Anda di halaman 1dari 2

Prakerin atau Praktik Kerja Industri dilaksanakan untuk melatih dan memberikan

pengajaran kepada siswa dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha yang relevan terkait
kompetensi. Selain itu prakerin juga bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dalam
dunia kerja agar dimasa mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia industri
yang semakin ketat seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki
kemampuan teknis dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi
dan ilmu pengetahuan, meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
serta mengasah dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari sekolah
terkait jurusannya.
ADVERTISEMENT

Kegiatan prakerin merupakan salah satu bentuk kegiatan dari sekian banyak visi dan
misi SMK Nusantara 1 Ciputat dalam mempersiapkan siswa dan siswinya untuk memasuki
dunia industri dan dunia usaha nantinya. Dunia industri dan dunia usaha tersebut
tentunya tidak dapat diperoleh dengan mudah, maka dari itu para siswa tidak hanya
dibekali dengan teori belajar saja tetapi juga pemahaman tentang lingkungan yang
akan mereka hadapi setelah lulus sekolah. Kegiatan prakerin dilaksanakan sesuai
dengan kemampuan atau kejuruan yang terdapat pada masing masing siswa.

Tujuan PKL
Agar mahasiswa memahami dan membiasakan diri untuk dapat beradaptasi
dengan lingkungan kerja sehingga lebih siap ketika terjun ke dunia nyata di
kemudian hari.
Agar mahasiswa dapat mengetahui lebih dalam mengenai ilmu desain interior
yang terarah dan dapat mengembangkan diri dengan cara menambah wawasan
mengenai desain interior.
Agar mahasiswa mendapat pengalaman dan mendapat bayangan akan
pekerjaan di dunia nyata.

Manfaat
Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang profesional
Mengenalkan siswa-siswi atau calon pekerja pada pekerjaan lapangan, baik di
perusahaan maupun di industri
Menambah pengalaman bekerja
Menambah ilmu, terlebih ilmu yang tidak didapatkan di sekolah
Melatih siswa untuk menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab sebelum memasuki
dunia kerja profesional

Teori Dasar
A. Pemanfaatan Metode Non Destructive Test (NDT)Metode NDT memenuhi syarat untuk
dapat mendeteksi diskontinuitas dan cacat pada produk tanpa merusak produk
tersebut.
1. Penetran test
Prinsip kerja penetran test adalah penetrasi cairan penetran ke dalam cacat yang
terbuka pada permukaan bahan yang diperiksa.
2. Magnetic Particle Inspection
Metode pengujian ini menggunakan prinsip medan Magnet. Pengujian dengan metode MPI
hanya dapat dilakukan pada material berjenis feromagnetik.
3. Eddy Current Testing
Pengujian eddy current test menggunakan arus eddy (arus melingkar) dalam
pengujiannya. Metode eddy current bisa digunakan untuk deteksi cacat permukaan dan
subpermukaan.
4. Ultrasonic Testing
Pengujian ultrasonic menggunakan prinsip perambatan gelombang ultrasonic dan
pemantulannya
5. Radiography Testing
Pengujian teknik radiografi memanfaatkan sinar yang memiliki energy tinggi seperti
sinar-X dan sinar Gamma yang dapat menembus benda uji.
Contoh landasan teori diharapkan dapat membantu Anda memahami poin-poin yang harus
terdapat dalam landasan teori. Pastikan isi dalam landasan teori sesuai dengan
judul tulisan yang dibuat.

Pembahasan
Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Peraturan Daerah
Kabupaten Cirebon Nomor 18 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah perlu
disempurnakan.
Barang milik daerah sebagai salah satu unsur penting dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah dan pelauanan masyarakat harus dikelola dengan baik dan benar dengan
memperhatikan asas-asas sebagai berikut;
Asas Fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah di bidang
pengelolaan barang milik daerah yang dilaksanakan oleh kuasa pengguna barang,
pengguna barang, pengelola barang, dan Bupati sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung
jawab masing-masing.
Asas Kepastian Hukum, yaitu pengelolaan barang milik daerah harus dilaksanakan
berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan.
Asas Transparansi, yaitu penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah harus
transparan terhadap hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar.
Asas Efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik daerah diarahkan agar barang milik
daerah digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam
rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara
optimal.
Asas Akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan pengelolaan barang milik daerah harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
Asas Kepastian Nilai, yaitu pengelolaan barang milik daerah harus didukung oleh
adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dan
pemindahtanganan barang milik daerah serta penyusunan negara Pemerintah Daerah.
Sistem Pengelolaan Barang
Sistem pengelolaan barang ini meliputi kegiatan pembukuan, inventarisasi,
pelaporan, dan pengelolaan barang milik daerah. Adapun barang yang dikelola
diantaranya adalah tanah, bangunan/gedung, peralatan/mesin, jalan/irigasi/jaringan,
konstruksi dalam pengerjaan, dan aset tetap lainnya.

Kesimpulan
+Setelah mengadakan dan melaksanaka Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) akhirnya saya
mengetahui yang sebenarnya atas hasil yang diperoleh dari sekolah, serta memperoleh
pengetahuan tentang teori-teori, praktek dan bahan-bahan atau benda yang belum
pernah di pelajari di sekolah.
+Disamping itu juga saya dapat mengetahui bagaimana pengalaman bekerja di industri.
+Dapat memahami konsep-konsep non akademis dan non-teknis di dunia kerja, seperti
menjaga hubungan atasan dengan bawahan, menjaga hubungan relasi dan sebagainya.

Saran
+Dari hasil selama saya melakukan kegiatan PRAKERIN, saya memberikan saran agar
PRAKERIN dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta saya berharap :
+Kepada para peserta PRAKERIN agar mempersiapkan diri dengan menguasai pelajaran
yang akan diterapkan dalam industri, agar memudahkan dalam melakukan praktek kerja
lapangan di perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai