Anda di halaman 1dari 4

AINUN ELOK LAILATUL JANNAH

170711636141 / HKn OFF A 2017

TUGAS RESUME BAB 4 DAN BAB 9

BAB 4

EKONOMI POLITIK NEOKLASIK

Pendekatan neoklasik lahir tahun 1870-an yang bertepatan dengan bangkitnya aliran
marginalis, dimana aliran ini membawa perubahan besar yang memunculkan aliran baru yang
disebut aliran neoklasik.

Struktur dan Teori Neoklasik

Ciri dari pemikiran neoklasik adalah pilihan yang dibatasi. Dalam hal ini individu
dipandang sebagai pelaku yang membuat pilihan. Tiap-tiap pilihan ditentukan peringkatnya
berdasarkan keinginan kita sendiri lalu kita yang berusaha mencapainnya. Kita harus
membuat pilihan rasional yang sesuai dengan peringkatr agar dapat menigkatkan
kesejahteraan.

Pendekatan neoklasik menghubungkan antara kesejahteraan dengan pilihan


keberadaan pasar akan memperbesar pilihan yang tersedia. Hubungan antara pasar dan
pilihan tidak boleh dikenai intervensi pemerintah.

Ekonomi Politik dalam Pendekatan Neoklasik

Ekonomi politik neoklasik menerapkan logika ekonomi dasar dari pilihan terbatas terhadap
situasi. Situasi dimana transaksi pribadi tidak berhasil memaksimalkan kesejahteraan.
Ekonomi politik neoklasik menelaah situasi-situasi dimana pasar tidak berhasil memberikan
peluang kepada individu-individu untuk mencapai level pemenuhan kebutuhan yang
maksimal mungkin sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Karena pasar gagal
memberikan peluang terhadap individu, maka kami jabarkan 3 jenis kegagalan pasar :

1) Eksternalitas

Eksternalitas adalah dampak terhadap pihak ketiga yang tidak melewati sistem harga
dan muncul sebagai efek samping yang tidak disengaja dari kegiatan orang lain atau
kegiatan perusahaan lain. Jika eksternalitas terjadi, maka ada orang lain yang
menerima keuntungan atau harus mengeluarkan biaya untuk urusan yang terjadi
bukan dari kehendak mereka. Untuk mengatasi kerugian yang disebabkan oleh
eksternlitas adalah lewat sistem peradilan, yaitu dimana pihak-puihak yang merasa
dirugikan oleh eksternalitas bisa memperkarakan pihak yang dianggap menimbulkan
eksternalitas itu ke pengadilan.

2) Barang Publik ( Public Goods )

Barang publik adalah barang yang begitu diproduksi untuk anggota tertentu dari
sebuah kelompok akan secara otomatis bisa digunakan oleh semua anggota kelompok
itu. Dalam neoklasik, barang publik menunjukkan batas-batas dan model pasar
sempurna terdiri dari perilaku yang mencari keuntungan bagi dirirnya sendiri. Pasar
tidak dapat menghasilkan barang publik, bukan berarti pemerintah pasti bisa
menyediakannya. Karena pasar berjalan lewat pertukaran sukarela, banyak orang
yang tidak memiliki semangat publik akan menolak untuk membayar keuntungan
biaya bagi pengadaan barang publik, tpi bisa mendapatkan keuntungan dari barang
publik itu.

3) Monopoli dan Oligopoli

Ogliopoli dikatakan terjadi ketika beberapa perusahaan mengendalikan sebagian besar


dari pasar atau aset dalam pasar untuk sebuah sektor tertentu. Perusahaan dalam
oligopoli bisa menetapkan level harga yang lebih tinggi daripada level harga yang
bisa terbentuk dalam pasar persaingan sempurna. Dalam ogliopoli, kegagalan
ditengah kesempurnaan diperparah oleh inefisionsi yang disebabkan oleh terkikisnya
tingkat persaingan dalam pasar itu sendiri. Namun yang sama dengan kondisi
oliogopoli adaalh bahwa sama-sam ada alasan kuat bagi pemerintah untuk melakukan
intervensi.

Kesimpulan

Ilmu ekonomi neoklasik adalah sebuah teori tentang pertukaran sukarela dan
alokasi sumber daya secara efisien. Titik awal dari analisisnya adalah individu yang
mementingkan dirinya sendiri bertindak di dalam lingkungan di mana ada banyak
objek yang berpotensi untuk memuaskan kebutuhan dan objek-objek ini sudah
berbentuk komoditas sehingga individu bertindak dengan tujuan untun
‘memaksimalkan kegunaan atau kepuasan lewat persaingan’ (Macpherson 1973:5).
BAB 9

TEORI-TEORI BERBASIS KEADILAN

Pendekatan berbasis keadilan berusaha untuk menentukan hubungan antara


keputusan publik dengan urusan pribadi dengan menggunakan kriteria yang dianggap
sebagai faktor yang mempengaruhi (antecendent) dari kesejahteraan individu,
kepentingan kelas, kebutuhan negara dan kekuasaan relatif dari orang. Ada 3
pendekatan keadila, sebagai berikut :

A. Pendekatan Libertarian
Menurut pendekatan ini negara tidak boleh melakukan intervensi terhadap
kehidupan ekonomi karena pendekatan ini memandang bahwa terdapat
hubungan erat antara keadilan dengan hak kepemilikan. Negara harus
membatasi kegiatannya hanya pada perlindungan terhadap hak kepemilikan
dan menjalankan administrasi kehakiman. Selain itu, pendekatan ini meminta
kita untuk melepaskan hal-hal yang penting atau bisa diandalkan.

B. Pendekatan Kontraktarian Modern


Menurut pendapat pendekatan ini, ketidak merataan akan mendorong orang-
orang dalam masyarakat untuk membuat tabungan sosial, yang berpendapat
lebih rendah. Pendekatan kontraktarian menekankan pada kebebasan politik
dan pembentukan kesepakatan tentang struktur dasar dari masyarakat lewat
hukum.

C. Alternatif lain bagi Pendekatan Berbasis Keadilan


Dua pendekatan diatas bukan merupakan pendekatan berbasis keadilan yang
sering diperbincangkan, melainkan ada lagi pendekatan yang dikenalkan oleh
Ronald Dwarkinyang menekankan prinsip saling menghormati. Pendekatan
berbasis keadilan dalam bentuk ini menyatakan bahwa intervensi ekonomi
dapat dilakukan secara lebih dalam karena pendekatan ini memandang bahwa
orang memiliki ketergantungan yang besar.

KEADILAN SOSIAL BERBASIS POLITIK

Teori utilitarian memandang bahwa batas dari pasar harus ditentukan berdasarkan
logika dari pasar itu sendiri. Bagi pendekatan utilitarian masalsh batasan pasar adalah
masalah yang bersifat kuantitatif. Sedangkan pendekatan berbasis keaadilan berawal dari
konsep integritas individu, dimana integritas individu ini dijadikan dasar untuk menetukan
tujuan dan ptutsan dari pasar. Dalam pendekatan berbasis keadilan, konsep paling penting
adalah konsep orang.

Anda mungkin juga menyukai