 4 3 2 4 6 7
mengantarkan dahak ke puskesmas

 Memberikan pelatihan kepada kader 4 3 3 5 7,2 5


atau tokoh masyarakat dalam
penemuan suspect TB
 Meminta bantuan kader atau tokoh 3 3 3 4 6,75 6
masyarakat dalam penemuan suspect
TB
 Advokasi dengan fasilitas kesehatan di 2 4 3 4 6 7
luar kota untuk pelaporan kasus TB
 Menyediakan nomor telepon khusus 3 3 3 3 9 4
untuk pelaporan TB
 Menjelaskan kepada pasien tata cara 4 4 4 3 21,33 2
pengambilan dahak yang diperlukan
secara benar
Prioritas alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan cakupan
penemuan pasien TB di Puskesmas X adalah meningkatkan
partisipasi keluarga pasien TB dalam pengambilan obat dan
pemeriksaan pasien TB secara berkala, meminta bantuan kader
dan/atau ketua RT melakukan pendataan pada keluarga yang
dicurigai suspek TB, dan menjelaskan kepada pasien tata cara
pengambilan dahak yang diperlukan secara benar.

TUJUAN

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendeteksi secara


dini kasus TB.

2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat di kantong TB tentang


penyakit TB mulai dari pencegahan hingga
penanggulangannya.

3. Meningkatkan case detection rate penyakit TB.

4. Meningkatkan kesadaran keluarga dengan penderita TB untuk


dapat mendeteksi secara dini kemungkinan tertular.

RENCANA OPERASIONAL (PLAN OF ACTION)

N Rencan Sasaran Waktu Anggaran


o a pelaksanaan
Kegiat
an

1 Melakukan Masayaraka Minggu BLUD


penyuluhan t, keluarga pertama Puskesm
untuk pasien bulan as
meningkatkan Novemb
partisipasi er
keluarga pasien
TB dalam
pengambilan
obat dan
pemeriksaan
pasien TB secara
berkala

2 Melakukan Masyarakat, Minggu BLUD


penyuluhan/ Pasien yang pertama Puskesmas
Pemberian dilakukan bulan
informasi/ KIE pemeriksaa Novemb
mengenai tata n er
cara
pengambilan
dahak yang
diperlukan
secara benar

3 Meminta bantuan Kader , Minggu BLUD


kader dan/atau RT / RW pertama Puskesmas
ketua RT bulan
melakukan Novemb
pendataan pada er
keluarga yang
dicurigai suspek TB

Rencana Evaluasi
Dilakukan pemantauan wilayah dengan bekerjasama dengan kader setempat
apakah ada kasus baru yang terdeteksi lewat program tersebut. Pengiriman dan pemeriksaan
sampel dahak oleh bagian laboratorium Puskesmas. Kemudian dilakukan pendataan oleh
bagian administrasi pendataan Puskesmas bekerjasama dengan tim TB terkait survei
cakupan penemuan kasus TB dan survei dampak (menilai keberhasilan program
pengambilan sampel kontak terhadap penururnan morbiditas penyakit TB). Dengan
demikian diharapkan program yang diadakan sejalan dengan ketentuan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai