Makalah Manajemen Layanan Pelanggan Oleh Kelvin Aditya
Makalah Manajemen Layanan Pelanggan Oleh Kelvin Aditya
MAKALAH
Oleh:
KELVIN ADITYA
2021050030
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia dan
kehendak-Nya penulis menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam
disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah merubah paradigma umat
manusia.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan ini, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga tulisan ini
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 3
1.3. Tujuan ...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Pelayanan dan Pelayanan Konsumen ........................ 4
2.2. Kepuasan Pelanggan ................................................................ 5
2.3. Tipe Pelayanan Terhadap Konsumen di Pasar Bartais ............ 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang melakukan transaksi jual beli secara langsung, yang ada hanyalah para
pembeli melakukan pembelian suatu barang dengan hanya memperhatikan harga
yang telah tertempel dalam kemasan atau label yang ada dari jenis barang yang
telah ditentukan dan membawanya langsung ketempat pembayaran dan membayar
harga seperti yang telah tertera pada kemasan, tidak ditemukan adanya proses tawar
menawar dalam transaksi jual beli seperti pada pasar tradisional. Tindakan ini
merupakan suatu nilai lebih untuk pasar tradisional dimana pembeli dan penjual
dapat melakukan proses tawar menawar barang yang akan dibeli oleh pembeli,
mutu dari barang yang akan dibeli dan yang terpenting menumbuhkan kesan akrab
antara pembeli dan penjual.
Pemilihan konsumen (pembeli) di pasar Bartais kota Mataram sebagai objek
penelitian dengan alasan bahwa pasar merupakan bidang perusahaan jasa dimana
titik tolak keberhasilannya salah satunya adalah terletak pada kualitas pelayanan
yang diberikan kepada konsumen. Pelaku bisnis yang ada di pasar dalam sistem
perdagangan hendaknya memfokuskan kegiatannya pada pembeli, agar dapat lebih
efektif dan efisien dalam menjalankan kegiatannya dalam memberikan jasa maupun
produk yang berkualitas sesuai dengan harapan konsumen (pembeli). Pelayanan
hendaknya diarahkan kepada pelayanan yang berkesinambungan, dalam mencapai
kepuasan sebaiknya memfokuskan aktivitasnya pada rantai nilai yang dapat
menghasilkan pelayanan yang berkualitas secara optimal. Dari penelitian yang
disponsori oleh The National Council of Physical Distribution Management, dapat
diidentifikasikan tipe-tipe dari pelayanan konsumen yang semuanya dikategorikan
menjadi tiga yaitu: pelayanan sebelum transaksi, pelayanan saat transaksi, dan
pelayanan sesudah transaksi.
Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang bagaimana pelayanan
konsumen yang diberikan oleh pedagang di pasar bartais Mataram dikaitkan dengan
3 tipe pelayanan terhadap konsumen yaitu: pelayanan sebelum transaksi, pelayanan
saat transaksi, dan pelayanan sesudah transaksi.
2
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Definisi pelayanan dan pelayanan konsumen
2. Kepuasan pelanggan
3. Tipe-tipe pelayanan terhadap konsumen di pasar Bartais
1.3. Tujuan
Dalam makalah ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi pelayanan dan pelayanan konsumen
2. Mengetahui kepuasan pelanggan
3. Mengetahui tipe-tipe pelayanan terhadap konsumen di pasar Bartais
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pelayanan
Secara umum pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui
aktivitas orang lain secara langsung. Sedangkan, pengertian pelayanan dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia, pelayanan adalah menolong menyediakan segala
apa yang diperlukan orang lain seperti tamu atau pembeli. Menurut Kotler (1994),
pelayanan adalah aktivitas atau hasil yang dapat ditawarkan oleh sebuah lembaga
kepada pihak lain yang biasanya tidak kasat mata, dan hasilnya tidak dapat dimiliki
oleh pihak lain tersebut. Hadipranata (1980) berpendapat bahwa, pelayanan adalah
aktivitas tambahan di luar tugas pokok (job description) yang diberikan kepada
konsumen-pelanggan, nasabah, dan sebagainya serta dirasakan baik sebagai
penghargaan maupun penghormatan.
Sedangkan definisi pelayanan menurut Gronroos adalah suatu aktivitas atau
serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat
adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang
disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan
permasalahan konsumen atau pelanggan.
2. Pelayanan Konsumen
Pelayanan adalah semua bentuk aktifitas manusia yang tidak berwujud
(intangible) yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pihak lain untuk saling
memuaskan melalui pertukaran secara bersamaan (insperability).
Pelayanan pelanggan/konsumen dilakukan pada intinya bertujuan untuk
memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya sehingga pelanggan merasakan
kepuasan atas pelayanan yang diberikan (Customer Satisfaction). Agar pelayanan
memiliki kualitas dan memberikan kepuasan kepada pelanggan mereka, maka
perusahaan harus memperhatikan berbagai dimensi yang dapat menciptakan dan
meningkatkan kualitas pelayanannya. Hasil penelitian yang dilakukan Berry dan
kawan-kawan seperti dikutip Payne (2000) faktor-faktor yang mempengaruhi
4
kualitas pelayanan dapat diidentifikasi dalam lima aspek kunci yaitu sebagai
berikut:
1. Faktor fisik (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, penampilan
personil atau karyawan.
2. Reliabilitas (reliability), yaitu kemampuan melakukan layanan atau jasa yang
diharapkan secara meyakinkan, akurat dan konsisten.
3. Daya tanggap (responsibility), yaitu kemauan memberikan layanan dan
membantu pelanggan.
4. Jaminan (assurances), yaitu pengetahuan, sopan santun, dan kemampuan
karyawan menyampaikan kepastian dan kepercayaan.
5. Empati (emphaty), yaitu perhatian individual kepada pelanggan.
5
2. Progressive (Progesif)
Dalam memberikan pelayanan sepenuh hati, perlu senantiasa berusaha
menciptakan cara-cara baru yang lebih efektif, efisien, dan menarik untuk
meningkatkan kualitas pelayanan . Gairah dan pola pikir progesif, akan menjadikan
pekerjaan lebih menarik, sehingga layanan kepada konsumen jadi lebih baik Pola
pikir progresif ini perlu dikembangkan karena jika pikiran terbuka, wawasan luas,
kemauan belajar tinggi, keberanian menghadapi perubahan dan tidak membatasi
diri pada cara-cara pelayanan yang lebih kreatif tentu maka akan membuat
konsumen merasa lebih nyaman.
3. Proactive (Proaktif)
Nilai tambah pelayanan sepenuh hati adalah alasan yang mendasari
mengapa kita melakukan sesuatu bagi orang lain. Pelayanan ini diberikan karena
ada kepedulian dan itu akan membuat perubahan bagi konsumen kita.
4. Positive (Positif)
Bersikap positif mendorong kita untuk tidak mudah patah semangat atas
masalah yang kita hadapi. Bersikap positif membimbing kita untuk lebih fokus pada
penyelesaian masalah dengan senyum, karena senyuman adalah bahasa universal
dan positif yang dipahami semua orang.
Tipe pelayanan yang diberikan sangat dipengaruhi oleh jenis produk. Ada
jenis produk yang hanya membutuhkan jaminan pelayanan dari sebelum dan saat
pembelian, seperti pakaian dan barang-barang yang ada di pasar tadisional. Ada
juga jenis produk yang membutuhkan pelayanan dari sebelum, saat proses
Dalam kegiatan jual beli di Pasar tradisional ini sendiri menunjukkan bahwa
6
mempunyai strategi masing-masing dalam menarik minat pembeli, misalnya saja
ada pedagang yang melayani pembeli dengan menggunakan bahasa dari suku si
pembeli meskipun pedagang tidak berasal dari suku yang sama tetapi sebisa
menimbulkan keakraban antara pembeli dan penjual serta rasa nyaman yang
didapatkan pembeli.
Adapun data yang penulis peroleh dari hasil wawancara dengan pedagang
di pasar bartais, maka pelayanan konsumen yang dilakukan oleh pedagang di pasar
berikut:
7
2. Pelayanan Saat Proses Transaksi
Tipe pelayanan ini diberikan pada saat proses/transaksi pembelian
dilakukan, seperti prosedur pembelian yang memudahkan pihak pelanggan,
pelayanan yang baik dari orang yang memberikan pelayanan.
Pelayanan yang diberikan oleh pedagang di pasar bartais saat proses atau
transaksi pembelian sedang berlangsung adalah:
a. Melayani konsumen yang membeli barang dengan sabar dan sopan sambil
mempromosikan barang atau produk dagangannya yang lain dengan cara
memberikan pejelasan tentang kualitas barang yang akan dibelinya.
b. Memberikan potongan harga kepada konsumen yang membeli barang
dengan jumlah banyak.
c. Memberikan tambahan atau bonus kepada konsumen agar konsumen mau
berbelanja kembali.
d. Memberikan kesempatan kepada konsumen yang telah menjadi pelanggan
tetap untuk membayar belakangan (mengutang).
8
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah Bahwa pelayanan yang ada di
pasar tradisional mempunyai beberapa keunggulan seperti:
1. Tidak adanya aturan yang mengatur seperti di perusahaan-perusahaan yang
dituntut harus mengikuti aturan yang ada di perusahaan. Misalnya aturan yang
harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Sedangkan pedagang di pasar
tradisional bebas untuk menggunakan bahasa seperti menggunakan bahasa dari
suku dimana tempat ia berjualan, sehingga menimbulkan keakraban antara
konsumen (pembeli) dan penjual serta rasa nyaman yang didapatkan konsumen atau
pelanggan.
2. Keunggulan lainnya adalah dimana konsumen dapat berinteraksi langsung
dengan penjual untuk melakukan tawar menawar terhadap barang yang akan
dibelinya. Sedangkan pada pasar modern tidak ditemukan pembeli dan penjual
yang melakukan transaksi jual beli secara langsung, yang ada hanyalah para
pembeli melakukan pembelian suatu barang dengan hanya memperhatikan harga
yang telah tertempel dalam kemasan atau label yang ada dari jenis barang yang
telah ditentukan dan membawanya langsung ketempat pembayaran dan membayar
harga seperti yang telah tertera pada kemasan, tidak ditemukan adanya proses tawar
menawar dalam transaksi jual beli seperti pada pasar tradisional.
jadi, pelayanan yang ada di pasar tradisional (pasar bartais) lebih bebas
karena tidak terikat oleh aturan-aturan seperti pelayanan yang ada di pasar-pasar
modern (mall, super market, mini market, dan toko-toko yang lebih modern).
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis yakin bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, sehingga mengharapkan kepada para pembaca untuk memberi kritik
dan saran yang membangun agar penulis mendapatkan pembelajaran baru. Dan
semoga makalah ini dapat menjadi tempat mendapatkan ilmu pengetahuan baru.
9
DAFTAR PUSTAKA
10