Anda di halaman 1dari 29

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KARIR
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Komponen Layanan Dasar

B Bidang Layanan Karir

C Topik / Tema Layanan Kemampuan dan Penyaluran Bakat

D Fungsi Layanan Pemahaman

E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu menyalurkan Kemampuan dan


Bakat dalam diri untuk mempersiapkan Karir

F Tujuan Khusus 1. Peserta didik mampu menyalurkan kemampuan dan Bakat


dalam diri
2. Peserta didik dapat mengenali Bakat dan pemecahan
Masalah
G Sasaran Layanan Kelas 10

H Materi Layanan Kemampuan dan Penyaluran Bakat

I Waktu 1 Kali Pertemuan x 40 Menit

J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra
Publishing

2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan


dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam


Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L Media / Alat LCD, Power Point Kemampuan dan Penyaluran Bakat

M Pelaksanaan

Tahap Uraian Kegiatan

1. Membuka dengan salam dan berdoa


2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
1. Tahap Awal / Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
Pedahuluan

1. Guru BK menayangkan media slide power point yang


berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
2. Tahap Inti
kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masinng
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi

1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan


memperhatikan proses yang terjadi :

1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik


menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti


kegiatan

3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau


bertanya

4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari


pertanyaan guru BK

2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :

1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang


menyenangkan/tidak menyenangkan.

2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang


penting/tidak penting

3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor


menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami

4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak


menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen Penilaian

Mengetahui Sidoarjo,20 Oktober 2022


Kepala SMA Islam Al Amin Guru Bk

Ahmad Faris Hadya, S.Pd Khoirul Azharudin,S.Sos


Kemampuan dan Penyaluran Bakat
A. KIAT MENYALURKAN BAKAT

Kemampuan khusus (bakat) dapat diketahui melalui tes DIFFERENTIAL APTITUDE TES
(DAT) yang dirancang dan dipergunakan dalam konseling pendidikan bagi siswa di SLTP dan
SMA (BINNETH H. 1982).

- Bakat yang diketahui melalui TES :

1) Verbal : untuk melihat seberapa baik seseorang dapat mengerti, dan berpikir
memecahkan masalah dalam bentuk kata-kata.
2) Numerik : Seberapa baik seseorang dengan mudah dapat berpikir dan memecahkan
masalah dalam bentuk angkaangka.
3) Skolastik : Gabungan antara kemampuan berpikir verbal dan numerikal, kombinasi
skor keduanya menjadi penduga yang baik bagi penyelesaian tugas-tugas dalam
mata pelajaran akademik, studi di perguruan tinggi. (skolastik dapat digunakan untuk
menyeleksi siswa program “keberkatan” = gifted).
4) Abstrak : Mengetahui seberapa baik dan mudah, seseorang memecahkan masalah-
masalah dengan menggunakan diagram, pola atau rancangan, disajikan dalam arti
ukuran, bentuk, dan posisi (bersama tes relas ruang dan mekanik dapat meramalkan
dalam jenis-jenis pekerjaan bidang permesinan, mekanik, perindustrian).
5) Relasi Ruang : seberapa baik seseorang dapat mengamati, membentuk gambaran -
obyek dengan melihat pola dua dimensi, dan berpikit dalam tiga dimensi.
6) Mekanik : untuk mengetahui seberapa mudah seseorang memahami dan mengerti
tata cara dalam perkakas sederhana, mesin, dan peralatan lainnya. (skor mekanik
tinggi, verbal dan numerik rendah disarankan untuk Sekolah Menengah Kejuruan
atau Jurusan tertentu di Perguruan tinggi).
7) Kecepatan dan ketelitian : untuk mengetahui seberapa cepat dan tepat seseorang
dapat menyelesaikan tugas-tugas menulis, pelayanan pembukuan ramu-meramu
yang diperlukan di kantor, laboratorium, perusahaan dagang dimana pencatatan
harus diatur, disimpan, dan atau dicek.
8) Kemampuan bahasa Indonesia : untuk mengetahui seberapa baik keterampilan
seseorang mengenal ejaan yang betul dan salah dalam bahasa Indonesia, dan
seberapa tinggi kosa kata, kepekaan dan kelancaran berbahasa seseorang dalam
bahasa Indonesia.
9) Kemampuan bahasa asing : untuk mengetahui seberapa baik seseorang mempunyai
kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membuat penelaran analisis tentang
bahasa.
B. MINAT

Minat adalah satu tanda kemantapan dan kesiapan seseorang untuk memilih cita-
cita kariernya dengan adanya dorongan yang kuat dalam belajar, pekerjaan atau tugas-tugas
yang dibebankannya. Minat sangat erat sekali hubungannya dengan perasaan suka atau
tidak suka, tertarik atau tidak tertarik, senang atau tidak senang. Minat seseorang dapat
berpengaruh pada pengambilan keputusan dalam meerncanakan masa depan.

Ada berbagai macam kegiatan atau pekerjaan yang merupaka suatu profesi atau
jabatan cita-cita/karier.

Adapun contoh-contoh pernyataan yang biasa disebut minat.

1) Saya berkeinginan menjadi seorang penyanyi


2) Saya bercita-cita sebagai seorang guru
3) Saya senang melukis
4) Saya berambisi menjadi seorang dokter
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KARIR
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Komponen Layanan Dasar

B Bidang Layanan Karir

C Topik / Tema Layanan Pengenalan Karir Kejuruan

D Fungsi Layanan Pemahaman

E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami karir kejuruan setelah


Lulus SMA.

F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat mampu mengenal karir kejuruan


2. Peserta didik dapat menyiapkan diri untuk karir di
masa depan
G Sasaran Layanan Kelas 10

H Materi Layanan Pengenalan Karir Kejuruan

I Waktu 1 Kali Pertemuan x 40 Menit

J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra
Publishing

2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan


dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam


Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L Media / Alat LCD, Power Point Pengenalan Karir Kejuruan

M Pelaksanaan

Tahap Uraian Kegiatan

1. Membuka dengan salam dan berdoa


2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
1. Tahap Awal / Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
Pedahuluan

1. Guru BK menayangkan media slide power point yang


berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
kelompok
2. Tahap Inti
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masinng
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi

1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan


memperhatikan proses yang terjadi :

1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik


menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti


kegiatan

3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau


bertanya

4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari


pertanyaan guru BK

2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :

1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang


menyenangkan/tidak menyenangkan.

2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang


penting/tidak penting

3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor


menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami

4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak


menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen Penilaian

Mengetahui Sidoarjo,20 Oktober 2022


Kepala SMA Islam Al Amin Guru Bk

Ahmad Faris Hadya, S.Pd Khoirul Azharudin,S.Sos


PENGENALAN KARIR KEJURUAN
Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu
individu dalam memecahkan masalah karir (pekerjaan) agar mempunyai prestasi kerja
yang maksimal. Beberapa pertanyaan yang sering timbul sehubungan dengan masalah
karir antara lain :

a. Bagaimana saya mendapatkan pekerjaan yang sesuai ?


b. Bagaimana penyesuaian antara kemampuan diri dengan pekerjaan ?
c. Bagaimana saya mengetahui berbagai jenis pekerjaan ?
d. Bagaimana menyiapkan diri untuk karir dan masa depan ?
e. Jenis pendidikan mana yang harus saya tempuh untuk memperoleh pekerjaan di
bidang yang saya cita-citakan ?
f. Apa hubungan kegiatan saya sekarang dengan karir saya masa depan ? Beberapa
pertanyaan tersebut sering juga timbul dari kalangan siswa di sekolah, sehingga
bimbingan karir perlu untuk diberikan di sekolah. Dengan bimbingan karir diharapkan
dapat membantu siswa memperoleh pemahaman diri, lingkungan kerja, dan dunia
kerja agar dapat mengarahkan dirinya ke suatu bidang pekerjaan yang sesuai dan
selaras dengan dirinya dan kebutuhan masyarakat. Melalui bimbingan karir
diharapkan siswa akan memperoleh bantuan dalam hal :

a. Pemahaman yang lebih tepat tentang keadaan dan kemampuan dirinya.


b. Kesadaran terhadap nilai-nilai dalam masyarakat.
c. Pengenalan terhadap berbagai jenis pekerjaan.
d. Persiapan yang matang untuk memasuki dunia kerja.
e. Memecahkan masalah-masalah khusus sehubungan dengan
pekerjaan.
f. Penghargaan yang objektif dan sehat terhadap “kerja”.

2. Karir

Pekerjaan (occupation, vocation, career) merupakan salah satu aspek terpenting


dalam kehidupan manusia. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika
tidak memliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur. Demikian
pula banyak orang yang mengalami stress dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah
pekerjaan. Penelitian Levinson (dalam Isaacson, 1985) menunjukkan bahwa komponen
terpenting dari kehidupan manusia dewasa adalah : (1) keluarga, dan (2) pekerjaan. Dua
komponen tersebut sangat menentukan kebahagiaan hidup manusia, sehingga tidak
mengherankan jika masalah pekerjaan dan keluarga praktis menyita seluruh perhatian,
energi, dan waktu orang dewasa.

Menurut Herr dan Cramer (dalam Isaacso, 1985) pekerjaan memiliki peran yang
sangat besar dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan
ekonomis, sosial, dan psikologis. Secara ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh
penghasilan/uang yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Secara sosial orang yang memiliki pekerjaan akan lebih
dihargai oleh masyarakat daripada orang yang menganggur. Secara sosial orang yang
bekerja mendapat status sosial yang lebih terhormat daripada yang tidak bekerja. Lebih
jauh lagi orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan harga diri
dan kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat menjadi wahana yang subur untuk
mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki individu.

Pekerjaan tidak serta merta merupakan karir. Kata pekerjaan (work, job,
employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa
(Isaacson, 1985); sedang kata karir (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan
yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran
dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya (Winkel, 1991).

Maka dari itu pemilihan karir lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang
matang daripada kalau sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu.
Mengingat betapa pentingnya masalah karir dalam kehidupan manusia, maka sejak dini
Anda perlu menyiapkannya demi hari depan yang lebih cerah.

3. Tahap-Tahap Perkembangan Karir

Menurut Ginzberg, Axelrad, dan Herma (1951) perkembangan karir dibagi menjadi 3
(tiga) tahap pokok, yaitu :

a. Tahap Fantasi : 0 - 11 tahun (masa Sekolah Dasar)


b. Tahap Tentatif : 12 - 18 tahun (masa Sekolah Menengah)
c. Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa Perguruan Tinggi)
Pada tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau
sudah besar, misalnya ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot pesawat, guru,
tentara, dan lain-lainnya. Mereka juga senang bermain peran (misalnya bermain dokter-
dokteran, bermain menjadi guru, bermain menjadi polisi, dan lain-lainnya) sesuai
dengan peran-peran yang mereka lihat di lingkungan mereka. Jabatan atau
pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada umumnya masih sangat
dipengaruhi lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau tontonan maupun tokoh-
tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan mereka.

Maka tidak mengherankan jika pekerjaan atau jabatan yang mereka sebut masih
jauh dari pertimbangan rasional maupun moral. Mereka memang asal sebut saja
pekerjaan yang dirasa menarik saat itu. Dalam hal ini orang tua dan pendidik tidak perlu
cemas ataupun gelisah jika suatu ketika anak ternyata menyebut atau menginginkan
pekerjaan yang jauh dari harapan orang tua ataupun pendidik. Dalam tahap ini anak
belum mampu memilih jenis pekerjaan/jabatan secara rasional dan objektif, karena
mereka belum mengetahui bakat, minat, dan potensi mereka yang sebenarnya. Mereka
sekedar berfantasi saja secara bebas yang sifatnya sama sekali tidak mengikat.

Tahap tentatif dibagi menjadi 4 (empat) sub tahap, yakni : (1) sub tahap minat
(interest); (2) sub tahap kapasitas (capacity); (3) sub tahap nilai (values) dan (4) sub
tahap transisi (transition). Pada tahap tentatif anak mulai menyadari bahwa mereka
memiliki minat dan kemampuan yang berbeda satu dengan lainnya. Ada yang lebih
berminat di bidang seni, sedangkan yang lain lebih berminat di bidang olah raga.
Demikian juga mereka mulai sadar bahwa kemampuan mereka juga berbeda satu
dengan lainnya. Ada yang lebih mampu di bidang matematika, sedang yang lain dalam
bidang bahasa, atau bidag olah raga.

Pada sub tahap minat (11 – 12 tahun) seseorang cenderung melakukan pekerjaan-
pekerjaan atau kegiatan-kegiatan hanya yang sesuai dengan minat dan kesukaan mereka
saja; sedangkan pada sub tahap kapasitas/kemampuan (13 – 14 tahun ) mulai melakukan
pekerjaan/kegiatan didasarkan pada kemampuan masing-masing, di samping minat dan
kesukaannya. Selanjutnya pada sub tahap nilai (15 – 16 tahun) seseorang sudah bisa
membedakan mana kegiatan/pekerjaan yang dihargai oleh masyarakat, dan mana yang
kurang dihargai; sedangkan pada sub tahap transisi (17 – 18 tahun) anak sudah mampu
memikirkan atau “merencanakan” karir mereka berdasarkan minat, kemampuan, dan
nilainilai yang ingin diperjuangkan.

Pada usia perguruan tinggi (18 tahun ke atas) remaja memasuki tahap realistis.
Mereka sudah mengenal secara lebih baik minat-minat, kemampuan, dan nilai-nilai yang
ingin dikejar. Mereka juga sudah lebih menyadari berbagai bidang pekerjaan dengan
segala konsekuensi dan tuntutannya masing-masing. Oleh sebab itu pada tahap realistis
seorang remaja sudah mampu membuat perencanaan karir secara lebih rasional dan
objektif. Tahap realistis dibagi menjadi 3 (tiga) sub tahap, yakni sub tahap (1) eksplorasi
(exploration), (2) kristalisasi (chrystalization), dan spesifikasi/penentuan (specipication).

Pada sub tahap eksplorasi umumnya remaja mulai menerapkan pilihan-pilian yang
dipikirkan pada tahap tentatif akhir. Mereka menimbang-nimbang beberapa
kemungkinan pekerjaan yang mereka anggap sesuai dengan bakat, minat, serta nilai-nilai
mereka, namun mereka belum berani mengambil keputusan tentang pekerjaan mana
yang paling tepat. Dalam hal ini termasuk di dalamnya masalah memilih sekolah lanjutan
yang sekiranya sejalan dengan karir yang akan mereka tekuni. Pada sub tahap
berikutnya, yakni sub tahap kristalisasi, remaja mulai merasa mantap dengan
pekerjaan/karir tertentu. Berkat pergaulan yang lebih luas dan kesadaran diri yang lebih
mendalam, serta pengetahuan tentang dunia kerja yang lebih luas, maka remaja akan
makin terarah pada karir tertentu meskipun belum mengambil keputusan final. Akhirnya,
pada sub tahap spesifikasi remaja sudah mampu mengambil keputusan yang jelas
tentang karir yang akan dipilihnya.

Dalam buku edisi revisinya Ginzberg (1972) menegaskan bahwa proses pilihan
karir itu terjadi sepanjang hidup manusia, artinya bahwa suatu ketika dimungkinkan
orang berubah pikiran. Hal ini berarti bahwa pilihan karir tidaklah terjadi sekali saja
dalam hidup manusia. Di samping itu Ginzberg juga menyadari bahwa faktor
peluang/kesempatan memegang peranan yang amat penting. Meskipun seorang remaja
sudah menentukan pilihan karirnya berdasarkan minat, bakat, dan nilai yang ia yakini,
tetapi kalau peluang/kesempatan untuk bekerja pada bidang itu tertutup karena “tidak
ada lowongan”, maka karir yang dicita-citakan akhirnya tidak bisa terwujud.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KARIR
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Komponen Layanan Dasar

B Bidang Layanan Karir

C Topik / Tema Layanan Sukses Mengatasi Kegagalan

D Fungsi Layanan Pemahaman

E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami tips dan triks sukses
mengatasi kegagalan.

F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat memahami pengertian Sukses


2. Peserta didik dapat menganalisis tujuan Sukses dalam
diri sendiri dan membuat rencana untuk meraih
kesuksesan.
G Sasaran Layanan Kelas 10

H Materi Layanan Sukses Mengatasi Kegagalan

I Waktu 1 Kali Pertemuan x 40 Menit

J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra
Publishing

2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan


dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam


Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L Media / Alat LCD, Power Point Sukses Mengatasi Kegagalan

M Pelaksanaan

Tahap Uraian Kegiatan

1. Membuka dengan salam dan berdoa


2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
1. Tahap Awal / Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
Pedahuluan
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
2. Tahap Inti kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masinng
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi

1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan


memperhatikan proses yang terjadi :

1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik


menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti


kegiatan

3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau


bertanya

4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari


pertanyaan guru BK

2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :

1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang


menyenangkan/tidak menyenangkan.

2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang


penting/tidak penting

3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor


menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen Penilaian

Mengetahui Sidoarjo,20 Oktober 2022


Kepala SMA Islam Al Amin Guru Bk

Ahmad Faris Hadya, S.Pd Khoirul Azharudin,S.Sos


SUKSES MENGATASI KEGAGALAN
Orang sukses lebih banyak Gagalnya ketimbang Orang gagal

Gimana sih rasanya gagal ? Bagi yang pernah mengalaminya pasti rasanya ‘nggak enak’
banget. Setiap orang dapat berbeda dalam menyatakan kegagalannya. Belum tentu
kegagalannya itu menurut orang lain suatu kegagalan. Soalnya setiap orang mempunyai
standar yang berbeda-beda atas keinginan yang ingin dicapai. Jadi kegagalan hanya bisa
diukur oleh masing-masing individu.

Sebenarnya, apa sih penyebab kegagalan itu? Penyebab kegagalan yang paling utama
yaitu takut pada kegagalan itu sendiri.So, dalam melakukan sesuatu ia merasa takut
gagal. Misalnya kalau mau mendirikan usaha, selalu diselimuti rasa takut gagal maka
akan berpengaruh besar pada usahanya. Bisa jadi usahanya tak akan pernah maju
seperti yang diharapkan. Rasa takut hanya akan menghambat perjalanan kamu.

Kombinasi antara tujuan dan tindakan akan menghasilkan beberapa tipe, coba kamu
lihat kuadran dibawah ini :

Tindakan

Usaha Melamun
Ada
+
Tujuan

Ngawur Mogok
Tidak

Penjelasannya :

(1) Ada tujuan dan tindakan (usaha +). Kamu tahu mau ke mana dan melakukan
tindakan untuk menuju ke sana. Biasanya kamu menjadi orang yang terarah dan tahu
apa yang harus dilakukan

(2) Ada tujuan tapi tidak ada tindakan (Ngelamun). Kamu tahu mau ke mana, tapi nggak
melakukan apa apun. Sebenarnya kamu sedang diam di tempat tuh, alias ngelamun
doing

(3) Nggak ada tujuan tapi ada tindangak (Ngawur). Kamu melakukan sesuatu, tapi ngagk
tahu buat apa, maka kamu bisa jadi membabi buta aliat ngawur. Biasanya jadi cape tuh
alias stresss
(4) Nggak ada tujuan dan nggak ada tindakan (Mogok). Wah, ini sih orang yang nggak
ada gunanya, mending kalau diamnya ayam betina, bisa bertelor ; kalau orang mogok
kaya gini memang nggak punya semangat hidup.

Untuk merapikan dan membuat kombinasi ideal kedual hal di atas, baik tujuan maupun
tindakan, maka kuncinya di perencanaan. Jika kamu gagal dalam merencanakan berarti
merencanakan untuk gagal. Kamu harus berusaha untuk menetapkan tujuan dan
melakukan tindakan, supaya hidup kamu punya arah dan setiap tindakan yang kamu
lakukan menuju arah yang telah kamu tetapkan.

Penyesalan adalah respon rutin kamu terhadap tujuan yang tidak tercapai, tindakan
yang tidak optimal dan strategi yang tidak jitu. Jadi, tujuan , tindakan dan strategi harus
beriringan, dan sekali lagi semuanya berawal dari perencanaan yang kurang matang,
tidak disiapkan dengan jadwal yang terukur dan antisipasi jiak ada perubahaan di tengah
jalan.

Orang-orang besar dan terkenal dalam meniti karirnya tidak bisa langsung berhasil.
Banyak tahap yang harus dilewati, malah kegagalan pun menghiasi tahapan yang mereka
lalui. Tetapi halite tidak menjadikan mereka pesimis, mereka malah terus mencoba dan
memperbaiki diri. Ada pepatah lama yang menyatakan “kegagalan adalah guru yang
terbaik”, hal ini karena banyak sekali orang yang mengalami kesuksesan setelah
kegagalan menimpa dirinya. Kegagalan dijadikan pendorong untuk mencapai
keberhasilan yang diinginkannya.

Ada 4 Tips biar kamu sukses mengatasi kegagalan yang disingkat JAIM.

Penjelasannya sebagai berikut :

(1) Jangan Putus Asa

Banyak orang yang berputus asa setelah mengalami kegagalan. Padahal dengan
berputus asa tidak dapat memecahkan masalah, malah membuang-buang waktu aja.
Orang yang berputus asa berkepanjangan nggak akan menemukan keberhasilan, soalnya
hari-harinya dipenuhi rasa penyesalan. Atasi kegagalan dengan semangat baru untuk
berusaha dengan lebih baik lagi. Bangkitlah dan jangan berputus asa!.

(2) Ambil langkah baru

Orang yang tidak belajar dari kegagalannya yaitu melakuan sesuatu dengan cara dan
langkah yang sama saat ia gagal. Padahal seharusnya ia mencari jalan lain untuk
mencapai tujuan, supaya kegagaln tidak terulang kembali.

(3) Intropeksi Diri

Saat mengalami kegagaln, coba deh intropeksi diri. Kelemahan apa yang terdapat pada
diri kamu sehingga bisa gagal. Ibarat kamu tersandung saat berjalan, bukan salah
batunya loh, tetapi kamu yang kurang waspada dan berhati-hati saat berjalan. Temukan
penyebab kegagalan itu, kemudian koreksi diri kamu supaya tidak jatuh lagi. Kamu harus
membuat perencanaan-perencanaan yang matang sebelum melangkah lagi.
(4) Modal percaya diri

Kalau kamu ingin berhasil, jangan punya perasaan minder, malu dan kurang percaya diri.
Perasaan itu menyebabkan kamutidak yakin sejak awal, inilah yang bisa menghambat
keberhasilan. Setiap orang punya kelemahan, tapi jangan dibesar-besarin dong.

Yang mesti kamu ingat, bahwa orang-orang sukses itu lebih banyak gagalnya ketimbang
orang-orang gagal … lho? Soalnya orang gagal begitu mengalami kegagalan berhenti ; beda
dengan orang sukses, begitu kegagalan menimpa, bukan akhir dari segalanya, melainkan
awal untuk melakukan perubahaan ; dia akan terus mencoba untuk menjemput sukses yang
tertunda… !
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KARIR
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Komponen Layanan Dasar

B Bidang Layanan Karir

C Topik / Tema Layanan Sepuluh Langkah Meraih Sukses

D Fungsi Layanan Pemahaman

E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya


mempersiapkan diri, Langkah Langkah sukses dan memiliki sikap
positip dalam meraih kesuksesan.

F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat memahami Langkah Langkah sukses


dimasa muda.
2. Peserta didik dapat memahami mencari peluang
sukses
G Sasaran Layanan Kelas 10

H Materi Layanan Sepuluh Langkah Meraih Sukses

I Waktu 1 Kali Pertemuan x 40 Menit

J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra
Publishing

2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan


dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam


Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L Media / Alat LCD, Power Point Sepuluh Langkah Meraih Sukses

M Pelaksanaan

Tahap Uraian Kegiatan

1. Membuka dengan salam dan berdoa


2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
1. Tahap Awal / Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
Pedahuluan

1. Guru BK menayangkan media slide power point yang


berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
2. Tahap Inti kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masinng
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi

1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan


memperhatikan proses yang terjadi :

1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik


menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti


kegiatan

3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau


bertanya

4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari


pertanyaan guru BK

2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :

1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang


menyenangkan/tidak menyenangkan.

2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang


penting/tidak penting

3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor


menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen Penilaian

Mengetahui Sidoarjo,20 Oktober 2022


Kepala SMA Islam Al Amin Guru Bk

Ahmad Faris Hadya, S.Pd Khoirul Azharudin,S.Sos


SEPULUH LANGKAH MERAIH SUKSES
1. Percaya pada diri sendiri
Tanpa percayapada kemampuan diri sendiri mustahil kita dapat meraih apa yang kita cita-
citakan, dan akan selalu bergantung pada kemampuan orang lain. Akibatnya, kita tidak
pernah merasa yakin bahwa kita mampu mengerjakan sesuatu pekerjaan. Sebab, pekerjaan
yang ringan sekalipun akan terasa berat dan sukar dilaksanakan bila tidak percaya pada diri
sendiri. Karena itu, sebelum kita mengerjakan sesuatu yang berat sekalipun, yakinlah pada
diri sendiri bahwa kita sanggup melakukannya.
2. Sikap optimis
Nabi besar Muhammad SAW pernah menegaskan “harapan adalah rahmat Tuhan bagi
manusia” kalau bukan karena harapan tiadalah seorang ibu akan melahirkan anak, tiadalah
seorang petani akan menebarkan bibit”
3. Jangan ragu
Tokoh legendaries dunia, Alexander Agung berkata, “karena saya tidak pernah ragu-ragu,
maka saya memperoleh kemenangan-kemenangan yang gemilang”. Secara historis,
Alexander Agung beserta prajuritprajurinya telah membuktikan bahwa ketidakraguan adalah
alat yang paling ampuh untuk meraih sukses. Di dalam jiwa dan raga manusia sesungguhnya
bersemayam kekuatan-kekuatan besar yang kebanyakan belum dimanfaatkan.
4. Berani menghadapi tantangan
Tantangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidup ini, namun diantara sekian banyak
tantangan yang ada, tantangan yang bersumber dari dalam diri sendirilah yang paling
membahayakan. Ia merupakan “msuh dalam selimut”. Adanya perasaan takut akan
kegagalan merupakan manifestasi dari tantangan yang bersumber dari dalam diri sendiri.
5. Tabah dan tidak cepat putus asa
Hal ini bagian yang tak terpisahkan dan sangat mempengaruhi keberhasilan. Tantangan yang
kecil sekalipun dapat saja dengan mudah menggagalkan sukses yang ingin kita raih.
Sebenarnya kegagalan tersebut tidak perlu terjadi bila kita tidak cepat putus asa dan tabah
menghadapi tantangan. Sang Budha Gautama berkata: ujian besar bagi orang besar adalah
ketabahan hatinya”. Sesungguhnya kegagalan itu tidak ada, yang ada hanyalah
tertundanyakesuksesan.
6. Rebut kesempatan
Ali bin Abu Thalib berkata “kesempatan datangnya seperti awan berlalu. Karena itu,
pergunakanlah selagi ia tampak di hadapanmu.” Seorang tokoh dunia juga berkata, “rahasia
hamper setiap sukses ialah sikap sedia menikam kesempatan bila ia muncul”. Kita sering
membiarkan begitu saja kesempatan baik berlalu dihadapan kita. Penyebab utamanya
adalah rasa ragu dan kurang percaya diri yang telah lama bersemayam di jiwa kita.
7. Jangan menunda pekerjaan
Thomas Alfa Edison, si penemu bola listrik berkata, “Genius itu, 1% berupa inspirasi dan 99%
berupa cucuran keringat, dan pesan yang disampaikannya adalah apa yang dapat kita
kerjakan. Menunda-nuda pekerjaan hanya akan menyebabkan tertundanya pekerjaan. Perlu
kita ketahui Thomas Alfa Edison dapat menciptakan bola listrik membuthkan kurang lebih
seribu kali percobaan, yang sangat melelahkan.
8. Memanfaatkan waktu luang
“sesungguhnya perbedaan orang yang paling besar antara orang-orang yang sukses dengan
orang-orang yang tidak sukses, terletak cara mereka menggunakan waktu luang”, kita tidak
harus bekerja baik, tetapi juga harus menggunakan waktu senggang degnan baik. Ingatlah
bila kita memiliki waktu luang. Sudahkah waktu luang itu dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya? Jika tidak cobalah mulai dari sekarang.
9. Ora et labora
Pepatah ini artinya berdoa sambil bekerja. Pepatah ini memang klasik, tapi prinsipil. Doa
dapat memacu rasa percaya diri dan sekaligus melenyapkan keragu-ragan kita. Dan Tuhan
tentunya akan mengasihi setiap orang yang mengharapkan kasih.
10. Tidak cepat merasa puas
Abraham Lincoln berkata, “Barang siapa yang tidak lekas merasa puas dengan diri sendiri, ia
akan mendapat kemajuan” tidak ada salahnya bila kita menghayati dan menerapkan resep
yang diberikan oleh tokoh legendaries Amerika Serikat ini
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KARIR
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Komponen Layanan Dasar

B Bidang Layanan Karir

C Topik / Tema Layanan Mengenal Filosofi dan Etos Kerja

D Fungsi Layanan Pemahaman

E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya mengenal


Filosofi dan etos kerja.

F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat memahami filosofi etos kerja


2. Peserta didik dapat memahami kategori etos kerja
G Sasaran Layanan Kelas 10

H Materi Layanan Mengenal Filosofi dan Etos Kerja

I Waktu 1 Kali Pertemuan x 40 Menit

J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra
Publishing

2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan


dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam


Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L Media / Alat LCD, Power Point Mengenal Filosofi dan Etos Kerja

M Pelaksanaan

Tahap Uraian Kegiatan

1. Membuka dengan salam dan berdoa


2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
1. Tahap Awal / Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
Pedahuluan

8. Guru BK menayangkan media slide power point yang


berhubungan dengan materi layanan
1. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
3. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
4. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
2. Tahap Inti
kelompok
5. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masinng
6. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi

1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan


memperhatikan proses yang terjadi :

1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik


menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti


kegiatan

3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau


bertanya

4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari


pertanyaan guru BK

2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :

1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang


menyenangkan/tidak menyenangkan.

2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang


penting/tidak penting

3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor


menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami

4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak


menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen Penilaian

Mengetahui Sidoarjo,20 Oktober 2022


Kepala SMA Islam Al Amin Guru Bk

Ahmad Faris Hadya, S.Pd Khoirul Azharudin,S.Sos


MENGENAL FILOSOFI DAN ETOS KERJA

Seseorang bersekolah dengan suatu harapan, suatu saat akan memperoleh


pekerjaan Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh, semakin tinggi pula harapan
seseorang untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik atau mapan jika ditinjau dari
sudut penghasilan, fasilitas, kedudukan, jabatan, maupun penghargaan. Meskipun pada
kenyataannya cukup banyak contoh tingginya pendidikan seseorang belum tentu akan
memperoleh pekerjaan dengan penghasilan, fasilitas, kedudukan, maupun penghargaan
seperti yang diharapkannya. Rendahnya pendidikan seseorang juga bukan merupakan
indikator mutlak ketidakberhasilan seseorang jika ditinjau dari segi penghasilan yang
diperoleh dan kemapanan kehidupan keluarganya.

1. Filosofi Kerja
Bekerja memiliki makna yang dalam dan mulia. Bekerja bukan sekedar mencari
penghasilan yang bersifat materialis. Bekerja bermaksud mewujudkan potensi-potensi
diri, untuk kebajikan, dan kemuliaan ummat manusia. Nilai pekerjaan seseorang tidak
melulu dilihat dari hasil gajinya, penampilan pakaian, dan kantornya yang mewah, tetapi
dilihat dari nilai amanahnya, makna psikologis, dan makna spiritual bagi kehidupan
ummat.

Kita lebih hormat kepada tukang sayur atau “cleaning service” kalau mereka penuh
kejujuran, taat beribadah, berbuat baik bagi keluarga dan masyarakat. Jangan terkecoh
dengan orang berdasi dan bermobil mewah tetapi menipu dan mencelakakan orang !

2. Kategori Kerja
Bekerja dikategorikan menjadi 2 kelompok ; c. Menjadi
Wiraswastawan, Contoh :

- Pedagang, dari pedagang kaki lima sampai pedagang tingkat Ekspor- Impor.
- Pengusaha, dari pengusaha pembuat kue sampai pengusaha besar dengan
berbagai macam bentuk usahanya.
d. Bekerja pada pihak lain Contohnya :
- Pegawai Negeri Sipil, TNI, Polisi
- Pegawai BUMN
Pegawai Perusahaan Swasta.
-
Adapun yang akan Anda pilih setelah Anda menyelesaikan pendidikan apakah akan
menjadi wiraswastawan atau pekerja pada pihak lain, ada beberapa hal prinsip yang
harus diperhatikan.

Untuk menjadi wiraswastawan ;


e. Berani menghadapi tantangan
f. Ulet dan pantang menyerah
g. Senantiasa mempelajari dan mengkaji
h. Tidak mencampuradukkan antara keuangan pribadi/keluarga dengan keuangan
usaha.

Bekerja pada pihak lain ;


a. Senantiasa aktif mencari informasi lowongan kerja sesuai keahlian yang dimiliki.
b. Disiplin pada peraturan yang ada.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KARIR
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Komponen Layanan Dasar

B Bidang Layanan Karir

C Topik / Tema Layanan SEPULUH CARA MENGATASI STRESS

D Fungsi Layanan Pemahaman

E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami Tips cara mengatasi Stres

F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat memahami Tips mengatasi stress di


dunia kerja
2. Peserta didik dapat memahami penyebab stress di
dunia kerja
G Sasaran Layanan Kelas 10

H Materi Layanan sepuluh cara mengatasi stress

I Waktu 1 Kali Pertemuan x 40 Menit

J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra
Publishing

2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan


dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam


Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L Media / Alat LCD, Power Point sepuluh cara mengatasi stress

M Pelaksanaan

Tahap Uraian Kegiatan

1. Membuka dengan salam dan berdoa


2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
1. Tahap Awal / Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
Pedahuluan
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
2. Tahap Inti kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masinng
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi

1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan


memperhatikan proses yang terjadi :

1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik


menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti


kegiatan

3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau


bertanya

4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari


pertanyaan guru BK

2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :

1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang


menyenangkan/tidak menyenangkan.

2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang


penting/tidak penting

3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor


menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen Penilaian

Mengetahui Sidoarjo,20 Oktober 2022


Kepala SMA Islam Al Amin Guru Bk

Ahmad Faris Hadya, S.Pd Khoirul Azharudin,S.Sos


SEPULUH CARA MENGATASI STRESS -
Stres merupakan reaksi tubuh terhadapa stimulus (baik stimulus fisik, atau emosional), yang
cenderung membuat kita merasa tidak nyaman. Kesal, uring-uringan, letih, dsb. Jika reaksi ini
berlebih, bisa jadi kesehatan kita terganggu. Penyakit yang acapkali berhubungan erat dengan
stress adalah penyakit jantung, tekanan darah tinggi atau kanker. Supaya kita dapat mengatasi
stress secara efektif, langkah pertama adalah menandai penyebab stress, apakah dari dalam diri
kita atau dari lingkungan sekitar. Setelah itu, lakukan strategi untuk menanganinya, antara lain:

1. Bangun lebih pagi supaya kita dapat lebih menyiapkan diri sebelum memulai aktivitas kita.
2. Berbagi tugas dengan keluarga/teman akan sangat membantu.
3. Istirahat sejenak di sela-sela tugas/kesibukan aktivitas sehari-hari, meski hanya 10 menit. Ini
berguna untuk “membersihkan” benak dan mengatur kembali nafas kita.
4. Sisihkan waktu untuk berolahraga.
5. Jangan melakukan sesuatu berlebihan di suatu kesempatan.
6. Jangan memasang target ntuk selalu sempurna. Ingat pepatah, tidak ada orang yang
sempurna.
7. Belajarlah “to say.. NO!!!”.
8. Mulailah hidup teratur. Jangan biarkan hidup kita berantakan, di semua hal.
9. Cobalah lakukan relaksasi, misalnya dengan mendengarkan music.
10. Jadilah seoran yang pemaaf. Jangan sedikit-sedikit naik darah

Anda mungkin juga menyukai