Anda di halaman 1dari 3

TEKNIS PEMILAHAN DPM

Teknis Pemilihan
1. Proses pemilihan dilaksanakan pada pukul 13:00 Sampai 17:00,
2. Mahasiswa yang akan memilih wajib melakukan registrasi kepada
anggota KPRM yang bertugas,
3. Pemilih yang hadir dan sudah melakukan registrasi diberikan surat suara
oleh KPRM melalui pemanggilan nama sesuai daftar hadir,
4. Setelah menerima surat suara, pemilih wajib memeriksa dan meneliti,
apabila surat suara yang dimaksud cacat atau bermasalah, pemilih
melaporkan hal tersebut kepada KPRM,
5. Pencoblosan surat suara dilaksanakan dalam bilik suara dengan
menggunakan alat yang telah disediakan oleh KPRM,
6. Pemilih yang telah keluar dari bilik suara adalah pemilih yang telah
menggunakan hak pilihnya, dan
7. Setelah surat suara dicoblos, pemilih memasukkan surat suara dalam
keadaan terlipat ke dalam Kotak suara yang terletak diluar bilik suara.

Syarat Memilih
1. Pemilih adalah Mahasiswa aktif FMIPA-K.
2. Pemilih wajib memilih dapil berdasarkan jurusannya.
3. Pemilih wajib membawa tanda pengenal (KTP/KTM) dan KRS di
semester berjalan.

Syarat Suara SAH


1. Menggunakan surat suara yang ditetapkan oleh KPRM.
2. Surat suara ditandatangani oleh Ketua KPRM atau diberi CAP oleh
KPRM.
3. Mencoblos hanya pada satu nomor urut Kandidat atau nama/gambar
Kandidat dalam garis yang telah ditentukan pada surat suara yang
disediakan oleh KPRM.
Syarat Suara dianggap TIDAK SAH
1. Tidak menggunakan surat suara yang telah ditetapkan oleh KPRM.
2. Tidak di ada cap oleh KPRM.
3. Terdapat tanda-tanda lain selain tanda yang telah ditetapkan.
4. Ditandatangani oleh pemilih atau membuat data yang menunjukan
identitas pemilih.
5. Memberikan Suara lebih dari 1 (satu) Kandidat.
6. Mencoblos tidak tepat pada bagian dalam batas Kotak gambar yang
disediakan.
7. Coblosan mengenai garis batas Kotak gambar yang disediakan.

Perhitungan suara
1. Setelah pelaksanaan pemungutan suara dinyatakan selesai, KPRM
melaksanakan perhitungan suara di hadapan Kandidat atau saksi yang
hadir;
2. KPRM memeriksa kebutuhan Kotak suara dan membuka Kotak suara serta
menghitung surat suara;
3. Dalam hal tidak seorangpun yang mau menjadi saksi, perhitungan suara
tetap dilaksanakan dan hasil perhitungan suara tetap dinyatakan SAH;
4. Setiap lembar surat suara diteliti satu demi satu untuk mengetahui suara
yang diberikan kepada Kandidat yang berhak dipilih dan kemudian KPRM
pemilihan menyebutkan gambar yang dicoblos tersebut serta mencatatnya
di papan tulis yang ditempatkan pada tempat pelaksanaan perhitungan
suara, yang dapat dilihat dengan jelas oleh semua Kandidat dan saksi yang
hadir;
5. Hasil perhitungan suara dituangkan dalam berita acara;
6. Kandidat yang memperoleh suara terbanyak dengan dukungan suara
terbanyak dari jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya,
dinyatakan sebagai Kandidat terpilih DPM;
7. Apabila lebih 1(satu) orang Kandidat mendapat dukungan suara terbanyak
dengan jumlah yang sama maka diadakan pemilihan ulang hanya untuk
Kandidat dengan perolehan jumlah suara yang sama;
8. Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada poin (7), dilaksanakan
selambat-lambatnya 1 (satu) hari sejak pemberitaan berita acara pemilihan;
9. Apabila hal yang sama terjadi di poin (7) maka kembali lagi ke poin (8);
dan
10. Selesai perhitungan, Dapil akan di SAHKAN yang dipimpin oleh Ketua
KPRM.

Anda mungkin juga menyukai