Anda di halaman 1dari 1

Tindak pidana merupakan sebuah kejahatan yang sebagai pelanggaran terhadap hak asasi

manusia. Termasuk tindak pidana kekerasan seksual yang terkandung dalam KUHP Bab XIV
mengenai kejahatan terhadap kesusilaan. Kejahatan ini sangat bertentangan dengan norma
kesusilaan serta hukum yang berlaku di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan nilai-nilai kesusialaan
yang bersumebr dari Pancasila yang kemudia dimanifestasikan sebagai norma-norma yang berlaku
dikehidupan bermasyarakat.

Tinda pidana kesusilaan pada umumnya terbagi menjadi 2 bagian, yang pertama adalah
kejahatan yang melanggar kesopanan yang biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan yang
diakui oleh masyarakat, hal ini diatur dalam Pasal 300 sampai dengan Pasal 303 KUHP serta dengan
pelanggaran yanng diatur dalam Pasal 536 sampai dengan Pasal 547 KUHP. Jenis yang kedua yaitu
kejahatan yang melanggar kesusilaan, hal yang membedakan antara melanggar kesopanan dengan
kesusilaan adalah adanya hal spesifik yang berkaitan dengan perlakuan seksual. Mengenai kejahatan
ini diatur dalam Pasal 281 sampai dengan Pasal 299 KUHP dengan pelanggaran dalam Pasal 532
sampai 535 KUHP.

Akan tetapi dalam pelaksanaannya terdapat kekaburan mengenai norma dalam hukum
positif di Indonesia sehingga banyak berdampak pada terjadinya pelanggaran norma kesusilaan
hingga terjadinya pelecehan seksual. Hal ini dapat dibandingkan dengan hukum berlaku di negara
Malaysia yang menetapkan hukum yang berkaitan dengan Human Body sebagai hukum yang
mempengaruhi tubuh manusia (pelecehan seksual).

Bentuk negara Malaysia yang federal sebagai kekuatan ateratainggi dalam penentuan arah
dan kebijakan hukum. Terkait dengan pelecehan seksual undang-undang KUHP malaysia telah
menetapkan perlindungan hukum. Dalam hukum positif negara Malaysia terkait dengan pelecehan
seksual telah diatur dalam Kanun keseksaan. Ketentuan mengenai pelecehan telah diatur dalam
Pasal 354 dan Pasal 509 KUHP

Anda mungkin juga menyukai