Anda di halaman 1dari 1

18.01-20.

00

Kehilangan karakter sebagai seorang pendidik, kita akan kehilangan arah. Kalau contoh dari seorang
seniornya sudah seperti itu anak didiknya akan jauh sekali, anda mulai liatlah di departemen lain, di
bagian bagian lain. Apalagi kalau kita sampai mendidik orientasinya pada kekuasaan, yang diatas
mendzolimi yang dibawah atau urusan keuangan dan sebagainya. Saya bangga penyakit dalam kita
termasuk salah satu yang masih berjalan dengan murni dengan bagus meskipun masih ada sedikit-
sedikit tapi dibandingkan yang lain. Jadi Pendidikan itu harus ada di 2 segi, Pendidikan karakter yang
menjadi dasar dan Pendidikan profesionalisme yang lebih gampang kita acu dengan melihat standar
yang sudah ada baik di PAPDI di KKI dan sebagainya. Nah Pendidikan karakter itu tidak bisa diberikan
dalam bentuk kuliah, tapi harus diberikan dalam bentuk role model. Jadi kalau model seniornya itu
sudah bagus, maka anak didik kita akan mengikuti, minimal Sebagian diikuti. Tapi kalau role
modelnya sudah nggak bener, anak didik kita juga akan banyak yang tidak memenuhi syarat itu saya
kira.

Yaah tentu kita lihat secara historis saja, melalui pertama kita lebih banyak tidak terstruktur dulu itu,
jadi kita lebih banyak mengikuti role model dari internis seniornya kemudian Sebagian diikuti dengan
presentasi kasus dan sebagainya, sedangkan perkuliahaan itu hampir jarang sekali diberikan. Tapi
sekarang dengan kemajuan ini tentunya kita sudah mempunyai SAP dan sebagainya..

Anda mungkin juga menyukai