Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ikram Ade Saputra

NPM : 2106763013
LTM : Transkultural Nursing

PERSEPSI SEHAT SAKIT DAN ETIOLOGI PENYAKIT BAGI MASYARAKAT SUKU


SEMENDO

Setiap masyarakat tentu memiliki pemahaman yang berbeda-beda tentang keadaan sehat dan
keadaan sakit. Pemahaman tersebut sangat bergantung pada kebudayaan tiap masyarakat.
Dalam tahap penyembuhan di masa lalu, kebudayaan memaksa masyarakat untuk menempuh
cara ‘trial and error’. Hal tersebut ditempuh karena pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan masih sangat kurang. Sehingga segala cara pun dicoba meskipun risiko akan
kematian pasien juga tidak kecil. Namun, semua pengalaman berbahaya itu justru
memunculkan konsep sehat tradisional kuratif. Konsep tersebut lahir dari perpaduan antara
pengalaman empiris masyarakat dengan konsep kesehatan yang semakin hari semakin
bertambah. Konsep sehat tradisional kuratif pun semakin lengkap dengan tetap dijalankannya
konsep budaya sebagai sistem kepercayaan masyarakat. Masyarakat Indonesia percaya alam
semesta telah menyediakan obat untuk segala macam penyakit, dan persamaan warna antara
obat dan penyakit menjadi kesimpulan mereka untuk menyembuhkan. Sebagaimana
dikemukakan oleh Foster dan Anderson (2009), kesehatan berhubungan dengan perilaku.
Perilaku sehat dapat dipandang sebagai suatu respon rasional terhadap hal-hal yang dirasakan
akibat sakit. Dengan kata lain, ada suatu hubungan intim dan tidak dapat ditawar-tawar lagi
antara penyakit, obat-obatan dan kebudayaan. Teori penyakit, termasuk di dalamnya etiologi,
diagnosis, prognosis, perawatan, dan perbaikan atau pengobatan keseluruhannya adalah
bagian dari kebudayaan. Bagi para antropolog banyak hal yang bisa mereka garap dalam ilmu
kesehatan, baik lembaga atau masyarakat. Di dalam suku semendo persepsi sehat sakit juga
banyak ditemukan, dimana Suku Semende atau Semendo adalah salah satu suku bangsa yang
berasal dari Pulau Sumatra tepatnya di Sumatra Selatan. Suku ini memiliki dua subsuku atau
bisa juga disebut marga/klan/kaum yaitu Semende Darat dan Semende Lembak. Semende
Darat bertempat tinggal di Pulau Panggung, dan Muara Enim. Semende Lembak tinggal di
Kecamatan Pulau Beringin, Sungai Are, Sindang Danau, dan kecamatan Mekakau Ilir di
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Mereka juga tinggal di Kecamatan Semendo Darat
Laut, Semendo Darat Tengah, Semendo Darat Ulu. Dan sebagian lainnya berada di Kota
Prabumulih, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Suku
Semende merupakan bagian dari Rumpun Melayu Tengah.
Pada suku semendo ini persepsi sehat sakitnya adalah adanya kepercayaan masyarakat
semendo jika ada yang pulang dari kebon dan melewati rawa lalu saat sampai rumah dia akan
demam, dan di obati dengan orang pintar menggunakan bawang putih dan minyak yang
sudah didoakan. Lalu persepsi lain adalah Kalau ada pelangi dan kita mandi disungai maka
kita juga akan sakit, dan pengobatannya bisa dengan doa doa menggunakan air jeruk nipis. Di
suku semendo persepsi orang sakit adalah yang sudah tidak bisa jalan atau terbaring ditempat
tidur baru disebut persepsi sehat sakit, tetapi jika hanya flu, demam, pegal, menggigi,
biasanya itu disebut masuk angin saja dan sembuh dengan di kerok bawang putih.

Referensi

Anderson, Foster. (2009). Antropologi Kesehatan. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia


Wikipedia.org. (2022, 6 September) Suku Semendo. Diakses pada 9 September 2022
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Semendo

Anda mungkin juga menyukai