Anda di halaman 1dari 27

KEBIJAKAN PELAYANAN KONTRASEPSI PADA

KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA

Disampaikan Oleh:
Direktur Bina Pelayanan KB Wilayah Khusus
INDONESIA RAWAN BENCANA
BENCANA NON BENCANA SOSIAL
BENCANA ALAM ALAM
Gempa bumi, tsunami, Gagal teknologi,
Konflik Sosial,
letusan gunung api, banjir, kebakaran, epidemi dll Teror, Bom, dll
kekeringan, angin topan,
tanah longsor dll
Kebijakan
1. Pelayanan Kesehatan Reproduksi dalam Situasi Darurat
Bencana dilaksanakan melalui Paket Pelayanan Awal
Minimum (PPAM) Kesehatan Reproduksi pada saat
awal bencana/krisis kesehatan → KELUARGA
BERENCANA→MENCEGAH KEHAMILAN YANG TIDAK
DIINGINKAN DAN MENCEGAH PUTUS PAKAI
KONTRASEPSI
2. Pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif
diintegrasikan pada pelayanan kesehatan dasar segera
setelah stabil
3. Respon kesehatan reproduksi pada situasi darurat
bencana dilakukan secara terkoordinir dengan LP/LS,
organisasi profesi dan LSM terkait
Pentingkah pelayanan kontrasepsi
dalam situasi bencana/krisis?
Pentingkah pelayanan kontrasepsi
pada situasi bencana/krisis?

Keterbatasan akses
menjadi tantangan bagi
perempuan/pasangan yang
lebih memilih untuk
menunda kehamilan ketika
situasi krisis kesehatan

Keberlanjutan pelayanan kontrasepsi


sangat penting untuk menghindari
putus pakai dan mencegah
kehamilan yang tidak direncanakan
✓ Persalinan meningkat
✓ Keguguran meningkat KB PP/PK
Langkah melanjutkan pemakaian
kontrasepsi dilakukan dengan:

• Memastikan ketersediaan alat kontrasepsi untuk menjamin


keberlangsungan penggunaan alat kontrasepsi bagi para
akseptor KB (dalam 72 jam pasca bencana)
• Langkah-langkah:
a.Menghitung estimasi sasaran PUS (kalkulator PPAM)
b.Melihat cakupan KB pra-krisis
c.Mempertimbangkan jenis alokon yang digunakan dengan
kondisi setempat (ketersedian air bersih, sanitasi, akses,
sosial budaya, dll)
d.Memetakan dan menyediakan sumber daya yang
memadai (tenaga, fasilitas/tempat, alkes BHP, dll)
Pedoman Pelayanan Kontrasepsi
yang dibuat oleh BKKBN
PENTINGNYA PELAYANAN KONTRASEPSI
DALAM SITUASI BENCANA
1. Memastikan tersedianya alokon jangka pendek dan jangka
panjang (reversible) termasuk kondom laki-laki dan
perempuan (bila masyarakat familiar dgn kondom
perempuan);
2. Menyediakan materi KIE termasuk konseling yg menjelaskan
berbagai pilihan metode termasuk efektivitasnya dengan
menjamin privacy dan kerahasiaan klien, layanan yang
setara dan non-diskriminasi;
3. Memastikan masyarakat mengetahui tentang ketersediaan
alokon untuk PUS
4. Memberikan informasi tentang pelayanan kespro dan
komoditas yang tersedia termasuk lokasi pelayanan kespro.
CONTOH PELAYANAN KONTRASEP0SI PADA TANGGAP
DARURAT BENCANA DI PROV. NTB DAN SULTENG
Pelaksana: BKKBN Prov, OPD KB Kab, IBI,
PKBI, Dinkes, Puskesmas
Kegiatan yang dilaksanakan:
• Penyediaan dan distribusi alat/obat
kontrasepsi untuk Puskesmas dan RS
• Pelayanan bergerak KIA-KB di pos
pengungsian

Hasil Pelayanan KB pada masa tanggap


darurat
Metode NTB Sulteng
Suntik 179 722
Pil 56 264
Implan 9 94
AKDR 1 43

TOTAL 245 1.123 *


*per 31 Maret 2019: 1.656
PERATURAN KEPALA BKKBN
NOMOR 32 TAHUN 2O2O
TENTANG
PELAYANAN PROGRAM BANGGA
KENCANA PADA KRISIS KESEHATAN
AKIBAT BENCANA
AMANAT PERKA BKKBN NO. 32 TAHUN 2020

1. Penyelenggaraan Pelayanan Program Bangga Kencana


pada Krisis Kesehatan akibat Bencana harus tetap berjalan
2. Pembentukan Tim Siaga Bencana untuk Tingkat Pusat
maupun Tingkat Provinsi
Contoh Promosi Pelayanan KB
Saat Wabah Pendemi Covid-19
Usia 19-30 tahun
dalam 12 siklus
87-92% hamil
(SDKI 2017)

Baby Boom
Mengapa Menunda Kehamilan
Selama Masa Pandemi?
Risiko Hamil di Masa Pandemi COVID-19 :

1 2 3 4

Menurunkan Potensi Akses Pemeriksaan COVID-19 Berpengaruh


Imunitas Keguguran Kehamilan Terbatas pada Kehamilan dan
Hamil muda dapat Tingginya potensi Banyak praktek dokter Kecacatan Janin
menurunkan imunitas atau risiko terjadinya yang memilih untuk COVID-19 memiliki
ibu hamil, karene terjadi perdarahan dan tidak membuka risiko pada kehamilan
mual muntah yang keguguran pada pelayanan sehingga dan kecacatan janin,
dampaknya adalah wanira hamil muda akses pemeriksaan yang masih
meningkatkan risiko yang akan kehanilan terbatas membutuhkan
tertular COVID-19 mempersulit penelitian lebih lanjut
dikemudian hari
Pelayanan KB Pada Masa Pandemi

KIE & Konseling Kespro dan KB


Materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) serta
pelaksanaan konseling terkait KB dapat diperoleh secara
online atau konsultasi via telepon
Akseptor IUD/Implan/MOP/MOW
Tidak perlu konrol. Apabila ada keluhan buat perjanjian
dengan petugas kesehatan untuk pemeriksaan. Bagi yang
sudah habis masa pakainya, jika tidak memungkinkan untuk
datang ke petugas kesehatan dapat menggunakan
kondom/pantang berkala/senggama terputus
Akseptor Suntik/Pil
Datang ke petugas kesehatan sesuai jadwal dengan membuat
perjanjian sebelumnya, jika tidak memungkinkan dapat
menggunakan kondom/pantang berkala/senggama terputus
Kondom dan Pil KB dapat diperoleh dengan
menghubungi PLKB atau kader melalui telepon
SE KEPALA BKKBN
NOMOR 8 TAHUN 2O2O
TENTANG
PEMBINAAN KESERTAAN
BER-KB PADA SITUASI CORONA
VIRUS DISEASE (COVID-19)
SE KEPALA BKKBN
NOMOR 11 TAHUN 2O2O
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS MEKANSME HIBAH
BARANG KEPADA IKATAN BIDAN
INDONESIA (IBI) PADA TANGGAP
DARURAT CORONA VIRUS DISEASE-19
(COVID 19)
SE KEPALA BKKBN
NOMOR 16 TAHUN 2O2O
TENTANG
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
DAN KESEHATAN REPRODUKSI
PADA ADAPTASI KEBIASAAN BARU
Rekomendasi bagi Tenaga Kesehatan terkait Pelayanan
Keluarga Berencana pada Situasi Pandemi Covid-19
Penggunaan APD sesuai dengan
jenis pelayanan
Terima Kasih

Kami Berubah

Untuk Keluarga Indonesia

Dengan Cara Baru


Untuk Generasi Baru

Anda mungkin juga menyukai