Anda di halaman 1dari 15

DINKES

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

imunisasi
hpv

Bidang P2P Dinkes Melawi


DINKES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

Beban Penyakit Ca Cervix


Data GLOBOCAN (2020):
36.633 kasus baru kanker leher rahim dengan kematian
diperkirakan sebanyak 21.003 orang
Indonesia memiliki insidens dan kematian tertinggi di antara
negara-negara di Asia Tenggara
Insidens Ca Cervix 24,4/100.000 penduduk
Kanker leher rahim kematian 14,4/100.000
2 dari 10.000 wanita di Indonesia berpotensi Kanker Serviks (Riskesdas,
2013).
Data GLOBOCAN (2018):Studi (2012) : 58 kasus baru, 26 kematian akibat
kanker serviks per hari di Indonesia. 
95% Ca Cervix disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV),
umumnya pada perempuan usia reproduksi
DINKES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

LATAR BELAKANG
DINKES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

WHO Position Paper – Mei 2017


tentang Vaksin HPV
Pencegahan kanker serviks
karena HPV tipe 16 dan 18
melalui imunisasi,
keberhasilannya dapat
mencapai 100% jika
diberikan sebanyak dua
dosis pada saat anak
perempuan berusia 9 - 14
tahun dengan interval yang
dianjurkan adalah 6 – 15
bulan**
DINKES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

TARGET GLOBAL
DINKES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

KMK No. HK.01.07/Menkes/1930/2022


Tentang Program Introduksi Imunisasi HPV

KEBIJAKAN 2022-2023
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program

IMUNISASI
Introduksi Imunisasi Human Papilloma Virus
(HPV) Dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah

HPV
(BIAS).
Surat Dirjen P2P No. IM.02.02/C/3055/2023,
tanggal 3 Juli 2023 tentang Pemberitahuan
Pelaksanaan Introduksi Imunisasi HPV
Secara Nasional.
SKB 4 Menteri Tentang Penyelenggaraan
Peningkatan Status Kesehatan Peserta Didik
Tahun 2022.
DINKES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

SAsaran dan jadwal


Sasaran: Anak perempuan usia kelas 5 (dosis pertama)
dan 6 (dosis kedua) SD/MI dan yang sederajat.

JADWAL
DINKES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

STRATEGI MENJANGKAU SASARAN DI LUAR SEKOLAH


1. Dalam melaksanakan imunisasi HPV yang terintegrasi dengan
BIAS, sasaran yang harus dijangkau tidak hanya anak yang
bersekolah di sekolah formal tetapi juga anak-anak yang
bersekolah di sekolah-sekolah non formal, anak usia sekolah yang
tidak bersekolah atau putus sekolah.
2. Bagi sasaran yang tidak bersekolah, imunisasi dapat dilaksanakan
di posyandu, puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya. Imunisasi juga dapat dilaksanakan di tempat-tempat
dimana anak yang tidak bersekolah itu berkumpul seperti rumah
singgah anak jalanan, yayasan/panti asuhan, panti sosial, sekolah
non formal, dsb.
3. Untuk mendapatkan data anak usia sekolah yang tidak
bersekolah, petugas dinas kesehatan kabupaten/kota dapat
berkoordinasi dengan dinas sosial setempat atau dengan
melakukan pendataan secara langsung oleh kader dari rumah ke
rumah.
DINKES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

VAKSIN YANG AKAN DIGUNAKAN


Vaksin yang digunakan
adalah vaksin HPV
Kuadrivalen dalam
kemasan satu dosis.
DINKES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

PELAKSANAAN Vaccine carrier


Coolpack (kotak dingin cair)
Vaksin
1. Persiapan Logistik
1. Auto Disable Syringe (ADS) 0,5 ml
Safety box
Peralatan anafilaksis
Format pencatatan dan pelaporan
2. Pendataan Sasaran dan
2. Kartu imunisasi anak sekolah/ Buku lapor kesehatanku

Meminta data jumlah anak sekolah SD/MI


Riwayat Status Imunisas
Maksimal satu minggu sebelum pelaksanaan imunisasi, anak

3. Skrining Kesehatan
3. diberikan format skrining status kesehatan agar diisi oleh orang tua

Penyuluhan
Pengaturan sasaran imunisasi
4. Pemberian imunisasi
4. Pastikan vaksin masih berkualitas/poten
Gunakan alat suntik sekali pakai atau Auto Disable Syringe (ADS)
Dosis dan cara Pemberian Imunisasi HPV
DINKES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

CoNTOH
dokumen
DINKES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

PEMBERIAN IMUNISASI HPV


1. Ambil vaksin sebanyak 0,5 ml dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam ADS.
2. Bersihkan kulit dengan kapas yang sudah dibasahi dengan air matang atau kapas
kering. Tunggu hingga kering
3. Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan jari telunjuk
4. Suntikkan secara intramuskular di sepertiga atas lengan atas (otot deltoid) dengan
sudut 90 derajat terhadap permukaan kulit.
5. ADS bekas langsung dimasukkan dalam safety box tanpa ditutup kembali (no
recapping).
6. Jika ada perdarahan kapas ditekan pada lokasi suntikan hingga perdarahan berhenti.
Jangan memijat-mijat daerah bekas suntikan.
7. Catat tanggal pemberian imunisasi HPV dalam kartu imunisasi anak sekolah atau
buku rapor kesehatanku.
8. Anak diminta untuk tidak meninggalkan sekolah 30 menit setelah penyuntikan.
Petugas kesehatan harus tinggal di sekolah 30 menit setelah penyuntikan imunisasi
yang terakhir untuk memantau apabila terjadi reaksi anafilaksis.
9. Vial vaksin yang sudah dibuka/bekas harus dikumpulkan, dicatat dan dibawa kembali
ke Puskesmas untuk dimusnahkan.
DINKES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

Pencatatan DAN PELAPORAN

Selain dicatat dalam pencatatan puskesmas, status imunisasi anak juga harus dicatat dalam kartu imunisasi anak
sekolah atau Buku Rapor Kesehatanku. Apabila anak pindah sekolah sebelum imunisasi HPV lengkap, kartu imunisasi
diberikan kepada anak tersebut dengan pesan agar dijaga dengan baik.
Pelaporan pelaksanaan imunisasi HPV terintegrasi dengan pelaporan pelaksanaan BIAS secara keseluruhan.
Pelaporan mencakup jumlah capaian BIAS, Vaksin dan Logistik.
DINKES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

KESIMPULAN
SASARAN ANAK PEREMPUAN USIA KELAS 5 (DOSIS PERTAMA) DAN
6 (DOSIS KEDUA) SD/MI DAN YANG SEDERAJAT. SASARAN UNTUK
TAHUN 2023 ADALAH ANAK KELAS 5 UNTUK MENDAPAT DOSIS
PERTAMA.
VAKSIN HPV YANG DIGUNAKAN SAAT INI ADALAH VAKSIN SINGLE
DOSE.
PENYIAPAN VAKSIN DAN LOGISTIK PENTING DILAKUKAN SESUAI
DENGAN JUMLAHSASARAN.
PENDATAAN RIWAYAT IMUNISASI DAN SKRINING KESEHATAN PERLU
DILAKUKAN SEBELUM PEMBERIAN IMUNISASI HPV.
PEMBERIAN IMUNISASI HPV DENGAN MENGIKUTI PETUNJUK TEKNIS
DAN MEMASTIKAN VAKSIN YANG DIBERIKAN BERKUALITAS DAN
POTEN.
DINKES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

Bidang P2P Dinkes Melawi

Anda mungkin juga menyukai