Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN

PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN SAMPANG

Adecitya Dwi Anjuli dan Dhiah Fitrayati


ABSTRACT
Sampang is highest district poverty rates in East Java (BPS, 2011a). One of
the causes of poverty in Sampang district is damage to natural resources caused by
human activity. Economic growth and education tend to experience enhancers, and
unemployment will decline but poverty has increased. The purpose of this study is
expected to analyze how much influence the variables of economic growth,
education and unemployment on poverty in Sampang.
This study is about the effect of economic growth, education and
unemployment on poverty in Sampang district in 2000-2011. The data used in this
study is a secondary data obtained from the Central Statistics Agency (BPS) and
browsing the internet website as a supporter. While the methods of analysis used in
this study is the method of multiple linear regression analysis
The estimation results data using partial regression analysis showed that
economic growth and education had no significant effect on poverty in Sampang
district. While the results of simultaneous multiple regression analysis showed that
the variables of economic growth, education, and unemployment have a significant
effect on poverty in Sampang district.
Keywords: Economic Growth, Education, Unemployment and Poverty

ABSTRAK
Kabupaten Sampang merupakan kabupaten yang tingkat kemiskinananya
tertinggi di kabupaten Jawa Timur (BPS, 2011a). Salah satu penyebab kemiskinan di
kabupaten Sampang adalah rusaknya sumber daya alam yang disebabkan karena ulah
manusia. Pertumbuhan ekonomi dan pendidikan cenderung mengalami peningkat,
dan pengangguran mengalami penurunan akan tetapi kemiskinan mengalami
peningkatan. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat menganalisis bagaimana dan
seberapa besar pengaruh variabel pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan
pengangguran terhadap kemiskinan di Kabupaten Sampang
Studi ini meneliti tentang pengaruh pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan
pengangguran terhadap kemiskinan di Kabupaten Sampang tahun 2000-2011. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan
Pusat Statistik (BPS) serta browsing website internet sebagai pendukung. Sedangkan
metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi
linear berganda .
Hasil Estimasi data menggunakan analisis regresi berganda secara parsial
menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pendidikan tidak berpengaruh
signifikan terhadap kemiskinan di kabupaten Sampang. Sedangkan hasil analisis
regresi berganda secara simultan menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan
ekonomi, pendidikan, dan pengangguran berpengaruh signifikan terhadap
kemiskinan di kabupaten Sampang.
Kata kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran dan
Kemiskinan.

Kemiskinan merupakan masalah maupun Negara berkembang. Tingginya


utama yang biasanya dihadapi oleh tingkat kemiskinan tidak terlepas dari
setiap Negara, baik Negara maju ketidakmerataan pembangunan,
sehingga memunculkan Negara tahun ke tahun dan kemiskinan
tertinggal dengan angka kemiskinan mengalami penurunan. Meskipun
yang tinggi. pertumbuhan ekonomi setiap tahun
Pertumbuhan ekonomi ditandai cenderung mengalami peningkatan
dengan meningkatnya barang dan jasa namun pertumbuhan ekonomi kabupaten
yang dihasilkan masyarakat sehingga Sampang terendah dari 29 kota di Jawa
meningkatkan hasil produksi dan Timur (BPS, 2012b), dan kemiskinan
pendapatan. Dalam hal ini, berarti mengalami penurunan. Pertumbuhan
terjadi peningkatan pendapatan nasional ekonomi setiap tahunnya cenderung
yang ditunjukkan oleh besarnya Produk mengalami peningkatan akan tetapi
Domestik Bruto (PDB). Dalam kegiatan pertumbuhan ekonomi belum bisa
perekonomian yang sebenarnya maksimal dalam mengurangi tingkat
pertumbuhan ekonomi tidak hanya dapat kemiskinan. Karena meskipun angka
dilihat melalui pertambahan jumlah kemiskinan di kabupaten Sampang
barang yang diproduksi, tetapi juga cenderung menurun, namun angka
melalui perkembangan infrastruktur, kemiskinannya tertinggi dibanding
tingkat kemiskinan, pengangguran, dan dengan kabupaten lain di Jawa Timur.
tingkat pendidikan. Hal ini Hal ini sesuai dengan pernyataan
menunjukkan adanya hubungan yang Kuznets (dalam Suparmoko, 2004) yang
erat antara tingkat pendidikan, menyatakan bahwa hubungan antara
pengangguran, pertumbuhan ekonomi kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi
dan kemiskinan. menunjukkan hubungan negatif.
Menurut BPS (2011a) Sampang Selama tujuh tahun terakhir
merupakan Kabupaten yang tingkat tingkat pendidikan di kabupaten
kemiskinannya tertinggi di provinsi Sampang cenderung mengalami
Jawa Timur. salah satu penyebab peningkatan dan tingkat kemiskinan
tingginya angka kemiskinan di mengalami penurunan. Meskipun
kabupaten Sampang adalah rusaknya pendidikan selalu mengalami
sumber daya alam yang disebabkan oleh peningkatan, akan tetapi tingkat
ulah manusia. pendidikan di kabupaten Sampang
Pertumbuhan ekonomi terendah di Jawa Timur. Pernyataan ini
kabupaten Sampang dalam kurun waktu bertolak belakang dengan Jhingan
tujuh tahun terakhir (tahun 2005-2011) (2000) mengemukaan tiga ciri utama
cenderung mengalami peningkatan dari negara berkembang yang menjadi
penyebab dan sekaligus akibat yang Kemiskinan
saling terkait pada kemiskinan. Salah Kemiskinan merupakan
satunya ialah prasarana dan sarana masalah yang muncul ketika seseorang
pendidikan yang tidak memadai, atau sekelompok orang tidak mampu
sehingga menyebabkan tingginya mencukupi kebutuhan hidupnya.
jumlah penduduk buta huruf dan Rendahnya tingkat kehidupan yang
tidak memiliki keterampilan ataupun sering menjadi masalah dalam suatu
keahlian. Negara sehingga dapat menimbulkan
Pengangguran di kabupaten sebuah rantai kemiskinan. Adapun
Sampang relatif menurun dan berbagai pendapat yang mengemukakan
kemiskinan juga mengalami penurunan. tentang kemiskinan.
Pengangguran di kabupaten Sampang Menurut Suharto (2009)
masih tergolong rendah dibandingkan menjelaskan bahwa kemiskinan
dengan kabupaten lain yaitu urutan ke – berhubungan dengan kekurangan materi,
12 dari 29 kota di Jawa Timur (BPS, rendahnya penghasilan dan adanya
2012a). Fenomena ini sesuai dengan kebutuhan sosial. Sehingga kelompok
pernyataan Sukirno (2012) bahwa efek miskin adalah dimana seseorang tidak
dari pengangguran adalah dapat dapat memenuhi kebutuhannya karena
mengurangi tingkat kemakmuran. rendahnya penghasilan.
Semakin turunnya kemakmuran Nurkse menyatakan bahwa
masyarakat karena menganggur klasifikasi kemiskinan (dalam Arsyad,
tentunya akan meningkatkan peluang 2010), secara sederhana dan yang
mereka terjebak dalam kemiskinan umum dapat dibedakan menjadi dua
karena tidak memiliki pendapatan. pengertian. Pertama, kemiskinan absolut
Melihat fenomena tersebut maka penulis yaitu seseorang yang hasil
tertarik untuk meneliti “ Pengaruh pendapatannya berada di bawah garis
Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, dan kemiskinan dan tidak cukup untuk
Pengangguran terhadap Kemiskinan di menentukan kebutuhan dasar hidupnya.
Kabupaten Sampang”. Penelitian ini Kedua, kemiskinan relatif adalah
bertujuan untuk mengidentifikasi seseorang yang telah dapat memenuhi
pengaruh pertumbuhan ekonomi, kebutuhan dasar hidupnya, tetapi
pendidikan, dan pengangguran terhadap masih jauh lebih rendah dibandingkan
kemiskinan di Kabupaten Sampang. dengan keadaan masyarakat sekitarnya.
Indikator dan Ukuran Kemiskinan kurangnya tenaga ahli yang diperlukan,
Menurut BPS (2008) dan (3) terbatasnya mobilitas dari
menjelaskan bahwa berdasarkan sumberdaya yang ada.
pendekatan kebutuhan dasar, ada 3 Menurut Tambunan (2003)
indikator kemiskinan yang digunakan tahun 1990, Bank Dunia lewat
yaitu Head Count Index (HCI-P0), laporannya World Development Report
Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty on Poverty mendeklarasikan bahwa
Gap Index-P1), Indeks Keparahan suatu peperangan yang berasil melawan
Kemiskinan (Poverty Severity Index- kemiskinan. Perlu dilakukan secara
P2). serentak pada tiga front yaitu
Untuk mengukur kemiskinan, pertumbuhan ekonomi yang luas dan
BPS (2008) menggunakan konsep padat karya, pengembangan SDM, dan
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar membuat suatu jaringan pengaman
(basic needs approach). Dengan sosial antara kelompok miskin.
pendekatan ini, kemiskinan dipandang
sebagai ketidakmampuan dari sisi Pertumbuhan Ekonomi
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan Sukirno (2012) menjelaskan
dasar makanan dan bukan makanan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah
yang diukur dari sisi pengeluaran. perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan
Faktor – faktor Penyebab barang yang diproduksikan dalam
Kemiskinan masyarakat meningkat. Jadi apabila
Jhingan (2000) mengemukakan pertumbuhan ekonomi tinggi maka
satu konsep lingkaran kemiskinan barang yang akan dihasilkan juga akan
timbul dari hubungan yang saling meningkat. Hal ini akan meningkatkan
mempengaruhi antara kondisi tingkat kesejahteraan masyarakat.
masyarakat yang masih terbelakang Arsyad (2010) menjelaskan
(tradisional) dan kekayaan alam yang bahwa pertumbuhan ekonomi
belum dimanfaatkan sepenuhnya. Di merupakan peningkatan kemapuan suatu
Negara sedang berkembang , kekayaan negara untuk menyediakan barang –
alam masih belum sepenuhnya barang ekonomi bagi penduduknya,
dikembangkan karena ada tiga alasan kenaikan pada kemampuan ini
yaitu: (1) tingkat pendidikan disebabkan oleh adanya kemajuan
masyarakatnya yang rendah, (2) teknologi yang memadai.
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan Keterkaitan Pertumbuhan Ekonomi
ekonomi merupakan peningkatan barang terhadap Kemiskinan
– barang ekonomi yang ditandai dengan Menurut Kuznets (dalam
kemajuan teknologi yang memadai, Suparmoko, 2004), menyatakan bahwa
kelembagaan dan ideologis. Hal ini hubungan antara kemiskinan dan
dapat meningkatkan kesejahteraan pertumbuhan ekonomi menunjukkan
masyarakat. hubungan negatif. Sebaliknya hubungan
Laju pertumbuhan ekonomi pertumbuhan ekonomi dan tingkat
dibutuhkan dan merupakan sumber kesenjangan ekonomi adalah hubungan
utama peningkatan standar hidup. positif. Pertumbuhan ekonomi tanpa
Standar hidup sangat tergantung pada diikuti dengan pemerataan pendapatan
laju pertumbuhan penduduk. Menurut tidak akan mampu mengurangi jumlah
BPS (2011b) menyatakan bahwa untuk penduduk miskin, untuk itu perlu ada
mengukur sejauh mana perkembangan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang
kegiatan ekonomi suatu wilayah, bisa disertai dengan pemerataan pendapatan
dilihat melalui laju pertumbuhan sehingga dapat mensejahterakan
ekonominya. masyarakat.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan


Pertumbuhan Ekonomi Menurut Undang-Undang
Menurut Samuelson dan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
Nordhaus (2004) faktor – faktor 2003 tentang Sistem Pendidikan
yang mempengaruhi pertumbuhan dijelaskan bahwa pendidikan merupakan
ekonomi adalah pertama, sumber usaha terencana untuk mewujudkan
daya manusia (penawaran tenaga suasana belajar dan proses
kerja, pendidikan, disiplin pembelajaran agar peserta didik secara
motivasi). Kedua, sumber daya alam aktif mengembangkan potensi dirinya .
(tanah, mineral, bahan Todaro (2003) menjelaskan
bakar,kualitas lingkungan ). Ketiga, bahwa penerapan tolak ukur
Pembentukan modal (mesin, pembangunan yang murni bersifat
pabrik,jalan). Keempat, teknologi ekonomis, agar lebih akurat dan
(sains, rekayasa, manajemen, bermanfaat, harus di dukung oleh
kewirausahaan). indikator – indikator sosial (sosial
indikators) nonekonomis. Contoh ekonomi jangka panjang suatu Negara.
indikator sosial itu antara lain adalah Investasi dalam modal manusia, sama
tingkat melek huruf, tingkat pendidikan, seperti investasi dalam modal fisik,
kondisi dan kualitas pelayanan mempunyai biaya kesempatan.”
kesehatan, cakupan kebutuhan akan Pendidikan merupakan investasi yang
perumahan, dan sebagainya. Sebagai dapat menunjang kesuksesan ekonomi
suatu konsep, indikator pendidikan pada suatu wilayah. Semakin tinggi
merupakan besaran kuantitatif mengenai tingkat pendidikan maka akan
suatu konsep tertentu yang dapat menunjang tingkat kemakmuran
digunakan untuk mengukur proses dan masyarakat.
hasil pendidikan atau dampak terhadap
kebijakan pendidikan. Pengangguran
Untuk mencermati keberhasilan Menurut Samuelson dan
keberhasilan tingkat pendidikan dapat Nordhaus (2004) ”pengangguran adalah
diukur melalui dua indikator, yaitu kelompok yang terdiri dari orang –
Angka Melek Huruf (AMH) dan rata – orang yang tidak bekerja namun masih
rata lama sekolah. Penelitian ini aktif mencari kerja atau menunggu
menggunakan Angka Melek Huruf kesempatan bekerja kembali.” Menurut
(AMH) sebagai indikator dalam BPS (2012a) menjelaskan bahwa
mengukur keberhasilan pendidikan. BPS pengangguran adalah penduduk usia
(2012a) menyatakan bahwa Angka kerja yang tidak mempunyai pekerjaan
Melek Huruf (AMH) adalah persentase dan sedang mencari pekerjaan atau
penduduk usia 10 tahun ke atas yang sedang mempersiapkan pekerjaan baru
bisa membaca dan menulis huruf latin atau tidak mencari pekerjaan karena
atau huruf lainnya terhadap jumlah merasa tidak mungkin pendapatkan
penduduk usia 10 tahun atau lebih. pekerjaan (putus asa) akan tetapi mau
bekerja jika ada peluang, atau tidak
Keterkaitan Pendidikan terhadap mencari pekerjaan / tidak
Kemiskinan mempersiapkan usaha karena sudah
Menurut Mankiw (2012) diterima bekerja tetapi belum mulai
“Pendidikan adalah investasi dalam bekerja.
modal manusia setidaknya sama Menurut Badan Pusat Statiskik
pentingnya dengan investasi dalam (BPS, 2012a), indikator makro yang
modal fisik untuk mencapai kesuksesan digunakan untuk melihat perkembangan
pengangguran salah satunya adalah
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Dampak Pengangguran
Secara Konsepsional tingkat Menurut Samuelson dan
pengangguran terbuka adalah Nordhaus (2004) pengaruh
perbandingan antara banyaknya jumlah pengangguran yaitu pertama, pengaruh
penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) ekonomi ketika angka penggangguran
yang mengatur dibandingkan dengan meningkat, sebagai dampaknya
jumlah penduduk berusia 15 tahun ke ekonomi membuang barang dan jasa
atas yang termasuk angkatan kerja. yang sebenarnya dapat diproduksi oleh
pengangguran. Kedua, pengaruh sosial
Jenis – Jenis Pengangguran yaitu biaya ekonomi dari pengangguran
Mankiw (2007) menyimpulkan jelas benar, namun tidak ada jumlah
bahwa pengangguran ada dua yaitu dolar yang dapat mengungkapkan
jangka pendek dan jangka panjang secara tepat tentang korban psikologi
tergantung pada bagaimana kita melihat dan manusia pada periode panjang
data. Sebagian besar data masa pengangguran involuntary yang terus
menganggur adalah pendek. Tetapi menerus.
sebagian besar pada hari minggu
menganggur dikaitkan dengan sejumlah Keterkaitan Pengangguran terhadap
kecil pengangguran jangka panjang. Kemiskinan
Karena pada hari libur sebagian orang Arsyad (2010) menyatakan
tidak bekerja sehingga bisa dikatakan bahwa ada hubungan yang erat sekali
pengangguran jangka panjang. Menurut antara tingginya tingkat pengangguran
Samuelson dan Nordhaus (2004) dan kemiskinan. Bagi sebagian besar
pengangguran ada dua yaitu masyarakat, yang tidak mempunyai
pengangguran voluntary yaitu pekerjaan tetap atau hanya part-time
pengangguran yang tepat guna pada selalu berada diantara kelompok
situasi dimana beraneka ragam pekerja masyarakat yang sangat miskin.
mencari dan mencoba bermacam – Masyarakat yang bekerja dengan
macam pekerjaan. Dan pengangguran bayaran tetap di sektor pemerintah dan
involuntary yaitu pekerja berkualitas swasta biasanya termasuk diantara
yang ingin bekerja dengan taraf upah kelompok masyarakat kelas menengah
yang sedang berlaku namun tidak dapat keatas. Setiap orang yang tidak
memperoleh pekerjaan. mempunyai pekerjaan adalah miskin,
sedangkan yang bekerja secara penuh meningkatkan produktivitas pekerja. Hal
adalah orang kaya. ini dapat mendorong investasi di bidang
pendidikan. Adanya pendidikan dapat
Keterkaitan Pertumbuhan Ekonomi, meningkatkan kualitas sumber daya
Pendidikan, dan Pengangguran manusia yang diperlihatkan dengan
terhadap Kemiskinan. meningkatkan keterampilan seseorang.
Todaro (2003) menjelaskan Semakin tinggi tingkat pendidikan
bahwa kemiskinan merupakan suatu seseorang maka akan meningkatkan
masalah yang tidak dapat dielakkan. keterampilan kerja sehingga akan
Dunia memiliki begitu banyak sumber mendorong produktivitas kerjanya.
daya material dan alam, pengetahuan Sharp, et.al (dalam Kuncoro :
dan pengalaman serta manusia untuk 2006) yang menyatakan bahwa
menciptakan sebuah dunia yang bebas kemiskinan disebabkan oleh tiga hal,
kemiskinan dalam jangka waktu yang salah satunya pada sisi kedua yang
kurang dari satu generasi. Hal ini menyebutkan, “kemiskinan muncul
bukanlah sebuah idealisme maya, akibat perbedaan dalam kualitas sumber
namun sebuah tujuan yang praktis dan daya manusia.” Rendahnya kualitas
dapat dicapai. Jadi kemiskinan bisa sumber daya manusia berakibat pada
dikatakan sebuah masalah yang sangat rendahnya produktivitas yang dihasilkan
kompeks yang harus di atasi demi sehingga berdampak pekerjaan
kemakmuran masyarakat. seseorang. Semakin rendah pendidikan
Dalam penelitian yang seseorang maka pekerjaan seseorang
dilakukan Sumarto (dalam Kuncoro : akan rendah atau bahkan menganggur.
2006), menjelaskan bahwa terdapat Sehingga kemiskinan juga akan
hubungan yang negatif antara meningkat.
pertumbuhan ekonomi dan tingkat
kemiskinan. Hubungan ini menunjukkan Penelitian yang Relevan
pentingnya mempercepat pertumbuhan Joniadi (2012) yang berjudul
ekonomi untuk menurunkan tingkat “Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan
ekonomi. Teori pertumbuhan ini Kemiskinan di Indonesia”
menekankan pentingnya peranan menyimpulkan bahwa terdapat
pemerintah terutama dalam hubungan dua arah yang kuat antara
meningkatkan pembangunan modal pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan
manusia (human capital) dengan cara di Indonesia.
Domingo (2000) yang berjudul kemiskinan. Populasi pada penelitian ini
“Education and its Impact on Poverty : adalah pertumbuhan ekonomi,
Equity or Exclusion” menyimpulkan pendidikan, pengangguran, dan
bahwa kesempatan yang demokrasi kemiskinan di kabupaten Sampang.
daerah menyajikan, rendahnya tingkat Sedangkan sampel dari penelitian ini
usia sekolah dasar dan menengah anak adalah laju pertumbuhan ekonomi di
dalam waktu dekat, harus kabupaten Sampang tahun 2001– 2011,
memungkinkan pemerintah di wilayah angka melek huruf di kabupaten
tersebut yang kesempatan untuk Sampang tahun 2001 – 2011, tingkat
meningkatkan kualitas pendidikan yang pengangguran terbuka di Kabupaten
ditawarkan dalam system sekolah tanpa Sampang tahun 2001 – 2011, persentase
harus meningkatkan tingkat kemiskinan di Kabupaten Sampang
pengeluaran. tahun 2001 – 2011.
Martinez, dkk (2000) yang Data sekunder dalam penelitian
berjudul “ The Contibution of ini diperoleh dari BPS tingkat I Provinsi
Unemployment to Inequality and Jawa Timur. Alat analisis yang
Poverty in OECD Countries” digunakan dalam penelitian ini adalah
menyimpulkan bahwa perbedaan dalam regresi linear sederhana dengan
desain dan tingkat cakupan manfaat menggunakan software Eviews 7.
jaminan social berkontibusi menjelaskan
persentase yang tinggi dari berbagai Hasil Penelitian dan Pembahasan
tingkat kemiskinan yang didaftarkan Uji Asumsi Klasik
oleh rumah tangga dipimpin oleh Uji statistik meliputi asumsi
seorang penganggur. klasik, uji t, uji F, dan regresi. Uji
asumsi klasik mencakup uji normalitas,
Metode Penelitian multikolinearitas, heteroskedastisitas,
Pendekatan penelitian ini adalah autokorelasi, linearitas.
kuantitatif. Penelitian ini mencari Hasil uji normalitas dengan J-B
pengaruh antara variabel independen test didapatkan nilai probablilitasnya
yang berpengaruh terhadap variabel sebesar 0.583368 >α (5%), maka
dependen. Variabel independen dalam disimpulkan data berdistrubusi secara
penelitian ini adalah pertumbuhan normal.
ekonomi, pendidikan dan pengangguran, Uji multikolinearitas dilakukan
sedangkan variabel dependen adalah untuk mengetahui apakah ada korelasi
antar variabel bebas (independen).Untuk Test sebesar 1.997599. Karena nilai
pengujian ini dapat dilihat pada nilai R- statistik hitung d ada diantara dU dan 4-
square pada setiap variabel independent dU yang bernilai 2.016 dan 1.984
nya. Dalam penelitian ini cara yang sehingga dapat disimpulkan tidak
digunakan adalah matrik korelasi adanya masalah autokorelasi.
(correlation matrix) agar diketahui Uji linearitas berguna untuk
korelasi antar variabel bebas dalam satu mengetahui kebenaran bentuk empiris
persamaan. Variabel pertumbuhan yang digunakan dan menguji variabel
ekonomi (X1) dan tingkat pendidikan yang relevan untuk dimasukkan dalam
(X2) sebesar 0.743098, variabel model empiris.Uji linearitas dalam
pertumbuhan ekonomi (X1) dan tingkat penelitian ini digunakan uji Ramsey
pengangguran (X3) sebesar 0.109736, (Ramsey RESET test), dimana
variabel tingkat pendidikan (X2) dan kriterianya bila probabilitas F hitung > α
tingkat pengangguran (X3) sebesar (20%), maka spesifikasi model sudah
0.346372. Karena nilai korelasi antar benar. Hasil uji Ramsey reset
variabel kurang dari 0.8, maka dapat menunjukkan nilai signifikansi sebesar
dikatakan “tidak ada multikolinearitas”. 0.4135 > 0.05 yang berarti data lolos uji
Pengujian heteroskedastisitas linearitas.
bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varience Pengujian Hipotesis
dari residual satu pengamatan ke Uji t merupakan pengujian
pengamatan yang lain. Model regresi untuk menunjukkan pengaruh secara
yang baik adalah tidak terjadi individu variabel bebas yang ada di
heteroskedastisitas dan untuk dalam model terhadap variabel terikat.
mengetahui adanya heteroskedastisitas Apabila nilai t hitung lebih besar dari t
dengan menggunakan uji White. Uji tabel atau nilai signifikansi lebih kecil
white menghasilkan kesimpulan tidak dari 0.05 (sig<0.05), maka dapat
ada masalah heteroskedastisitas atau disimpulkan bahwa variabel bebas
dapat dikatakan data bersifat secara parsial berpengaruh signifikan
homoskedastisitas. Hal ini dibuktikan terhadap variabel terikat.
2
dengan nilai probabilitas observasi R Pertumbuhan ekonomi diperoleh
sebesar 0.3943 lebih besar dari 0.05. nilai signifikansi sebesar 0.0817 pada α
Uji autokorelasi adalah Uji = 5%. Oleh karena nilai signifikansi
durbin-Watson. Nilai Durbin-watson lebih kecil dari 0.05 (0.0817 > 0.05),
maka hipotesis yang menyatakan dan nyata terhadap variabel terikat, yaitu
“diduga pertumbuhan ekonomi terdapat pengaruh signifikan antara
berpengaruh terhadap kemiskinan” pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan
ditolak. pengangguran terhadap kemiskinan di
Pendidikan diperoleh nilai kabupaten Sampng. Hal ini
signifikansi 0.1699pada α=5%. Karena menggambarkan bahwa pertumbuhan
nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 ekonomi, pendidikan dan pengangguran
(0.1699 > 0.05), maka hipotesis yang adalah salah satu penyebab dari
menyatakan “diduga pendidikan kenaikan atau penurunan angka
berpengaruh terhadap kemiskinan” kemiskinan.
ditolak. Koefisien Determinasi adalah
Pengangguran diperoleh nilai bagian dari variasi total dalam variabel
signifikansi 0.0472pada α=5%. Karena dependen yang dijelaskan oleh variasi
nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 dalam variabel independen. Disebut juga
(0.0472 < 0.05), maka hipotesis yang dengan R-squared dan dinotasikan
menyatakan “diduga pengangguran 2
dengan R .Nilai koefisien determinasi
berpengaruh terhadap ekonomi” adalah antara nol dan satu.Nilai R2 yang
diterima. kecil berarti kemampuan variabel –
Uji F digunakan untuk menguji variabel independen dalam menjelaskan
signifikansi model regresi yaitu untuk variasi variabel dependen amat terbatas.
mengetahui apakah terdapat pengaruh Nilai yang mendekati satu berarti
semua variabel bebas pendidikan dan variabel-variabel independen
kemiskinan secara bersama-sama memberikan semua informasi yang
terhadap pertumbuhan ekonomi di dibutuhkan untuk memprediksi variabel
Sampang. Apabila nilai signifikansi dependen.
lebih kecil dari 0.05 (α<0.05) maka Hasil uji R2 pada penelitian ini
model regresi signifikan secara statistik. diperoleh nilai sebesar 0.668101. Hal ini
Hasil uji F diperoleh nilai prob menunjukkan pengaruh variabel bebas
(F-statistic) sebesar 0.042206 pada (pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan
α=5%. Oleh karena nilai signifikansi pengangguran) terhadap variabel terikat
lebih kecil dari 0.05( 0.042206< 0.05), (kemiskinan) adalah sebesar 66.81
maka penelitian ini berhasil sedangkan 33.19% dipengaruhi oleh
membuktikan bahwa minimal satu dari faktor lain yang tidak termasuk dalam
variabel bebas berpengaruh signifikan penelitian ini.
mengalami kenaikan sebesar 5.23%.
Analisis Regresi Tanda (+) menunjukkan adanya
Persamaan regresi berganda sebagai hubungan yang berbanding searah antara
berikut: pendidikan dengan kemiskinan, yaitu jika
pendidikan tinggi maka kemiskinan juga
Y=-49.03-8.93*X1+1.79*X2+5.23*X3 akan tinggi.

Keterangan : Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,


Y = -49.03 artinya jika pertumbuhan Pendidikan, dan Pengangguran
ekonomi (X1), pendidikan (X2) dan Secara Parsial terhadap Kemiskinan
pengangguran (X3) sebesar nol, maka Kabupaten Sampang
kemiskinan sebesar -49.03 Dari hasil uji t menunjukkan
β1 = - 8.93 artinya jika variabel bahwa pertumbuhan ekonomi tidak
pertumbuhan ekonomi (X1) bertambah berpengaruh signifikan terhadap
1% maka dapat diprediksikan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi di
kemiskinan (Y) akan mengalami kabupaten Sampang tidak berpengaruh
penurunan sebesar 8.93%. Tanda (-) signifikan terhadap kemiskinan di
menunjukkan adanya hubungan yang kabupaten Sampang karena sektor yang
berbanding terbalik antara pertumbuhan menjadi tumpuhan kabupaten Sampang
ekonomi dengan kemiskinan, yaitu jika yaitu sektor pertanian mengalami
pertumbuhan ekonomi tinggi maka penurunan yang disebabkan karena
kemiskinan menurun. dinas pertanian kabupaten Sampang
β2 =+ 1.79 artinya jika variabel memperketat distribusi pupuk
pendidikan (X3) bertambah 1% maka bersubsidi. Pertumbuhan ekonomi di
dapat diprediksikan kemiskinan (Y) kabupaten Sampang hanya dinikmati
akan mengalami kenaikan sebesar oleh sebagian penduduk dan kurang
1.79%. Tanda (+) menunjukkan adanya dirasakan oleh penduduk miskin di
hubungan yang berbanding searah antara kabupaten Sampang yang masyoritas
pendidikan dengan kemiskinan, yaitu bermata pencaharian sebagai petani.
jika pendidikan tinggi maka kemiskinan Kondisi ini sesuai dengan yang
juga akan tinggi. diungkapkan oleh Siregar dan
β3 = + 5.23 artinya jika variabel Wahyuniarti yang nyatakan bahwa
pengangguran (X3) bertambah 1% maka pertumbuhan ekonomi tidak terlalu
dapat diprediksikan kemiskinan (Y) akan besar dalam mengurangi kemiskinan.Hal
ini menunjukkan bahwa pertumbuhan mengurangi pengangguran dan
ekonomi belum terlalu besar dalam meningkatkan upah atau pendapatan dari
mengurangi tingkat kemiskinan yang kelompok miskin.
ada. Dari hasil uji t menunjukkan
Pertumbuhan ekonomi yang bahwa pendidikan tidak berpengaruh
tinggi ternyata tidak mampu mengurangi signifikan terhadap kemiskinan.
faktor penyebab kemiskinan. Kenaikan Pendidikan tidak berpengaruh signifikan
pertumbuhan ekonomi tersebut hanya terhadap kemiskinan di kabupaten
bisa dinikmati oleh sebagian kecil orang Sampang karena mayoritas mata
di suatu daerah. Efeknya akan pencaharian masyarakat kabupaten
memuncul-kan kemiskinan struktural Sampang adalah petani. Untuk menjadi
dimana pertumbuhan ekonomi yang petani masyarakat Sampang tidak harus
tinggi hanya bisa dinikmati oleh bisa membaca dan menulis. Sehingga
sebagian kecil orang kaya, sementara masyarakat Sampang beranggapan
bagian terbesar masyarakat yang tetap bahwa meskipun mereka tidak dapat
miskin. Keadaan ini sesuai dengan teori membaca dan menulis akan tetapi
“trade off between growth and equity” mereka masih bisa bekerja.
yang menyatakan bahwa pertumbuhan Kondisi ini sesuai dengan yang
ekonomi yang tinggi akan menimbulkan diungkapkan oleh Nirwana yang
ketimpangan yang semakin besar dalam menyatakan pendidikan (angka melek
pembagian pendapatan atau makin tidak huruf) tidak berpengaruh dalam
merata, dan sebaliknya upaya pengurangan kemiskinan. Tidak
pemerataan dapat terwujud dalam berpengaruh pendidikan terhadap
pertumbuhan ekonomi yang rendah. kemiskinan karena untuk dapat
Dengan demikian akan terlihat bahwa membaca tidak harus mengeluarkan
kesejahteraan tidak akan merata. biaya. Memiliki kemampuan membaca
(Todaro, 2003). tidak harus berpendidikan formal. Hal
Namun penelitian ini tidak ini menunjukkan bahwa tingkat
sesuai dengan Tambunan (2003) yang pendidikan tidak berpengaruh dalam
menjelaskan bahwa pertumbuhan mengurangi kemiskinan.
ekonomi meningkatkan kesempatan Penelitian ini tidak sesuai
kerja yang berarti mengurangi dengan Todaro (2003) yang menyatakan
pengangguran dan meningkatkan bahwa pendidikan memainkan peran
kesempatan kerja yang berarti kunci dalam membentuk kemampuan
sebuah Negara berkembang untuk miskin. Masyarakat yang bekerja
menyerap teknologi modern dan untuk dengan bayaran tetap di sektor
mengembangkan kapasitas agar tercipta pemerintah dan swasta biasanya
pertumbuhan serta pembangunan yang termasuk diantara kelompok
berkelanjutan. masyarakat kelas menengah keatas.
Dari hasil uji t menunjukkan Setiap orang yang tidak mempunyai
bahwa pengangguran berpengaruh pekerjaan adalah miskin, sedangkan
signifikan terhadap kemiskinan yang bekerja secara penuh adalah
Pengangguran berpengaruh signifikan orang kaya. Pekerja diperkotaan yang
terhadap kemiskinan di kabupaten tidak bekerja secara sukarela karena
Sampang. Semakin tinggi pengangguran mencari pekerjaan yang lebih baik dan
maka kemiskinan juga akan meningkat. yang lebih sesuai dengan tingkat
Karena setiap orang yang bekerja formal pendidikannya. Mereka menolak
atau lebih dari 35 jam per minggu pekerjaan-pekerjaan yang mereka
adalah kaya. Sedangkan orang yang rasakan lebih rendah dan mereka
bekerja namun dibawah 35 jam per bersikap demikian karena mereka
minggu adalah penganggur tidak ketara. mempunyai sumber-sumber lain yang
Mayoritas mata pencaharian masyarakat bisa membantu masalah keuangan
Sampang adalah petani atau informal mereka. Orang-orang seperti ini bisa
maka bisa dikatakan bahwa mayoritas disebut menganggur tetapi belum tentu
masyarakat Sampang termasuk miskin. Sama juga halnya adalah,
penganggur tidak ketara dan banyaknya induvidu yang mungkin
berpenghasilan rendah. Sehingga apabila bekerja secara penuh perhari, tetapi
pengangguran tinggi maka kemiskinan tetap memperoleh pendapatan yang
juga akan meningkat. sedikit. Banyak pekerja yang mandiri
Kondisi ini sesuai dengan yang disektor informal yang bekerja secara
diungkapkan oleh Arsyad (2010) penuh tetapi mereka sering masih
menyatakan bahwa ada hubungan tetap miskin.
yang erat sekali antara tingginya tingkat
pengangguran dan kemiskinan. Bagi Pengaruh Pertumbuhan, Pendidikan,
sebagian besar masyarakat, yang tidak dan Pengangguran Secara Simultan
mempunyai pekerjaan tetap atau terhadap Kemiskinan di kabupaten
hanya part-time selalu berada diantara Sampang
kelompok masyarakat yang sangat
Berdasarkan hasil uji F dapat meningkatkan kualitas sumber daya
dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi, manusia yang diperlihatkan dengan
pendidikan, dan pengangguran meningkatkan keterampilan seseorang.
berpengaruh signifikan terhadap Semakin tinggi tingkat pendidikan
kemiskinan. Penelitaian ini seseorang maka akan meningkatkan
membuktikan bahwa minimal satu dari keterampilan kerja sehingga akan
variabel bebas berpengaruh signifikan mendorong produktivitas kerjanya.
terhadap variabel terikat yaitu terdapat Searah dengan pendapat Sharp,
pengaruh signifikan antara pertumbuhan et.al (dalam Kuncoro , 2006) yang
ekonomi, pendidikan, dan pengangguran menyatakan bahwa kemiskinan
terhadap kemiskinan di kabupaten disebabkan oleh tiga hal, salah satunya
Sampang. Hal ini menggambarkan pada sisi kedua yang menyebutkan,
bahwa antara pertumbuhan ekonomi, “kemiskinan muncul akibat perbedaan
pendidikan dan pengangguran dalam kualitas sumber daya manusia.”
merupakan salah satu penyebab dari Rendahnya kualitas sumber daya
kenaikan dan penurunan kemiskinan di manusia berakibat pada rendahnya
kabupaten Sampang. produktivitas yang dihasilkan sehingga
Kondisi ini sesuai dengan yang berdampak pekerjaan seseorang.
diungkapkan dalam penelitian yang Semakin rendah pendidikan seseorang
dilakukan Sumarto (dalam Kuncoro, maka pekerjaan seseorang akan rendah
2006), menjelaskan bahwa terdapat atau bahkan menganggur. Sehingga
hubungan yang negatif antara tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka
pertumbuhan ekonomi dan tingkat dan miskin.
kemiskinan. Hubungan ini menunjukkan
pentingnya mempercepat pertumbuhan Kesimpulan
ekonomi untuk menurunkan tingkat Dari penelitian tersebut
ekonomi. Teori pertumbuhan ini menunjukkan bahwa pertumbuhan
menekankan pentingnya peranan ekonomi tidak berpengaruh dan negatif
pemerintah terutama dalam terhadap variabel kemiskinan. Artinya
meningkatkan pembangunan modal jika pertumbuhan mengalami
manusia (human capital) dengan cara peningkatan maka kemiskinan di
meningkatkan produktivitas pekerja. Hal Kabupaten Sampang mengalami
ini dapat mendorong investasi di bidang penurunan. Namun pada kabupaten
pendidikan.Adanya pendidikan dapat Sampang karena sektor yang menjadi
tumpuhan kabupaten Sampang yaitu tingkat pengangguran terbuka tidak
sektor pertanian mengalami penurunan mempengaruhi kemiskinan karena setiap
yang disebabkan karena dinas pertanian orang yang bekerja formal atau lebih
kabupaten Sampang memperketat dari 35 jam per minggu adalah kaya.
distribusi pupuk bersubsidi sehingga Sedangkan orang yang bekerja namun
pertumbuhan ekonomi di kabupaten dibawah 35 jam per minggu adalah
Sampang hanya dinikmati oleh sebagian penganggur tidak ketara. Mayoritas
penduduk dan kurang dirasakan oleh mata pencaharian masyarakat Sampang
penduduk miskin di kabupaten Sampang adalah petani atau informal maka bisa
yang masyoritas bermata pencaharian dikatakan bahwa mayoritas masyarakat
sebagai petani sehingga pertumbuhan Sampang termasuk penganggur tidak
ekonomi di kabupaten Sampang tidak ketara dan berpenghasilan rendah.
berpengaruh signifikan terhadap Sehingga apabila pengangguran tinggi
kemiskinan di kabupaten Sampang. maka kemiskinan juga akan meningkat.
Penelitian menunjukkan bahwa Penelitian ini membuktikan
pendidikan tidak berpengaruh dan bahwa minimal satu dari variabel bebas
positif dengan kemiskinan. Artinya jika berpengaruh signifikan dan nyata
pendidikan mengalami peningkatan terhadap variabel terikat, yaitu terdapat
maka kemiskinan juga akan mengalami pengaruh signifikan antara pertumbuhan
peningkatan. Pendidikan di kabupaten ekonomi, pendidikan, dan pengangguran
Sampang tidak berpengaruh karena terhadap kemiskinan di kabupaten
mayoritas mata pencaharian masyarakat Sampang. Hal ini menggambarkan
kabupaten Sampang adalah petani. bahwa antara pertumbuhan ekonomi,
Untuk menjadi petani masyarakat pendidikan dan pengangguran
Sampang tidak harus bisa membaca dan merupakan salah satu penyebab dari
menulis. Sehingga masyarakat Sampang kenaikan dan penurunan kemiskinan di
beranggapan bahwa meskipun mereka kabupaten Sampang.
tidak dapat membaca dan menulis akan
tetapi mereka masih bisa bekerja. Saran
Pengangguran berpengaruh dan Pemerintah kabupaten Sampang
positif dengan kemiskinan. Artinya jika diharapkan dapat meningkatkan
pengangguran mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi, khususnya di
maka kemiskinan juga akan mengalami bidang pertanian, perdagangan dan hotel
peningkatan. Di kabupaten Sampang restoran yang mempunyai peranan
sangat penting bagi pertumbuhan Sehingga dapat menekan angka
ekonomi di kabupaten Sampang yang pengangguran dan mengurangi
presentasenya selalu menurun sehingga kemiskinan.
pertumbuhan ekonomi akan lebih
meningkat lagi dan dapat mengurangi Daftar Pustaka
kemiskinan di kabupaten Sampang. Hal Arsyad, Lincolyn. 2010. Ekonomi
Pembangunan, Edisi Pertama.
ini dapat dilaksanakan dengan cara
Yogyakarta : BPFE
memberikan subsidi pupuk terhadap
petani di kabupaten Sampang, BPS, 2011a. Data dan Informasi
Kemiskinan Tahun 2011
memberikan irigasi yang cukup, dan
.Surabaya: Badan Pusat Statistik
memilih tanaman yang cocok untuk di
tanam di kabupaten Sampang. ___, 2011b. Analisa Penyusunan
Kinerja Makro Ekonomi dan
Pemerintah kabupaten Sampang
Sosial Jawa Timur 2006 - 2010
diharapkan dapat meningkatkan mutu .Surabaya: Badan Pusat Statistik.
pendidikan dengan cara memberikan
___, 2012a. Pengukuran Kinerja
penyuluhan terhadap masyarakat
Pembangunan Jangka Menengah
kabupaten Sampang terutama daerah Derah (RPJMD) 2009 - 2014
.Surabaya: Badan Pusat Statistik
pesisir yang mendominasi angka buta
huruf sehingga pendidikan di kabupaten
___, 2012b. Produk Domestik Regional
Sampang akan meningkat dan dapat Bruto Jawa Timur
Kabupaten/Kota Se Jawa Timur
menurunkan tingkat kemiskinan. Hal ini
2007 - 2011 .Surabaya: Badan
dapat dilaksanakan dengan cara Pusat Statistik
mengadakan sosialisasi bahwa
___, analisis kemiskinan 2008 (online)
pendidikan itu penting, membuat
http://daps.bps.go.id/File
kelompok belajar untuk masyarakat %20Pub/Analisis%20Kemiskinan
%202008.pdf diakses tanggal 30
pesisir sesuai bidang mereka.
Juni 2013
Pemerintah kabupaten Sampang
diharapkan dapat membuka lebih Domingo .2000.Education and its
Impact on Poverty : Equity or
banyak lagi lapangan pekerjaan,
Exclusion,
memberikan pelatihan – pelatihan (online),http://www.eclac.org/p
ublicaciones/xml/3/9953/carg0
kepada penduduk kabupaten Sampang.
609.pdf diakses tanggal 12
Sehingga mereka dapat bekerja atau Desember 2012
mempunyai keterampilan dalam
membuka lapangan pekerjaan sendiri.
Jhingan. 2000. Ekonomi Pembangunan Samuelson dan Noerdhaus. 2004. Ilmu
dan Perencanaan.Jakarta Makro Ekonomi (Edisi
:Rajawali Press Terjemahan) Edisi Tujuh Belas
.Jakarta :PT Media Global
Edukasi
Kuncoro, Mudrajad. 2006. Ekonomika
Pembangunan Teori, Masalah
dan Kebijakan Edisi Keempat. Saunders .2002.The Direct and Indirect
Jakarta. PT Raja Grafindo Effects of Unemployment on
Persada. Poverty and Inequality ,
(online).
http://sam.arts.unsw.edu.au/me
Mankiw, 2007.Makro Ekonomi Edisi
dia/File/DP118.pdf dikases
Keenam .Jakarta : Erlangga
tanggal 12 Desember 2012

Mankiw, 2012 .Pengantar Ekonomi


Suharto, Edi. 2009. Kemiskinan dan
Makro. Jakarta : Erlangga
Perlindungan Sosial di
Indonesia: Bandung : alfabeta
Martinez, dkk.2000 .The Contibution of
Unemployment to Inequality
Sukirno, Sadono. 2012. Teori Pengantar
and Poverty in OECD
Makro Ekonomi Edisi Ketiga,
Countries , (online) ,
Jakarta : PT. Raja Grafindo
http://www.alde.es/encuentros/
Persada
anteriores/iiieea/autores/A/36.p
df. dikasestanggal 12
Desember 2012 Suparmoko.2004.Pengantar Ekonomika
Makro.Yogyakarta:BPFE
Rosyidi. 2004. Pengantar Teori
Ekonomi : Pendekatan kepada Tambunan. 2003. Pembangunan
Teori Ekonomi Mikro dan Ekonomi dan Hutang Luar
Makro. Jakarta : Rajawali Negeri. Jakarta:Rajawali

RRI. BBM naik (online) Todaro, Michael. 2003, Pembangunan


http://rri.co.id/index.php/berita/ Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi
48354/Jika-Harga-BBM- Kedelapan .Jakarta : Erlangga
Bersubsidi-Dinaikkan-
Kompensasi-#.Uc-59js2Kuk
Todaro, Michael. 2003. Pembangunan
diakses tanggal 30 Juni 2013
Ekonomi Dunia Ketiga 2.
Jakarta: Erlangga
Saluling.2009 .Basic Education for
Poverty Alleviation:
Undang - Undang Republic Indonesia
Community Perspectives from
Tahun 2003 Tentang Sistem
South Sulawesi, Indonesia ,
Pendidikan (online),
(online),
http://akhmadsudrajat.files.wor
http://researcharchive.vuw.ac.n
dpress.com/2009/04/undang-
z/bitstream/handle/10063/975/t
undang-no-20-tentang-
hesis.pdf?sequence=1 diakses
sisdiknas.pdfdiakses tanggal 28
tanggal 12 Desember 2012
maret 2013

Anda mungkin juga menyukai