Anda di halaman 1dari 5

KONSELING PEMILIHAN ALAT

KONTRASEPSI DI MASA PANDEMI


COVID 19
No. Dokumen : /PKM-TA/KB/SOP

No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 29 Juni 2020 Ditetapkan Oleh :
Kepala Pusat Kesehatan
PUSAT Halaman : 1 s/d 2 Masyarakat
KESEHATAN SOP Kecamatan Tanah Abang
MASYARAKAT
SARI ULFA NARDIA
KECAMATAN NIP 197911142010012024
TANAH ABANG

Pelaksanaan konseling pemilihan alat kontrasepsi dalam masa


1. Pengertian pandemi Covid 19 pada akseptor dengan menerapkan prinsip
umum pecegahan penularan covid 19 pada saat melakukan
pelayanan KB.

Sebagai acuan untuk melakukan konseling pemilihan alat


2. Tujuan
kontrasepsi dalam masa pandemic Covid 19.

Surat Keputusan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat No. 47


3. Kebijakan
Tahun 2020 tentang Pelayanan Klinis.

1. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang


Penetapan Bencana non alam penyebaran Covid 19
merupakan Bencana Nasional.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97
Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Sebelum Hamil,
Masa Hamil, Persalinan, Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan
4. Referensi
Kesehatan Seksual.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Kebidanan.
4. Panduan Pelayanan Keluarga Berencana Dalam Masa
Pandemi Covid 19 dan Adaptasi Kebiasaan Baru,
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020.

5. Prosedur 1. Alat dan Bahan :


a. Alat tulis
b. APD
1) Minimal masker bedah
2) Face shield
3) Penutup kepala
c. KLOP
d. Lembar Balik ABPK

2. Pegawai yang melaksanakan :


a. Dokter Umum
b. Bidan

3. Langkah-langkah :
a. Konseling KB dapat dilakukan secara langsung dengan
menggunakan APD dan mematuhi protokol pencegahan
penularan Covid 19, tetapi apabila masih memungkinkan
bisa mengoptimal penggunaan media online.
b. Petugas mengenakan APD (penutup kepala, masker
bedah, face shield) dan melakukan jaga jarak dengan
klien jika konseling dilakukan secara tatap muka secara
langsung
c. Anamnesa klien terkait gejala dan risiko tertular covid 19
dengan menjaga jarak. Jika terdapat gejala dan risiko
tertular covid 19 klien dilakukan rujukan ke unit
pelayanan umum untuk pemeriksaan lanjutan dan klien
diberikan KIE untuk tidak melakukan hubungan seksual
selama menunggu hasil pemeriksaan akhir atau hasil
akhir menunjukan klien positif covid 19 sehingga
perencanaan penggunaan kontrasepsi dapat ditunda
serta klien diminta dapat langsung datang ke fasilitas
kesehatan jika mempunyai hasil negatif covid 19. Jika
tidak terdapat gejala dan risiko covid 19 klien dapat
dilanjutkan anamnesa mengenai pelayanan KB.
d. Anamnesa klien tentang pelayanan KB
1) Tanyakan tujuan klien berkontrasepsi dan jelaskan
pilihan metode yang dapat diguakan untuk tujuan
tersebut.
2) Tanyakan juga apa sudah memikirkan pilihan metode
tertentu.
3) Tanyakan status kesehatan dan melakukan
penapisan kelayakan kondisi medis yang dimilikinya
dengan KLOP.
4) Untuk fase menunda kehamilan klien dapat
menggunakan kontrasepsi pil, AKDR, kondom,
implant, suntikan.
5) Untuk fase menjarangkan anak dapat menggunakan
AKDR, suntikan, minipil, pil, implant, kondom.
6) Untuk fase tidak ingin hamil lagi dapat menggunakan
steril, AKDR, Implan, suntikan, kondom, pil.
e. Berikan informasi mengenai pilihan metode kontrasepsi
yang dapat digunakan ibu dengan ABPK.
f. Berikan informasi yang obyektif dan lengkap tentang
berbagai metode kontrasepsi efektivitas, carakerja,
efeksamping, dan komplikasi yang dapat terjadi serta
upaya-upaya untuk menghilangkan atau mengurangi
berbagai efek yang merugikan tersebut dengan ABPK
g. Bantu ibu memilih metode kontrasepsi yang paling aman
dan sesuai bagi dirinya.
h. Beri kesempatan pada ibu untuk mempertimbangkan
pilihannya.
i. Bila ibu belum dapat menentukan pilihan kontrasepsi
yang akan digunakan maka akan dibuat perjanjian
pertemuan selanjutnya untuk menentukan metode yang
akan dipilih.
j. Jelaskan secara lengkap mengenai metode kontrasepsi
yang telah dipilih ibu yaitu mengenai waktu, tempat,
tenaga, dan cara pemasangan / pemakaian alat
kontrasepsi, rencana pengamatan lanjutan setelah
pemasangan, cara mengenali efeksamping / komplikasi,
lokasi klinik keluarga berencana(KB) / tempat pelayanan
untuk kunjungan ulang bila diperlukan, dan waktu
penggantian / pencabutan alat kontrasepsi jika ibu
memilih AKDR dan Implant dengan ABPK.
k. Pemberian pelayanan KB sesuai kontrasepsi yang telah
dipilih.
Pegawai Langkah-Langkah Alat dan
Bahan
Petugas mengenakan APD dan
- Dokter menjaga jarak jika tatap muka
Umum - APD
- Bidan

- Dokter Ya
Umum
Rujuk ke unit
- Bidan pelayanan umum
untuk dilakukan
- Dokter pemeriksaan lanjutan

umum
Tidak
- Bidan
Tunda pemberian KB
selama menunggu hasil - Diagra
pemeriksaan akhir atau
Anamnesa tentang pelayanan KB,
m
- Dokter selama hasil akhir positif
Penapisan kelayakan medis, KLOP
covid 19 dan anjurkan
Umum Konseling pilihan kontrasepsi
segera ke Puskesmas saat
- Bidan hasil negatif covid 19 - Lemb
ar
Belum dapat memilih
balik
ABPK
6. Bagan Alir Perjanjian untuk
- Dokter konseling atau
Umum kunjungan ulang
- Bidan
Sudah dapat memilih

- Dokter KIE kontrasepsi yang


umum sudah dipilih
- Bidan

Pemberian pelayanan KB
- Dokter
sesuai kontrasepsi yang
umu sudah dipilih
- Bidan

dokumentasi

7. Unit Terkait Unit Pelayanan KB, Unit Pelayanan Umum, Laboratorium


Rekam medis
8. Dokumen
Formulir laboratorium
Terkait
Laporan bulanan KB
9. Rekaman Tanggal
No Yang diubah Isi Perubahan
Histori diberlakukan
Perubahan
KONSELING PEMILIHAN ALAT
KONTRASEPSI DI MASA PANDEMI
COVID 19
No. Dokumen : /PKM-TA/KB/SOP

No. Revisi : 00
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : 29 Juni 2020
PUSAT DAFTAR Kepala Pusat Kesehatan
Masyarakat
KESEHATAN Halaman :1
MASYARAKAT TILIK Kecamatan Tanah Abang
KECAMATAN SARI ULFA NARDIA
TANAH ABANG NIP 197911142010012024

Unit : ………………………………………..
Nama Pegawai :………………………………………….
Tanggal Pelaksanaan : ………………………………………..

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah petugas melakukan konseling KB dapat
dilakukan secara langsung dengan menggunakan APD
dan mematuhi protokol pencegahan penularan Covid
19, tetapi apabila masih memungkinkan bisa
mengoptimal penggunaan media online?
2. Apakah petugas mengenakan APD (penutup kepala,
masker bedah, face shield) dan melakukan jaga jarak
dengan klien jika konseling dilakukan secara tatap
muka secara langsung?

3. Apakah jika terdapat gejala dan risiko tertular covid 19


klien dilakukan rujukan ke unit pelayanan umum untuk
pemeriksaan lanjutan dan klien diberikan KIE untuk
tidak melakukan hubungan seksual selama menunggu
hasil pemeriksaan akhir atau hasil akhir menunjukan
klien positif covid 19 sehingga perencanaan
penggunaan kontrasepsi dapat ditunda serta klien
diminta dapat langsung datang ke fasilitas kesehatan
bila mempunyai hasil negatif covid 19 serta jika tidak
terdapat gejala dan risiko covid 19 klien dapat
dilanjutkan anamnesa mengenai pelayanan KB ?

4. Apakah petugas melakukan anamnesa tentang


pelayanan KB terhadap klien dengan tetap menjaga
jarak?

5. Apakah petugas melakukan anamnesa klien tentang


pelayanan KB dengan cara :
a) menanyakan tujuan klien berkontrasepsi dan
jelaskan pilihan metode yang dapat diguakan
untuk tujuan tersebut?
b) menanyakan juga apa sudah memikirkan pilihan
metode tertentu?
c) menanyakan status kesehatan dan melakukan
penapisan kelayakan kondisi medis yang
dimilikinya dengan KLOP?
d) Untuk fase menunda kehamilan klien dapat
menggunakan kontrasepsi pil, AKDR, kondom,
implant, suntikan.
e) Untuk fase menjarangkan anak dapat
menggunakan AKDR, suntikan, minipil, pil,
implant, kondom.
f) Untuk fase tidak ingin hamil lagi dapat
menggunakan steril, AKDR, Implan, suntikan,
kondom, pil.

6. Apakah petugas memberikan informasi mengenai


pilihan metode kontrasepsi yang dapat digunakan ibu
dengan ABPK ?

7. Apakah petugas memberikan informasi yang obyektif


dan lengkap tentang berbagai metode kontrasepsi
efektivitas, carakerja, efeksamping, dan komplikasi
yang dapat terjadi serta upaya-upaya untuk
menghilangkan atau mengurangi berbagai efek yang
merugikan tersebut dengan ABPK?

8. Apakah petugas membantu ibu memilih metode


kontrasepsi yang paling aman dan sesuai bagi dirinya.

9. Apakah petugas memberi kesempatan pada ibu untuk


mempertimbangkan pilihannya dan Bila ibu belum
dapat menentukan pilihan kontrasepsi yang akan
digunakan maka akan dibuat perjanjian pertemuan
selanjutnya untuk menentukan metode yang akan
dipilih?

10. Apakah petugas menjelaskan secara lengkap


mengenai metode kontrasepsi yang telah dipilih ibu
yaitu mengenai waktu, tempat, tenaga, dan cara
pemasangan / pemakaian alat kontrasepsi, rencana
pengamatan lanjutan setelah pemasangan, cara
mengenali efeksamping / komplikasi, lokasi klinik
keluarga berencana(KB) / tempat pelayanan untuk
kunjungan ulang bila diperlukan, dan waktu
penggantian / pencabutan alat kontrasepsi jika ibu
memilih AKDR dan Implant dengan ABPK.?

Anda mungkin juga menyukai