Anda di halaman 1dari 2

Nama : Brega Layora

NIM : 042976563

Program Studi: Ilmu Komunikasi

UPBJJ :Yogyakarta

Tugas 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar

Soal:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan multikulturalisme dalam era Globalisasi! Berikan
contoh konkret!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stereotipe, berikan contohnya!
3. Jelaskan arti kesetaraan menurut Bikhu Parekh, berikan contohnya?
4. Tugas dikerjakan dalam format Word atau PDF
5. Tambahkan sumber referensinya

Jawab:

1. Multikulturalisme dalam era Globalisasi adalah banyaknya budaya, disuatu


masyarakat. Diakibatkan salah satunya oleh globalisasi, karena globalisasi atau
mendunia, menyebabkan masuknya budaya asing atau luar negeri masuk kesuatu
negara tertentu. Masuknya budaya asing itu menyebabkan munculnya pencampuran
budaya asing dengan budaya asing, atau juga bisa menambahkan budaya asing ke
daerah tertentu, hingga munculnya banyak ragam budaya yang disebut
multikuluralisme.
Contoh: masuknya restoran fastfood berasal dari negara barat ke Indonesia, sehingga
orang Indonesia mulai mengenal dan menjadikannya makanan sehari-hari. Sehingga
menu makanan seperti fried chicken, burger, pizza, dan sejenisnya menambah
khasanah kuliner yang ada di Indonesia.
2. Stereotipe adalah suatu pandangan baik atau buruk yang dipegang terhadap kelompok
sosial tertentu. Contoh: orang timur yang sering dianggap keras, mudah marah,
semaunya sendiri, senang membuat keributan.

3. Kesetaraan menurut Bikhu Parekh menitikberatkan kesetaraan yaitu manusia sebagai


makhluk kultural. Manusia memiliki beberapa kemampuan dan kebutuhan yang sama,
tetapi perbedaan kultural yang dimiliki membentuk dan menyusun kemampuan dan
kebutuhan setiap manusia yang berbeda, dan bahkan dapat membuat kemampuan dan
kebutuhan baru yang berbeda. Pemikiran kesetaraan Bhiku Parek adalah kesetaraan
dalam keberagaman, jadi keadaan ini dimana masyarakat tidak ada suatu tingkatan
lebih tinggi atau rendah, namun keadaan yang setara.

Contoh: Masyarakat Yogyakarta termasuk masyarakat multicultural. Dikenal sebagai


kota pelajar, Yogyakarta terdiri dari banyak suku. Seperti suku, tionghoa, batak,
minangkabau, dayak, bali, flores, papua. Walaupun mayoritas suku jawa, namun
memiliki toleransi yang tinggi.

Sumber referensi:

BMP MKDU4109 Ilmu Sosial Budaya Dasar oleh Hertati Suandi

https://heart.lezzat.id/jelaskan-arti-kesetaraan-menurut-bikhu-parekh-berikan-contohnya/

Anda mungkin juga menyukai