Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

UNIVERSITAS TERBUKA

Nama : Nadya Athifa Widyaningrum

Prodi : Ilmu Perpustakaan (FHISIP)

NIM : 044086428

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hakikat pendidikan nilai dalam pendidikan umum dan
berikan contoh yang berkaitan dengan lingkungan sekitar anda!

Pendidikan umum adalah pendidikan untuk mengembangkan nilai-nilai dan keterampilan social yang
berfungsi sebagai acuan tingkah laku terhadap sesama agar diterima di masyarakat. Sedangkan, pendidikan
nilai sendiri mencakup kawasan budi pekerti, nilai, norma, dan moral. Nilai juga berhubungan erat dengan
kegiatan manusia dalam memberikan makna terhadap sesuatu dalam kehidupannya, seperti pemaknaan atas
segala sesuatu yang dianggap baik atau tidak baik, berguna atau tidak berguna, penting atau tidak penting,
dan benar atau tidak benar. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan nilai merupakan isi dari pendidikan umum
dengan memberikan pendidikan tentang nilai-nilai maka tingkat keberhasilan penyampainnya berpengaruh
terhadap tingkat pencapaian tujuan pendidikan umum.
Contoh kasus: Di lingkungan sekitar saya terdapat anak-anak yang mengikuti kegiatan mengaji (TPA) di
masjid sebanyak 3 kali dalam seminggu. Hal ini menunjukkan keberhasilan tentang pendidikan nilai-nilai
keagamaan dalam pendidikan umum.

2. Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama dan itu bagian dari kekayaan
negara kita, dengan adanya keberagaman tersebut tidak jarang memunculkan sikap
etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi. Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis, dan
diskriminasi dapat menjadi sumber permasalahan bagi bangsa Indonesia. Berikan contoh
kasus untuk memperjelas jawaban Anda!

Etnosentrisme adalah persepsi atau pemahaman yang dimiliki oleh individu atau kelompok tertentu
dengan menganggap bahwa kebudayaan sendiri lebih baik dari budaya yang lain, baik dari segi bahasa,
perilaku, kebiasaan, dan juga agama.
Faktor yang mempengaruhi Etnosentrisme:
- Prasangka social, sikap negative yang diarahkan kepada seseorang atas dasar perbandingan dengan
kelompok sendiri.
- Stereotip, keyakinan seseorang terhadap orang lain karena dipengaruhi oleh pengetahuan dan
pengalaman.
- Jarak social, adanya jarak yang cukup signifikan sehingga menimbulkan prasangka-prasangka
dalam kehidupan bermasyarakat.
Contoh Etnosentrisme:
- Tragedi sampit, antar Suku Madura dan Suku Dayak, dimana terdapat kecemburuan ekonomi antar
Madura sebagai pendatang dan Dayak sebagai penduduk asli.
- DPR sebagai orang-orang terpilih yang mewakili suara rakyat, pada kenyataannya dipenuhi dengan
oknum yang mengutamakan kepentingan pribadi dan partai politiknya daripada kepentingan
rakyat, serta dilakukan dengan cara eksplisit dan implisit.
- Mahasiswa yang berasal dari Medan (Suku Batak) akan selalu bersikeras pada pendirian dan sikap
yang menyebut dirinya sebagai orang yang tegas, berpendirian, dan kasar (tegas). Sedangkan
Melayu dikatakan pemalu, religious, dan merasa lebih diterima dimanapun berada. Sedangkan
Jawa, akibat pengaruh orde baru sebagai pusat pemerintahan, menganggap dirinya paling maju dari
daerah lainnya di Indonesia.
Sumber referensi: https://dosensosiologi.com/contoh-etnosentrisme//
Prejudis adalah sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompok karena asumsi tentang perilaku, nilai,
dan kebiasaan kelompok tersebut. Sikap menunggu prejudis umumnya didukung oleh kepemilikan
stereotip, yaitu ide tidak baik yang dimiliki oleh seseorang tentang sekelompok masyarakat. Seperti juga
etnosentrisme yang berlebihan, stereotip dapat memunculkan kesalahpahaman dan konflik. Di Indonesia,
ada beberapa stereotip yang muncul tentang suku-suku tertentu.
Faktor yang mempengaruhi Prejudis:
Prasangka bisa diartikan sebagai sikap negatif terhadap sesuatu tanpa alasan yang jelas atau mendasari
terhadap sikap tersebut. Dalam psikologi sosial, prasangka memiliki kecenderungan untuk memberikan
akibat-akibat tertentu yang sifatnya negatif. Oleh karenanya, penting bagi kita supaya menghindari untuk
berprasangka. Menjaga sikap dengan baik diharapkan bisa membuat pikiran kita bisa lebih sehat dan
terhindari dari perasaan-perasaan lain yang menganggu.
Sumber referensi: BMP/MKDU4109
Contoh Prejudis:
- Orang Suku Batak bahasa dan sikapnya kasar
- Orang jawa sifatnya halus tapi pendendam
- Orang padang itu pelit
Diskriminasi adalah kebijakan dan praktek yang mencederai sebuah kelompok budaya dan anggotanya.
Diskriminasi bisa saja menjadi bagian dari hukum yang berlaku dalam suatu negara atau sesuatu yang
dipraktikan oleh masyarakat.
Sumber referensi: BMP/MKDU4109
Faktor yang mempengaruhi Diskriminasi:
Diskriminasi seringkali terjadi diawali dengan prasangka. Dengan adanya prasangka, kita membuat seolah-
olah terdapat pembedaan antara kita dengan orang lain. Pembedaan ini lumrah terjadi karena kita adalah
mkahluk sosial yang secara alami ingin berkumpul dengan orang-orang yang memiliki persamaan dengan
kita. Prasangka seringkali didasari pada ketidakpahaman, ketidakpedulian pada kelompok diluar
kelompoknya atau ketakutan atas perbedaan, serta kecenderungan untuk selalu bersama dengan kelompok
yang memiliki kesamaan. Prasangka makin diperpaarah dengan cap buruk (stigma). Stigma ini sering
didasarkan pada berbagai fakta yang menjurus pada kesamaan pola, sehingga seringkali kita
menggeneralisasi seseorang atas dasar kelompoknya. Stigma ini dipelajari seseorang atas konstruksi sosial
yang didapatkannya dari masyarakat, tetangga, keluarga, orangtua, sekolah, media, dsb. Diskriminasi
terjadi ketika cap buruk dan prasangka yang diberikan kepada orang lain itu sudah berubah menjadi aksi.
Contoh Diskriminasi:
- Diskriminasi di area parkir kendaraan, terkadang ada tukang parkir yang lebih memilih kendaraan-
kendaraan yang bagus untuk ia bantu prakirkan, daripada kendaraan-kendaraan yang terlihat biasa
saja.
- Seorang guru yang lebih memperhatikan murid yang pandai daripada murid yang lainnya yang
biasa saja. Bahkan ada guru yang lebih mempertimbangkan murid perempuan daripada murid laki-
laki. Padahal semua murid memiliki hak dan kewajiban yang sama.
- Perlakuan orang tua terhadap anaknya yang cacat dengan cara yang berbeda dari anaknya yang lain
yang tidak mengalami cacat atau bahkan menitipkan anaknya yang cacat kepada orang lain karena
merasa malu.
Sumber referensi: https://dosensosiologi.com/diskriminasi/

3. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat akan tetapi hal itu
berbanding terbalik dengan kondisi moral manusia, cukup banyak terjadi krisis moral di
Era sekarang. Menurut anda, apakah kemajuan teknologi saat ini sebanding dengan kualitas
peradaban manusia secara keseluruhan, atau bahkan sebaliknya? Jelaskan dan berikan
contoh kasus untuk memperjelas jawaban anda!

Berdasarkan hal ini teknologi yang sebenarnya merupakan alat bantu kemampuan diri manusia telah
menjadi sebuah kekuatan yang otonom dalam peradaban manusia. Dalam kecepatan yang semakin tinggi,
teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Kemajuan teknologi sebanding dengan kualitas manusia
dalam peradaban dikarenakan kemajuan teknologi mempunyai kekuatan yang otonom dan mampu
mempengaruhi gaya hidup manusia. Dalam kondisi ini pun masyarakat-masyarakat yang tidak mempunyai
kemampuan untuk membangun teknologi, cenderung akan menjadi kebergantungan dan hanya mampu
bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi yang dimiliki masyarakat yang
lebih maju. Namun, secara tidak disadari, hal ini menimbulkan krisis moral terhadap manusia, karena
manusia akan merasa ketergantungan terhadap internet, media social, dsb.
Contoh kasus: Remaja yang kecanduan bermain game online dan bermain gadget secara berlebihan hingga
melupakan kewajiban dan lingkungan sekitarnya.
Sumber referensi: BMP/MKDU4109

Anda mungkin juga menyukai