Anda di halaman 1dari 1

MENGENAL KAKI DIABETES

Oleh : dr. Nyoman Angga Santosa, S.Ked

Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis (menahun) yang terjadi karena pankreas tidak
menghasilkan hormon insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
menggunakan insulin yang dihasilkan. Insulin adalah hormon pengatur kadar gula dalam darah
agar masuk ke dalam sel untuk dimetabolisme. Dalam jangka panjang, kadar gula darah yang
tinggi dapat berkomplikasi pada pembuluh darah sehingga fungsinya dalam menyuplai berbagai
organ terganggu. Salah satu komlpikasi yang masih kurang mendapat perhatian masyarakat yaitu
Kaki Diabetes atau Diabetic Foot.
Kaki Diabetes merupakan salah satu komplikasi Diabetes jangka panjang yang
menyerang pembuluh darah tepi tungkai bawah. Di Indonesia secara umum, insiden kaki
diabetes pada populasi masih jarang dilaporkan sehingga pencatatan kasusnya masih
memerlukan data lebih lanjut. Kaki Diabetes terjadi akibat 3 hal yaitu gangguan saraf-saraf kaki
akibat tingginya gula darah, penyembuhan luka melambat, serta adanya infeksi. Gangguan saraf
sensoris menyebabkan kaki tidak sensitif dengan rasa nyeri, tekanan, lembab, bahkan gatal.
Gangguan saraf motorik menyebabkan otot-otot telapak kaki akan mengecil sehingga penderita
cenderung mengganti titik tumpu berjalan. Bagian titik tumpu tersebut lambat laun akan menebal
(callus) dan semakin mati rasa.
Penderita tidak merasakan nyeri benturan aau tusukan seperti orang normal sehingga ia
akan tetap berjalan dengan kondisi kaki yang luka. Begitu pula jika ada luka akibat terkikisnya
kulit yang terlalu lembab atau karena jamur. Luka semakin membesar dan muncul risiko infeksi
kemudian bisa menjadi borok. Borok tersebut bisa bertambah luas dan menjadi jaringan mati
(nekrotik) bahkan infeksi pada tulang jika tidak ditangani.
Pentingnya edukasi mengenai Kaki Diabetes dapat menjadi salah satu pencegahan bagi
penderita Diabetes Mellitus. Dokter biasanya memberikan edukasi pencegahan Kaki Diabetes
yang dikategorikan sesuai risiko kaki pasien. Hal yang sangat berguna untuk pencegahan yaitu
menjaga tekanan pada kaki agar tidak berlebih, menghindari benturan dan tumbuhnya jamur,
serta penyesuaian alas kaki sesuai kondisi kaki. Bila sudah terjadi luka atau borok, maka perlu
dilakukan perawatan luka dan pemberian antibiotik sesuai petunjuk dokter. Tidak kalah penting
kontrol gula darah yang baik, stop merokok, jalani pola hidup sehat, serta konsultasi kesehatan
kepada dokter guna meminimalisir risiko komplikasi Diabetes.

Anda mungkin juga menyukai