Anda di halaman 1dari 5

Penerapan Learning Managemnt System (LMS) Menggunakan Aplikasi Moodle Dalam

Pembelajaran Sistem Pencernaan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa


Di Madrasah Aliyah Al-Ishlahiyah Binjai
T.P 2022/2023

Oleh :

Ika Nurhalifah
NIM 4191141015
Program Studi Pendidikan Biologi

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Seminar Proposal Penelitian Dalam


Rangka Penyusunan Tugas Akhir Kajian Mandiri

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kubutuhan yang sangat penting guna membangun manusia yang
berpengetahuan. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis berfungsi untuk menjelaskan,
menggambarkan, meramalkan dan mengontrol gejala dan peristiwa pendidikan yang
bersumber dari pengalaman. Pengetahuan salah satunya diperoleh melalui jalur sekolah.
Sekolah merupakan lembaga formal sebagai tempat berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar. Pengetahuan yang diperoleh siswa melalui lembaga formal berfungsi untuk
membuat kemampuan berfikir menjadi terstruktur (Trianto,2009).

Seorang guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar untuk
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa didalam kelas. Namun, hal ini tidak
sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Karena masih banyak dari kalangan guru
yang masih kurang tepat dalam menggunakan metode ataupun model pembelajaran saat
proses belajar mengajar berlangsung. Hal itu menyebabkan siswa sulit menerima pelajaran
dengan baik dan berdampak pada hasil belajar siswa yang masih rendah. Selain itu, akan
berpengaruh pada aktivitas belajar siswa di dalam kelas yang mengakibatkan kondisi kelas
menjadi kurang efektif.

Ilmu pendidikan berkembang dengan pesat. Kemaujan teknologi digital berdampak besar
terhadap segala bidang, temasuk pendidikan. Pendidikan formal di sekolah di Indonesia
sedang giat-giatnya digalakkan. Istilah pembelajaran online di sekolah sudah lazim terdengar
mendampingi teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Namun, implementasi TIK ini
masih berjalan tersendat disebabkan oleh berbagai kendala teknis yang ada. Fenomena
menunjukkan adanya kesenjangan persepsi dan kemampuan dari SDM pendidik dan tenaga
kependidikan. Ada tiga kategori pendidik, pengajar, disebut juga guru, instruktur, trainer dan
sebagainya yang biasanya sering menyajikan materi tertentu sesuai keahliannya. Lalu ada
pembimbing yang membina untuk kajian atau kegiatan tertentu. Begitu juga teknologi
pendidikan menjadi salah satu dari tenaga kependidikan yang hadir untuk mendukung
menyiapkan SDM dengan keahlian khusus.

Selama ini sistem pengajaran khususnya di Negara Indonesia masih dilakukan secara
manual dengan menggunakan media yang konvensional seperti kertas (buku) dan papan tulis.
Media tersebut dirasa kurang menarik karena orang mulai bosan dengan sistem pembelajaran
yang sangat monoton dan kurang interaktif. Sudah seharusnya sistem pembelajaran
mengalami pembaharuan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sehingga
bisa meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Teknologi informasi dipandang sebagai
segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi
dalam bentuk elektronik. Berbagai bentuk teknologi ini dapat diintegrasikan dan
diimplementasikan dalam pembelajaran guna memfasilitasi belajar secara efektif dan efisien.

Teknologi informasi berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan komunikasi


dan teknologi yang menunjang terhadap praktik kegiatan pembelajaran berbasis komputer,
pembelajaran melalui media televise/video, pembelajaran berbasis komputer, pembelajaran
berbasis web, pembelajaran berbantukan komputer (CAI), pembelajaran berbasis media
presentasi/elektronik (AVA) adalah beberapa bentuk pemanfaatan TIK yang perlu
dikembangkan dan dilaksanakan dalam dunia pendidikan dewasa ini. kegiatan pembelajaran
merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berate
bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
pembelajaran dirancang dan dijalankan secara professional.

Permasalahan yang bersumber pada kebutuhan penggunaan teknologi baru dan modern
telah menjadi bagian diskusi utama dalam penelitian desain dan pengembangan. Teknologi
baru merupakan salah satu bentuk produk pendidikan yang selalu diperbarui agar sesuai
dengan dinamika kebutuhan pendidikan. Saat ini sangat sulit ditemukan pelaksanaan
pembelajaran tanpa mempergunakan teknologi. Telah berkembang pembelajaran online
dengan model sinkron yang dinamis. Pembelajaran online telah menjadi pembelajaran
modern yang bersifat ubiquitous. Pembelajaran ini membutuhkan kebaruan teknologi baik
yang bersifat perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) maupun jaringannya
(network).

Keberadaan teknologi informasi sekarang ini guru/dosen dapat memberikan layanan


tanpa harus berhadapan langsung dengan maha siswa. Demikian pula maha siswa dapat
memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui “cyber space”
atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling muta akhir
adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses
yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain ialah e-learning yaitu satu model
pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya
internet. Melalui e-learning materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja.
Disamping itu materi dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia,
dan dengan cepat dapat diperbarui oleh pengajar. Maka pembelajaran biologi dapat juga
memanfaatkan keunggulan e-learning ini.

Salah satu penyebab meningkatnya pemanfaatan e-learning di pendidikan yakni dengan


tersedianya macam-macam perangkat lunak atau disebut dengan LMS (learning management
system). Terdapat banyak perangkat lunak (LMS) komersial dan non komersial. Contoh
perangkat lunak (LMS) komersial yaitu Blackboard, WBT system’s top class dan WebCT.
Sedangkan salah satu contoh LMS yang open source adalah Moodle (modular object-
oriented dynamic learning environment). Menurut Rusli, dengan adanya paradigma
pembelajaran yang terpusat pada student centered learning maka pengelola pendidik harus
menyediakan fasilitas sebagai sumber belajar yang relatif mudah diakses oleh pelaku
pendidikan yaitu guru dan siswa seperti pembelajaran menggunakan LMS.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru biologi Madrasah Aliyah Swasta Al-
Ishlahiyah Binjai, guru masih sering menggunakan metode ceramah, guru jarang
memvariasikan model pembelajaran karena guru merasa sulit untuk menerapkan model
pembelajaran yang cocok untuk siswa. Masalah yang ditemukan guru saat proses mengajar
yaitu adanya siswa yang kurang aktif pada saat belajar,kurangnya kemampuan siswa dalam
mengajukan dan mejawab pertanyaan, minimnya respon terhadap pembelajaran,munculnya
sikap acuh tak acuh siswa di dalam kelas. Hal ini lah yang membuat hasil belajar siswa di
kelas menjadi rendah.

Oleh karena itu, peningkatan minat siswa dalam belajar memerlukan pembaharuan
terhadap proses pembelajaran yang digunakan oleh guru, yakni dengan menggunakan
pembelajaran yang lebih menarik, efektif dan efisien. Pembelajaran online (e-learning)
menggunakan learning management system (LMS) dapat membantu guru dalam
menciptakan proses pembelajaran yang lebih menarik, efektif, dan efisien. Berdasarkan latar
belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penerapan e-learning di Madrasah
Aliyah Al-Ishlahiyah Binjai dengan memanfaatkan Learning Management System (LMS)
Moodle pada pembelajaran biologi konsep sistem pencernaan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Berdasarkan kompetensi dasar pada materi sistem pencernaan, maka perlu
dikembangkan sebuah aplikasi elearning yang dapat mendukung berbagai format dokumen
pembelajaran seperti gambar, animasi dan video yang memberikan ruang belajar yang
berbeda. Sehingga penulis ingin mengembangkan dan mengetahui proses kerja e-learning
yang mudah penggunaannya, desain menarik, interaktif, dilengkapi animasi, video simulasi
serta mengetahui kelayakan yang dikembangkan di Madrasah Aliyah Al-Ishlahiyah Binjai.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasi
permasalahan yang diteliti yaitu:

1. Alternatif media e-learning menggunakan learning management system (LMS) belum


optimal diterapkan dalam proses pembelajaran khususnya pelajaran biologi.
2. Siswa memerlukan sumber belajar dan alat evaluasi pembelajaran yang lebih variatif.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka masalah ini dibatasi
pada penerapan Learning Management System (LMS) moodle terhadap pembelajaran biologi
materi sistem pencernaan kelas XI IPA. LMS moodle di desain menjadi sebuah media
pembelajaran e-learning yang efektif dan efisien. Materi yang disampaikan oleh LMS
moodle yaitu sistem pencernaan pada kelas XI.
D. Perumusan Masalah

1. Bagaimana tingkat kelayakan dan keberhasilan bahan ajar berbasis LMS moodle pada
materi sistem pencernaan ?
2. Bagaimana respon guru dan siswa terhadap bahan ajar berbasis LMS moodle yang
dihasilkan ?

E. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan e-learning berbasis Learning
Management System (LMS) moodle pada pembelajaran biologi materi sistem pencernaan serta
mengetahui respon siswa kelas XI terhadap LMS moodle yang telah dikembangkan.

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
a. Mempermudah menyampaikan materi dalam proses pembelajaran.
b. Dapat meningkatkan daya tarik proses pembelajaran.
c. Meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Bagi Siswa
a. Siswa dapat lebih mudah memahami materi dengan bantuan elearning.
b. Meningkatkan daya tarik perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dan prestasi
belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
a. Dapat memberikan kontribusi bagi pemanfaat aplikasi teknologi informasi.
b. Dapat dikembangkan sebagai media pembelajaran yang lebih luas cakupannya.

Anda mungkin juga menyukai