Anda di halaman 1dari 31

KUNCI SUKSES

MAHIR COPYWRITING

Dewa Eka Prayoga


Merayu yang Aduhai

Setuju enggak kalau Saya bilang, “Laku atau


enggaknya produk yang dijual itu soal jago apa
enggaknya kita merayu orang.”

Beberapa di antara Anda mungkin tidak sepakat. Tapi


coba, deh, pikirkan kenapa bisnis-bisnis besar bela-
belain masang iklan sana-sini, di pinggir-pinggir jalan
gede-gede, di tv-tv, di facebook, dan banyak lagi.

“Tapi, Kang, saya enggak merasa


kerayu, tuh. Beli mah beli aja.”

Nah! Karena rayuan-rayuan itu


tuh terlalu aduhai sehingga
pembeli gak merasa terrayu
sedikit pun.

Jadinya kita merasa biasa saja, merasa nggak lagi


dirayu, nggak lagi dipaksa buat beli produk itu.
Singkatnya, sih, itulah copywriting.

Kebanyakan dari Anda mungkin tak asing dengan


istilah copywriting. Sekarang aja, banyak banget kan
lowongan pekerjaan untuk copywriter. Istilah ini
sebenarnya berarti naskah iklan.

1
Jadi, iklan-iklan Saya sebutkan di atas juga memakai
copywriting. Kalau zaman dulu, sih, copywriting ini bisa
Anda lihat di berbagai media offline, seperti di koran,
banner, iklan tv. Itu juga masuk copywriting.

Nah kalau zaman sekarang, udah zaman digital,


medianya berubah. Copywriting jadi bisa dipakai di
sosial media, di caption, di e-mail. Dan sekarang,
copywriting seperti inilah yang lebih familiar.

Tapi intinya, sebetulnya sama-sama aja:

Copywriting
=
Skill untuk merayu pembaca lewat tulisan.

Atau

copywriting
=
Segala bentuk tulisan di media apa pun yang
bertujuan untuk mempromosikan produk Anda.

Use Their Language,


The Language They Use Every Day,
The Language in Which They Think.

-David Ogilvy
The Father of Advertising
2
Itulah kenapa, Saya berani bilang kalau Anda butuh
sebuah pedoman untuk copywriting.

Karena sering banget Saya lihat:


Ada orang rajin banget upload produknya
Foto-fotonya bagus, produknya juga bagus.

TAPI
Yang like dan komen sedikit
Kadang, masih mengeluh juga kalau jualannya
nggak laku
Ujung-ujungnya, ganti produk karena merasa
produknya gagal.

Hadeuhhh!

Padahal, copywriting yang bagus adalah yang bisa


menghasilkan penjualan. Jadi, kalau Saya coba
pahami, problem-nya yang di atas ini nggak jauh-jauh
dari NGGAK PUNYA ILMUNYA.

Nah, kan. Kalau sudah tahu problem atau masalahnya


di mana, sekarang, giliran Anda buat nyari tahu
solusinya apa. Kalau problemnya adalah BELUM PUNYA
ILMU, solusinya gampang, tinggal CARI ILMUNYA atau
CARI ORANG YANG TAHU ILMUNYA. Simpel!

3
Jadi, saran Saya, bekali diri Anda terlebih dahulu
dengan cara mempelajari ilmunya.

Harapan Saya sih sebetulnya sederhana, Saya cuma


ingin, e-book ini bisa jadi salah satu media yang dapat
membantu Anda untuk belajar dan membekali diri
dengan ilmu yang tepat agar Anda bisa lebih sat-set-
sat-set lagi dalam nulis copywriting.

Coba, kalau Anda sendiri, harapan apa yang Anda


miliki selepas membaca e-book yang Saya tulis ini.

Harapan Anda
setelah membaca e-book ini

4
Persiapan Sebelum
Mulai Menulis

Etsssss... Jangan langsung tulis aja!

Memang, copywriting itu tentang tulisan, tentang


promosi produk. Tapi nggak bisa sembarang juga.
Sebelum Saya jelaskan lebih jauh soal copywriting, kita
akan membahas dulu soal: Target Market.

Seperti yang Anda semua tahu,


bisnis itu berkaitan sekali dengan
target market. Karena apa yang
dijual oleh kita hanya akan dibeli
lum

oleh orang yang butuh/mau


ebe
an S ulis
iap n
Pers lai Me
Mu

barang tersebut.
Maka setiap tindakan, mulai dari marketing, sampai
desain produk, dan bahkan cara jualnya pun akan
sangat dipengaruhi oleh yang namanya target market.

Begitu juga halnya dengan Copywriting. Anda tidak


bisa menyamaratakan semua tulisan dengan
membuat semua tulisan untuk segala kategori.

Itulah mengapa, Anda harus mengetahui dulu target


market Anda, dan memulai konsep bagaimana harus
bersikap pada mereka. Beda target market maka akan
beda pendekatan dan bagaimana cara menulisnya
copywritingnya.
5
Nah, sebelum masuk ke pembahasan berikutnya, coba
Anda isi kolom kolom dalam tabel berikut ini terlebih
dahulu.

Apa produk Anda?


Siapa target market Anda?

Apa frustasi terbesar


mereka?

Apa impian terbesar yang


mereka punya?

Apa yang mereka

butuhkan?

Apa yang mereka inginkan?


Apa masalah mereka yang


bisa diselesaikan dengan

hadirnya produk Anda?

6
Anatomi Copywriting

“Kang, Saya sering bingung bikin caption buat jualan.”

“Iya, Kang. Saya juga. Awalnya harus apa, tengahnya


gimana?”

Sering banget Saya dapat pertanyaan yang seperti itu.


Hal-hal begitu terjadi karena Anda belum memahami
bagian-bagian dari copywriting.

Agar dapat memahami ilmu seputar copywriting ini


lebih menyeluruh, coba Anda bayangkan kalau tulisan
Anda adalah sebuah tubuh. Ada kepala, pundak, lutut,
kaki. Tubuh itu tak akan utuh kalau ada satu bagian
yang hilang.

Jadi, semuanya harus ada, harus lengkap, dan yang


paling penting harus tersusun dengan rapi. Kan
mengerikan kalau Anda lihat manusia yang kaki di
kepala, kepala di kaki kayak lagu Noah? hehe.

Begitu juga dengan copywriting, ada anatominya, ada


bagian-bagiannya yang harus Anda susun secara rapi.
Kalau enggak, ya sama mengerikannya seperti yang
tadi Saya bahas.

7
Nah biar lebih jelas, Saya akan memaparkan langsung
bagian-bagian dari sebuah copywriting di bawah ya!

1. Headline
Seperti namanya, headline ini adalah kepala.
Jadi posisinya sudah tentu harus di atas.
Mudahnya sih, headline ini bisa Anda pahami
sebagai sebuah judul.

Sering kan nemu judul-judul berita yang “heboh”


seperti, “Nomor lima akan bikin kamu gregetan!”,
dan sebagainya. Yang click bait?

Nah, sepenting itu headline


sehingga berita pun
memakainya semenarik
mungkin. Ketika kita
membaca, yang pertama
dibaca adalah bagian ini.

Jika bagian ini tidak menarik, maka langsung


skip. Tidak akan lanjut membaca hingga ke
bagian bawah.

8
2. Penawaran
Ingat, jangan langsung tiba-tiba menawarkan
barang. Bayangkan, jika Anda sedang jalan di
Car Free Day, tiba-tiba orang datang dan
langsung bilang “AYO BELI!” ke muka Anda.

Saya yakin, bukannya tertarik dan ingin beli,


yang ada, Anda akan langsung takut, lalu malas,
dan mencoba untuk pergi.

Begitu juga di sosial media. Tidak harus


langsung jedor nyuruh beli. Ada unsur-unsur lain
dalam bagian penawaran ini. Yaitu:
a. Pengantar berupa sapaan
Ini tergantung jenis market Anda (seperti
yang dibahas sebelumnya) Anda bisa
menyapa mereka dengan: Mbak, Sis, Mas, Bro.

b. Deskripsi produk yang singkat tapi


lengkap
Berikan deskripsi produk yang lengkap
sehingga calon pelanggan Anda tidak
kebingungan.

Akan tetapi, perhatikan juga, jangan sampai


deskripsi produk yang Anda buat terlalu
panjang karena kalau terlalu panjang,
mereka akan malas membacanya.
9
c. Detail manfaat
Nah, dalam membuat penawaran ini, jangan
sampai membosankan. Karena sia-sia belaka
jika orang membaca headline yang sudah
membahana, eh malah kecewa dengan
penawaran yang diberikan.

Jadi, sebisa mungkin masih tetap berada di


jalur yang sama dengan si headline. Jangan
biarkan si calon pembeli jadi merasa tertipu.

3. Alasan
Kebanyakan produk tidak laku karena Anda
kurang menjelasakan alasan-alasan kenapa
produk yang Anda punya harus dibeli.

“Kenapa sih Saya harus membeli produk Anda?”

Itulah yang ada di benak pembaca ketika sudah


berada di bagian penawaran. Mungkin saja dia
sudah tertarik, tapi masih belum yakin. Maka
tugas Anda adalah meyakinkan lagi.

Berikan alasan-alasan yang kuat. Berikan


kelebihan-kelebihan produk Anda. Berikan
keuntungan yang bisa mereka dapat kalau
membeli produk yang Anda tawarkan.

10
4. Bonus
Tak ada manusia yang tak suka hadiah. Semua
suka bonus. Apa pun itu. Maka jika bisa, Anda
harus pikirkan bonus-bonus dan tuliskan
langsung saat Anda ingin menjualnya.

Kalau ingin memberikan bonus, tak perlu hal


besar, berikan hal-hal lebih yang ringan tapi
terasa berguna bagi mereka.

Anda bisa memberikan bonus bonus semisal


free ongkir, potongan harga, atau bahkan
seperti yang saya lakukan sekarang: e-book ini.

Kalau tertarik untuk membuat e-book seperti


yang Anda baca ini, langsung kepoin Instagram
@spinesa.id ya!

5. Testimoni
Tidak semua calon pembeli mengetahui Anda
dan mengetahui bahwa Anda bisa dipercaya.
Pasti ada keraguan di benak mereka terhadap
penjual yang baru dikenalnya.

Jangankan di dunia online seperti ini yang


penipuan marak terjadi. Di offline saja, jika Anda
tidak beli bubur ke langganan Anda, mungkin
ada sedikit keraguan tentang rasanya, kan?
11
Maka testimoni penting sekali
agar mereka bisa percaya.
Setelah tertarik dan yakin akan
beli. Maka tinggal kepercayaan
mereka saja yang perlu Anda raih.

6. Garansi
Transaksi jual beli adalah transaksi yang
berisiko. Ada banyak sekali risiko, mulai dari
penipuan, barang palsu, atau produk gagal.
Agar pembeli percaya pada Anda, maka garansi
diperlukan.

Selain berfungsi untuk mengunci risiko mereka,


garansi juga akan mengatasi frustrasi pembeli
jika barang tak sesuai yang diharapkan.

Satu lagi, jika ada pilihan barang yang sama,


yang satu bergaransi dan yang satu tidak, lalu
harganya sama, kualitasnya sama, apakah
Anda akan membeli barang bernon-garansi?

Tentu Anda akan memilih garansi. Bahkan,


adanya garansi ini terkadang jadi alasan terkuat
yang membuat pembeli bertransaksi dengan
produk Anda.
12
7. Call to Action
Tentu, sebenarnya inilah bagian terpentingnya.
Call to Action (CTA) adalah perintah untuk
bertindak.

Tindakan yang diharapkan tidak harus


semuanya membeli. Call to action ini akan
bergantung pada apa yang Anda inginkan dari
copywriting Anda.

Bisa berupa like, komen, atau share agar


postingan Anda lebih besar. Bisa juga langsung
ke penjualan seperti:

“Beli sekarang!” atau


“Besok Harga Naik!” dan sebagainya.

u sin g dengan
usah p g
Nggak b a b c o pywritin
iting, se a cuma
copywr a si ln y
gus, h n.
yang ba v e rs i p enjuala
kni kon
satu, ya

13
Contoh Call to Action!

Apa lagi yang Anda tunggu? Telepon sekarang juga!


Dapatkan katalog GRATIS kami. Hubungi [masukkan
kontak Anda]
Bergabunglah dengan seribu konsumen yang puas
lainnya hari ini juga!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi [masukkan kontak
Anda]
Action sekarang juga!
Putuskan sendiri!
Lakukan hari ini
Jangan ragu-ragu!
Berminat?

14
Contoh Call to Action!

Ini adalah keputusan yang menguntungkan untuk Anda


ambil sekarang!
Sekarang adalah saat yang terbaik!
Daripada hanya membacanya, mengapa Anda tidak
[sesuaikan dengan tujuan copywriting Anda]
Buktikan sendiri!
Jadi, tunggu apa lagi?
Waktu hampir habis!
Mengapa tunggu sampai besok?
Anda harus mengambil keputusan penting
Anda sudah menunggu cukup lama

Ini adalah bagian yang harus ada dalam copywriting


Anda. Jangan sampai terlupakan, tapi jangan juga
terlalu tiba-tiba sehingga orang belum percaya,
belum mau beli, dan langsung Anda perintahkan
beli.

15
8. N.B.
Sebagai pemahaman di awal, bagian ini adalah
bagian yang hukumnya Sunnah. Kalau ada,
tentu bagus, tapi kalau tidak ada pun tidak ada-
apa.

Note/catatan ini harus berisi sesuatu yang


penting, misalnya jika barang yang Anda jual
terbatas. Hal ini, nantinya akan menambah daya
tarik pembeli.

Nah itulah bagian-bagian dari tubuh


Copywriting. Sekarang, Saya minta Anda untuk
menentukan dulu, kira kira headline, penawaran,
alasan, bonus, dan testimoni seperti apa yang
tepat untuk copywriting produk Anda.

Tuliskan jawabannya di lembaran pada


halaman selanjutnya, ya!

16
Bagian Copywriting Contoh

Headline

Penawaran

(sapaan)

Penawaran

(deskripsi produk)

Penawaran

(detail manfaat)

Alasan

Bonus

Tetimoni

Garansi

Call to Action

N.B.

17
Hipnoselling

Setelah sebelumnya Saya membahas soal tubuh


copywriting, sekarang kita akan kembali
membicarakan soal “merayu” seperti yang dibahas
sejak awal.

Apakah sesuai dengan anatomi saja sudah cukup


untuk merayu pembeli? Tentu tidak! Jika tubuhnya
kaku, tidak menarik, tidak mungkin ada yang bisa ter-
rayu dan tertarik dengan rayuan Anda.

Jadi, pada bagian ini, saya akan membahas lagi


bagian penting, sehingga menjadikan bagian-bagian
copywriting itu lebih menarik aga bisa membuat
banyak pembeli menjadi tertarik dengan copywriting
Anda!

Menurut penelitian, dalam otak manusia ada yang


disebut neocortex, limbic system, Reptile. Apa gunanya
itu semua untuk jualan?

Jadi begini, Bayangkan Anda berada dalam sebuah


seminar, lalu pemateri berkata, ‘’Boleh semua angkat
tangan?’’ Kemungkinan besar, Anda dan peserta lain
akan mengangkat tangan, karena bagian otak reptile
tidak menangkap adanya tanda bahaya.

18
Menurut
penelitian

Itu adalah salah satu pembuktian


bahwa secara tidak langsung, kita
dipengaruhi oleh pikiran kita. Bukan
kita yang mempengaruhi pikiran kita.

Nah, trik-trik yang mengandalkan otak manusia dan


apa yang ada di dalamnya seperti inilah yang
kemudian dinamakan sebagai hipnoselling.

Kerena cara kerjanya persis seperti hipnotis. Jadi jika


tadi Anda merasa bahwa “Saya tidak merasa dirayu,
kok.” Mungkin memang Anda telah ter-hipnoselling.

Nah, ini adalah beberapa trik yang bisa membantu


penjualan:

1. Ilusi Pilihan
Sering tidak Anda pergi ke mall dan ketika
melihat-lihat baju, lalu pegawainya berkata:
“Mau pilih yang warna navy atau biru muda?”

Jadi, Anda harus menanamkan asumsi dalam


pikiran seseorang untuk segera beli, untuk segera
menetapkan pilihan.

19
Karena otak Anda disibukan dengan pilihannya,
bukan dengan pilihan belinya. Sehingga dalam
kepala, Anda akan langsung memilih beli, karena
tidak ada pilihan untuk tidak beli.

Tapi tunggu, jangan lakukan ini terlalu cepat


seperti yang dilakukan si pegawai di contoh tadi.
Karena akan terasa aneh dan unsur ilusinya akan
sangat tipis.

Lakukan dulu building rapport alias membangun


koneksi atau jembatan antara pikiran bawah
sadar (subconcious) komunikan dan
komunikator.

Dengan begitu, setiap informasi yang dikirim


diterima baik oleh pikiran bawah sadar lawan
bicara. Sederhananya Anda harus membangun
dulu kedekatannya .

Formula Ilusi Pilihan:


"Bapak/mba/mas, mau (kata kerja)


(x=penawaran) dengan cara (A) atau (B)"

20
2. Instruksi Negatif
Otak kita sejatinya nggak bisa menerima kalimat
negative. Misal jika Saya bilang, “Jangan Anda
bayangkan seekor sapi duduk di taman.” Entah
kenapa mungkin Anda akan membayangkan
babi yang duduk di taman.

Nah hal ini bisa dipakai untuk copywriting.


Misalnya:
“Jangan buru-buru untuk ikut kelasnya, lihat dulu
testimoninya!”

Hal tersebut malah akan membuat pembaca


merasa harus buru-buru mengikuti kelasnya.

Formula Intruksi Negative:


’Jangan (Kata kerja/perintah)


(Pernyataan lain yang mendukung tujuan
pesan)’

21
3. Membaca Pikiran
Kita akan selalu terpukau dengan orang yang
seolah-olah bisa membaca pikiran kita. Jarang
sekali kita mempertanyakan apakah itu secara
kebetulan atau memang bisa membaca pikiran.

Namun yang jelas, keterpukauan kita pada orang


tersebut bertambah, dan kita jadi lebih percaya.

Formula Membaca Pikiran:


’Saya tahu (gunakan kalimat


yang zoom out/ambigu/umum)’

Contoh: ‘’Saya tahu beberapa dari Anda punya


impian yang besar yang ingin dicapai’’.

Kenapa perlu menggunakan kalimat yang


umum? Kalimt umum ini penting agar Anda tidak
mendapatkan penolakan dari pembaca, karena
mungkin ada beberapa dari mereka yang tidak
sesuai/menolak dengan kalimat yang Anda
gunakan.

Semakin tebakan Anda benar/penggunaan


kalimat Anda benar maka akan semakin orang
jadi percaya, semakin salah maka akan semakin
ambyar.
22
5. Metafora/Analogi
Analogi adalah perumpamaan. Misalnya:
‘’Bayangkan kalo bawa mobil tapi nggak ada
remnya, pasti kalian kecelakaan. Nah begitu juga
dalam bisnis, tanpa ada ilmunya, siap-siap Anda
bakal mengalami kerugian.’’

Nah buatlah analogi sederhana seperti itu, agar


pembaca bisa lebih membayangkan situasinya
dengan gambaran yang lebih jelas. Jadi lebih
terasa.

Formula Analogi/Metafora:

’Seperti/Bayangkan’

Copywriting ini bukan ilmu yang


Anda pelajari sekali, lalu langsung
mahir. Butuh proses mempelajari,
memahami, dan mempraktikkan
agar Anda bisa mahir.

23
Nah itulah beberapa trik hipnoselling. Sekarang, agar
lebih jago, coba langsung Anda praktikkan semua trik
hipnoselling yang sudah Saya jelaskan tadi di kolom di
bawah ini, ya!

Trik Hipnoselling Contoh yang Anda Buat

Ilusi Pilihan

Instruksi Negatif

Membaca Pikiran

Asumsi Menyadari

Metafora

24
Menjual Tanpa Berpikir

Coba nih, sebelum kita lanjut ke pembahasan


berikutnya, Saya mau tahu dulu, apa saja insight yang
sudah Anda dapat selama membaca e-book ini?

Inget, belajar atau cari ilmu itu bukan cuma tentang


ngumpulin atau dapetin ilmunya doang. Anda pun
harus tahu, sejauh mana tingkat kepahaman Anda.

Kalau belum paham, baca lagi. Kalau masih bingung,


cari info lagi! Belajar ilmu itu bukan soal perjalanan
sekali jalan aja. Kalau capek, bingung, atau jenuh.
Berhenti dulu, istirahat dulu. Kalau sudah siap, baru
lanjut lagi!

Oke kalau gitu, Saya minta Anda untuk menuliskan


insight yang sudah Anda dapat selama baca e-book
ini di kolom berikut ya!

Insight yang Anda dapatkan


setelah membaca e-book ini

25
Mungkin di antara Anda-anda sekalian ada yang
bertanya:

“Kang gimana sih caranya buat copywriting yang


memang itu keren banget? Secara pemilihan kata-
kata dan diksinya itu kayaknya luar biasa berenergi?”

Nah pertanyaan ini sebenarnya sangat sering muncul.


Jadi Anda bukan yang pertama (dan tak mungkin
yang terakhir) yang akan bertanya ini.

Nah, yang harus Anda pahami terlebih dahulu. Kalau


Anda tidak mungkin jago memahami ilmu tertentu
hanya dalam waktu malam.

Sekali lagi Anda tidak mungkin memahami rumus


tertentu dalam satu malam saja. Anda Butuh waktu
dan juga butuh proses.

26
Dalam ilmu pendekatan NLP, minimal ada empat
tahapan belajar, yaitu:
1. Unconscious incompetence
Tahapan dimana Anda tidak tahu bahwa Anda
tidak tahu. Alias blank atau belum tahu apa-apa.

2. Conscious incompetence
Anda tahu, bahwa Anda tidak mampu. Intinya
mulai sadar diri. Namun Anda harus terus naik
menuju.

3. Conscious competence
Tahapan kalau Anda sudah tahu, dan Anda
mampu melakukan itu semua, tapi masih belum
ahli. Di sini, banyak sudah berhenti saja. Namun, jika
Anda ingin jago banget copywriting, maka Saya
sarankan Anda naik ke tahap.

4. Unconscious competence
Tahapan dimana Anda melakukan segala
sesuatunya tuh secara otomatis. Tidak berpikir. Sat
Set Sat Set. Menuju tahapan perlu Anda butuh
waktu. Butuh banyak jam terbang.

27
Nah, dari nomor satu ke dua, Anda hanya butuh diberi
tahu. Dari nomor dua ke tiga Anda butuh ilmu. Maka
dari itu, saya harapkan e-book ini memberikan Anda
ilmu soal copywriting.

Dari nomor tiga ke nomor empat, Anda harus belajar.


Harus latihan. Seperti yang dilakukan di beberapa
lembar soal dan jawaban di atas. Itu agar Anda belajar
soal copywriting. Agar latihan.

Namun latihan yang hanya segelintir ini, takkan cukup.


Anda harus terus melatih dan terus melatih diri Anda.
Maka saran Saya, lakukanlah dengan tekun. Agar
nantinya Anda menjual tanpa berpikir.

Unconscious
competence

Conscious
competence

Conscious
incompetence

Unconscious
incompetence

28
Namun latihan yang hanya segelintir ini, takkan cukup.
Anda harus terus melatih dan terus melatih diri Anda.
Maka saran Saya, lakukanlah dengan tekun. Agar
nantinya Anda menjual tanpa berpikir.

Harapan Saya, setelah membaca e-book ini, Anda


bisa memahami bagaimana menulis Copywriting.
Sehingga nantinya, itu bisa membantu bisnis Anda ke
depannya!

Belajar copywriting bukan


perjalanan sekali jalan, tapi
harus kontinu kalau ingin mahir
dan ingin bisa bikin copywriting
tanpa terlihat sedang berpikir.

29
an
at
at
C

30

Anda mungkin juga menyukai