Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

LEARNING JOURNAL 10
AGENDA 3: KEDUDUKAN & PERAN ASN DALAM NKRI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Pelatihan Dasar CPNS


Tahap Distance Learning

Tutor Pengampu: Tabrang, S.Kom, M.Kes.

Oleh:
Siska Febrina Fauziah, M.Tr.Keb.
NIP. 199002152020122001
(Poltekkes Kemenkes Maluku)

BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN MAKASSAR


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Jl. Moha Lasuloro No. 59, Antang, Kec. Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 90234
Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,
Selamat sore, kembali lagi bersama saya Siska Febrina Fauziah, ini adalah Learning
Journal ke-10 saya dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Kemenkes Tahap Distance
Learning. Hari ini, tgl 1 Juli 2021, saya mengawali kegiatan dengan melakukan absen pagi
pukul 07.11 WIT.
Pada hari ini, kami mengikuti kegiatan pembelajaran synchronous bersama Bapak
Tabrang, S.Kom, M.Kes. pukul 08.00 WITA. Kegiatan pembelajaran hari ini diisi dengan
mempresentasikan hasil penugasan kelompok di hari sebelumnya. Kelompok 2 memperoleh
kesempatan pertama untuk mempresentasikan hasil diskusinya tentang Analisis Pelayanan
Publik di Puskesmas. Beberapa poin menarik dari presentasi kelompok 2 adalah informasi
bahwasanya tidak semua fasilitas pelayanan kesehatan memberikan surat keterangan
berbadan sehat yang kurang bertanggung jawab tanpa melakukan pemeriksaan terlebih
dahulu. Puskesmas yang diamati oleh kelompok 2 memberikan pelayanan publik dengan
menjaga mutu pelayanan dengan memberikan surat keterangan berbadan sehat sesuai
dengan prosedur yang seharusnya. Sayangnya, penerapan protokol kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan yang diamati belum diterapkan dengan optimal. Pembahasan dibuat
dengan sederhana dalam bentuk tabel dan rekomendasi ditujukan kepada masing-masing
Puskesmas sesuai dengan permasalahan yang ditemukan.
Berbeda halnya dengan presentasi kelompok 2, kami membahas tentang Analisis
Pelayanan Publik di Kantor Kepolisian. Kelompok kami mencoba menyajikan hasil diskusi
kami secara lebih mendalam dengan melakukan pengukuran kuantitatif dari kualitas
pelayanan publik dan penerapan kode etik dan kode perilaku penyelenggara pelayanan
publik. Kami mengangkat 3 isu besar dari hasil temuan kami pada saat melakukan kunjungan
lapangan di Kantor Polisi, diantaranya ruang tunggu yang kurang nyaman, lingkungan kantor
kepolisian yang kurang informatif dan belum tersedianya pelayanan online khususnya untuk
kantor kepolisian sektor. Alternatif pemecahan masalah yang kami rekomendasikan adalah
peningkatan fasilitas umum di ruang tunggu, pembuatan poster/ banner tentang jenis
pelayanan, alur/ prosedur pelayanan, persyaratan dan biaya administrasi jika diperlukan,
serta penyelenggaraan pelayanan online dengan memanfaatkan platform tidak berbayar
seperti google drive, dropbox, dan platform lain yang sejenis dan pemanfaatan sosial media
sebagai media sosialisasi informasi tentang pelayanan yang diberikan. Yang menarik di
kelompok kami adalah kami dapat membandingkan pelayanan publik di kantor kepolisian
sektor dan resor. Pelayanan publik di kantor kepolisian resor cenderung lebih baik karena
didukung fasilitas yang memadai dan ragam pelayanan publik yang diberikan.
Setelah selesai presentasi, kami saling sharing pengalaman satu sama lain.
Pengalaman rekan-rekan kelompok IV sangat menarik dan mampu meningkatkan motivasi
saya untuk bekerja lebih giat, senantiasa bersyukur dan berusaha memberikan yang terbaik
kapanpun dan di manapun saya berada. Saya bertekad untuk menjadi pribadi yang
bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Saat ini saya adalah seorang abdi negara yang memiliki
tugas dan peran sebagai penyelenggara pelayanan publik. Nilai-nilai yang dapat saya
implementasikan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari dari Agenda 3 ini adalah saya
harus senantiasa meningkatkan kompetensi untuk mengikuti perkembagan zaman, bekerja
secara professional dengan menerapkan kode etik dan kode perilaku pada saat memberikan
pelayanan publik. Pelayanan publik harus dilakukan secara kreatif dengan berorientasi pada
kepuasan pelanggan tanpa melanggar aturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun
nilai dari konsep WoG adalah menghilangkan egosektoral dalam menjalankan pekerjaan,
membuat alur pelayanan menjadi lebih singkat sehingga pelayanan yang diberikan menjadi
efektif dan efisien.
Pukul 10.43 WIT, kami melanjutkan aktivitas dengan menyelesaikan tugas hari ke-10
yaitu melakukan analisis isu di unit kerja. Adapun isu yang diangkat diantaranya adalah masih
adanya praktik pemberian tugas dari pimpinan yang terkadang tidak sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi pegawai yang bersangkutan; belum optimalnya sistem pembelajaran praktik
di masa pandemi (pelayanan pubik) dan pemanfaatan VILEP untuk kegiatan pembelajaran di
unit kerja yang masih belum optimal (WoG). Belum optimalnya sistem pembelajaran praktik
di masa pandemi ini menjadi isu terpilih yang dilakukan pembahasan lebih lanjut, di mana
alternatif solusi yang ditawarkan adalah dengan membuat laboratorium virtual yang
digabungkan dengan penjadwalan secara ketat kegiatan praktikum asuhan kebidanan di
laboratorium. Tugas individu hari ke-10 dapat diselesaikan dan diupload di LMS Kolabjar pukul
18.34 WIT sementara saya telah melakukan absen sore sebelumnya yakni pukul 16.01 WIT.
Demikian learning journal saya hari ini, salam sehat dan semangat selalu,
Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Anda mungkin juga menyukai