Tugas 1.manajemen Kinerja - Ragil Bagus K
Tugas 1.manajemen Kinerja - Ragil Bagus K
Oleh karena itu, pemerintah pusat berupaya merubah mindset dan cara kerja birokrasi.
Menurut Sekretaris Jenderal pada salah satu Kementerian yang ada di Indonesia menyatakan
bahwa melalui pengelolaan kinerja organisasi, diharapkan penyusunan perencanaan kinerja
dapat dilakukan dengan baik sebagai persiapan bagi organisasi dalam menentukan visi, misi
dan tujuan organisasi. Selanjutnya organisasi menyusun dan mengukur capaian kinerjanya
dibandingkan dengan rencana atau target yang telah ditetapkan.
Untuk itulah, standar pengelolaan kinerja perlu disusun dan ditetapkan untuk memastikan
bahwa pengelolaan kinerja organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian dilaksanakan
secara terstruktur, sistematis dan berkualitas. Hasil yang diperoleh adalah efisien dari sisi
tenaga waktu dan dapat mereduksi biaya secara signifikan.
Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, perlu hadirnya sebuah terobosan atau gagasan
baru pada sisi pengendalian dan pengawasan kinerja organisasi dalam sebuah konsep
“performance”. Yakni sebuah sistem pemantauan dan pengendalian kinerja terintegrasi
dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja unit organisasi dari pusat sampai
daerah. Prinsipnya, sistem ini memudahkan dalam pemantauan progres capaian realisasi dari
indikator Kegiatan Utama (IKU) yang di dalamnya terpantau capaian fisik dan anggaran
Di sisi lain, konsep performance ini pun sebagai solusi jitu dalam mengejewantahkan arahan
Menteri Pertanian dalam peningkatan respon menyelesaikan masalah di lapangan secara
cepat. Kementerian Pertanian harus cepat mengeksekusi langsung terhadap kendala dan
hambatan yang terjadi di lapangan. Pengaplikasian konsep ini sampai pada tataran bawah
tentunya diperlukan peran dari beberapa stakeholder untuk dapat menerima perubahan-
perubahan yang akan terjadi dari jalannya sebuah sistem pengawasan ini. Ujungnya adalah
untuk peningkatkan good governance.
Sumber: https://nasional.tempo.co/read/1405586/strategi-penilaian-kinerja-kementerian-
pertanian/full&view=ok
terobosan atau gagasan baru pada sisi pengendalian dan pengawasan kinerja organisasi dalam
sebuah konsep “performance”. Yakni sebuah sistem pemantauan dan pengendalian kinerja
terintegrasi dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja unit organisasi dari pusat
sampai daerah. Prinsipnya, sistem ini memudahkan dalam pemantauan progres capaian
realisasi dari indikator Kegiatan Utama (IKU) yang di dalamnya terpantau capaian fisik dan
anggaran secara realtime. Hasilnya ditampilkan dalam bentuk dashboard pengambilan
keputusan di level pimpinan tertinggi.
2.
Kriteria sistem yang baik adalah sebagai berikut:
KEGUNAAN SISTEM
Suatu sistem yang baik harus menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya untuk proses
pengambilan keputusan manajemen dan personel operasi di dalam suatu organisasi.
EKONOMIS
Semua bagian dari sistem termasuk laporan-laporan, pengawasan-pengawasan, dan lain-lain
harus menyumbangkan suatu nilai tambah sekurang-kurangnya sebesar biayanya.
KEANDALAN SISTEM
Keluaran (output) sistem yang baik harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dan
sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien.
KAPASITAS SISTEM
Sistem yang baik harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani periode-
periode operasi puncak seperti pada saat operasi normal.
KESEDERHANAAN SISTEM
Sistem yang baik harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat dengan
mudah dimengerti dan prosedurnya gampang diikuti.
FLEKSIBILITAS SISTEM
Sistem yang baik harus cukup fleksibel untuk menampung perubahan-perubahan.
Dari penjelasan diatas bisa dikatakan bahwa, Sistem baru bagi organisasi dibutuhkan karena
sistem pengukuran kinerja finansial tidak mampu mengakomodasi tuntutan persaingan pasar
bebas.
SUMBER:
http://repository.ut.ac.id/4791/1/EKMA4263-M1.pdf
https://modulfekon.blogspot.com/2017/04/ekma4263-manajemen-kinerja.html
https://hanifsky.blogspot.com/2012/01/kriteria-sistem.html